Pertolongan pertama.

Pagi ini Kanya agak sedikit bermalas- malasan. Setelah shalat subuh dia kembali merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Tak lama terdengar bunyi ponselnya. Segera diraihnya benda pipih itu dan mengangkat telpon.

" Assalamualaikum. Mama, apa kabar ?"

" Waalaikumsalam, sayang. Mama sehat - sehat saja. Kamu bagaimana?"

" Sehat Ma. Papa mana Ma ?"

" Papa lagi shalat subuh. Mama mau bilang kalau Mama sama Papa akan ke Jakarta tempat Om Budi. Jadi Kanya minggu ini nggak usah balik ke Padang.Kami kan nggak ada jadi sama siapa dirumah nanti"

" Baik Ma".

Kemudian ibu dan anak itu terlibat percakapan panjang. Sepertinya mereka saling melepas rindu. Setelah selesai Kanya menutup telpon dan berpesan agar kedua orang tuanya berhati - hati.

Kanya Hapsari.

Adalah anak tunggal dari Bapak Anwar Septriadi dan Ibu Nurlela. Selesai menamatkan S 2 nya disebuah Universitas di kota Padang dia diangkat sebagai guru di sebuah tempat yang sangat indah di Sumatera Barat. " Kota dingin tanpa salju "

Kanya beranjak keluar kamar.Hari ini Sabtu, adalah hari libur mengajar jadi dia ingin berjalan - jalan. Segera mandi dan berpakaian. Selesai sarapan pagi dia langsung pamit pada Bu Ici. Dia harus kerumah Dyah terlebih dahulu.

Dirumah Dyah.

Kanya duduk diruang tamu. Dyah baru saja mandi dan sedang berpakaian. Seorang laki - laki memasuki ruang tamu. Melihat Kanya dia nampak senang dan sedikit over acting. Kanya tersenyum sedikit. Tapi laki - laki itu senang bukan main. Kanya sedikit kurang suka ketika laki - laki itu duduk dikursi yang berseberangan dengannya. Dia mulai bertanya ini itu pada Kanya. Kanya menjawab dengan sesopan mungkin.Dia sangat tidak suka dengan pandangan laki - laki itu. Sorot matanya membuat bulu kuduk Kanya berdiri.Sangat tajam dan menakutkan.

Untung Dyah cepat selesai. Dan Kanya seperti lepas dari siksaan.

" Hai Kanya, lama menunggu ya. Uda Fikar sudah lama ?"

"Oh !, jadi namanya Fikar?"

" Belum. Bicara dengan temanmu ini sangat menyenangkan. Sayang sekali kau cepat sekali datang".

Dia tersenyum pada Kanya. Kanya membalasnya dengan seringai kecil. Perasaanya sungguh tidak enak. Untung Dyah cepat mengajaknya pergi.

" Kamu pasti tidak suka pada orang tadi ?" Kanya mengangguk.

" Iya. Siapa dia ?" bertanya sedikit kepo.

" Dia jejaka tua. Bujang lapuk.Tapi duitnya banyak lho. Juragan."

" Kenapa nggak kamu ajak nikah aja. Kan banyak duit " ledek Kanya.

" Ih !, amit - amit. Pantang lihat perempuan cantik. Langsung kepincut untuk dijadikan istri."

" Lalu kenapa dia tidak meminangmu untuk dijadikan istri?"

Dyah melotot.Mata indahnya tampak sangat tidak suka. Kanya tertawa dan menghidupkan scoopynya, langsung jalan begitu Dyah duduk diboncengan.

Kedua gadis itu terlihat sangat santai. Kanya melajukan motornya agak sedikit kencang. Disebuah persimpangan dia belok kanan dan melewati jalan yang agak kecil. Tak lama kemudian Kanya menghentikan scoopynya. Disebuah panorama. Nampaklah pemandangan yang sangat indah. Danau Dibawah.

Yang letaknya diatas guys.

Mereka mencari tempat duduk yang agak strategis. Sambil menikmati indahnya pemandangan, mereka makan kacang goreng yang tadi dibeli Kanya sebelum ke rumah Dyah.

" Bagaimana kalau kita turun ke bawah sana. Kelihatannya lebih asyik"

" Jangan ah, aku takut. Tebingnya sangat curam."

" Dasar penakut.Tenang aja, aku akan pegang kamu. Lihat, banyak kok yang turun kesana".

Dengan menahan rasa takut Dyah mengikuti langkah Kanya. Memang sih ada tangga khusus untuk turun. Tapi terpeleset sedikit saja tubuh akan langsung tercebur ke dalam danau. Kata orang Danau Dibawah ini sangat dalam dan sedikit angker. Dyah bergidik. Dalam hati dia terus berdoa.

" Tuhan. Tolong selamatkan aku. Aku masih ingin hidup lebih lama.Jodoh aku belum mendekat ya Allah. Aku tidak mau mati dan dikuburkan dengan batang pisang."

Ha...ha...ha... emang iya seperti itu. Si Dyah ada - ada aja.

Sampai dibawah, ditepi danau. Mereka sibuk berselfi ria. Dyah sudah melupakan rasa takutnya. Kanya pun menikmati akhir minggunya dengan santai. Tanpa dia sadari dari tadi sepasang mata mengamatinya dengan sorot tajam. Mata itu jelas menyatakan rasa tidak suka.

" Gadis sombong itu lagi. Kenapa perempuan itu selalu  membayangiku".

Dari tadi dia terus mengawasi kedua gadis itu. Diperhatikannya dengan seksama. Gadis yang bernama Kanya itu sebenarnya cantik.Wajahnya sangat lembut, coba dipoles dengan make up yang mahal pasti artis - artis kalah bersaing.

Hi..hi...hi... fikiran Harris mulai kemana - mana.

Dilihatnya kedua gadis itu mulai menaiki tangga. Gadis yang satunya kelihatan agak takut. Dia berpegangan erat pada Kanya. Dipertengahan tangga tiba - tiba  dilihatnya Kanya terpeleset dan berguling - guling di tangga. Semua yang melihat berteriak histeris. Tak satupun pohon yang bisa menopang tubuh gadis itu. Dia akan tercebur ke danau. Refleks Harris beranjak dari tempat duduknya. Tungkainya yang panjang membuat tubuhnya secepat kilat menuju Kanya. Beberapa detik lagi tubuh gadis itu sampai dibibir danau tangan Harris berhasil menangkap tangannya. Dengan sedikit sentakan tubuh Kanya berhasil ditahannya dan keseimbangan tubuh Harris pun hilang. Mereka bergulingan dengan tangan Harris memeluk tubuh Kanya.

Harris mendekap tubuh itu. Kemudian dibaringkannya dengan perlahan. Pengunjung yang lain mulai mendekat. Kanya pingsan, tubuhnya terasa dingin. Dyah yang dari tadi berdiri ditengah tangga langsung turun dan berlari mendekati Kanya. Dia menangis membangunkan sahabatnya itu.Tapi Kanya tetap diam tak memberikan reaksi apapun. Dyah semakin bingung. Dipandanginya orang - orang yang mungkin saja mau memberikan pertolongan.

"Ayo kita bawa temanmu ke rumah sakit"

Sebuah suara mengejutkannya. Dia segera mengangguk dan membiarkan orang itu menggendong Kanya. Dyah mengikuti dari belakang.

Harris memasukkan Kanya kebangku belakang mobilnya. Dia memberi isyarat pada Dyah untuk menemani. Dyah kembali mengangguk dan memasuki mobil.

" Dimana rumah sakitnya ?" Dyah menyebutkan alamatnya.

Mobil Harris meluncur di jalan raya menuju rumah sàkit.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Episodes
1 Episode 1 Kekesalan Kanya
2 Episode 2 Mencari informasi.
3 Pertolongan pertama.
4 Senyuman menghapus dendam
5 Rayuan Clara
6 Kejadian yang sangat menakutkan
7 Ternyata rindu itu menyiksa.
8 Aku pasti kembali
9 Hanya aku yang dapat merasakannya.
10 Kejutan yang tak disangka - sangka.
11 Maafkan, karena tak bisa mencintaimu.
12 Pertemuan yang berkesan
13 Kehilangan
14 Rencana pernikahan
15 Akan selalu bersama.
16 Kejutan Pagi Hari
17 Hadiah Perkawinan
18 Kenangan masa lalu
19 Pertemuan
20 Bukan cinta biasa
21 Dendam
22 Tangisan pilu Kanya
23 Bukan kesalahanku
24 Liburan
25 Dia Istriku
26 Mendapat Kiriman Bunga
27 Cinta yang tertinggal
28 Ternyata!!!
29 Clara mulai berulah
30 Lupakan masa lalu
31 Dimana Dyah ?
32 Kemarahan Harris
33 Kembali ke Danau Kembar
34 Berkumpul Kembali
35 Mencari jalan terbaik
36 Alesha Zahra Wijaya
37 Kebahagiaanmu adalah penderitaan bagiku
38 Apa yang kau cari?
39 Menunggu Kepastian.
40 Kejadian yang Tak Diduga
41 Dimana Kamu Clara?
42 Rencana licik Clara
43 Kebimbangan
44 Kemarahan Kanya
45 Kecurigaan
46 Kehilangan
47 Bukan Kesalahanku
48 Kegalauan Hati
49 Kesunyian yang Mencekam
50 Mendung Tak Selamanya Kelabu.
51 Bertemu Kembali
52 Akan selalu bersama
53 Teruslah berjuang Dyah
54 Surya datang di Danau Kembar
55 Keinginan
56 Hari yang buruk
57 Dimana Kamu Alesha?
58 Pengemis kecil di Lampu Merah
59 Biarkan Kumemiliki Ragamu
60 Aku Rindu Mama
61 Beri aku kesempatan
62 Asaku Telah Pergi
63 Kebaikan yang Berbuah Manis
64 Rindu Diambang Sore
65 Aku hanya Ingin Kau Tau
66 Ketika Hati Berbisik
67 Pelajaran buat Clara
68 Semua Ada Waktunya
69 Bayangan Masa Lalu
70 Lingkaran Dilema
71 Seandainya Kau Milikku
72 Jangan Salahkan Aku
73 Rencana Baru
74 Selamat jalan Bu Ici
75 Merasa Sangat Kehilangan
76 Kerinduan yang terpendam
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Episode 1 Kekesalan Kanya
2
Episode 2 Mencari informasi.
3
Pertolongan pertama.
4
Senyuman menghapus dendam
5
Rayuan Clara
6
Kejadian yang sangat menakutkan
7
Ternyata rindu itu menyiksa.
8
Aku pasti kembali
9
Hanya aku yang dapat merasakannya.
10
Kejutan yang tak disangka - sangka.
11
Maafkan, karena tak bisa mencintaimu.
12
Pertemuan yang berkesan
13
Kehilangan
14
Rencana pernikahan
15
Akan selalu bersama.
16
Kejutan Pagi Hari
17
Hadiah Perkawinan
18
Kenangan masa lalu
19
Pertemuan
20
Bukan cinta biasa
21
Dendam
22
Tangisan pilu Kanya
23
Bukan kesalahanku
24
Liburan
25
Dia Istriku
26
Mendapat Kiriman Bunga
27
Cinta yang tertinggal
28
Ternyata!!!
29
Clara mulai berulah
30
Lupakan masa lalu
31
Dimana Dyah ?
32
Kemarahan Harris
33
Kembali ke Danau Kembar
34
Berkumpul Kembali
35
Mencari jalan terbaik
36
Alesha Zahra Wijaya
37
Kebahagiaanmu adalah penderitaan bagiku
38
Apa yang kau cari?
39
Menunggu Kepastian.
40
Kejadian yang Tak Diduga
41
Dimana Kamu Clara?
42
Rencana licik Clara
43
Kebimbangan
44
Kemarahan Kanya
45
Kecurigaan
46
Kehilangan
47
Bukan Kesalahanku
48
Kegalauan Hati
49
Kesunyian yang Mencekam
50
Mendung Tak Selamanya Kelabu.
51
Bertemu Kembali
52
Akan selalu bersama
53
Teruslah berjuang Dyah
54
Surya datang di Danau Kembar
55
Keinginan
56
Hari yang buruk
57
Dimana Kamu Alesha?
58
Pengemis kecil di Lampu Merah
59
Biarkan Kumemiliki Ragamu
60
Aku Rindu Mama
61
Beri aku kesempatan
62
Asaku Telah Pergi
63
Kebaikan yang Berbuah Manis
64
Rindu Diambang Sore
65
Aku hanya Ingin Kau Tau
66
Ketika Hati Berbisik
67
Pelajaran buat Clara
68
Semua Ada Waktunya
69
Bayangan Masa Lalu
70
Lingkaran Dilema
71
Seandainya Kau Milikku
72
Jangan Salahkan Aku
73
Rencana Baru
74
Selamat jalan Bu Ici
75
Merasa Sangat Kehilangan
76
Kerinduan yang terpendam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!