Suara tangis sesenggukan terdengar sayup-sayup tak begitu jelas, sudah hampir tengah malam Keysa belum berhenti menangis. Sungguh gadis itu terlihat menyedihkan, mata dan hidungnya tampak merah sekali.
Wanita itu menyingkirkan bantal yang menutupi kepalanya, ia berusaha untuk duduk dan berganti pakaian tanpa mandi. Biarlah badannya terasa tak nyaman daripada ia keluar kamar dan diketahui oleh ibunya, pasti ibunya akan bertanya macam-macam.
Ia membuka lemari pakaiannya, tiba-tiba ia teringat sebuah kotak berwarna biru yang ada di dalam lemari yang ia sembunyikan dibelakang tumpukan baju. Wanita itu pun mengambilnya.
Kemudian duduk di pinggir tempat tidurnya dan membuka kotak kecil itu, sebuah kotak yang berisi foto Arka dan Keysa saat liburan di sebuah kebun teh tak jauh dari rumah mereka.
Tampak gelang hitam dihiasi beberapa manik disana, wanita itu pun mengambilnya, gelang itu adalah hadiah ulang tahun dari Arka.
Gadis manis itu selalu menyimpannya, meskipun ia tak suka memakai gelang, ia tetap merawatnya dengan rapi. Bahkan, saat Arka memberikan kepadanya sungguh hatinya sangat senang sekali.
Waktu itu pernah Keysa memakainya, kemudian saat ia akan pergi ke kamar mandi, Keysa melepas gelang itu terlebih dahulu. Tetapi ia lupa menaruhnya dimana, gelang itu mengehilang beberapa saat. Hingga akhirnya ibu Keysa memberikan gelang yang ia temukan, rasa syukur dipanjatkan Keysa atas kembalinya gelang itu.
Sejak saat itu, Keysa tak mau memakainya lagi takut hilang karena keteledorannya. Ia hanya menyimpan gelang itu dengan baik dan sesekali membukanya. Hanya itu kenangan terindah dari cinta pertamanya.
Air mata yang sudah sedikit mengering itu, kembali mengalir lagi dengan derasnya, tanpa izin membahasi pipi putih milik Keysa.
Keysa mengusap air matanya dengan kasar, kemudian tangannya menyentuh foto Arka dan dirinya, "Apakah kau bahagia bersamanya?" Tanya Keysa perlahan seraya mengusap wajah Arka. "Apakah dia juga memiliki debaran yang sama sepertiku, saat dia berada di dekatmu?"
*****
flashback on
Suara gemuruh terdengar begitu ramai, sorak sorai para siswa SMA Bina Karya yang dengan penuh semangat menjalani classmeeting, berbagai macam lomba diikuti oleh perwakilan kelas yang diselingi tampilan band lokal ala siswa SMA Bina Karya yang dadakan menjadi artis.
Tapi sorak sorai itu tak menggoyahkan gadis berlesung pipi yang sedang asyik mojok membaca novel yang dipinjamnya kemarin di perpustakaan, gadis itu tak suka dengan keramaian, lebih baik ia diberi tugas yang banyak dari pada ikut gabung di acara yang menurut kebanyakan anak adalah sesuatu yang mengasyikkan.
Ya, gadis itu tak lain adalah Keysa, gadis yang dikenal pendiam dan kutu buku itu, asyik dengan dunianya sendiri.
"Key..." Teriak Kaniya yang baru datang dengan tergopoh-gopoh, "kalian kok ada disini? band nya Mita tampil tuh." Ajak Kaniya pada Keysa dan Sekar yang masih asyik membaca novel. Mereka pun pergi mengikuti Kaniya dari belakang.
Sesampai di depan pentas ternyata band Mita sudah tampil. Mereka menikmati alunan musik yang disajikan, gadis yang juga salah satu sahabat Keisya. Mereka melihat Mita dengan bangga dan antusias, tapi lain halnya dengan Keisya, ia harus menahan dirinya untuk selalu tersenyum meskipun batinnya ingin sekali pergi dari sana.
Sorak sorai dan tepukan riuh pun terdengar ketika band Mita mengakhiri penampilannya, band yang terdiri cewek-cewek tomboy tapi cantik itu memang banyak penggemarnya.
"Kei..." sapa Ervin, sahabat Arka yang menghampiri Keisya di tengah riuhan penonton.
Keisya menoleh karena tepukan Ervin di pundaknya. "Ada apa?"
"Arka mau bicara sama kamu." Ucap Ervin sedikit berteriak memecah keramaian suara penonton.
"Apa?" tanya Keisya tak mendengar ucapan Ervin dengan mengerutkan dahinya.
Lelaki itu mendekat dan menundukkan dirinya mendekati Keisya yang memang jauh lebih pendek darinya. "Arka mau bicara sama kamu."
"Bicara apa?" tanya Keisya yang tak biasanya Arka meminta tolong Ervin untuk memanggilnya, sepertinya ia juga gak ada masalah sama Arka.
"Bentar aja kok, penting katanya." Kata Ervin menyakinkan.
"Nanti aja kan bisa pulang sekolah." tawar Keisya yang tak enak jika ninggalin sahabatnya.
"Ayolah Kei, bentar aja kok." Paksa Ervin, entah apa yang terjadi pada Ervin kala itu, ia begitu maksa Keisya untuk pergi dengannya.
"Ok, bentar." Ucap Keisya kemudian beralih ke Sekar yang ada disampingnya. "Aku mau ketemu Arka bentar." Ucap Keisya di telinga Sekar.
Sekar melihat Keisya dan Ervin, "aku ikut." Ucap Sekar seraya menarik tangan Kaniya agar mengikuti dirinya.
Mereka berjalan keluar dari kerumunan para siswa yang masih asyik berdiri di depan panggung, mereka bertiga mengikuti langka Ervin menuju dimana Arka berada.
"Ada apa sich?" tanya Kaniya yang gak tahu mereka mau kemana.
"Keisya mau ketemu Arka." Jelas Sekar pada Kaniya yang masih bingung berjalan berdampingan dengan Sekar sedangkan Keisya disamping Ervin.
"ngapain?" Tanya Kaniya ingin tahu, tapi Sekar hanya mengangkat bahunya seakan memberintahu kalau dia pun tak tahu.
Tak lama mereka pun sampai didepan lab komputer, tempat yang sepi dan jarang bagi para siswa kesana, mungkin karena lokasinya berada di belakang lab biologi dan sedikit gelap.
Seperti biasa, hanya melihat Arka saja jantungnya berdetak seperti tabuh genderang tak ada hentinya. Ia mengambil nafas panjang untuk menenangkan dirinya dan sedikit mengangkat sudut bibirnya saat mata Arka bertemu dengan mata miliknya.
Keisya berjalan mendekati Arka, sedangkan Sekar, Kaniya dan Ervin berada agak jauh dari mereka tapi tetap menyelidik kesana.
"hai..." Sapa Arka, suaranya terdengar sedikit gemetar tak seperti biasanya dan wajahnya pun sedikit pucat.
"Ada apa denganmu? Apa sakit?" pikir Keisya dalam hati. "Ada apa? Kenapa Ervin tiba-tiba maksa aku ketemu kamu disini?" Tanya Keisya heran, ia sedikit mengerutkan dahinya dengan tingkah Arka yang gak seperti biasanya.
"Emmmm.... sebenarnya...ada yang ingin aku katakan Kei." Jawab Arka ragu dan sedikit tetunduk, Keisya menatapnya ia semakin curiga dengan tingkah Arka.
"Apa yang sebenarnya kamu inginkan Ar... Kenapa kamu begini, apa jangan-jangan kamu mempunyai rasa yang sama denganku." pikir Keisya, ia takut dengan tingkah Arka, ia teringat dengan kakak kelas nya yang waktu itu nembak dia saat di acara ulang tahun sekolah, kegugupan yang ditunjukkan Arka hampir sama dengan kakak kelasnya itu.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
aku datang lagi..
bersama cinta pak bos😘
Mampir lagi yuk
semangat selalu💪
2021-01-07
0
Bintang Azizi
ingat waktu sekolah thor.. ditembak
2020-10-06
0