Sleep Call

"Mau kemana cantik?" Ujar salah seorang dari mereka

"Temenin abang yuk!" Bahkan salah seorang telah dengan lancang menyentuh lengannya

"Tolong biarkan saya pergi! Kalian bisa ambil semua uang saya tapi tolong lepaskan saya!" Pinta Betari, melawan juga sepertinya tidak akan berguna mengingat ia hanya seorang wanita yang pasti tenaganya  akan kalah jauh

"Kita cuma mau kamu cantik, bukan uang"

Batari semakin takut, cairan bening sudah membasahi pipinya ini adalah pertama kalinya ia menghadapi masalah seperti ini

"Mas Pras tolong aku!" Tari hanya bisa berucap lirih, tidak mungkin juga suaminya akan datang menolong bak pahlawan disebuah film aksi

Dengan tenaga yang ia miliki, Tari mendorong salah satu dari pemuda dihadapannya hingga pemuda itu terjatuh. Setelah mendapat celah, Betari berusaha lari sekuat yang ia bisa

"Sial! KEJAR!" Pria yang terjatuh tadi memerintahkan dua temannya

Betari menoleh, ketiga pemuda itu mengejar, sialnya sepatu dengan hak Lima centi yang ia kenakan sangat mengganggu bahkan dirinya sampai terjatuh karena kakinya terkilir dan ketiga pemuda itu kian dekat

"Kamu tidak bisa lari lagi cantik! Ayo ikut!" Pria berbaju hitam itu menarik paksa pergelangan tangannya hingga wanita itu terpaksa berdiri

"TOLOOONG" Berteriak minta tolong adalah hal yang paling bisa ia lakukan berharap ada seseorang yang lewat dan membantunya

"HEY.. lepaskan dia!" Suara seorang pria menghentikan aksi ketiganya, Betari berharap ini adalah penyelamat

"Lo siapanya?" Tanya pria yang mengenakan Hoodie berwarna biru

"Gue suaminya!"

"Pergi! Jangan ganggu kita lagi seneng-seneng!"

"Gue bilang lepasin!" Pria berbadan tegap itu memaksa melepaskan Tari dari pemuda yang tadi menggenggam pergelangan tangannya

Perkelahian tidak terelakkan, ketiga pemuda mabuk itu dengan sangat mudah ditumbangkan

Pria tampan yang tadi menolongnya beralih menatap dirinya dengan tatapan yang sulit diartikan. Tari berusaha untuk menghindar walaupun rasanya kakinya sudah akan patah

Pria itu mendekat lalu menarik tangannya dan memaksanya masuk kedalam mobil miliknya

Apa lagi ini? Sepertinya hari ini memang hari sial bagi wanita itu, baru saja keluar dari mulut buaya ia malah masuk kedalam mulut singa

"Mas tolong lepaskan saya!" Tari memelas, sungguh! Ia sudah tidak memiliki cukup tenaga untuk lari

"Masuk!" Pria itu membuka pintu mobil lalu memaksa wanita itu untuk masuk

"Mas mau apa? Saya nggak mau!"

"Masuk!"

Pria tampan itu bahkan sedikit mendorong tubuh wanita itu hingga terpaksa wanita cantik itu masuk dan duduk dikursi samping supir

Pria itu mengitari mobil dan duduk dibalik kemudi "Mana tangannya!"

"Kamu mau apa?" Bukannya menjawab pria tampan itu menarik paksa tangan mungilnya lalu mengeluarkan kotak p3k dan membersihkan luka lecet pada telapak tangan yang terluka itu

"Rumah kamu dimana?" Tanya sang pria setelah selesai membalut luka tersebut dengan plaster

"Saya bisa pulang sendiri" ketus Tari

"Kamu mau preman-preman tadi mendekati kamu lagi" Tari malah menggeleng membuat pria disampingnya tersenyum

Mesin mobil dinyalakan, sesuai arahan darinya, pria tampan itu melajukan mobilnya hingga berhenti tepat didepan gerbang rumah wanita itu

Betari baru bisa bernapas lega saat mobil yang dikendarai pria asing itu berhenti tepat didepan gerbang rumah "Terima kasih"

Dengan cepat Tari membuka pintu dan melangkah masuk kedalam rumah

"Sial! Gue lupa tanya namanya" Pria tampan itu hanya bisa menyesal karena sang bidadari telah menghilang dari pandangan

Saat masuk, Betari disambut oleh sang pekerja di rumah tersebut

"Loh neng, itu kakinya kenapa?" Tanya mang Diman yang merupakan seorang tukang kebun dirumah yang ditempati oleh Tari dan sang suami

"Ini.. tadi terkilir mang, nanti tolong bilang ke bi Ida kekamar Tari ya!" Betari berjalan dengan kaki yang pincang, kejadian tadi benar-benar membekas bagi Tari

"Halo mas" Layar ponsel tengah menampilkan wajah tampan suaminya yang tengah melakukan panggilan video

"Kamu lagi apa?" Tanya Prasetya dari seberang sana

"Aku lagi... Aww pelan-pelan bik!" Betari meringis saat kakinya diurut oleh sang asisten rumah tangga

"Kamu kenapa?" Prasetya yang semula berbaring, segera bangkit mendengar sang istri tengah meringis

"Nggak pa-pa, tadi aku cuma di gangguin preman, untung ad..."

"Diganggu preman? Terus sekarang keadaan kamu gimana? Apa aja yang sakit? Mereka nggak sampe ngapa-ngapain kamu kan?" Ucapan Betari terpotong karena  rentetan pertanyaan dilontarkan oleh suaminya

"Satu-satu dong mas!" Betari sampai sedikit menjauhkan ponselnya karena suara sang suami "Aku nggak pa-pa, cuma kakinya aja yang terkilir, itu karena high heelsnya tadi ketinggian"

"Selain itu?"

"Sama tangan sedikit lecet aja" Tari mengarahkan telapak tangannya yang terluka pada layar ponsel

"Astaga sayang.. baru sehari mas tinggal, kamu udah sampe kayak gitu" Ada raut penyesalan dari wajah Prasetya. Selama ini dirinya selalu menjaga sang istri dengan baik, tapi lihat hari ini! Baru beberapa jam tidak bersamanya wanita cantik itu sudah terluka

"Iya maaf mas, tadi emang aku pulangnya sedikit telat karena deadline kerjaan" Ujar Betari penuh sesal

"Iya, lain kali jangan diulangi lagi" Prasetya benar-benar dibuat khawatir akan keadaan istrinya "Mana, mas mau liat kakinya!"

Kamera ponsel diarahkan pada pergelangan kaki yang tengah diurut oleh Ida, kaki itu benar-benar tidak baik, terlihat memar disalah satu bagian. Sangat jelas mengingat kulit wanita itu yang putih mulus

"Itu kayaknya bengkak sayang"

"Iya sedikit"

"Mulai besok, kamu diantar jemput sama mang Diman!" Prasetya tidak mungkin membiarkan sang istri sendirian lagi setelah kejadian hari ini

"Iya"

"Udah neng, kakinya juga udah bibi kompres"

"Makasih ya bik" Asisten rumah tangga itu pamit, hingga tersisa Tari dan sang suami yang melakukan video call

"Kamu istirahat!" Titah Prasetya pada sang istri

Tari berbaring, mencari posisi yang nyaman baginya dan bagi kaki yang masih terasa nyeri itu

"Telepon nya jangan diputus!" Setelah apa yang dikatakan sang suami, Betari menyanggah ponsel tersebut dengan bantal agar dapat menampilkan wajah suaminya dengan jelas

"Mas nginep di hotel ya?" Tanya Betari saat melihat interior kamar tempat sang suami beristirahat

"Iya, acaranya masih besok, makanya aku sama papa mutusin buat nginep di hotel dulu" jelas Prasetya

"Terus papa mana?"

"Kita beda kamar, kalau papa disini mas nggak bisa leluasa buat telfonan sama kamu" ujar Prasetya "Kita sleep call an!"

Betari terkekeh "Kayak ABG aja"

"Emangnya ABG aja yang bisa" Setelahnya terjadi obrolan-obrolan ringan antara keduanya, sampai wajah pulas Betari terpampang pada layar ponsel milik Prasetya

"Kamu cantik sekali!" Prasetya membelai layar ponsel yang tengah menampilkan wajah ayu istrinya

"I Love You Ayyana Betari"

Terpopuler

Comments

Hanipah Fitri

Hanipah Fitri

lanjut

2025-07-26

1

lihat semua
Episodes
1 Couple Goals
2 Taksi Online
3 Sleep Call
4 Gadis Malang
5 Pernikahan
6 Permintaan Alvian
7 Mimpi Buruk
8 Zayyan Dhirgantara
9 Berbohong
10 Pulang
11 Rindu
12 Istri Orang
13 Adil?
14 Hamil
15 Impian Zayyan
16 Bolehkah Egois?
17 Amarah Prasetya
18 Menenangkan Diri
19 Berbaikan
20 Kedatangan Lidya
21 Bertengkar
22 Masa Lalu Lidya
23 Tertangkap Basah
24 Wanita Zayyan
25 Cinta Sabrina
26 Memulai Misi
27 Ulang Tahun
28 Rasa Bersalah
29 Kejutan
30 Bukti
31 Penawaran
32 Amarah Tari
33 Curiga
34 Terkuak
35 Penyelamat
36 Salah Paham
37 Cemas
38 Bertemu Bianca
39 Cerita Zayyan
40 Sepenggal Masa Lalu
41 Surat Cerai
42 Rumah Sakit
43 Keputusan Tari
44 Mulai Dekat
45 Kematian
46 Menyesal
47 Berpisah
48 Lima Tahun Kemudian
49 Duda Keren
50 Putriku
51 Jalan-jalan
52 Cemburu
53 Pergi
54 Kecewa
55 Hari Bahagia
56 Gagal
57 Pagi Pertama
58 Rindu
59 Berkunjung
60 Kenyataan yang Mengejutkan
61 Kabar Gembira
62 Menetap?
63 Keinginan Zalika
64 Prasetya Selingkuh
65 Zayyan Setuju
66 Kembar
67 CEO
68 Perintah CEO
69 Revan
70 Bertemu
71 Penghinaan
72 Papa..
73 Masalah Sabrina
74 Akbar
75 Keputusan Sabrina
76 Mak Comblang
77 Diculik
78 Hidup Bersama
79 Ketemu
80 Pilihan
81 Akhirnya Bangun
82 Rayn dan Ryan
83 Pertanyaan Bastian
84 Rutinitas
85 Semakin Dekat
86 Penggoda
87 Ketakutan Tari
88 Cemburunya Seorang Ayah
89 Akhir Kisah Cinta
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Couple Goals
2
Taksi Online
3
Sleep Call
4
Gadis Malang
5
Pernikahan
6
Permintaan Alvian
7
Mimpi Buruk
8
Zayyan Dhirgantara
9
Berbohong
10
Pulang
11
Rindu
12
Istri Orang
13
Adil?
14
Hamil
15
Impian Zayyan
16
Bolehkah Egois?
17
Amarah Prasetya
18
Menenangkan Diri
19
Berbaikan
20
Kedatangan Lidya
21
Bertengkar
22
Masa Lalu Lidya
23
Tertangkap Basah
24
Wanita Zayyan
25
Cinta Sabrina
26
Memulai Misi
27
Ulang Tahun
28
Rasa Bersalah
29
Kejutan
30
Bukti
31
Penawaran
32
Amarah Tari
33
Curiga
34
Terkuak
35
Penyelamat
36
Salah Paham
37
Cemas
38
Bertemu Bianca
39
Cerita Zayyan
40
Sepenggal Masa Lalu
41
Surat Cerai
42
Rumah Sakit
43
Keputusan Tari
44
Mulai Dekat
45
Kematian
46
Menyesal
47
Berpisah
48
Lima Tahun Kemudian
49
Duda Keren
50
Putriku
51
Jalan-jalan
52
Cemburu
53
Pergi
54
Kecewa
55
Hari Bahagia
56
Gagal
57
Pagi Pertama
58
Rindu
59
Berkunjung
60
Kenyataan yang Mengejutkan
61
Kabar Gembira
62
Menetap?
63
Keinginan Zalika
64
Prasetya Selingkuh
65
Zayyan Setuju
66
Kembar
67
CEO
68
Perintah CEO
69
Revan
70
Bertemu
71
Penghinaan
72
Papa..
73
Masalah Sabrina
74
Akbar
75
Keputusan Sabrina
76
Mak Comblang
77
Diculik
78
Hidup Bersama
79
Ketemu
80
Pilihan
81
Akhirnya Bangun
82
Rayn dan Ryan
83
Pertanyaan Bastian
84
Rutinitas
85
Semakin Dekat
86
Penggoda
87
Ketakutan Tari
88
Cemburunya Seorang Ayah
89
Akhir Kisah Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!