Ide Konyol

Attaya Raisha Narendra,

Gadis berusia 19 tahun, mempunyai paras cantik dengan mata bulat dan bulu mata lentik, hidungnya mancung, bibirnya mungil merah merekah Walaupun tanpa lipstik, dengan tinggi badan 163 cm, cukup tinggi untuk ukuran perempuan. Keluar dari mobil mewah, di ikuti dua pria berbadan besar menuju sebuah cafe yang bernama "AA Cake and Cafe Shopp"

Cafe milik Aya dan Asher itu tampak ramai. Dari dalam cafe ,Asher tampak sibuk meracik Kopi di mesin espresso, sampai tidak menyadari Aya sudah masuk dan duduk di depannya." Sher!!" Teriak Aya.

"Astaga...." Asher terperanjak kaget, Saking kagetnya kopi yang di pegangnya hampir saja tumpah. Pelan-pelan Asher meletakkan kopi itu di meja kemudian mengelus dadanya. Para karyawan di cafe itu terbengong-bengong tidak berkedip saat melihat Aya, mengagumi ciptaan Tuhan di depan mata mereka,sebuah kecantikan alami dari seorang Attaya Raisha putri dari Jonathan Narendra.

"Ngapain kau kemari?" Tanya Asher, sambil celingak-celinguk melihat ke belakang badan Aya.

"Ini kan juga cafeku terserah aku dong!" sahut Aya kemudian ikut menoleh ke belakang, "kamu cari apaan Sher?" Tanya Aya penasaran.

"Mana bodyguardmu?" Tanya Asher masih sibuk mencari keberadaan para bodyguard Aya.

"Aku suruh tunggu di luar, kan ada kamu disini, Aku juga lagi nungguin ima ke sini!" Aya menjelaskan sambil menyuapkan cake yang tadi ia ambil saat masuk.

"Aduh...bisa repot ini," gumam Asher cepat-cepat melepaskan apronnya lalu berjalan mendekati Aya.

"Kamu nunggu di lantai atas aja jangan di sini, nanti kalo ima dateng biar aku suruh naik." Perintah Asher sambil mendorong tubuh Aya agar naik ketangga menuju lantai atas.

***

Sesampainya di lantai atas Aya langsung merebahkan dirinya di sofa, lantai itu terdapat kamar dengan banyak kaca ,dilengkapi kamar tidur, ruang tamu,kamar mandi dan juga sebuah teras yang sangat luas, atap teras berhiaskan lampu kelip-kelip tampak begitu enak di pandang saat malam hari.

"Ngapain sih Sher nyuruh aku nunggu di sini?" Omel Aya pada Asher yang masih berdiri di ambang pintu.

"Udah...diem aja di situ,jangan kemana-mana!" Perintah Asher sambil berkacak pinggang. Kemudian pergi meninggalkan Aya.

***

Sesampainya Asher di lantai bawah, langsung di sambut banyak protes oleh para karyawannya. Salah satu karyawannya bersuara, "Adik Bos kok disuruh pergi? kan lumayan buat cuci mata, sekali-kali liat yang bening-bening, biar tambah semangat kerja Bos!!"

"Apaan? Yang ada kalian malah gak fokus,tu liat aja kopi di tanganmu!" Asher menunjuk kopi yang dipegang salah karyawan yang sampai tumpah karena tidak fokus hingga terlalu banyak air panas yang dituang.

"Maaf Bos, saya gak sengaja." karyawan itu terlihat gelagapan.

"Ya sudah, tidak apa-apa! Lanjutkan pekerjaan kalian!" Perintah Asher pada para karyawannya.

"Selalu saja kalau Aya kesini, semuanya pada heboh, tidak ada yang fokus kerja, seperti kedatangan artis saja!!" Gumam Asher dalam kesal dalam hati.

Beberapa saat kemudian tampak seseorang gadis tergopoh-gopoh membawa sekotak kardus besar di tangannya. Dia meletakkannya di meja dekat Asher berdiri.

"Aya di mana Sher?" Tanya gadis itu.

"Eh ima.. ,Aya ada di lantai atas, langsung aja kesana!," Jawab Asher sambil melihat kardus besar yang di bawa gadis bernama ima." Kamu bawa apaan?"

"Oh... nanti saja aku jelaskan, minta Tolong bawain ke atas ya?!" Pinta ima, dengan wajah memelas.

"Iya...iya"

Sesampainya di lantai atas, Aya yang sedari tadi melamun langsung tersadar saat mendengar suara pintu terbuka. Melihat ima datang, Aya langsung menghambur memeluk ima. "Ima kangeeen....! Ayo cepetan duduk aku mau curhat..!" Aya menggiring Ima langsung mendudukkan dirinya tidak sabaran.

Asher yang sedari tadi berdiri di ambang pintu dengan masih membawa kardus. Akhirnya masuk, meletakkannya di meja dan ikut duduk disofa berhadapan dengan dua gadis itu. "Hey...anak emas, kenapa tu muka tiba-tiba kucel banget, Perlu disetrika?" Tanya Asher meledek.

"Diem Sher!!" Aya Langsung melempar bantal sofa kewajah Asher. Dan dengan sigap langsung ia tangkap.

"Kamu mau cerita apa?" Tanya ima penasaran.

"Ima...,aku kesel banget sama Mama!" ucap Aya dengan nada manja.

"Kesel kenapa Ay?" Tanya ima lagi.

"Bukannya kamu udah di bolehin kuliah sama Mama? karena dua anak Kak Nadia kembar cewek semua?" Sambar Asher.

"Apa hubungannya Sher?" Tanya ima penasaran, menatap Asher penuh selidiki.

Akhirnya Asher menceritakan kesepakatan yang dibuat saudara kembarnya dengan sang Mama, beberapa minggu yang lalu.

"Trus apa masalahnya, harusnya kan kamu seneng bisa kuliah?" Ima menyahut.

"Iya boleh ,tapi masak kuliah kebidanan." jelas Aya dengan mata sendu hampir menangis.

Seketika Asher tertawa terpingkal-pingkal sambil memegang perutnya mendengar penjelasan Aya.

"Diem kau!" Aya melemparkan bantal lagi ke arah Asher tapi kali ini tepat sasaran.

"Wah beruntung banget kamu Ay, aku dari dulu pengen banget kuliah kebidanan." Sahut ima dengan wajah senang.

"Aku gak mau, kamu tahu sendiri aku paling takut lihat darah."

"Ya udah sih, kalian berdua masuk kuliah kebidanan, kalian kan soulmate tak terpisahkan!" Usul Asher.

"Aku gak kuliah!" Sahut ima tiba-tiba. Dan seketika itu juga semuanya tampak kaget.

"Kenapa? "Tanya Dua saudara kembar itu bersamaan.

"Aku gak punya biaya," lirih Ima.

"Itu sih gampang, biar semuanya Papa yang tanggung, kamu kan sudah seperti saudara kami!" Aya menyahut sambil mengelus-elus punggungku sahabatnya ima.

"Gak usah!" Tolak ima, "Aku sudah banyak berhutang budi sama Om Jonathan, mulai dari biaya pengobatan Bapak dulu, sekolah ku dan adik-adik, sampai modal usaha ibuk," ima menunduk menyembunyikan air matanya yang hampir jatuh sesaat teringat sosok mendiang sang ayah, "aku mau bantu ibu saja di rumah, sambil ngajar taekwondo seperti biasa," ujar ima segera mengusap air matanya yang hampir jatuh lalu mendongak menatap Aya dan Asher sambil tersenyum tipis.

"Udah ah.... sedih-sedihnya!" Ujar Aya mengalihkan perhatian,Aya melihat kardus besar di depannya, kemudian membuka dan melihat-lihat isi kardus itu.

"Itu kostum buat Drama di sekolah Amanda minggu depan, aku mau titip dulu di sini," ima menjelaskan.

Aya melihat-lihat isinya,lalu mengambil sebuah rambut palsu berwarna hitam ,tampak seperti potongan rambut palsu pria, lalu Aya mencoba memakainya. "Gimana penampilanku?" Tanya Aya, sambil menaik turunkan kedua alisnya mencoba berusaha menghibur Ima.

"Wah... kamu mirip banget sama Asher Ay!" Jawab ima kagum.

"Beneran?" Tanya Aya penasaran.

"Beneran....,iya kan Sher?" Ima meminta pendapat laki-laki yang masih tampak bengong melihat penampilan Aya.

Setelah tersadar dari lamunannya Asher menjawab." Ya iyalah, kita kan kembar,...tapi masih gantengan aku kemana-mana.!"

Aya mengambil handphone, lalu melihat tampilannya dari kamera depan, "Ya Tuhan, aku mirip banget sama kamu Asher, tinggal pakai baju cowok dan pasti tidak ada yang menyangka kalau ini aku!" Aya masih tampak kagum dengan penampilannya.

"AKU PUNYA IDE!!" Teriak Aya tiba-tiba sampai membuat dua orang yang tengah duduk diam itu terperanjat.

"Ide apaan?" Tanya Asher sebal sambil mengelus dadanya.ia tak habis pikir dengan saudara kembarnya yang suka sekali berteriak hingga bikin spot jantung. untung dia tidak punya riwayat penyakit jantung.

Aya memandang dua orang itu secara bergantian sambil menyunggingkan senyum misterius, "Bagaimana kalau kita bertukar Identitas?"

"Apa maksudmu?"tanya ima dan Asher tidak mengerti.

Aya mulai menjelaskan maksudnya, "jadi begini, rencananya aku akan menyamar sebagai laki-laki menggantikan Asher untuk kuliah di sini, jadi Asher bisa pergi kuliah ke LA seperti impiannya, sedangkan Ima akan menggantikan aku untuk kuliah kebidanan seperti yang diharapkan Papa dan Mama !" Ujar Aya dengan penuh semangat.

"Ide yang sangat konyol...aku tidak setuju!" Protes Asher.

"Kenapa Sher? bukankah kamu ingin kuliah di LA?" Tanya Aya heran.

"Iya...tapi bagaimana kalau Papa dan Mama tahu?"

"Itu gampang, kita daftar saja kuliah di luar kota, toh Papa kan cuma nyuruh kita kuliah di dalam negeri" Aya belum menyerah.

Ima masih diam mendengarkan perdebatan kedua saudara kembar itu.

"Pokoknya aku tidak setuju! Aku khawatir sama kamu, ....bagaimana kamu menjaga dirimu sendiri, sedangkan kamu jauh dari kita dan keluarga." Asher masih tetap kekeh dengan keputusannya.

"Aku yakin !! aku bisa menjaga diriku sendiri,apa kamu lupa siapa yang dulu pernah nolongin kamu saat dikeroyok?" Sahut Aya.

"Siapa Ay?" Tanya ima pemasaran.

"Ak__" belum sempat Aya menjawab mulutnya sudah di bekap Asher.

"Ima tolong ambilkan minum sama cemilan di bawah ya? Sepertinya Aya lapar, jadi dia tidak bisa berfikir jernih." Perintah Asher sambil tersenyum pada Ima.

"Ok,"

Selepas Ima keluar, Aya langsung menepis tangan Asher yang membekap mulutnya."apaan sih Sher, bauk banget tau tanganmu, habis ngapain sih tadi?" Aya masih mengap-mengap.

"Habis cebok!"

"ih jorok!" teriak Aya.

"Awas saja kalau kau cerita soal itu ke ima!" ancam Asher.

"Kamu suka ya sama ima? makanya malu kalau ketahuan jadi cowok cemen yang gak bisa berkelahi?" Tanya Aya menatap wajah Asher penuh selidik.

"Gak!" Asher membuang muka dan menyangkal kalau dia tidak seperti yang dikatakan saudara kembarnya.

"Kamu pikir aku tidak tahu kalau dari dulu kamu suka sama ima." Asher kaget dengan jawaban Aya.

"Jangan pernah katakan hal itu pada ima!" Ancam Asher dengan tatapan tajam.

"Tapi ada syaratnya, kamu harus setuju dengan ide ku yang tadi. Bagaimana?" Aya tersenyum menang.

Asher menghela nafas berat "Ok."

Setelahnya tampak ima datang dengan membawa nampam pesanan Asher, kemudian meletakkannya di meja, dan ikut duduk di samping Aya.

"Kamu setuju kan dengan ide aku yang tadi ima?"tanya Aya pada Ima

"Keputusan ku sama seperti Asher Ay!" Jawab ima santai.

"Oke deal, kita tinggal susun rencana, karena Asher sudah setuju," ujar Aya. yang membuat ima membelalak tidak percaya dengan yang barusan ia dengar.

Bersambung.....

ini Visul Attaya Raisha Narendra si anak emas yang cantik jelita.

Terpopuler

Comments

Jamilah

Jamilah

beautiful sic Attaya 😘

2020-11-22

0

RN

RN

perfect

2020-10-25

0

lihat semua
Episodes
1 Kelahiran si Kembar
2 Penolong
3 Membujuk Mama
4 Ide Konyol
5 Kamar Kost
6 Mesin ATM
7 Cowok Ganteng
8 Bukan urusanmu!
9 Putra Mahkota Kampus
10 Hari Yang Buruk
11 Dokter Lila
12 Motor Baru
13 Sudah Tidak Tahan Lagi
14 Aku Benar-Benar Menyesal
15 Hey Copet! Terimakasih
16 How You Like that
17 Arem-arem I Love You
18 Truth or Dare?
19 Ditembak Alan
20 First Kiss
21 Bidadari Sedang Mandi
22 Urgent!!
23 Jadi Model Dadakan
24 Bekasmu Lebih Enak!
25 Adu Bibir
26 Hubungan Lila dan Alan
27 Calon Pacar?
28 Mampir Ke Rumah Alan
29 Brownis Kukus
30 Mulai Bertarung Dengan Perasaan
31 Aku Mencintaimu
32 Ulat Bulu
33 Kencan bersama Alan
34 Dejavu
35 Ulang Tahun Alan
36 Asher Yang asli Datang
37 Alan Putus
38 Pacar Baru Ima
39 Bekas Luka Dipunggung
40 Double Date
41 Kecurigaan Alan
42 Alan Kesurupan
43 POV Alan
44 POV Alan part 2
45 POV Alan Part 3
46 Dilema
47 Main Tebak-Tebakan Receh
48 Bintang Jatuh
49 Romi Gagal Nembak
50 Kepergok Alan
51 Anisa Kecelakaan
52 Acara Tahun Baru
53 Sahabat Dekat
54 Pacar Dadakan
55 Mimpi Liar
56 Hadiah Tahun Baru
57 Rapat Kampus
58 Pesta Anniversary
59 Cerita Masa Lalu
60 Kejutan dari Alan
61 Bukan dimabuk Cinta tapi Benar-benar Mabuk
62 Numpang Tidur
63 Kisah Papa
64 Gadis Baik Hati
65 Firasat Aneh
66 Ternyata
67 Mimpi yang Menjadi Nyata
68 Orang dari Masalalu
69 Pensi Kampus
70 Kejutan Tak Terduga
71 Asher dan Mita
72 Langit Bertabur Bintang
73 Ada Udang di balik Bakwan
74 Tertangkap
75 Mencari tahu Alamat
76 Dikurung dalam Kamar
77 Kekecewaan
78 Alan Melamar
79 Is this The End of My Story?
80 Drama yang dibuat Jonathan
81 Laki-laki Berwajah Buram
82 Gelang Couple
83 Wajah Itu ?
84 Kerinduan yang Sangat
85 Ungkapan Isi Hati
86 Siapakah Mr.A?
87 Pesta Pertunangan berkedok Ulang Tahun
88 Mantan Calon Menantu
89 Acara Pertunangan Dadakan
90 Pertemuan Keluarga
91 Pertemuan Keluarga Berujung Perjodohan
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Kelahiran si Kembar
2
Penolong
3
Membujuk Mama
4
Ide Konyol
5
Kamar Kost
6
Mesin ATM
7
Cowok Ganteng
8
Bukan urusanmu!
9
Putra Mahkota Kampus
10
Hari Yang Buruk
11
Dokter Lila
12
Motor Baru
13
Sudah Tidak Tahan Lagi
14
Aku Benar-Benar Menyesal
15
Hey Copet! Terimakasih
16
How You Like that
17
Arem-arem I Love You
18
Truth or Dare?
19
Ditembak Alan
20
First Kiss
21
Bidadari Sedang Mandi
22
Urgent!!
23
Jadi Model Dadakan
24
Bekasmu Lebih Enak!
25
Adu Bibir
26
Hubungan Lila dan Alan
27
Calon Pacar?
28
Mampir Ke Rumah Alan
29
Brownis Kukus
30
Mulai Bertarung Dengan Perasaan
31
Aku Mencintaimu
32
Ulat Bulu
33
Kencan bersama Alan
34
Dejavu
35
Ulang Tahun Alan
36
Asher Yang asli Datang
37
Alan Putus
38
Pacar Baru Ima
39
Bekas Luka Dipunggung
40
Double Date
41
Kecurigaan Alan
42
Alan Kesurupan
43
POV Alan
44
POV Alan part 2
45
POV Alan Part 3
46
Dilema
47
Main Tebak-Tebakan Receh
48
Bintang Jatuh
49
Romi Gagal Nembak
50
Kepergok Alan
51
Anisa Kecelakaan
52
Acara Tahun Baru
53
Sahabat Dekat
54
Pacar Dadakan
55
Mimpi Liar
56
Hadiah Tahun Baru
57
Rapat Kampus
58
Pesta Anniversary
59
Cerita Masa Lalu
60
Kejutan dari Alan
61
Bukan dimabuk Cinta tapi Benar-benar Mabuk
62
Numpang Tidur
63
Kisah Papa
64
Gadis Baik Hati
65
Firasat Aneh
66
Ternyata
67
Mimpi yang Menjadi Nyata
68
Orang dari Masalalu
69
Pensi Kampus
70
Kejutan Tak Terduga
71
Asher dan Mita
72
Langit Bertabur Bintang
73
Ada Udang di balik Bakwan
74
Tertangkap
75
Mencari tahu Alamat
76
Dikurung dalam Kamar
77
Kekecewaan
78
Alan Melamar
79
Is this The End of My Story?
80
Drama yang dibuat Jonathan
81
Laki-laki Berwajah Buram
82
Gelang Couple
83
Wajah Itu ?
84
Kerinduan yang Sangat
85
Ungkapan Isi Hati
86
Siapakah Mr.A?
87
Pesta Pertunangan berkedok Ulang Tahun
88
Mantan Calon Menantu
89
Acara Pertunangan Dadakan
90
Pertemuan Keluarga
91
Pertemuan Keluarga Berujung Perjodohan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!