Pernikahan

Tak lama pria tampan itu kembali ketempat dimana gadis tadi berada, Alvian juga sudah berada disana dan tengah menemani putri dari sahabatnya itu

"Kamu dari mana Pras?" Tanya Alvian

"Pras habis beli air" Prasetya menunjukkan kantong plastik yang ia bawa

"Papa minum dulu!" Prasetya menyodorkan sebotol air mineral pada sang papa dan langsung diminum oleh pria paruh baya itu

"Ini untuk kamu!" Sabrina mengangkat wajahnya, lalu mengambil sebotol air mineral yang diberikan padanya

"Terima kasih"

Prasetya mengangguk, namun setelah melihat gadis tersebut kesulitan membuka botol, ia mengambil alih dan setelah terbuka kembali ia berikan pada gadis itu

"Terima kasih"

"Sama-sama"

Saat ini, Gunawan telah dipindahkan keruang perawatan. Alvian memberi ruangan terbaik untuk perawatan sahabatnya itu

Sabrina duduk memegangi tangan sang ayah yang masih terbaring lemah diatas ranjang. Gadis cantik itu sedari tadi menangis, penampilannya sudah sangat kacau ditambah mata yang sudah sembab karena terlalu lama menangis

Perlahan pria paruh baya itu membuka matanya, melihat hal itu Sabrina segera memanggil nama sang ayah

"Ayah" mendengar itu, Alvian yang semula duduk disebuah sofa ditemani sang putra segera bangun dan menghampiri ranjang Gunawan

"Gimana perasaan kamu Wan? Sebentar saya panggilkan dokter" Alvian baru saja hendak keluar memanggil dokter, namun langkahnya dihentikan oleh suara lemah Gunawan

"Tunggu Van!"

Alvian berbalik, menatap sahabatnya yang lemah itu "Ada apa?"

"Waktuku mungkin sebentar lagi" suara pria itu benar-benar terdengar lemah, tanda dirinya tidak dalam keadaan baik

"Jangan bicara seperti itu!"

"Aku titipkan putriku padamu, tolong jaga dia!" Alvian mengangguk

"Dia putriku juga" suasana kian membuat sedih, Sabrina tengah menahan tangisnya agar sang ayah merasa baik

"Aku ingin melihat Sabrina menikah, aku hanya percaya padamu saat ini" ucapan Gunawan terhenti karena pria paruh baya itu mengatur napasnya

"Ayah" lirih Sabrina

"Aku ingin putriku menikah dengan putramu!"

Degh

Prasetya yang sedari tadi hanya diam saja menyaksikan semuanya dibuat tak percaya dengan permintaan sahabat dari sang ayah

Menikahi wanita lain? Itu tidak akan pernah ia lakukan. Dirinya telah berjanji bahwa Betari adalah satu-satunya wanita dalam hidupnya

"Aku akan mengurus semuanya!"

"Pah!" Prasetya tidak percaya ini, sang papa bahkan menyetujui hal itu tanpa bertanya terlebih dahulu padanya

"Sebentar Gunawan! Nak, kamu temani ayah mu sebentar" Sabrina mengangguk, gadis cantik itu sama terkejutnya dengan Prasetya. Bagaimana dirinya bisa menikahi pria lain di hari dirinya akan menikah dengan kekasihnya

Keduanya kini berada diluar ruang perawatan karena Alvian menarik paksa tangan Prasetya

"Apa-apaan ini pah?" Tanya Prasetya tak percaya

"Kamu dengar dulu Pras!"

"Ada banyak cara lain selain menikahi perempuan itu pah"

"Tidak ada pilihan lain Pras, ini sebagai bentuk dari balas budi papa pada ayah Sabrina" ujar Alvian yang membuat Prasetya bertanya-tanya

"Balas budi apa?" Tanya Prasetya

"Jika bukan karena Gunawan, papa sudah lama pergi meninggalkan dunia ini Pras, dan mungkin kamu tidak akan pernah melihat papa hari ini" jelas Alvian pada sang putra

"Aku bisa memberikan Sabrina kehidupan yang lebih layak, dia bisa kuliah dan meraih mimpinya"

"lalu siapa yang akan menjaga Sabrina setelah itu? Kamu dengar sendiri, kalau ayahnya ingin Sabrina menikah agar dia bisa meninggalkan putrinya dengan tenang"

"Aku tidak ingin semua ini menghancurkan pernikahanku dan Tari!" Sungguh, yang ada dalam pikiran pria itu sat ini adalah sang istri yang tengah menunggu kepulangannya

"Ini akan menjadi rahasia kita, Tari dan mamamu tidak perlu tahu" ucap Alvian "Tolong bantu papa membayar utang budi ini Pras, papa tidak pernah meminta apapun padamu. Kali ini papa benar-benar memohon!"

"Kalau begitu Prasetya setuju menikahi gadis itu" Tak ada pilihan lain, Prasetya juga tidak sampai hati melihat sang papa memohon seperti ini. Untuk Tari, Prasetya memastikan bahwa sampai kapanpun wanita itu tidak akan tahu, karena dirinya tidak akan bisa membayangkan hidup tanpa wanita yang begitu ia cintai

Prasetya duduk berhadapan dengan Gunawan, pria paruh baya itu duduk bersandar dengan bantuan beberapa alat medis ditubuhnya

Dikursi samping ranjang ada seorang gadis cantik yang masih mengenakan kebaya pengantin berwarna putih, riasannya sudah diperbaiki oleh sepupu perempuannya

Sementara Alvian dan dua orang saksi berdiri mengelilingi brankar. Prasetya menarik napasnya, ada rasa enggan dalam dirinya, membayangkan wajah cantik istrinya yang berada jauh darinya

Prasetya menggenggam tangan Gunawan, pria paruh baya itu mengucapkan kalimat ijab dan dibalas Prasetya dengan satu kali tarikan napas

Setelah kata sah terucap, semua orang mengucap syukur terlebih Gunawan yang sudah bisa bernapas lega kala melepas sang putri bersama orang-orang yang ia anggap baik dan bisa memperlakukan anak perempuannya dengan baik

Prasetya memejamkan matanya, cairan bening jatuh membasahi pipinya. Rasanya sulit dipercaya, hanya dengan satu kalimat ia berhasil menjadi pria brengsek yang menyakiti hati wanita yang sangat ia cintai

Semua ini tetap akan menjadi rahasia, Betari tidak akan tahu. Tidak bisa dibayangkan akan semarah apa wanita itu nanti jika rahasia ini terungkap. Tidak, Prasetya menggeleng, sang istri tidak akan tahu bahkan sampai ia mati

Sabrina menatap pria yang kini telah resmi menjadi suaminya, gadis malang itu mengulurkan tangan hendak menyalami sang suami namun pria dihadapannya ini diam saja

"Pras" suara sang papa menyadarkan Prasetya dari lamunannya. Ia tatap sang papa dan Alvian memberi kode dengan mengarahkan pandangannya pada Sabrina

Prasetya sadar, pria itu lalu menyambut tangan sang istri dan membiarkan gadis cantik itu mencium punggung tangannya

"Terima kasih nak, semua ini sangat berarti bagi ku" Gunawan berucap dengan lemah dan hanya dibalas anggukan oleh Prasetya

"Aku titipkan putriku padamu! Tolong jaga dia, tegur jika dia berbuat salah!" Gunawan tahu ini salah, menitipkan putrinya pada seorang pria beristri adalah kesalahan, tapi apa yang bisa dilakukan? Dirinya hanya percaya pada sahabatnya saja

"Nak, dengar ini! Nak Prasetya ini adalah suamimu, bersikaplah baik, jangan kecewakan ayah dengan menjadi istri pembangkang, beri apa yang menjadi hak dari suamimu!" Wejangan itu diberikan Gunawan pada sang putri

"Iya, Yah. Ayah tenang saja, sekarang ayah istirahat!" Gadis cantik itu mengusap cairan bening yang membasahi pipinya, bahkan suaranya terdengar bergetar

"Ayah akan beristirahat dengan tenang sekarang" Ucap pria paruh baya itu terdengar lirih

"Kamu tenang saja Wan, Sabrina kini tanggung jawabku, dia sudah ku anggap sebagai putriku, aku sendiri yang akan menjamin kebahagiaannya" Ucap Alvian sambil mengusap lengan sahabatnya itu

"Terima kasih Van" Gunawan tersenyum, lalu terasa napasnya tersengal, rasanya sesak sekali

Terpopuler

Comments

Ida Sriwidodo

Ida Sriwidodo

Walah.. ini mah papanya sendiri yang ngancurin hidup anaknya demi ego balas budi
Padahal banyak cara selain nikah
Lagian bapaknya Sabrina juga aneh.. udah tauu Prasetya punya istri masih maksa anaknya dinikahi suami orang
Udah di ujung usia pun masih dzolim sama perempuan lain padahal anaknya pun blom tentu hepi nikah sama Prasetya 😤😤🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️

2025-08-11

2

Hanipah Fitri

Hanipah Fitri

wah wah , jadi prahara ini papah nya si Prasetyo

2025-07-27

1

lihat semua
Episodes
1 Couple Goals
2 Taksi Online
3 Sleep Call
4 Gadis Malang
5 Pernikahan
6 Permintaan Alvian
7 Mimpi Buruk
8 Zayyan Dhirgantara
9 Berbohong
10 Pulang
11 Rindu
12 Istri Orang
13 Adil?
14 Hamil
15 Impian Zayyan
16 Bolehkah Egois?
17 Amarah Prasetya
18 Menenangkan Diri
19 Berbaikan
20 Kedatangan Lidya
21 Bertengkar
22 Masa Lalu Lidya
23 Tertangkap Basah
24 Wanita Zayyan
25 Cinta Sabrina
26 Memulai Misi
27 Ulang Tahun
28 Rasa Bersalah
29 Kejutan
30 Bukti
31 Penawaran
32 Amarah Tari
33 Curiga
34 Terkuak
35 Penyelamat
36 Salah Paham
37 Cemas
38 Bertemu Bianca
39 Cerita Zayyan
40 Sepenggal Masa Lalu
41 Surat Cerai
42 Rumah Sakit
43 Keputusan Tari
44 Mulai Dekat
45 Kematian
46 Menyesal
47 Berpisah
48 Lima Tahun Kemudian
49 Duda Keren
50 Putriku
51 Jalan-jalan
52 Cemburu
53 Pergi
54 Kecewa
55 Hari Bahagia
56 Gagal
57 Pagi Pertama
58 Rindu
59 Berkunjung
60 Kenyataan yang Mengejutkan
61 Kabar Gembira
62 Menetap?
63 Keinginan Zalika
64 Prasetya Selingkuh
65 Zayyan Setuju
66 Kembar
67 CEO
68 Perintah CEO
69 Revan
70 Bertemu
71 Penghinaan
72 Papa..
73 Masalah Sabrina
74 Akbar
75 Keputusan Sabrina
76 Mak Comblang
77 Diculik
78 Hidup Bersama
79 Ketemu
80 Pilihan
81 Akhirnya Bangun
82 Rayn dan Ryan
83 Pertanyaan Bastian
84 Rutinitas
85 Semakin Dekat
86 Penggoda
87 Ketakutan Tari
88 Cemburunya Seorang Ayah
89 Akhir Kisah Cinta
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Couple Goals
2
Taksi Online
3
Sleep Call
4
Gadis Malang
5
Pernikahan
6
Permintaan Alvian
7
Mimpi Buruk
8
Zayyan Dhirgantara
9
Berbohong
10
Pulang
11
Rindu
12
Istri Orang
13
Adil?
14
Hamil
15
Impian Zayyan
16
Bolehkah Egois?
17
Amarah Prasetya
18
Menenangkan Diri
19
Berbaikan
20
Kedatangan Lidya
21
Bertengkar
22
Masa Lalu Lidya
23
Tertangkap Basah
24
Wanita Zayyan
25
Cinta Sabrina
26
Memulai Misi
27
Ulang Tahun
28
Rasa Bersalah
29
Kejutan
30
Bukti
31
Penawaran
32
Amarah Tari
33
Curiga
34
Terkuak
35
Penyelamat
36
Salah Paham
37
Cemas
38
Bertemu Bianca
39
Cerita Zayyan
40
Sepenggal Masa Lalu
41
Surat Cerai
42
Rumah Sakit
43
Keputusan Tari
44
Mulai Dekat
45
Kematian
46
Menyesal
47
Berpisah
48
Lima Tahun Kemudian
49
Duda Keren
50
Putriku
51
Jalan-jalan
52
Cemburu
53
Pergi
54
Kecewa
55
Hari Bahagia
56
Gagal
57
Pagi Pertama
58
Rindu
59
Berkunjung
60
Kenyataan yang Mengejutkan
61
Kabar Gembira
62
Menetap?
63
Keinginan Zalika
64
Prasetya Selingkuh
65
Zayyan Setuju
66
Kembar
67
CEO
68
Perintah CEO
69
Revan
70
Bertemu
71
Penghinaan
72
Papa..
73
Masalah Sabrina
74
Akbar
75
Keputusan Sabrina
76
Mak Comblang
77
Diculik
78
Hidup Bersama
79
Ketemu
80
Pilihan
81
Akhirnya Bangun
82
Rayn dan Ryan
83
Pertanyaan Bastian
84
Rutinitas
85
Semakin Dekat
86
Penggoda
87
Ketakutan Tari
88
Cemburunya Seorang Ayah
89
Akhir Kisah Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!