Amel adalah senior dikampus, ia kembali kekota ini beberapa hari yang lalu. Amel memang orang yang asyik dengan gayanya yang cablak. Tetapi Alisa tak begitu mengenali sosok Amel karena memang jarang berinteraksi dengannya. Kabar terakhir yang Alisa dengar Amel menyukai Jefan.
Minggu pagi yang dingin, terlihat tetes air hujan masih menempel dipucuk daun. Alisa menatap langit pagi, ia merenungi tujuan utama ia datang kekota itu. Alisa menghela nafas, Ia menyadari kesalahannya dan memantapkan tujuan utamanya.
Memejamkan mata dan tersenyum,
“ selamat pagi, hari ini aku akan lebih baik, aku memaafkan siapapun yang menyakitiku, aku adalah perempuan yang kuat,sabar dan ikhlas” begitu do’a Alisa.
Ia mencoba mengikhlaskan hati yang telah luka, Alisa pergi dari kampung halamannya membawa luka karna kepergian seseorang yang ia cintai begitu dalam.
Dikota itu Alisa menemukan pengganti tapi masih saja membuat luka pada akhirnya. Ia mampu mengabaikan perasaannya pada Jefan meskipun harus setiap hari bertemu dengannya.
Alisa berpikir, mulai hari ini ia akan bersikap biasa saja pada Jefan. Karena sadar, Jefan telah menemukan kembali seseorang yang mampu mengisi hari-harinya. Semakin hari Jefan dan Amel semakin akrab, pergi kemanapun mereka selalu berdua sudah seperti sahabat sejati atau bahkan lebih dari itu.
Apapun itu Alisa sudah tidak memperdulikan Jefan, ia kubur dalam-dalam perasaannya.
Sore itu Anita tiba dari kampung halamannya,
“Assalamualaikum?..” Anita mengucapkan salam sambil melepas sepatu yang basah,
“walaikumsalam..” jawab Alisa menoleh kesumber suara langsung menutup buku dan beranjak menyambut Anita.
Anita masuk dan meletakkan ransel yang ia bawa, dikeluarkannya satu kantong Donat buatannya,
“ Alisa aku tadi liat Jefan dan Amel dijalan, mereka pacaran ya?” Tanya Anita penasaran.
“Orang yang terlihat bersama bukan berarti pacaran kan An?...” jawab Alisa santai .
“Iyasih lis, tapi mereka terlihat gimana gitu lis” sahut Anita.
“ Ah sudahlah, jangan memperdulikan mereka itu urusan mereka” ucap Alisa.
Anita mendekat dan menatap Alisa yang sedang makan donat bawaannya,
“heii Anita, kenapa melihatku seperti melihat artis, Jangan melotot seperti itu!” ucap Alisa yang masih penuh makanan dimulutnya.
“Haa tidak, aku hanya merasa ada yang terjadi diantara kamu dan Jefan, ” ucap Anita dengan nada penasaran.
“Setiap bertemu dengan Jefan yang aku lihat si Jefan itu selalu tersenyum padamu, dan itu bukan seperti senyuman biasa. Iya kan lisaa.. terjadi sesuatu pada kalian kan?!...” Tanya Anita yang memegang sebotol minuman ditangannya dengan tatapan melotot ke Alisa.
“Ceritakan Alisa…! “ lanjut Anita tegas.
Alisa memang membutuhkan pendengar yang baik, ia menceritakan apa yang terjadi diantara mereka. Anita memegang tangan Alisa,
“ Aku tidak tahu kalo Jefan seperti itu lis, aku pikir dia laki-laki baik. kamu perempuan kuat lis, kamu kecewa tapi aku yakin kamu perempuan yang mudah memaafkan kesalahan orang lain. Jangan jadi pembenci ya lis..” nasihat Anita.
Kecewanya Alisa pada Jefan ialah Jefan memperlakukan perempuan lain juga sama seperti pada dirinya, Jefan mendekati perempuan lain didepan Alisa.
Alisa gadis yang naïf yang mempercayai ucapan dan sikap laki-laki begitu saja. Jika Jefan menyukai Alisa kenapa ia juga mendekati Mia?
Minggu berganti bulan, Dua bulan berlalu belajar hampir selesai. Kelas Alisa merencakan untuk berlibur sebagai tanda perpisahan. Kali ini, kelas Alisa mengadakan piknik ke salah satu pantai di Yogyakarta. Tentu Alisa merasa senang karena ini pertama kali Alisa dikota itu.
Kelas riuh dengan suara diskusi diantara ketua kelas dan anggota siswa yang lain. Alisa hanya melihat keriuahan itu sembari melihat layar ponselnya. Tepat pukul 10 kelas sudah bubar, Alisa beranjak dari kursi tempat ia duduk.
Jefan yang duduk ditaman mengirim pesan pada Alisa.
“Ikut piknik lis?” Tanya Jefan dalam pesan tersebut.
“Ikut mas” jawab Alisa singkat.
Alisa bersyukur, keadaan bisa kembali seperti biasa. Alisa ingin terjalin kembali hubungan pertemanan seperti pada awal bertemu dengan Jefan.
“Kamu ikut ga mas?” Tanya Alisa.
“ Mas Jefan ga ikut lis, karena bersamaan dengan undangan Wisuda pacar mas Jefan di Solo” jawab Jefan.
Alisa kaget bukan kepalang, ternyata Jefan sudah memiliki seorang kekasih.
“Oh bodohnya Alisa…” penyesalannya.
Ia seperti berjalan pada sebuah taman terdapat jurang ditengahnya, ia terjebak.
Alisa termangu, ia terdiam untuk beberapa saat sampai ada yang menepuk bahunya dan membuat Alisa kaget.
“ Alisaaa! Kamu kenapa siang-siang bengong nanti ada yang lewattt loh “ Anita mengageti Alisa.
“hemmmh siapa yang lewat An? mas min ho? ” balas Alisa. Sontak anita tertawa.
Sampai saat itu memang tidak ada kabar tentang Jefan dan Mia, begitupun antara Jefan dan Amel.
Kabar terakhir yang Alisa dengar ialah kekasih Jefan yang ada di Solo. Alisa benar-benar tidak bisa memahami lelaki itu, bagaimana ia bisa merayu gadis lain sedang ia memiliki kekasih?
Tiba pada hari keberangkatan untuk berlibur. Alisa melewati gerbang, pandangannya mengelilingi seluruh area yang terlihat berharap ada Jefan. Dan iya, Jefan benar-benar tidak ikut. Alisa menunduk pasrah.
Mahluk yang bernama perempuan mau seperti apa bencinya pada seseorang yang pernah ia cintai, ia masih ingin melihatnya.
Datanglah bis pariwisata, semua telah berkumpul dihalaman kampus. Ketua kelas mengabsen siswa yang ikut berlibur, semua ikut kecuali Jefan.
Tiba dilokasi, semua merasa senang. Ada yang bermain air, ada yang hanya sekedar foto-foto selfi adapula yang hanya diam sambil melihati layar ponsel.
Alisa memilih berjalan-jalan ditepi pantai bersama Anita dan Ana. Mereka berfoto-foto dan menaiki bukit yang terdapat sebuah menara. Anak-anak yang lain ikut bergabung bersama Alisa dan teman-teman. Semua berfoto untuk kenang-kenangan mengingat semua dari kota yang berbeda.
Moment ini bisa menjadi moment bahagia dan sedih. Bahagia karena bisa berlibur dengan teman-teman baru, sedih karena akan berpisah dengan mereka yang super baik bagi Alisa.
Alisa sangat terkesan, mereka orang-orang yang tulus dalam segala hal.
Cuaca yang panas ditepi pantai dengan angin yang kencang, Alisa dan teman-teman duduk diatas pasir hitam.
“ Teman-teman terima kasih ya untuk hati yang ramah, kalian semua orang-orang yang baik. Aku senang bisa bertemu dan mengenal kalian” ucap Alisa memulai pembicaraan.
“Aaah Alisaaa” ucap Anita sambil memeluk Alisa dari samping.
“Aku ikutan” Ana menimpali dengan memeluk Alisa dan Anita. Sedang anak-anak yang lain hanya tersenyum.
“Iya lisa, semoga kita ada takdir untuk bertemu kembali ya lis” ucap Dion yang sedari tadi sibuk dengan Kameranya.
“Kapan-kapan kita reuni yaa kumpul-kumpul lagii” sahut Edi yang ditimbun pasir.
Dua hari lagi pembelajaran hampir selesai, Jefan dari beberapa hari yang lalu sudah tidak nampak lagi batang hidungnya dikampus, Ia bak ditelan bumi tiba-tiba menghilang.
Bersambung……
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Adinda
Lanjut Thor
👍👍👍👍👍
2021-10-11
0
Rostina Lamba
aemangatttg
2021-01-22
0
R.F
like lagi thor
2020-12-21
1