Episode 4

*HAPPY READING*
....
Elvina menatap layar ponselnya. Chat dari Calvin sudah masuk sejak tadi siang, tapi baru sekarang ia buka. "Aku sedang sibuk. Mungkin beberapa hari gak bisa ketemu. Tapi kamu baik-baik aja, kan?" Ia membalas singkat, tapi pikirannya tidak. Siapa sebenarnya Calvin? Dan siapa pria bernama Tris itu?
....
FLASHBACK: 10 Tahun Lalu – Rumah Besar di Tengah Kota (usia Calvin: 14) Langit sore memantulkan cahaya emas ke halaman luas rumah keluarga Winata. Calvin, remaja berseragam sekolah elite, duduk di tangga belakang rumah. Di tangannya, roti isi daging yang belum disentuh. Seorang anak lelaki kurus dengan rambut berantakan duduk di sampingnya—Tris, anak sopir pribadi keluarga Calvin.
Tris
Tris
Ini mahal banget. Lo yakin gue boleh makan ini?
Calvin Winata
Calvin Winata
Roti doang, Tris. Bukan berlian.
Tris
Tris
Tapi lo anak bos. Anak mafia katanya.
Calvin Winata
Calvin Winata
Gak peduli. Di sekolah juga gue sendirian.
Tris
Tris
Ya iyalah. Lo nyebelin banget soalnya.
Calvin Winata
Calvin Winata
(melirik) Tapi lo duduk di sebelah gue.
Tris
Tris
Karena roti lo enak.
Calvin Winata
Calvin Winata
( memukul kepala Tris dengan botol )
Tris
Tris
Aduh..( memegang kepalanya)
Sejak hari itu, mereka hampir tak terpisahkan. Calvin yang dingin dan tertekan dalam dunia mafia warisan keluarganya, dan Tris, anak biasa yang justru membuat dunia Calvin terasa lebih hidup.
....
FLASHBACK: Tujuh Tahun Lalu – ketika, usia mereka 17 tahun Hujan deras membasahi jalanan di daerah belakang terminal tua. Dua remaja berdiri di bawah atap warung kosong—basah kuyup, napas mereka memburu. Salah satunya, tinggi, wajahnya penuh memar. Matanya tajam tapi kosong. Itulah Calvin muda. Di sampingnya, dengan luka sobek di pelipis dan baju robek—Tris, muda, kurus, tapi dengan tatapan tajam seperti silet.
Tris
Tris
(Nyengir tipis) Gue bilang juga apa. Jangan nendang duluan. Dia bawa golok, Vin.
Calvin Winata
Calvin Winata
Gue benci dia sentuh anak kecil itu tadi. Dan itu Salah dia sendiri makannya gua tendang.
Tris
Tris
Salah lo juga. Sekarang kita dikejar satu gang.
Calvin Winata
Calvin Winata
Mereka yang salah tempat. Ini daerah kita.
Tris
Tris
Daerah? Kita cuma anak kecil yang gatau apa apa , Vin.
Calvin Winata
Calvin Winata
Salah. Kita dua orang yang bakal bikin orang kayak mereka mikir dua kali sebelum mukul anak kecil
Itulah malam pertama mereka berdarah bersama. Dan malam itu pula mereka memulai—bukan dengan ambisi, tapi dengan kemarahan dan keadilan yang mereka bentuk sendiri.
....
2 tahun kemudian — usia 19 tahun, mereka sudah punya kelompok kecil Lokasi: Gudang tua di pinggir kota Terdengar suara rapat: Calvin, Tris, dan empat orang lainnya duduk melingkar.
Bony
Bony
Jadi, lo mau kita ambil daerah pelabuhan? Itu wilayah Marlon!
Tris
Tris
Kita gak mau perang, kita cuma mau akses jalur distribusi.
Hadi
Hadi
Dan lo kira Marlon bakal kasih cuma karena lo ngomong baik-baik?
Calvin Winata
Calvin Winata
Dia akan kasih… atau dia akan kehilangan separuh jalur daratnya besok malam.
[Semua]: …
Tris
Tris
(senyum kecil) Jangan nanya gimana. Nanya aja udah bahaya.
Tris bukan orang kedua. Dia otak kedua, lidah kedua, dan kadang, bayangan yang lebih tajam dari Calvin sendiri. Tapi itu berubah, ketika Calvin kehilangan seseorang…
Setelah Calvin selesai menjalankan rencananya itu dengan lancar . malam harinya lah yang mengubah segalanya Lokasi: Rumah sakit VIP, ruang UGD. Calvin berdiri kaku, menatap tubuh ibunya yang sudah terbujur kaku di ranjang. Tris berdiri di luar ruangan, bingung harus masuk atau tidak.
Tris
Tris
Vin....
Hari itu, Calvin berubah. Dia jadi dingin. Pendiam. Dan bagi Tris, luka itu lebih dalam dari siapa pun dan Tris mengerti akan hal itu.
...
Kembali ke waktu sekarang Lokasi: Rooftop sebuah gedung kosong. Calvin berdiri sendiri. Lampu kota berkedip di bawah. Calvin berdiri diam, menatap lampu kota. Langkah kaki mendekat. Tris datang, membawa dua botol teh dingin.
Tris
Tris
Gue kira lo gak bakal dateng.
Calvin Winata
Calvin Winata
To the point aja langsung , ada apa?
Tris
Tris
Lo masih suka lari dari yang penting.
Calvin Winata
Calvin Winata
Gue gak lari. Gue jaga yang gue bisa.
Tris
Tris
Elvina?
Calvin Winata
Calvin Winata
( terdiam )
Tris
Tris
Nih. Yang manis buat lo, yang pahit buat gue. Kayak masa kecil kita.
Calvin Winata
Calvin Winata
Gue gak minum teh manis.
Tris
Tris
Lo suka, lo aja denial. Dulu nyokap lo yang selalu nyodorin lo teh manis.
Calvin Winata
Calvin Winata
(hening sejenak) Gue ingat… dia suka nyanyi sambil nyeduh.
Tris
Tris
Jadi kenapa lo gak pernah ke makamnya lagi?
Calvin Winata
Calvin Winata
Karena kalau gue dateng… rasanya gue gagal.
Tris
Tris
Lo bukan gagal. Lo hidup.
Tris
Tris
Gue yang bakal jadi orang pertama yang tarik lo keluar. Kalau Lo itu gagal
Calvin Winata
Calvin Winata
Masih mau narik gue keluar?
Tris
Tris
Lo pikir nyokap lo pengen lo jadi monster?
Calvin Winata
Calvin Winata
(tatapan tajam) Gue gak peduli… asal gak ada lagi orang yang gue sayang ilang.
Tris
Tris
Bahkan kalau itu berarti… lo sendiri hilang?
.....
Udara malam dingin menusuk. Calvin dan Tris masih di tempat yang sama .Kota bersinar di kejauhan, seperti dunia yang selalu sibuk… tapi tak pernah benar-benar peduli. Tris menatap Calvin. Lama. Dalam.
Tris
Tris
Lo sadar gak sih… gue belum pernah liat lo ketawa lepas lagi dari hari nyokap lo meninggal?
Calvin Winata
Calvin Winata
Gue gak punya alasan buat ketawa.
Tris
Tris
Elvina.
Calvin Winata
Calvin Winata
( hanya diam)
Tris
Tris
Dia satu-satunya alasan kenapa lo nunda semua pembantaian yang biasanya lo selesaikan dalam dua hari.
Calvin Winata
Calvin Winata
Gue gak pengen narik dia ke dunia ini.
Tris
Tris
Tapi lo udah tarik dia. tanpa lo sadari.
.....
Calvin menunduk. Tangannya mengepal. Sejenak… ada sesuatu di matanya. Bukan kemarahan. Tapi takut.
Calvin Winata
Calvin Winata
Tris....
Tris
Tris
Hm?
Calvin Winata
Calvin Winata
Kalau suatu hari nanti… gue harus milih antara dia… atau semua yang udah kita bangun…
Tris
Tris
(memotong) Lo gak perlu milih.
Calvin Winata
Calvin Winata
Lo gak ngerti. Semua orang yang deket gue… Mereka hilang.
Tris
Tris
Tapi mereka gak ilang karena lo sayang. Mereka ilang karena dunia lo kejam. Dan itu beda.
Calvin Winata
Calvin Winata
(lirih) Tapi hasilnya sama.
......
Di tempat lain, Elvina duduk di kamarnya. Ponsel di tangannya, layar menyala dengan foto Calvin—salah satu dari sedikit selfie yang pernah dia kirim. Ia menggeser layar. Chat terakhir dari Calvin masih singkat. Tapi kenapa rasanya ada jarak?
Elvina Denindra
Elvina Denindra
{ Kenapa aku merasa… dia jauh? Kenapa… aku merasa dia menyimpan dunia yang aku bahkan gak tahu bentuknya? Apa aku terlalu cepat jatuh? Atau dia memang terlalu ahli menyembunyikan sesuatu}
....
Kembali ke Calvin & Tris Langkah kaki Tris perlahan menjauh dari sana. Calvin tetap berdiri di sana, memandangi langit malam. Lalu, dengan lirih—ia buka pesan. Namanya: Elvina 🌸 Ia mulai mengetik…
Calvin Winata
Calvin Winata
{Aku tahu aku gak banyak cerita. Aku tahu kamu mungkin bingung kenapa aku kadang mendekat… tapi terasa menjauh. Tapi aku ingin kamu tahu… Kamu bukan seseorang yang lewat. Kamu… pelan-pelan, jadi tempat tenang yang selama ini gak pernah aku punya. Dan itu yang paling bikin aku takut.}
(Lalu ia hapus semuanya… dan cuma kirim satu hal.) “Kamu udah makan?”
Ada rasa bersalah yang bahkan tak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Ada cinta yang tak bisa diucap—karena terlalu banyak darah di tangan untuk menyentuh yang murni. Dan ada seorang wanita bernama Elvina… yang belum tahu bahwa senyum seorang pria, menyimpan sejarah dunia yang pernah berdarah dan kini mencoba sembuh.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!