Sepanjang perjalanan, Gadis berjilbab lebar itu terus mengayuh sepedanya dengan Ransel yang tampak penuh sakaligus membawa tikar yang dia taruh di kerenjang sepeda mininya. Setiap melewati orang tua, dengan lihainya gadis itu memainkan bunyi bel sepedanya "kring" sambil menundukkan badan dan berucap kata permisi, sehingga banyak orang tua sepanjang jalur perjalanannya ke sekolahan yang mengenal dirinya, meski tak mengenal namanya.
***
Satu tahun lalu, saat dia baru masuk di Sekolahannya, dia termasuk anak yang aktif. Dia suka bertanya dan tampil di hadapan teman-teman barunya saat kegiatan Masa Orientasi Siswa. Hal itu membuat dirinya juga dikenal oleh beberapa kakak kelasnya yang aktif di kegiatan OSIS maupun Dewan Ambalan (pramuka).
Setelah satu bulan bersekolah di sana, Maryam paling hobi ke perpustakaan saat jam istirahat untuk membaca baca buku Fiksi. Dia paling suka sejenis Novel ataupun Cerpen. Karena, dijam istirahat, kebanyakan menghabiskan waktunya di kantin, tetapi Maryam yang tidak terbiasa dengan uang saku dari orang tuanya, lebih memilih perpustakaan sebagai tempatnya menghabiskan waktu dikala istirahat.
Suatu hari, dia tertarik pada sebuah buku berwarna pink, dengan judul Mawar di tengah ombak, Dia membaca dari lembar ke lembar. hingga akhirnya khatam satu buku dia baca dalam waktu dua hari. Saat dia di perpustakaan, dia melihat di ruangan itu sepi. Hanya ada kakak penjaga perpustakaan yang sedang asyik menatap komouter.
"Kak Arif." Panggil Maryam sambil mendekat ke meja petugas perpustakaan. Dia sudah tau nama petugas itu dari beberapa hari dia di perpustakaan, dan banyak kakak kelasnya kalau ke ruangan itu bercakap dengan petugas peroustakaan itu. Maryam juga bisa menilai,bahwa petugas perpustakaan itu orang yang ramah dan suka diajak diskusi. Sehingga dia juga tidak canggung untuk mengajaknya Sharing pagi itu.
"Ya, ada apa dek?" jawab Kak Arif sambil memalingkan wajahnya dari layar komputer. Petugas perpustakaan itu masih sangat muda,sehingga banyak siswa Madrasah yang memanggilnya 'kak', termasuk Maryam.
"Kak, saya mau tanya. ROHIS itu apa sih kak?" tanua Maryam polos.
"Ehm,ROHIS ya? ROHIS adalah singkatan dari Kerohanian Islam. ROHIS adalah salah satu organisasi di Sekolah Menengah Akhir, yang kegiatannya di bidang keagamaan. Kenapa dek?" jawab kak Arif menjelaskan sesederhana mungkin, supaya gadis di hadapannya bisa memahami apa yang dia sampaikan.
"Ehm... apakah di Sekolahan ini ada ROHIS?" Tanya Maryam lagi.
"Dulu sih ada. Tapi sudah tiga tahun ini Mati. Karena tidak ada yang meneruskan." Jelas kak Arif.
"Ow." Marya hanya ber ow sambil tampak berfikir.
"Dek Maryam tau dari mana istilah ROHIS?" tanya kak Arif penasaran.
"Dari buku ini." Jawab Maryam sambil mengangkat Novel yang baru saja selesai dia khatamkan.
"Oh... jadi dek Maryam baru tau? Keren sekali kamu dek, dari Novel aja kamu bisa mengambil suatu pelajaran." Puji kak Arif pada gadis polos di hadapannya.
"Ehm,kak. Mau tanya lagi Kalo misal ROHIS yang dulu mau di hidupin lagi, kira-kira bisa ga ya? terus, langkahnya gimana?" Tanya Maryam serius.
Petugas Perpustakaan yang ramah dan berparas bersih itupun cukup terkejut dengan pertanyaan siswa baru ini. Dia masih baru sekolah di sini, tetapi dia menanyakan sesuatu yang itu diluar penalaran warga sekolah, termasuk Kak Arif, seorang petugas perpustakaan yang masih mengenyam pendidikan Kuliah di suatu Universitas Negeri di kota itu.
" Dek Maryam tertarik untuk menghidupkan kembali ROHIS?" Tanya laki-laki berwajah putih dan bermata sipit seperti orang Jepang.
"Ehm... kalo diijinkan dari pihak sekolah sih, maunya gitu. Biar ada kegiatan keagamaan di sini. Ini kan sekolah Islam, sangat disayangkan jika tidak ada organisasi yang mengurus tentang urusan keagamaan." Jawab gadis desa itu lagi.
"Alhamdulillah kalau dek Maryam berkenan untuk menghidupkan kembali ROHIS. Pasti pihak sekolah sangat senang mendengarnya." Jawab petugas perpustakaan itu berbinar.
"Besok, saya akan mengundang Alumni yang dulu pernah mengurus ROHIS di sekolah ini ya. Supaya mereka bisa membantumu." Jawab Kak Arif langsung memberi solusi.
"Sungguh kak? Terimakasih banyak kak." Jawab Maryam berbinar. Dia tidak menyangka,Idenya akan langsung ditanggapi oleh salah satu karyawan di sekolahannya.
"Yup. kamu bisa masuk OSIS dulu, untuk memberikan idemu ini. Kalau kamu sudah masuk OSIS kamu bisa langsung mengajak kawan kawanmu untuk bekerja sama mendirikan kembali ROHIS yang sempat mati suri beberapa tahun. Karena OSIS adalah organisasi siswa terbesar di sebuah sekolahan." Jelas Kak Arif memberi solusi lagi.
"Oh. ya kak. inshaaAllah saya akan gabung di OSIS. Kemarin saya juga sudah mengumpulkan formulir." Jawab Maryam.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments