saras menutup tas troli pakaiannya. malam ini dia dan keluarga akan pindah ke surabaya karena ayahnya dipindahkan ke daerah tersebut. ingin rasanya ia pamit kepada Danu karena bagaimanapun Danu adalah sahabat kecilnya. saras tersenyum kecil dan menarik nafas panjang kerja kedua matanya menatap kembali foto kebersamaan dia dan Danu.
"sekarang,gue harus pergi. jaga diri lu baik-baik ya? gue gak pernah tau apa kesalahan gue yang bikin lu marah. tapi,percayalah gue akan tetap menjadi sahabat lu." bisik saras lirih
"saras,,,ayo kita pergi sekarang." ajak ibu
saras mengangguk cepat. ia menarik tas trolinya menuju garasi depan.
ayah masih sibuk memasukan semua barang-barang kedalam bagasi mobil. saras menghentikan langkahnya saat sosok Danu datang memasuki garasi rumahnya. saras menelan ludahnya seakan ada sesuatu yang memaksa untuk keluar dari dalam mulutnya.
"Danu? " sapa ibu ramah
Danu membalas senyum ramah ibu dan meraih tangan ibu kemudian menciumnya
" saya mengganggu ya tante?" tanya Danu seraya melirik saras yang masih dengan perasaan tak percaya jika saat ini ada seorang Danu dihadapannya.
"hm,,,kamu kemana aja Danu? kenapa baru sekarang dateng? udah lama banget gak main sama saras? hm,, pasti kamu sudah punya pacar ya?" ucap ibu dengan ramah
" nggak kok tante,saya sering ketemu saras kok dijalan." jawab Danu seraya menatap saras yang masih belum mau memulai percakapannya.
"oh,,,begitu." sahut ibu
"tante mau kemana?" tanya Danu heran
"oh,ini om ditugaskan ke surabaya. jadi,kami sekeluarga harus pindah kesana malam ini. saras kamu gak cerita sama Danu?" tanya ibu kepada saras
"hm,,,belum bu. Danu terlalu sibuk makanya aku belum sempet cerita." jawab saras berusaha,menutupi kalau selama ini sikap Danu berubah 180 derajat. ibu menatap heran kearah mereka berdua yang seakan sudah terjadi sesuatu yang tidak ia ketahui.
"oh,,,ya udah klo mau ada yang diomongin berdua mulai aja sebelum kita pergi ya Danu? mumpung,si om masih masukin barang kedalam mobil tuh." ucap ibu seraya menarik troli saras dan menghampiri ayah yang masih sibuk merapihkan barang-barang kedalam mobil.
hening sejenak menghampiri mereka berdua setelah kepergian ibu.
" kenapa gak bilang sama gue kalo lu mau pergi?" tanya Danu kecewa
" bilang? setelah yang lu lakuin sama gue selama ini,gue harus bilang sama lu?" jawab saras dengan nada meninggi.
" gue,,"
"gue apa? lu mau bilang klo lu belom puas ngerjain gue? asal loe tau ya,sampai saat ini gue juga gak tau apa kesalahan gue sampai-sampai loe tega nyakitin gue berkali-kali." ucap saras dengan nada kesal
Danu meraih jemari saras dengan tatapan berkaca-kaca
" maaf."
saras melepaskan genggaman tangan Danu
" gue udah maafin lu." jawab saras singkat
" berapa lama lu pergi? " tanya Danu
" gak tau. " jawab saras acuh tak acuh
" saras,,,ayo kita berangkat! "
" iya bu,sebentar." jawab saras
" udah gak ada yang mau diomongin lagi kan? gue harus pergi sekarang." saras tersenyum kecil namun dapat terlihat jika senyuman itu sangat dipaksakan.
" jangan lupain gue ya? " pinta Danu
" doakan saja ya, semoga aja gue selalu sama lu." jawab saras dengan tatapan sinis
" anggap aja ini balasan atas perbuatan lu."
"haruskah dengan cara seperti ini?"
"iya memang harus begini. biar lungerasain gimana rasanya jauh dari gue." jawab saras dengan senyuman puas
" oke sampai jumpa lagi. sekarang,gue harus pergi" saras menepuk bahu Danu dan mulai menjauh
" saras." sudah lama sekali suara itu tidak memanggil namanya seperti ini. saras menghentikan langkahnya ketika sosok Danu menghampirinya dan memberikan sesuatu. sebuah kotak musik berwarna coklat
saras ingat betul klo kotak music itu adalah pemberiannya saat Danu berulang tahun yang ke 15. tidak disangka ternyata pria ini masih menyimpan hadiah pemberian darinya.
" suatu saat nanti ketika suaraku sudah tidak mungkin terdengar,dengarlah suara music ini"
saras menerima kotak music itu dengan perasaan bingung. apa maksud dari kata-kata Danu?
" maaf,maafkan aku." ucap Danu dengan tatapan berkaca
" ayo saras! " panggil ibu
saras menatap kembali wajah itu,pasti ada sesuatu yang sudah terjadi pada diri danu yang tidak ia ketahui.
" silahkan." ucap Danu
saras sudah tak bisa lagi membendung air matanya. ia,memeluk sahabat kecilnya itu dengan erat. Danu pun membalas dengan hal yang sama
" gue kangen sama Danu yang dulu,apa yang sudah terjadi? " isak saras dalam dekapan danu
" semua baik-baik saja. lu ga boleh nangis."
pinta Danu
" janji ya,tungguin gue balik lagi kesini? "
Danu mengangguk pelan.
saras melepaskan dekapannya ada sebuah firasat yang tak enak di dalam hatinya. tapi semoga saja semua itu hanya sekedar dugaan.
saras membuka kaca jendela mobilnya,dan melambaikan tangannya kepada Danu. Danu tersenyum membalas lambaian tangan saras yang kemudian menghilang bersama mobil sport putih milik ayahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments