Episode 2 Mencari informasi.

Purnama berlayar indah dilangit.Disebuah villa mewah yang berdiri dibibir Danau Diatas berdiri seorang laki - laki tampan dengan wajah gusar. Tangannya mencengkram kuat terali besi yang digenggamnya.Pandangan matanya lurus menatapi riak - riak danau yang disinari sang dewi malam. Sangat indah.

Tapi semua tak bisa mengubah wajah gusar itu menjadi manis.

" Siapa sebenarnya gadis itu. Dia begitu sombong dan tidak menghargaiku."

" Beniiii !", memanggil dengan suara menggelegar. Dalam sekejap yang dipanggil datang dan berdiri dengan wajah tertunduk.

" Ya, bos. Ada yang bisa saya bantu ?", bertanya dengan takut.

" Kamu lihat rumah yang beratap merah itu?".

Tentu saja Beni bingung.Dibawah sana banyak sekali rumah yang beratap merah.Lagi pula sekarangkan sudah malam.

" Maaf bos, rumah yang mana ya?", bertanya lagi.

" Itu, rumah yang berdiri persis disisi perkebunan sebelah kanan."

" Oh itu, rumah Bu Ici bos"

" Siapa Bu Ici ?"

" Dia seorang janda bos. Suaminya dulu juga karyawan diperkebunan bos".

" Hmmm", sejenak mengusap dagu yang kelihatannya habis di cukur.

" Anaknya ?".

" Bu Ici tidak punya anak bos".

" Lalu sekarang dia tinggal dengan siapa?", sedikit menaikkan alis kalau dikepalanya ada berbagai macam pertanyaan.

Sebelum menjawab Beni kelihatan bingung.

" Beniii", suara yang pelan tapi mengancam menyadarkan Beni.

" Eh !\, anu bos. Bersama Bu Kanya. Dia seorang guru di***. Orangnya cantik dan ramah sekali bos. Semua orang sangat suka padanya. Bahkan....."

" Hai, siapa yang mengizinkanmu bicara panjang lebar ?", suara itu sontak membuat Beni terdiam dan melongo memandangi si bos yang melangkah gontai ke dalam.

" Ngapain si bos nanya - nanya soal Bu Ici. Jangan - jangan si bos suka lagi sama perempuan itu." Ha...ha...ha...

Beni terkekeh dalam hati.Diluar mana berani dia, bisa - bisa  digantung di pohon duren.

******

Pagi pun tiba.

Harris Wijayanto. Pemilik tunggal perkebunan teh yang memenuhi perbukitan dan berjejer di indah disisi Danau Kembar. Seorang pemuda tampan dan cerdas. Lulusan dari sebuah universitas ternama di Amerika.

Selesai sarapan yang sudah disiapkan Ujang, dia segera mengambil kunci mobil dan melangkah ke garasi. Pagi ini dia akan kekantornya di perkebunan. Sebenarnya Harris jarang mengunjungi perkebunan ini.Dia lebih banyak mengurus perusahaannya yang di Jakarta. Lagipula disini sudah ada Pak Edo, orang kepercayaanya yang mengurus semua urusan disini. Namun karena ada urusan yang harus dia sendiri turun tangan, makanya sang papi, Pak Wijaya menyuruhnya kesini.

Mobil itu melaju pelan.Udara dingin membuatnya menaikkan resleting jaketnya sampai dagu. Dia sangat menikmati pemandangan indah sepanjang perjalanan.

Memasuki jalan di area perkebunan dia  melihat rombongan buruh pemetik teh mulai bekerja. Dia senang ternyata Pak Edo benar - benar menjalankan tugasnya dengan sangat baik. Melewati pendakian, dari jauh matanya melihat sebuah scoopy abu - abu meluncur cepat. Dia tersenyum licik dan saat hampir berpapasan mobilnya sedikit menikung dan terus melaju sambil melihat kebelakang dengan wajah puas.

Dibelakangnya Kanya menghentikan scoopynya mendadak. Dengan wajah yang sangat kesal dia turun dan terpana melihat pakaiannya sudah basah terkena lumpur.

" Mobil sialan, laki - laki sialan. Dasar egois. Apa dia tidak tau kalau aku sudah sangat terlambat. Apalagi sekarang muridku sedang mengikuti ujian.Oh Tuhan!, apa aku harus balik lagi ke rumah ?

Di kantor perkebunan.

Semua orang sibuk menyambut pimpinan mereka datang. Berbagai pertanyaan bermain dikepala masing - masing. Apalagi Pak Edo. Dia sungguh gelisah menyambut kedatangan Pak Harris. Mungkinkah dia sudah melakukan kesalahan ? Tapi perasaannya tidak ada. Semua baik - baik saja.

Harris menyuruh mereka berkumpul di ruang meeting. Dia memasuki ruangan kantornya dan mengambil beberapa berkas dan kembali menuju ruang meeting.

Cukup lama juga Harris memimpin meeting. Ketika selesai hari sudah siang. Bergegas dia memasuki mobilnya dan melaju pelan melewati area perkebunan. Melewati sebuah rumah mobilnya diperlambat dan matanya sejenak melihat motor scoopy abu  - abu terpajang disana. Kembali dia tersenyum dingin mengenang peristiwa pagi tadi. Dipercepatnya laju mobil dan ketika sampai dirumah makan siang sudah lengkap.Perutnya terasa sangat lapar. Udara dingin membuatnya makan dengan lahap.

Selesai makan dia kembali duduk di balkon tingkat dua villanya. Nanti sore dia berniat akan jalan - jalan ke Danau Dibawah. Pemandangan disana lebih indah lagi.

Hembusan angin dingin membuatnya sedikit mengantuk. Namun tiba - tiba ponselnya berdering. Dengan malas dia mengangkat dan terdengarlah suara merdu dari seberang sana.

" Hai sayang, kamu sedang apa?"

" Ngapain sih manggil sayang?", menjawab dengan sedikit kesal.

" Aku kan benar sayang sama kamu Harris Wijayanto".

" Ya sudah, ada apa kamu nelpon aku?", menjawab dengan nada malas.

" Sayang, kenapa kamu ke Padang tidak mengajakku?, aku kan bisa menemanimu."

" Aku bisa sendiri, lagipula kamu kira aku anak kecil yang harus ditemani kemana pergi."

" Bukan begitu, aku kan....."

" Ya sudah, aku sedang sibuk.By"

Ponsel dimatikan. Tapi kembali berdering dari nomor yang sama. Harris sangat kesal.Clara selalu saja menganggu ketenangan hidupnya. Dibiarkannya ponsel itu berdering beberapa kali. Sampai akhirnya si penelpon kesal dan membanting ponselnya ke tempat tidur.

Kanya sedang duduk dikamarnya ketika dia melihat mobil yang sudah dua hari ini sangat menganggu hidupnya. Bergegas dia keluar tapi mobil itu sudah menghilang dibelokan jalan.

" Awas saja. Kalau bertemu lagi akan kukempeskan ke empat ban mobilnya."

Gadis itu masuk kembali sambil menggerutu kesal.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Terpopuler

Comments

Astirai

Astirai

aku mampir thor, ttp smangat ya, lanjuuuttt.
baca jg bukalah hatimu untukku ya...

2021-03-31

1

Novia Azwar

Novia Azwar

penasaran pengen lanjut...

2021-03-05

0

Rasti Yulia

Rasti Yulia

Like lagiii❤️❤️

2020-11-03

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Kekesalan Kanya
2 Episode 2 Mencari informasi.
3 Pertolongan pertama.
4 Senyuman menghapus dendam
5 Rayuan Clara
6 Kejadian yang sangat menakutkan
7 Ternyata rindu itu menyiksa.
8 Aku pasti kembali
9 Hanya aku yang dapat merasakannya.
10 Kejutan yang tak disangka - sangka.
11 Maafkan, karena tak bisa mencintaimu.
12 Pertemuan yang berkesan
13 Kehilangan
14 Rencana pernikahan
15 Akan selalu bersama.
16 Kejutan Pagi Hari
17 Hadiah Perkawinan
18 Kenangan masa lalu
19 Pertemuan
20 Bukan cinta biasa
21 Dendam
22 Tangisan pilu Kanya
23 Bukan kesalahanku
24 Liburan
25 Dia Istriku
26 Mendapat Kiriman Bunga
27 Cinta yang tertinggal
28 Ternyata!!!
29 Clara mulai berulah
30 Lupakan masa lalu
31 Dimana Dyah ?
32 Kemarahan Harris
33 Kembali ke Danau Kembar
34 Berkumpul Kembali
35 Mencari jalan terbaik
36 Alesha Zahra Wijaya
37 Kebahagiaanmu adalah penderitaan bagiku
38 Apa yang kau cari?
39 Menunggu Kepastian.
40 Kejadian yang Tak Diduga
41 Dimana Kamu Clara?
42 Rencana licik Clara
43 Kebimbangan
44 Kemarahan Kanya
45 Kecurigaan
46 Kehilangan
47 Bukan Kesalahanku
48 Kegalauan Hati
49 Kesunyian yang Mencekam
50 Mendung Tak Selamanya Kelabu.
51 Bertemu Kembali
52 Akan selalu bersama
53 Teruslah berjuang Dyah
54 Surya datang di Danau Kembar
55 Keinginan
56 Hari yang buruk
57 Dimana Kamu Alesha?
58 Pengemis kecil di Lampu Merah
59 Biarkan Kumemiliki Ragamu
60 Aku Rindu Mama
61 Beri aku kesempatan
62 Asaku Telah Pergi
63 Kebaikan yang Berbuah Manis
64 Rindu Diambang Sore
65 Aku hanya Ingin Kau Tau
66 Ketika Hati Berbisik
67 Pelajaran buat Clara
68 Semua Ada Waktunya
69 Bayangan Masa Lalu
70 Lingkaran Dilema
71 Seandainya Kau Milikku
72 Jangan Salahkan Aku
73 Rencana Baru
74 Selamat jalan Bu Ici
75 Merasa Sangat Kehilangan
76 Kerinduan yang terpendam
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Episode 1 Kekesalan Kanya
2
Episode 2 Mencari informasi.
3
Pertolongan pertama.
4
Senyuman menghapus dendam
5
Rayuan Clara
6
Kejadian yang sangat menakutkan
7
Ternyata rindu itu menyiksa.
8
Aku pasti kembali
9
Hanya aku yang dapat merasakannya.
10
Kejutan yang tak disangka - sangka.
11
Maafkan, karena tak bisa mencintaimu.
12
Pertemuan yang berkesan
13
Kehilangan
14
Rencana pernikahan
15
Akan selalu bersama.
16
Kejutan Pagi Hari
17
Hadiah Perkawinan
18
Kenangan masa lalu
19
Pertemuan
20
Bukan cinta biasa
21
Dendam
22
Tangisan pilu Kanya
23
Bukan kesalahanku
24
Liburan
25
Dia Istriku
26
Mendapat Kiriman Bunga
27
Cinta yang tertinggal
28
Ternyata!!!
29
Clara mulai berulah
30
Lupakan masa lalu
31
Dimana Dyah ?
32
Kemarahan Harris
33
Kembali ke Danau Kembar
34
Berkumpul Kembali
35
Mencari jalan terbaik
36
Alesha Zahra Wijaya
37
Kebahagiaanmu adalah penderitaan bagiku
38
Apa yang kau cari?
39
Menunggu Kepastian.
40
Kejadian yang Tak Diduga
41
Dimana Kamu Clara?
42
Rencana licik Clara
43
Kebimbangan
44
Kemarahan Kanya
45
Kecurigaan
46
Kehilangan
47
Bukan Kesalahanku
48
Kegalauan Hati
49
Kesunyian yang Mencekam
50
Mendung Tak Selamanya Kelabu.
51
Bertemu Kembali
52
Akan selalu bersama
53
Teruslah berjuang Dyah
54
Surya datang di Danau Kembar
55
Keinginan
56
Hari yang buruk
57
Dimana Kamu Alesha?
58
Pengemis kecil di Lampu Merah
59
Biarkan Kumemiliki Ragamu
60
Aku Rindu Mama
61
Beri aku kesempatan
62
Asaku Telah Pergi
63
Kebaikan yang Berbuah Manis
64
Rindu Diambang Sore
65
Aku hanya Ingin Kau Tau
66
Ketika Hati Berbisik
67
Pelajaran buat Clara
68
Semua Ada Waktunya
69
Bayangan Masa Lalu
70
Lingkaran Dilema
71
Seandainya Kau Milikku
72
Jangan Salahkan Aku
73
Rencana Baru
74
Selamat jalan Bu Ici
75
Merasa Sangat Kehilangan
76
Kerinduan yang terpendam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!