katakanlah dia memang seorang anak kecil yang malang. ketika semua orang anak merasakan kasih sayang seorang ibu,dia harus hidup mandiri karena ibu yang telah melahirkannya harus kehilangan kesadarannya selama bertahun-tahun usai melahirkannya.
selang infus masih menempel ditangan dan hidung widia. sudah lima tahun dia hanya tertidur di atas tempat tidurnya. ini adalah salah satu alasan mengapa ayah dan ibu memutuskan pindah dan meminta mutasi pekerjaan ke surabaya. ya,agar lebih mudah merawat widia dan zildan. om fajar masih setia menjaga widia. setiap hari sebelum berangkat kerja dia yang membasuh wajah dan menggantikan pakaian tante widia. harapan masih terlihat jelas diraut wajah om fajar setiap kali ia membelai wajah cantik istrinya. harapan untuk kembali membangun rumah tangga dan membesarkan anak mereka bersama. pernah hatinya seakan teriris ketika zildan menanyakan mengapa mama tertidur? kpn mama bangun? dan kapan mama bisa menggendong aku? beruntung zildan memahami akan keadaan ibunya. pernah suatu hari ketika fajar pulang dari kantor ia mendapatkan anaknya tertidur pulas disamping widia. rindu akan belaian orang terkasih memang terasa sangat sakit,itu yang mungkin yang dirasakan fajar dan zildan setiap kali berada dekat dengan widia.
hari ini fajar akan pergi keluar kota untuk menjalankan tugas kantornya. sebelum pergi tak lupa ia mengecup kening widia yang masih terlelap dikamar tidurnya. karena alasan biaya yang lumayan mahal dan waktu yang terlalu sempit sejak 2tahun yang lalu fajar membawa widia pulang ke rumah lengkap dengan alat-alat medis yang masih menempel ditubuhnya. ia pun menyewa seorang perawat untuk menjaga widia selama ia tak ada di rumah.
" hai cantik? kapan kau akan bangun? apa kamu tidak merindukan aku? " ucap nya lirih
" hari ini aku akan pergi,kamu jaga diri baik-baik ya?" timpalnya lagi seraya mengecup bibir istri tercinta.
pintu kamar terbuka ada seorang perawat wanita masuk ke dalam kamar tersebut.
" saya mau pergi zildan sama bude nya. saya mohon jaga istri saya baik-baik. jika ada kabar baik atau buruk tolong hubungi saya." ucap fajar keda perawat itu
" baik pak." jawab perawat tersebut
" oke,klo begitu saya pergi ya?"
" iya pak." fajar membalikan tubuhnya dan mulai menjauh dari tempatnya berdiri.
dan sebuah kejadian luar biasa terjadi,perawat wanita itu terkejut dan berteriak spontan yang membuat langkah fajar mendadak terhenti.
" ibu? " ucap suster nita ketika melihat jari jemari widia bergerak pelan. dengan mata yang terbuka perlahan widia menatap langit-langit kamar. mendengar ucapan suster nita langkah fajar terhenti,dan membalikan tubuhnya menuju kearah sang istri.
fajar berlari kecil menghampiri sang istri yang sudah terbangun dari tidur panjangnya. dengan mata berkaca-kaca fajar meraih jemari widia dan mengecupnya.
" terima kasih ya allah. ' ucapnya penuh haru
" aku,kenapa? " setelah bertahun-tahun akhirnya fajar bisa mendengar suara itu lagi.
" panjang ceritanya sayang,aku panggil dokter untuk periksa kamu ya? " ucap fajar cepat
senyum widia mengembang. fajar meraih telpon genggamnya untuk menghubungi dokter pribadi yang selama ini secara berkala memeriksa kondisi widia.
" suster,bisa tolong ambilkan saya minum." ucap widia
" iya,bu akan saya ambilkan." jawab suster seraya menyerahkan segelas air putih.
" berapa lama saya disini. "
" lima tahun bu. "
widia terkejut mendengar ucapan suster. ternyata sudah selama itu ia terbaring ditempat tidur dan dimana anak yang telah ia lahirkan? mengapa tak terlihat sejak tadi? pikiran widia sudah mulai bercabang. ia ingin bertanya pada suaminya namun,fajar masih asik dengan telepon genggamnya. widia bisa melihat pancaran kebahagiaan di raut wajah suaminya itu.
" dimana anakku? " tanya widia ketika fajar mendekatinya
" sekarang dia bersama saras."
" saras? mereka disini? "
" ya,mas haris pindah tugas ke sini. "
" bisa aku melihat anak ku? "
" tentu sayang,sebentar lagi mereka pasti datang." ucap fajar mantap
selang beberapa menit kemudian suara ceria zildan terdengar. rumah dinas ayah (saras-red) berdekatan dengan rumah mereka ya,hanya terpaut 3 rumah saja. begitu widia sadar fajar langsung menghubungi saras dan ibunya.
" widia,," ucap ibu saras seraya memeluk tubuh adiknya itu dengan erat. tak terasa air mata itu tumpah dalam pelukan ibu saras. saras masih menggendong zildan yang mungkin saja masih bingung apa yang sedang terjadi.
" sini sayang,ini mama." ucap widia sambil melebarkan tangannya hendak memeluk zildan
" mama sudah bangun ya aunty?" tanya zildan polos
"iya sayang,zildan mau peluk mama? "
zildan mengangguk pelan. saras memberikan zildan kepada tante widia. tak ada kata-kata yang dapat mewakilkan gambaran kebahagiaan yang saat ini dirasakan kedua nya.
" mama aku kangen,setiap hari aku bobo disini. tapi mamanya diem aja." ucap zildan polos
Widia membelai wajah lugu itu dengan mata berkaca-kaca
dengan suara terbata-bata iya pun berkata
" maafkan mama ya,mama janji besok kita main sama-sama." ucap widia penuh haru
saras merasakan kebahagiaan yang dirasakan om fajar dan keluarga. setelah sekian tahun akhirnya tante dan om fajar kembali bersatu. Tante Widia sudah bangun dari tidur panjangnya dan pada akhirnya zildan pun mendapatkan kembali pelukan hangat seorang ibu yang selama ini tidak iya dapatkan.
" hem,,terima kasih ya allah." bisik saras dalam hati
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments