Tianzhou

"Hanya ini?Makanan yang kalian dapatkan?!" Tanya Wuya terkejut dengan makanan vegetarian yang di sediakan oleh kedua pelayannya.Rebusan sawi,kacang polong yang di asinkan serta sayuran hijau lainnya.

"Nona,bulan lalu anda sendiri yang meminta berpuasa hewani penuh selama 3 bulan karena peringatan kematian nyonya." Sahut Xiao chu.

Ia baru ingat ada kejadian seperti ini di dalam kehidupan pemilik tubuh.

Qi xia tersenyum kecut."Belum tentu orang mati mengingat kita mengapa berusaha menyenangkan orang mati.Sungguh naif sekali!" Gumam Qi xia menatap nasi dan lauk vegetarian dengan malas.

"Mulai sekarang aku tak akan berpuasa lagi kalian siapkan hidangan daging atau lauk lainnya yang banyak." Perintah Wuya masih bersabar sekarang.

"Tapi nona meski pun anda tak berpuasa dapur juga tak memberikan daging dan lauk banyak untuk kita terkadang makan sehari sekali sudah bersyukur." Sahut Xiao tao melapor.

"Makan sehari sekali?!" Batin Qi xia matanya terbuka lebar."Dia ini sungguh suka di siksa ya?Meski di dunia modern aku miskin suka mencuri makanan supermaket tapi sekarang terlihat hidupku di sana lebih makmur dari di sini." Batin Qi xia melanjutkan.

Sebuah ingatan terlintas di otak Qi Xia."Aku ingat kolam itu." Batinnya.

"Sudahlah aku akan memikirkan cara nanti akan ku makan ini dulu kalian juga makan segera." Ucap Wuya nampak terlihat lega di mata mereka.

Xiao Tao dan Chu segera pamit untuk melakukan tugas pelayan mereka sebuah senyuman terbit di mulut Wuya.

"Akan ku buru ikan-ikan mereka.Lihat saja nanti." Ujar Wuya setengah bersedih menelan nasi dan lauk vegetarian depannya.

Beruntungnya kedua pelayan Wuya menyediakan beberapa camilan dan buah yang mereka ambil dari dapur meski katanya sisa dari kediaman utama.Terlihat layu dan sedikit membusuk Wuya maklum dengan hal ini.

Di siang hari yang terik ini setelah makan meski tak kenyang ia merasa mengantuk dan tertidur.

"Ibu suri mengunjungi biro jodoh istana." Ucap seorang pria tangguh tampan mempesona sedang mengamati peta besar yang di bangun di atas lantai marmer ruang baca kaisar Ming.

"Benar.Yang mulia,ibu suri percaya ucapan biksu kuil Nanshu dengan ungkapan menyesatkan." Ujar kasim Liu.

"Ungkapan menyesatkan..." Sahut kaisar Ming menyeringai.

"Pasti tentang keturunan anda yang mulia." Sahut orang kepercayaan kaisar Ming (Bai feng) yang menemani kaisar Ming dari dulu masih pangeran muda yang serakah akan penjelajahan menjadi kaisar penguasa dataran tengah.

Ji bai ming mengangguk menaikkan satu alisnya dengan bibir yang tersenyum kecut.Tangannya melambai membiarkan kasim Liu pergi dari ruangan baca pribadinya setelah bertanya tentang hal yang membuat penasaran.

Kasim Liu segera berlalu pergi menyisakan dua orang yang saling diam beberapa detik.

"Sejak kapan ibunda begitu mengkhawatirkan diriku." Ujar kaisar Ming mengelilingi peta besarnya mencari titik tertentu untuk memikirkan sebuah masalah yang akhir-akhir ini mengganggu negaranya.

"Yang mulia menurut laporan A-shin wilayah Bianzhou sedang kekurangan pasokan bahan makanan dan kekeringan belum bisa di atasi oleh mereka,setiap jalur sungai kini mulai kering." Lapor Bai feng.

Kaisar Ming berhenti di wilayah Bianzhou yang sebelumnya makmur dan sejahtera sekarang menjadi ikutan kering.

"Dampak dari penutupan sungai Yong mulai terasa." Balas kaisar menancapkan bendera bertuliskan Ming di sungai Yong.

"Sungai Yong mengalirkan air selama beberapa dekade untuk wilayah di sekitarnya tapi dampaknya untuk Tianzhou menjadi fatal,mereka hidup di dataran rendah dan rawan genangan air." Ucap Bai feng ikut berdiskusi.

Kaisar manggut memiliki rencana."Kalau begitu,musnahkan saja Tianzhou dan biarkan mereka bergabung di wilayah kabupaten San'an prefektur Qu." Jawaban kaisar Ming yang langsung di setujui oleh juga bawahannya Bai feng.

"Aku akan memanggil jendral 7 harimau putih yang mulia." Imbuhnya.

Belum sampai kaisar Ming menjawab dari ucapan Bai feng pria itu telah bergerak dengan sendiri.Kaisar mendesah panjang.

"Tunggu!" Sergah kaisar Ming.

Langkah Bai feng terhenti.

"Panggilkan jendral Feiyun kemari." Perintah kaisar Ming tanpa mengalihkan pandangan pada peta besarnya.

Bai feng segera bergerak mengikuti titah kaisar Ming.

"Tianzhou.Sungai Yong." Gumam kaisar Ming sepeninggal Bai feng.

Tak berselang lama suara baju zirah terdengar dengan langkah kaki mantap khas pria kekar,dia adalah jendral Feiyun kepercayaan kaisar Ming langsung pemimpin dari 7 harimau putih.

"Hormat pada yang mulia kaisar." Sapanya berlutut satu kaki.

"Jendral Feiyun." Panggil kaisar Ming menghampiri sang jendral memapahnya berdiri."Berdiri tegak dengan benar." Ujar kaisar Ming.

"Baik.Kaisar." Jawabnya memposisikan badannya untuk tegap dan kokoh di hadapan kaisar.

"Aku ingin kau berguna untukku setelah mendapat gelar adipati bangsawan.Apakah kau akan menyetujui permintaanku?" Tanya kaisar memberikan ujian untuk mempertaruhkan gelarnya yang baru saja ia sandang.

"Apapun perintah dari kaisar hamba akan menyetujuinya." Jawab adipati Xin membungkuk hormat setuju.

"Ada dua permintaan yang butuh bantuanmu pertama.Bawalah wilayah Tianzhou ke perbatasan Dao dan Qu lalu yang kedua...." Perintah kaisar sengaja tidak meneruskan ucapannya.

Adipati Xin masih setia tak bersuara meski sangat penasaran dengan permintaan junjungannya.

"Yang kedua akan ku katakan ketika kau kembali dari tugas pertama." Imbuh kaisar Ming membalikkan tubuh meninggalkan jendral Feiyun.

"Hamba laksanakan yang mulia!" Ucap adipati Xin dengan penuh semangat.

Kepergian adipati Xin mengundang senyuman puas kaisar Ming.

"Yang mulia,maafkan kelancangan hamba.Kira-kira apa permintaan anda yang kedua?" Tanya Bai feng yang tiba-tiba muncul entah dari mana.

Kaisar Ming tak bisa jauh dari peta besar setia menatap peta itu sampai kapanpun jika ada banyak masalah di otaknya.

"Menekan jendral terkenal dengan aliansi pernikahan." Jawab kaisar Ming memiliki rencana yang lebih mengejutkan.

Deskripsi wilayah Tianzhou:

Tianzhou,sebelum menjadi tempat penduduk negera Ming dulunya sebuah hutan luas dengan pepohonan yang besar dan lembab.Sering terjadi banjir akibat luapan sungai Yong yang menjadi sungai terbesar dan terpanjang negara Ming menjadi penolong untuk kota di sebelahnya yaitu Bianzhou.

Namun setelah pergantian pemimpin semakin banyak peraturan negara yang berkembang,salah satunya sosok wanita janda yang tak bisa menikah lagi dan di anggap kotor/terbuang,mereka terpaksa menjadi abdi pemerintah sebagai budak militer.Pemuas nafsu para pria perkasa pelindung negara (bagi yang muda) pekerjaan dapur (bagi janda tua).

Bahkan untuk menyelamatkan diri wanita janda rela di kirim ke negara barat supaya jauh dari perbudakan negara.

Sedangkan anak-anak mereka di paksa menjadi biksu dan harta mereka di berikan untuk kesejahteraan rakyat rendahan (jika si janda kaya raya).Tahun itu benar-benar menjadi murka untuk pangeran Ming yang waktu itu di usia 8 tahun dan berakhir berkelana di dunia persilatan untuk menjauhi istana.

Setelah kaisar Ming ke 2 berperang melawan suku dataran timur dan pulang dengan keadaan menang,kaisar membawa pulang wanita cantik dengan julukan 'wanita suci dataran timur' yang mengubah cara berfikir kaisar tentang wanita janda yang kotor/terbuang.

Dengan kelembutan wanita itu memperjuangkan para janda untuk lepas dari perbudakan militer dan memiliki tempat tinggal yang layak untuk kehidupan selanjutnya.

Awal mula kaisar menolak tetapi dengan syarat pernikahan akhirnya berdirilah Tianzhou di hutan yang lembab.Semua wanita janda Tianzhou sangat memuja 'wanita suci dataran timur' mereka menyebut dengan dewi suci mereka dan membuat patung kokoh di tengah -tengah mereka sebagai wujud bakti.

Di mana sekarang 'wanita suci dataran timur'?.

Kabarnya dia meninggal setelah melahirkan bayi pertamanya bersama kaisar,bayinya di hukum oleh kaisar dengan sebutan 'makhluk terkutuk' yang telah membunuh ibunya dan kaisar ke 2 meninggal karena usia yang sudah lanjut.

Pemberontakan kekaisaran Ming terjadi di usia kaisar menginjak 90 tahun dan mengalami pemerintahan yang tidak seimbang karena usia pemimpin yang terlalu tua dan mudah pikun namun kaisar belum memberikan titah apapun untuk pengganti tahta.

Ribuan rakyat di babat habis dan negara Ming waktu itu mengalami kerusakan parah.

BUK!

Sesuatu mengganggu tidur pulas Wuya mengenai wajahnya dan membangunkan muka bantal Wuya,ia terlonjak hampir terjungkal dari kursi tempatnya tertidur.

"Siapa?!" Ucapnya begitu bangun merenggangkan otot tubuh yang terasa kaku."Baru kali ini aku merasa tenang dalam tidur." Gumamnya setelah tertimpa benda yang entah datang dari mana.Ia buka kedua matanya lebar mencari biang kerok yang membangunkannya barusan.

"BANGUN!" Teriak suara tak di kenali oleh Wuya.Wuya mencari wujud suara yang berbicara padanya."Di bawah sini!" Ujar suara tanpa rupa itu.

Terletak di lantai kayu kamarnya di ujung kedua jari-jari kakinya.

"Itu kamu?!" Ucap Wuya mendapati hewan imut berbulu biru merah dengan mata sebesar kacang kenari.

Next episode terbaru....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!