eps 5. Malam Minggu bersama

Keesokan harinya.

Seperti biasa alarm Rania berbunyi tepat menunjukan pukul 7 pagi, dengan semangat Rania langsung bangun dan mengambil handuknya untuk mandi.

Meskipun hari ini weekend namun Rania tetap bangun pagi untuk berolahraga. Setiap weekend Rania pergi ke taman kota untuk jogging disana.

Sebelum Rania jogging, ia sarapan terlebih dahulu agar tidak pingsan lagi.

Setelah selesai sarapan ia pun langsung pergi ke taman kota.

Sesampainya di taman kota, Rania melihat orang yang sekilas mirip dengan Adi dari jauh.

Ia tidak berani menyapa karena takut ia salah orang nantinya.

Namun setelah dilihat dari dekat ternyata orang itu adalah Adi.

Rania pun mendekati Adi dan menyapanya.

"Haii Di, kamu juga mau jogging?" Tanya Rania.

"Iya, gue tiap weekend jogging. Tapi ini baru pertama kali gue jogging di tamkot." Jawab Adi.

"Ohh gitu, mau jogging bareng gk?" Ajak Rania.

"Boleh." Seru Adi.

Mereka pun jogging bersama, dan mengelilingi taman kota sekitar 1 jam.

Padahal sebelum-sebelumnya Rania hanya jogging 30 menitan, namun kali ini berbeda. Mungkin karena ia jogging bersama Adi itulah alasannya ia tidak merasa lelah.

Namun seperti biasa yang dilakukan oleh seorang Rania, yaitu melupakan satu hal. Rania tidak membawa air minumnya yang sudah ia siapkan semalam untuk hari ini. Agar ia tidak lelah dan kehausan.Namun apalah daya seorang Rania yang memang seperti itu.

Rania yang selesai jogging pun kehausan. Tanpa di duga-duga, Adi yang melihat Rania kehausan pun memberikan air minumnya untuk Rania.

"Nih minum punya gue." Ucap Adi sambil mengulurkan tangannya yang berisi air minum.

Rania yang ragu-ragu pun mengambil minuman yang di berikan oleh Adi

"Terimakasih." Ucap Rania sambil mengelap keringatnya.

Setelah selesai jogging Rania merasa lapar, dan perutnya berbunyi.

Sadar karena perut Rania berbunyi karena lapar, Adi pun mengajak Rania untuk pergi mencari makan.

"Lo laper ya? Mau makan gk?" Tanya Adi.

"Iya nih aku laper." Jawab Rania.

"Yaudah ayok cari makan di deket sini." Ajak Adi.

Mereka pun mencari makan di dekat taman kota, mereka memilih makan soto yang tidak jauh dari lokasi mereka jogging.

"Disana ada warung soto, makan soto aja yuk!" Ajak Rania.

"Terserah lo aja." Jawab Adi sambil melihat Rania.

Selama mereka makan, Rania tidak berhenti menatap Adi yang tampak begitu tampan dengan baju hitam dengan earphone di telinganya.

Sadar dengan keringat yang memenuhi wajah Adi, Rania pun memberikan tisue untuk Adi.

"Nih tisue, lap keringet kamu dulu." Kata Rania sambil menyodorkan tisuenya.

Karena tangan Adi kotor, Adi pun menyuruh Rania untuk mengelapkan keringat yang ada di wajahnya.

"Tolong hapusin dong, tangan gue kotor soalnya." Ucap Adi sambil menunjukan tangannya yang kotor.

Rania yang terkejut dengan permintaan Adi pun mengelap keringat Adi dengan hati dan tangan yang gemetar berasamaan.

Hatinya begitu tidak karuan,

tangannya seolah-olah sengaja berlama lama mengelap keringat Adi.

Sebelum mereka selesai makan, Adi tiba-tiba meminta nomor telepon Rania.

"Ran, gue boleh minta nomor telepon lo gk?" Tanya Adi.

Rania yang lagi-lagi terkejut dengan prilaku Adi seolah-olah tidak percaya.

Namun dengan sigap ia langsung memberikannya.

"Boleh kok, nih!" Jawab Rania sambil memperlihatkan nomor teleponnya.

Rania yang tidak mengetahui tujuan Adi meminta nomor teleponnya

bergumam dalam hati.

"Dia minta nomor gue buat apa ya kira-kira? Duhh jadi tambah gk karuan deh gue." Gumam Rania dalam hati.

Setelah mereka selesai makan, mereka pun pulang ke rumah masing-masing.

Sesampainya Rania di rumahnya, ia tidak langsung membersihkan badannya.

Ia justru memikirkan Adi yang meminta nomor teleponnya.

"Adi minta nomor telepon gue? Aaaa seneng benget." Ucap Rania.

"Ahh mending gue mandi dulu deh, asem banget kayaknya." Lanjut Rania.

Rania lalu mengambil handuknya untuk mandi.

Setelah Rania selesai mandi, ponselnya tiba-tiba berdering.

Mendengar teleponnya berbunyi, ia langsung mengangkatnya.

"Hallo!?" Ucap Rania.

"Haii Ran, nanti malem sibuk gk?" Tanya Adi.

Rania yang mendengar suara yang menelponnya mirip dengan suara Adi. Ia pun terkejut dan berusaha memastikan bahwa yang menelponnya benar-benar Adi.

"Adi? Kamu Adi?" Tanya Rania.

"Iya gue Adi, nanti malem sibuk gk?" Tanya Adi sambil meyakinkan Rania bahwa itu benar-benar dirinya.

Rania bingung kenapa Adi tiba-tiba menelponnya dan menanyakan dirinya sibuk atau tidak.

Ia langsung berpikir Adi akan mengajaknya keluar.

"Adi kenapa tiba-tiba nanyain gue ya? Jangan jangan dia mau ngajak gue keluar." Gumam Rania dalam hati dengan perasan senang.

"Hallo Ran, lo sibuk ya?" Adi bertanya lagi sambil memastikan Rania sibuk atau tidak.

"Ehh enggak kok, aku gk sibuk. Emangnya kenapa Di?" Rania bertanya balik kepada Adi.

"Kalo emang gk sibuk, gue mau ngajak lo nonton." Jawab Adi.

"Hah? Kamu ngajak aku nonton?" Tanya Rania seolah-olah tidak percaya.

"Iya, mau kan" Ajak Adi.

"Iya aku mau, jam berapa mau nonton?" Tanya Rania dengan penuh semangat.

"Nanti jam 9 gue jemput lo" Jawab Adi.

"Ohh oke nanti aku tunggu di depan rumah." Jawab Rania sambil tersenyum.

Rania begitu senang karena Adi mengajaknya menonton film, ia pun berlompat-lompat seperti anak kecil yang diberikan manisan.

Padahal jam masih menunjukkan pukul 07.30 malam, tapi Rania sudah bersiap-siap.

Ia mandi dengan sangat lama berharap nantinya Adi akan memujinya.

Ia juga berdandan dengan sangat cantik, mengenakan pakaian yang indah.

Sebelum pukul 9 malam Rania sudah sangat siap menunggu Adi di depan rumah.

Ia menunggu Adi sekitar 30 menit, akhirnya setelah lama menunggu Adi, Adi pun datang dengan mengenakan baju hitam. Mungkin karena Adi memang menyukai warna hitam.

Adi yang baru tiba seolah-olah terpukau dengan kecantikan Rania.

Begitu juga Rania, ia terkagum-kagum dengan ketampanan Adi hari ini.

tapi bukan hanya hari ini saja Rania terpukau dengan Adi.

Tanpa basa-basi Adi langsung keluar dari mobil dan membukakan pintu mobilnya untuk Rania.

Rania pun sama, tanpa berbicara ia langsung masuk ke dalam mobil Adi.

Mereka pun melakukan perjalanan ke bioskop. Di perjalanan mereka saling bertanya secara bersamaan yang membuat Rania salah tingkah.

"Mau nonton film apa?" Tanya keduanya.

"Terserah." Jawab keduanya secara bersamaan lagi.

"Liat jadwal film hari ini dulu deh." Jawab Rania sambil salah tingkah.

Adi pun menjawab, "Iya nanti liat jadwalnya aja."

Sesampainya mereka di bioskop, ternyata film yang tersisa hanya film yang ber- genre horor.

Tanpa ada pilihan, Rania pun mengiyakan pilihan yang satu-satunya itu.

Sebelum memasuki ruangan teater, mereka membeli popcorn terlebih dahulu.

Selang beberapa menit, akhirnya filmnya dimulai. Adi dan Rania yang sudah berada di ruang teater pun mencari tempat duduk mereka.

Saat film baru dimulai, Rania tampak biasa saja dan tidak takut sama sekali.

Tapi saat detik-detik hantunya muncul Rania langsung kaget dan ketakutan sambil memeluk Adi.

Rania teriak histeris dan setengah menangis.

Adi yang sadar bahwa Rania sangat takut pun memeluk Rania dan berusaha menenangkan Rania.

Akhirnya filmnya selesai, Rania masih ketakutan dan ia tidak berbicara sama sekali.

Adi pun langsung mengajak Rania pulang.

Setelah sampai di rumah Rania, Adi menanyakan kondisi Rania.

"Lo gapapa Ran?" Tanya Adi sambil memastikan Rania baik-baik saja.

"Iya, aku gapapa kok." Jawab Rania dengan suara yang kecil.

"Yaudah kalo gitu gue balik dulu ya." Ucap Adi sambil menepuk bahu Rania.

Rania pun hanya mengangguk seolah-olah mengiyakan perkataan Adi.

Adi pun pulang ke rumahnya, dan Rania juga masuk ke rumahnya.

Rania pergi ke dapur untuk memasak mie instan, karena ketakutan ia pun merasa sangat lapar.

Sambil menunggu mie instannya matang, ia pergi ke kamarnya sebentar.

Walaupun Rania ketakutan menonton film horor tadi, namun ia tetap senang karena hari ini bisa bersama dengan Adi.

"Seneng banget bisa dua kali ketemuan sama Adi." Ucap Rania.

"Oh iya, tadi pas di bioskop Adi sempet meluk gue." Lanjut Rania sambil mengingat kejadian tadi.

Dengan perasaan senang, ia kemudian mengingat ibunya dan kemudian mengabari ibunya yang ada di Malang.

"Assalamualaikum bu, maaf aku baru ngabarin sekarang." Ucap Rania.

"Waalaikumsalam nduk, iya ibu kemarin nunggu kabar kamu tapi kamu gk ngabarin." Jawab ibu Rania dengan nada sedikit kecewa.

"Iya bu maaf, aku kemarin capek banget sampe lupa ngabarin ibu." Jawab Rania sambil membela diri.

"Iya nduk gapapa, yang penting kamu sehat." Jawab ibunya dengan nada memaklumi.

"Iya bu, aku sehat disini. Ibu juga harus jaga kesehatan ya. Yaudah kalau gitu aku mau tidur dulu, assalamualaikum."

Ucap Rania.

"Waalaikumsalam." Jawab ibunya.

Rania sengaja tidak memberitahu ibunya tentang kejadian hari ini.

Karena ia masih belum memastikan apakah Adi benar-benar menyukainya atau hanya menganggap dirinya sebagai teman.

Dengan perasaan yang masih berbunga-bunga, Rania terus memikirkan kejadian hari ini dan berharap agar hari ini bisa terulang.

Karena terus memikirkan Adi, Rania sampai lupa kalau ia sedang merebus mie instan di dapur. Dengan perasaan panik ia langsung menuju ke dapur untuk melihat mie yang sedang ia buat.

Sesampainya di dapur ia langsung mematikan kompornya, dan ternyata air rebusan mienya hampir habis.

Mie yang ia rebus pun tampak overcook

dengan perasaan bersalah ia membuang mie yang ia buat.

"Gini nih kalo gue mikirin Adi terus. Mie gue sampe kayak gini." Ucap Rania sambil membersihkan air rebusan yang tumpah sampai ke kompor.

Setelah ia selesai membersihkan kompor, ia mengulang membuat mie instan karena ia masih merasa lapar. Kali ini ia tidak meninggalkan dapur dan memastikan mie instan nya matang dengan sempurna.

Setelah mienya matang, ia pun makan sampai habis, setelah itu ia menggosok giginya sebelum tidur.

Setelah membersihkan giginya, ia pun pergi ke kamar untuk tidur.

Namun ia tidak langsung tidur, ia memikirkan Adi dan kejadian di bioskop tadi.

Sebelum akhirnya Rania tidur dengan pulas.

Terpopuler

Comments

Ketut Umik Utari

Ketut Umik Utari

lanjut thor

2020-10-02

0

Ketut Umik Utari

Ketut Umik Utari

semakin seru nih

2020-10-02

0

ptr_25

ptr_25

semangattt

2020-10-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!