ROHIS

Pagi itu, Maryam baru mau keluar dari kelasnya, tiba-tiba dia sudah dipanggil petugas perpustakaan yang diajaknya Sharinh beberapa hari yang lalu.

"Dek, Ada tiga alumni yang sudah menunggumu di ruang diskusi perpustakaan." Kata Kak Arif pada Gadis polos itu.

"Ya kak." Tanpa diperintah, Maryam segera membuntuti kak Arif dari belakang menuju ruang perpustakaan.

Benar saja,sesampainya di ruangan itu sudah ada Dua wanita dan satu laki laki dengan pakaian santai yang sudah menunggunya.

"Assalamu'alaikum." Maryam mengucap salam sambil membungkukkan badannya dan juga tersenyum pada ketiga orang itu.

" Wa'alaikumussalam Warohmatullahi Wabarokatuh." Jawab ketiga Alumni itu bersamaan.

"Ini ya yang namanya Maryam?" tanya laki-laki body yanh cukup lebar.

"Iya kak." jawab Maryam dengan menelungkupkan kedua tangannya di dada. Dia sejak SMP sudah diberi pelajaran kakaknya agar tidak bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan mahromnya, termasuk bersalaman.

"Andi." Jawab pemuda yang tadi menyapanya terlebih dahulu, sambil membalas menelangkupkan tangannya didada juga dan juga tersenyum pada gadis kecil dihadapannya.

"Rumi." Jawab seorang wanita yang berjilbab cukup lebar dengan mengulurkan tangan pada Maryam, dan Maryam menyambut uluran tangannya.

"Siti." jawab wanita yang duduk disebelah wanita bernama Rumi sambil mengulurkan tangannya untuk berjawab dengan gadis kecil itu.

Merekapun berdiksusi terkait menghidupkan kembali ROHIS yang sempat mati suri beberapa tahun, yang membuat miris para Alumni. Dan betapa bahagianya mereka ketika mereka mendapat kabar dari petugas perpustakaan, bahwa ada murid baru yang ingin mendirikan kembali ROHIS.

Dengan santai mereka berbincang, dua wanita berjilbab lebar itu adalah pengurus ROHIS tiga tahun lalu. Sedangkan laki-laki yang cukup berisi itu adalah mantan ketua OSIS tiga tahun yang Lalu.

"Dek,kami sangat bahagia mendapat kabar ini. Bertahun tahun ROHIS di sekolahan kita ini mati semenjak kita lulus." kata Rumi ditengah percakapan mereka.

"Saya hanya terinspirasi dari sebuah buku kak, dan saya sharing kan dengan kak Arif kata kak Arif,itu ide bagus. lalu kak Arif katanya mau mengundang Alumni yang dulu mengurus ROHIS. Alhamdulillah hari ini kita dipertemukan." jelas Maryam.

Hari itu adalah hari pertama Maryam mulai mengeksekusi ide nya. Dia yang baru beberapa waktu lalu dilantik menjadi pengurus OSIS baru di sekolahannya, langsung saja mengajak ketua OSIS dan semua teman temannya untuk segera mengeksekusi ide penghidupan kembali ROHIS di sekolahannya.

Membutuhkan waktu kurang lebih satu Bulan untuk menghidupkan kembali ROHIS dengan mengajukan bebrapa proposal. Yang langsung ditanggapi dengan senang hati oleh semua guru terutama kepala Madrasah.

Hari deklarasi dan pelantikan pengurus ROHIS sudah tiba. Setelah beberapa minggu, semua pengurus OSIS turun tangan untuk mencari anggota ROHIS dan mencari kandidat ketua ROHIS yang akan mereka deklarasikan. Acara itu dibuat dengan model Pengajian untuk seluruh warga Madrasah.

Terlantiklah seorang Nama Syamil selaku ketua ROHIS yang baru saja lahir kembali setalh mati suri beberapa tahun di Masjid Madrasah oleh kepala Madrasah, dan disaksikan seluruh warga Madrasah.

"Baarokallah ya Syamil. Semoga kamu amanah." Ucap Maryam saat acara besar itu telah usai. Tinggal para pengurus OSIS beserta calon pengurus ROHIS yang baru yang sedang sibuk bersih-bersih masjid tempat mereka berkegiatan tadi.

"Aamiin. wafik baarokallah Maryam. Sebenarnya berat bagi saya mengemban amanah ini, apalagi saya juga masih bingung untuk mengendalikan bahtera ROHIS ini. ya nanti kita akan belajar bersama-sama saja. Mohon selalu ingatkan saya jika saya melakukan suatu kesalahan." jawab Syamil pada Maryam sambil menundukan pandangan.

Syamil adalah seorang pemuda yang aktif berkegiatan di Masjid. Dia sangat tau batasan-batasan dengan lawan jenis. Dan dia sangat cakap dan cerdas untuk menyelesaikan suatu masalah. Sehingga tak diragukan lagi kemampuannya untuk menjadi ketua ROHIS yang baru saja bangkit dari mati surinya.

Maryam sudah mengenal Syamil sejak mereka baru masuk di Madrasah ini, karena mereka berdua adalah sepasang siswa yang diminta untuk menjadi petugas penyematan tanda peserta MOS dikala baru masuk di Madrasah. Sehingga mereka sudah cukup akrab satu sama lain.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!