Rania Dan Pangeran Impian

Rania Dan Pangeran Impian

eps 1. Tentang Rania

Rania adalah gadis cantik nan baik hati yang lahir di Kota Malang 23 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 28 Februari 1997. Ia lahir di keluarga yang sederhana dan memiliki seorang adik perempuan bernama Tari.

Ayah Rania bernama pak Yanto,

dan ibu Rania bernama Siti.

Sejak kecil Rania dan keluarganya sangat bahagia walaupun hidup mereka sederhana. Rania sangat menyayangi keluarganya, terutama ayahnya. Karena menurut Rania ayahnya adalah pahlawan yang benar-benar nyata yang pernah iya miliki.

Namun, ketika Rania berumur 10 tahun ayahnya meninggal dunia karena sakit kanker. Saat itu Rania sangat sedih dan tidak percaya karena ayahnya meninggal begitu cepat. Rania sama sekali tidak mengetahui penyakit ayahnya, sebab ayahnya tidak pernah menunjukan bahwa dirinya sakit.

Sejak saat itu Rania hanya memiliki ibu dan adiknya. Rania berusaha keras untuk membuat ibu dan adiknya selalu bahagia.

Sejak ayahnya meninggal, Rania berusaha untuk terus menjalani hidupnya dan menyelesaikan pendidikannya sampai saat ini.

Selama ia menjalani pendidikannya ia tidak pernah mengalami kesulitan bahkan ia selalu mendapatkan prestasi.

Prestasi itulah yang membawanya sampai saat ini sehingga ia bisa bekerja di perusahaan besar yang ada di Jakarta.

Saat Rania berumur 22 tahun, Rania memutuskan untuk merantau ke Jakarta dan berharap ia bisa mendapatkan pekerjaan yang layak. Sedangkan ibu dan adiknya berada di Malang.

Selama Rania berada di Jakarta ia selalu menghubungi ibu dan adiknya melalui ponsel. Kadang saat ia cuti ia memilih untuk pulang ke kampung halamannya bertemu ibunya.

Hari demi hari pun berlalu, ia menjalani hidupnya tanpa kehadiran ayahnya namun ia tidak pernah menyerah dan tidak pernah takut untuk menjalani hidup karena ia yakin bahwa hidup adalah pilihan yang harus dijalani.

Rania awalnya tidak pernah memikirkan tentang laki-laki selain ayahnya ia juga tidak pernah memikirkan bagaimana ia akan hidup nantinya dengan tambatan hati. Karena baginya tidak ada seorangpun yang bisa menggantikan posisi ayahnya di hatinya.

Namun suatu hari ia merasa kesepian memikirkan bagaimana nantinya jika ia terus menyendiri tanpa pendamping. Ia pun mulai merubah pemikirannya dan ia mulai mencari-cari pendamping yang cocok untuk dirinya.

Rania juga berharap suatu saat nanti ada seorang laki-laki yang bisa menggantikan ayahnya dan menemaninya sepanjang hidup.

Di Kamar Rania

Suatu hari seperti biasa jam dinding menunjukkan pukul 7 pagi, alarm Rania pun berbunyi sangat keras sehingga membangunkannya dari tidurnya.

Sadar alaramnya berbunyi sudah lumayan lama, ia pun bergegas bangun mengambil handuknya dan berkata "Aduhh gawat aku hampir telat bekerja" sambil berlari ke kamar mandi.

Setelah ia selesai mandi dan sudah berpakaian rapi ia langsung berangkat menuju tempat kerjanya tidak lupa ia sarapan terlebih dahulu.

KANTOR TEMPAT RANIA BEKERJA

Salah satu satpam di kantor tempat Rania bekerja, sadar bahwa Rania hadir di kantor tidak seperti biasanya.

Pak satpam: Pagi mbak, tumben buru-buru banget, hampir telat lagi.

Rania: Iya nih pak, saya telat bangun

Pak satpam: Oalah kok bisa sih mbak?

Rania: iya pak, soalnya kemarin saya mengerjakan proposal yang belum selesai dan harus disetor sekarang.

Rania: kalau gitu saya permisi dulu ya pak, takut ditungguin bos.

Pak satpam: iya mbak silahkan.

Rania pun langsung menuju ruangan kerjanya.

Tanpa Rania sadari di belakangnya ada karyawan baru yang tampan dan gagah.

jam istirahat makan siang

Rania keluar untuk membeli makanan, iya pergi ke kafe dekat kantornya.

Sesampainya Rania di kafe tersebut ia pun memesan makanan.

"Mas, saya mau pesan spaghetti carbonara 1, sama orange juice 1 ya." Kata Rania sambil menunjuk menu nya.

"Baik mbak" Sahut pegawai kafe.

Setelah Rania selesai makan ia pun membayar makanan nya ke kasir,

lalu kembali lagi ke kantor.

Saat Rania hendak ke kantor ia tidak sadar bahwa karyawan baru di kantornya pergi ke kafe tempat ia makan tadi.

Mereka pun berpapasan, tanpa melirik satu sama lain.

Walaupun mereka berpapasan, mereka tidak menyadari kehadiran satu sama lain.

Rania pun tiba di kantor.

Ia di berikan tugas oleh bos nya untuk mengerjakan sebuah proposal,

dengan sigap Rania langsung mengerjakan tugasnya.

Setelah selesai bekerja dan sudah waktunya jam pulang, Rania pun hendak pulang.

Sebelum Rania pulang, ia mendapati mobil hitam yang terparkir di depan kantornya.

Ia kebingungan kenapa ada mobil yang parkir di sana.

"Ini mobil punya siapa sih? ngapain cobak parkir depan kantor?" Tanya Rania dalam hati.

Tanpa ia ketahui, mobil itu milik karyawan baru yang bernama Adi.

Ia pun langsung pulang tanpa berkomentar apa apa lagi.

Selama di perjalanan ia merasa seperti ada sesuatu yang ia lewatkan, tapi ia tidak tahu apa yang ia lewatkan.

"Kayaknya ada yang ketinggalan deh, tapi apa ya?" Tanya Rania kepada dirinya sendiri.

"Kayak ada yang kelewat gitu." sambung Rania.

Dengan perasaan yang tidak karuan Rania tetap melanjutkan perjalanannya ke rumah.

Sampainya Rania di rumah, ia langsung mengambil handuknya untuk membersihkan dirinya.

Setelah ia selesai mandi, ia langsung mengambil makanan di kulkasnya dan langsung makan.

Naahhh setelah Rania selesai makan, ia langsung mengambil ponselnya untuk mengabari ibunya yang ada di Malang, untuk mengetahui keadaan ibunya di sana.

"Assalamualaikum bu, gimana kabarnya bu?" tanya Rania kepada ibunya.

"Waalaikumsalam nduk, alhamdulillah ibu sehat, kamu juga sehat kan nduk?" Ibu Rania kembali menanyakan kabar anaknya.

"Alhamdulillah aku juga sehat bu." jawab Rania

"Karena ibu baik-baik aja aku tutup teleponnya ya bu, kalau ada apa-apa langsung telepon aku aja." Lanjut Rania.

"Iya nduk, kamu istirahat ya. Pasti capek habis pulang kerja, kamu juga kalo ada apa-apa telepon ibu ya nduk" Tegas ibu Rania.

"Iya bu, assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Setelah selesai menelpon ibunya, ia langsung meletakkan ponselnya di atas meja kamarnya, dan ia langsung tidur.

Sebenarnya setiap Rania mendapatkan cuti, ia pasti akan pergi ke Malang beberapa hari untuk mengunjungi ibunya.

Namun karena saat ini ia tidak bisa cuti, terpaksa ia hanya berkabar lewat ponsel dengan ibunya.

Bagi Rania saat ini yang terpenting adalah kebahagiaan ibu dan adiknya, karena ayahnya sudah tiada. Maka hanya Rania lah yang menjadi tulang punggung keluarganya.

Ia juga berencana membawa ibu dan adiknya pindah ke Jakarta.

Namun karena adiknya masih sekolah di Malang, dan tidak mau pindah sekolah karena harus mencari teman baru dan menyesuaikan dengan sekolah barunya nanti.

Karena itu lah ibu dan adik nya masih berada di Malang sampai saat ini.

Mungkin suatu hari nanti kalau adiknya sudah mau pindah sekolah, ia pasti akan membawa ibu dan adiknya pindah ke Jakarta.

Terpopuler

Comments

Dinata

Dinata

Up lagi thor

2020-10-05

0

Aspri Yuliatii

Aspri Yuliatii

aku mampir kak



salam kenal dari cinta tuan muda

2020-10-03

0

Yuniar

Yuniar

jejak like lanjut
Salam dari
Terpaksa menikah dengan tuan muda sombong

2020-10-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!