mertua galak 1

Perjalanan cinta ku dan kating sudah cukup lama hari demi hari sudah aku lalui bersama dengan indah, Ceria dan penuh warna,

hingga suatu hari dia berencana untuk memperkenalkan aku dengan keluarganya, sepertinya akan menjadi moment yang mendebarkan.

Sebelum aku bertemu dengan mama nya, Bani bercerita tentang masa lalunya, ternyata mamanya adalah seorang single parent, mengurus dua anak, sejak kekasihku duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar, mungkin itu pengalaman terpait dalam hidupnya, sehingga orangnya sedikit agak keras dengan suara yang menggelegar namun hatinya ciut dan gampang baperan.

"Siapa itu yang kamu bawa kerumah Bani" tanya mama bani dengan nada tinggi dan muka galak banget.

"Ini ma, perkenalkan dia kekasihku calon mantu mama, namanya Sahara" Bani memperkenalkan aku kepada mamanya.

"Kuliah belum lulus, sudah berani kenal wanita kamu ya" Bentak mama nya.

"Tapi ma, aku serius sama Sahara, aku kan sudah kerja ma sekarang" Jawab Bani.

"Tidak bisa, mama tidak setuju kamu pacaran"

suara mama bani lantang banget.

"Tak apa apa ma, sebentar lagi kan lulus kuliah, Kerja juga sudah, tinggal nabung buat nikahan" jawab Bani menenangkan mama nya.

"Belum balas Budi ke mama, belum bahagiain mama, sudah kecantol perempuan duluan kamu Bani, mama tetap tidak setuju kamu pacaran" Suara mama bani semakin menggelegar serasa petir disiang bolong.

"Oke ma, kalau sekarang mama belum setuju semoga suatu hari nanti mama setuju dengan hubungan Bani dan Sahara ini ma" jawab Bani serasa menggandengku keluar rumah.

Masih terdengar suara teriakan mama bani dari dalam rumah itu. Padahal kami sudah jauh melangkah keluar rumah.

"Bani kamu harus dengarkan mama.kamu belum lulus kuliah walau sudah dapat kerja di semester akhir, mama masih g rela kamu kenal perempuan, kamu belum balas jasa ke mama, kamu belum bahagiain mama" teriak mama Bani.

"Kamu pikir biaya sekolah kamu, siapa yang biayain kalau bukan mama, mama sendirian banting tulang Bani, buat besarin kamu" lanjut suara nya mama Bani yang menggelegar.

Suara keras dan lantang dari mama Bani ini masih terngiang ngiang dikepalaku walau sudah berhari hari, apakah mama bani tidak menerima ku, apakah aku tidak layak untuk Bani, apakah aku seburuk itu sehingga Bani tidak boleh dekat dengan ku, begitu banyak pertanyaan yang tersirat di kepalaku ini.

Entahlah, ku menghela nafas panjang pertemuan pertama dengan mama Bani begitu mengejutkan ku.

*suatu sore sepulang ngampus*

"Sahara . .disini" Kata Bani seraya melambaikan tangannya. Aku segera menghampirinya karena sepertinya dia sudah lama menungguku selesai jam pelajaran kuliah terakhirku.

"Sudah lama nunggunya kak?" Tnyaku sambil tersenyum lalu duduk di dekat Bani.

"Belum terlalu lama aku disini, Ayo ke kita ketaman dan mengobrol pasti cape seharian mikir pelajaran" ajak Bani.

Bani menggandeng tanganku dan kami pun berjalan beriringan menuju taman dekat kampus biasa kami bertemu, bersenda gurau, menghabiskan waktu berdua seakan dunia ini milik kita berdua saja, masa muda yang begitu indah kami lalui bersama tapi sebentar lagi kami akan lulus kuliah,apakah akan ada waktu untuk bertemu kembali.

"Kak Bani, jujur aku tersinggung dengan kata kata mamamu kemarin nusuk banget dihati. apakah memang aku sejelek itu di mata mamamu?" ku ungkap kan segala keluh kesahku kepada Bani, Aku kira Bani akan marah jika aku mengatakan demikian ternyata malah sebaliknya.

Dia memelukku sembari berkata, "Maaf ya pertama kali bertemu keluarga ku, malah buat kamu tak nyaman, Mama ku emang seperti itu maklum dia membiayai aku dan adiku sejak bercerai dengan ayahku, mereka bercerai saat aku duduk di kelas 5 sekolah dasae, jadi dia berwatak keras sampai sekarang, memang betul aku belum bisa membahagiain mama ku, tapi aku yakin nanti mama akan bahagia karena ku, Sahara Mau kah kamu tetap menemaniku apapun yang terjadi? dengan kondisiku yang masih seperti ini?" kata Bani sambil bercerita tentang keluarga nya.

Begitu panjang dia mengisahkan masa lalu nya tanpa sadar hari sudah mau petang kami menuju halte bus dan akan berpisah menuju rumah masing masing.

*Menuju halte bus*

"Bani" suara judes mama bani.

"Eh, mama, dari mana kebetulan bertemu di sini, Bani mau pulang ma, ayo jalan pulang bersama ma" Sapa Bani dengan gembira.

"Kamu masih berhubungan sama dia, mama belum rela nanti kamu nikah, nanti tidak inget lagi sama mama, kalau kamu nikah cepat, kamu bakal lupa sama mama" Celoteh mama Bani dengan suara lantang dan muka garang.

"Apaan sih ma, kok Uda mikir jauh banget" seru Bani.

"Oke ban, Pisah di sini aja ya, bye Bani, sore Tante" Sapaku lalu pergi meninggalkan Bani dan mama nya.

*Sebulan kemudian*

Aku fokus untuk skripsiku aku jarang ketemu Bani. Masih sakit hati jika mendengar kata kata mama Bani. Sampai segitunya galak dia didepan orang nya langsung. Apakah semua calon ibu mertua itu sama saja?, Pikirku dalam hati. Hari berganti hari bulan pun berganti bulan yang baru, Ku buka lembaran baru karena sebentar lagi kuliahku tamat.

Aku masih berhubungan dengan Bani. Namun kadang hatiku bimbang dengan hubungan ini setiap teringat kata kata mama Bani yang belum mengijinkan Bani memiliki hubungan dengan seorang gadis.

Semoga ada titik temu dengan hubungan yang sudah terjalin ini.

~Bersambung~

Terpopuler

Comments

Puan Harahap

Puan Harahap

hadir kk

🌷🌷Salam Pria Idola dan Menikahi Pria
Urakan🌷🌷

2021-04-20

0

Puan Harahap

Puan Harahap

🌷🌷Salam Pria Idola dan Menikahi Pria
Urakan🌷🌷
hadir kk thor

2021-04-20

0

Chierly Nakßanjar

Chierly Nakßanjar

like k 3

2020-11-05

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Sahara dan Bani
2 Bani menyatakan cinta ke sahara
3 mertua galak 1
4 mertua galak 2
5 mertua galak 3
6 mertua galak 4
7 mertua galak 5
8 mertua galak 6
9 mertua galak 7
10 mertua galak 8
11 Anniversary pernikahan
12 Reuni Sahara, Tania, & Rara
13 Kesedihan Sahara
14 Sahara jatuh sakit
15 Dua Garis
16 Kabar kehamilan Sahara
17 Rencana persalinan
18 Persalinan
19 Pulang dari Rumah Sakit
20 Kunjungan
21 MG
22 MG
23 MG
24 MG
25 MG
26 MG
27 MG
28 MG
29 MG
30 MG
31 MG
32 MG
33 MG
34 MG
35 MG
36 MG
37 MG
38 MG
39 MG
40 MG
41 MG
42 MG
43 MG
44 MG
45 MG
46 MG
47 MG
48 MG
49 MG
50 MG
51 MG
52 MG
53 MG
54 konsultasi menyapih
55 Kerinduan
56 Keluarga Sahara
57 Melepas Rindu
58 Kembali ke rumah
59 Memberi pengertian
60 Kebersamaan
61 Kembali ke Rutinitas
62 Kejutan untuk Nissa
63 Ulang Tahun Nissa
64 Kado
65 Saling Mengingatkan
66 Nissa semakin pandai
67 Salah paham
68 Kisruh rumah tangga
69 Terpisah sementara
70 Nissa Rindu ayahnya
71 Dijemput Pulang
72 Gosip janda gatel
73 Membuka Lembaran Baru.
74 Makna pernikahan
75 Harapan Bani
76 Pertanyaan anak
77 Drama Mertua
78 Kebahagiaan di tengah hujan
79 Putri yang cerdas
80 Edukasi Anak
81 Di kabari untuk berkunjung
82 Gadis baru di rumah mertua.
83 Perbedaan sikap
84 Episode 85
85 Nissa minta sekolah
86 Tentang BKB
87 Mertua menjengkelkan
88 Mengajari si kecil
89 Anak mulai menuntut ilmu.
90 Komentar Mertua
91 Mertua membuat gaduh.
92 Kedatangan Orang tua ku
93 Waktu terus berputar
94 Membicarakan masalah.
95 Family Time
96 Hari penentuan
97 Salah Sangka
98 Lomba membaca
99 Mengantar nissa lomba membaca
100 Anak Rajin
101 Masalah yang terjadi
102 Mertua Galak Season Dua.
103 Datang Pembuat Masalah
104 Happy new year
105 Rutinitas
106 Anak sumber Rejeki
107 Mertua galak datang lagi
108 Anak Adalah aset yang berharga
109 Saling Pengertian
110 Pelanggan Puas
111 MAMI NISSA SEDANG SAKIT
112 Mertua galak kapan sadarnya sih?
113 Harta berharga ayah
114 Nissa Cemburu
115 Pertanyaan kepada anak sepulang sekolah
116 tidak ada uang tambahan
117 Nenek Nissa membuat ulah
118 Nissa anak ayah
119 Film edukasi anak
120 Semakin berkembang
121 Jantungku berdegup kencang
122 Jalan jalan bersama anakku
123 Mertua pembuat berita hoax
124 Keputusanku sudah bulat.
125 Mengurus surat cerai
126 Resmi Menjanda
127 Bani mulai terpuruk
128 Tempat Pertama kali bertemu.
129 Semakin bahagia
130 Jejak digital itu kejam
131 Permohonan maaf
132 Hatiku bercampur aduk
133 Akhir yang bahagia.
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Pertemuan Sahara dan Bani
2
Bani menyatakan cinta ke sahara
3
mertua galak 1
4
mertua galak 2
5
mertua galak 3
6
mertua galak 4
7
mertua galak 5
8
mertua galak 6
9
mertua galak 7
10
mertua galak 8
11
Anniversary pernikahan
12
Reuni Sahara, Tania, & Rara
13
Kesedihan Sahara
14
Sahara jatuh sakit
15
Dua Garis
16
Kabar kehamilan Sahara
17
Rencana persalinan
18
Persalinan
19
Pulang dari Rumah Sakit
20
Kunjungan
21
MG
22
MG
23
MG
24
MG
25
MG
26
MG
27
MG
28
MG
29
MG
30
MG
31
MG
32
MG
33
MG
34
MG
35
MG
36
MG
37
MG
38
MG
39
MG
40
MG
41
MG
42
MG
43
MG
44
MG
45
MG
46
MG
47
MG
48
MG
49
MG
50
MG
51
MG
52
MG
53
MG
54
konsultasi menyapih
55
Kerinduan
56
Keluarga Sahara
57
Melepas Rindu
58
Kembali ke rumah
59
Memberi pengertian
60
Kebersamaan
61
Kembali ke Rutinitas
62
Kejutan untuk Nissa
63
Ulang Tahun Nissa
64
Kado
65
Saling Mengingatkan
66
Nissa semakin pandai
67
Salah paham
68
Kisruh rumah tangga
69
Terpisah sementara
70
Nissa Rindu ayahnya
71
Dijemput Pulang
72
Gosip janda gatel
73
Membuka Lembaran Baru.
74
Makna pernikahan
75
Harapan Bani
76
Pertanyaan anak
77
Drama Mertua
78
Kebahagiaan di tengah hujan
79
Putri yang cerdas
80
Edukasi Anak
81
Di kabari untuk berkunjung
82
Gadis baru di rumah mertua.
83
Perbedaan sikap
84
Episode 85
85
Nissa minta sekolah
86
Tentang BKB
87
Mertua menjengkelkan
88
Mengajari si kecil
89
Anak mulai menuntut ilmu.
90
Komentar Mertua
91
Mertua membuat gaduh.
92
Kedatangan Orang tua ku
93
Waktu terus berputar
94
Membicarakan masalah.
95
Family Time
96
Hari penentuan
97
Salah Sangka
98
Lomba membaca
99
Mengantar nissa lomba membaca
100
Anak Rajin
101
Masalah yang terjadi
102
Mertua Galak Season Dua.
103
Datang Pembuat Masalah
104
Happy new year
105
Rutinitas
106
Anak sumber Rejeki
107
Mertua galak datang lagi
108
Anak Adalah aset yang berharga
109
Saling Pengertian
110
Pelanggan Puas
111
MAMI NISSA SEDANG SAKIT
112
Mertua galak kapan sadarnya sih?
113
Harta berharga ayah
114
Nissa Cemburu
115
Pertanyaan kepada anak sepulang sekolah
116
tidak ada uang tambahan
117
Nenek Nissa membuat ulah
118
Nissa anak ayah
119
Film edukasi anak
120
Semakin berkembang
121
Jantungku berdegup kencang
122
Jalan jalan bersama anakku
123
Mertua pembuat berita hoax
124
Keputusanku sudah bulat.
125
Mengurus surat cerai
126
Resmi Menjanda
127
Bani mulai terpuruk
128
Tempat Pertama kali bertemu.
129
Semakin bahagia
130
Jejak digital itu kejam
131
Permohonan maaf
132
Hatiku bercampur aduk
133
Akhir yang bahagia.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!