Pacarku Ternyata Bos Gangster
Episode 3
Setelah kejadian itu, Calvin menghilang selama dua hari.
Tak ada pesan. Tak ada panggilan.
Elvina mencoba bersikap biasa, tapi pikirannya terus memutar ulang malam itu:
ruangan penuh kamera, anak buah berseragam hitam, dan kalimat Calvin:
“Aku hidup di dunia yang berbeda , El.”
Nara
El.....lu kenapa kek banyak pikiran gitu?
Elvina Denindra
Gatau . Calvin ilang dua hari ini.
Nara
Ilang kayak gak balas pesan lu?
Elvina Denindra
Iya. Tapi... gue gak berani nanya ke orang-orang juga.
Elvina Denindra
Heheh.....nggak
Di hari ketiga, saat Elvina baru keluar dari toko roti, sebuah mobil hitam berhenti di depannya.
Tapi yang keluar bukan Calvin.
Melainkan... pria lain , berambut gondrong rapi, dengan menggunakan blazer hitam.
“Lo Elvina, ya?”
Tris
Gue temannya Calvin. Nama gue Tris
Tris
Iya. Bisa di bilang Sahabatnya dia lah. Tapi... jangan bilang ke dia kalau gue nyamperin lo duluan. Bisa bisa gue diketok botol sama dia.
Elvina Denindra
Kenapa kamu nyari aku?
Tris
Karena kalau Calvin udah ngajak seseorang masuk ke hidupnya... itu jarang banget.
Elvina Denindra
Kamu tau dia siapa sebenernya?
Tris
Tau. Gue tau semua sisi dia.
Sisi yang lo liat... baru 20%.
Tris mengajak Elvina ke sebuah kedai kopi kecil, tersembunyi di gang.
Tempat yang dulu jadi tempat nongkrong mereka —saat Calvin belum “jadi dia yang sekarang.”
Tris
Calvin itu aneh. Waktu remaja dia diem, gak pernah ketawa, tapi... kalau udah sayang sama orang, dia bakal lindungin sepenuh hidupnya.
Elvina Denindra
Dia gak pernah cerita masa lalunya.
Tris
Gak akan juga. Dia bukan tipe yang buka buku lama. Tapi gue bisa kasih lo satu hal...
Tris
Dia pernah hampir mati gara-gara orang yang dia percayai. Dan itu bikin dia jadi... begini sekarang.
Elvina Denindra
Jadi dingin?
Tris
Lebih tepatnya Jadi mesin. Tapi lo... lo satu-satunya orang yang bikin dia jadi manusia lagi.
(Elvina terdiam. Secangkir kopi di tangannya sudah dingin.)
Tris
Tapi El, gue harus jujur.
Makin lama lo di samping Calvin, makin gede risikonya.
Elvina Denindra
Gue gak tau. Tapi... dia gak pernah pura-pura di depan gue. Walau misterius, dia nyata.
Saat mereka keluar dari kafe, sebuah motor berhenti di seberang jalan.
Seorang pria mengenakan topi dan jaket hitam melihat ke arah mereka… lalu pergi begitu saja.
Tris menyadari sesuatu. Wajahnya berubah.
Tris
Itu bukan orang biasa yang liatin kita tadi. Dan itu... bukan kebetulan.
Sore itu harusnya hanya tentang nostalgia dan obrolan ringan.
Tapi bayang-bayang dunia Calvin memang gak pernah benar-benar pergi.
Dan Elvina sadar...
Mencintai Calvin artinya siap dengan semua resikonya.
HP Elvina berbunyi. Nama pengirim: CALVIN.
Calvin Winata
Jangan panik.
Calvin Winata
Jangan bilang apapun ke Tris , aku tau kamu lagi sama dia.
Pesan Calvin muncul dengan cepat.
Singkat. Tegas. Dan membuat dada Elvina terasa sesak.
“Jangan panik.”
“Jangan bilang apa pun ke Tris.”
“aku tahu kamu sama dia.”
Elvina menoleh perlahan ke arah Tris, yang masih duduk di kursi mobil di sebelahnya.
Tris menyetel musik pelan—lagu lama. Seolah tak ada yang terjadi.
Elvina Denindra
( pelan ) Tris
Elvina Denindra
Kamu sama Calvin... masih sering ketemu?
Tris
Dulu sering. Sekarang? Jarang. Dia lebih suka sendiri sekarang.
Tapi gue tahu cara dia mikir. Kenapa?
Elvina Denindra
Gak, cuma... kamu tau banyak soal dia.
Tris
Gue dulu tangan kanannya. Tapi setelah... insiden waktu itu, kita pisah jalur. Tapi gue tetap loyal.
(Tris tersenyum tipis, tapi Elvina merasa ada sesuatu yang ditahan dalam kalimatnya.)
Mobil berhenti di sebuah tempat terbuka—area parkir di pinggiran kota.
Langit mendung. Angin membawa bau tanah.
Tris menatap langit, lalu berkata:
“Calvin... bukan orang yang gampang percaya. Bahkan gue aja dulu pernah diusir dari hidupnya.”
“Tapi kalau sekarang dia milih kamu… berarti dia rela buka pintu yang udah lama dia kunci rapat.”
Elvina Denindra
Tapi kenapa dia bilang sama aku gak boleh ngomong apa pun ke kamu?
Elvina Denindra
( hanya diam )
Tris
Ya . Ternyata dia masih kayak dulu ( Sembari tersenyum)
Elvina Denindra
Maksudnya?
Tris
Calvin selalu punya rencananya sendiri. Dan Dia gak suka orang ikut campur urusannya... bahkan temannya sendiri
Elvina Denindra
Tapi kamu bilang kamu loyal.
Tris
Loyal bukan berarti gue gak kecewa.
Suasana mendadak sepi.
Tris menatap ke depan. Matanya seperti menahan sesuatu—entah amarah atau rasa sedih.
Lalu, HP Tris berbunyi.
Nama di layar: "Unknown"
Dia mengangkat tanpa bicara.
Setelah 3 detik, dia tutup.
Tris
Gue harus anter lo pulang sekarang.
Elvina Denindra
Itu tadi siapa?
Tris
Bukan orang yang bisa lo ajak main tebak-tebakan.
Tris
El, kalau suatu saat... Calvin gak bisa jawab pesan dari lo, atau tiba-tiba dia ngilang, jangan langsung nyari.
Elvina Denindra
Maksud kamu?
Tris
Kadang... nyari dia sama aja kayak nyari bahaya.
Perjalanan pulang terasa hening.
Elvina duduk diam, menatap jalanan.
Rey memutar lagu lama dari ponselnya. Judulnya: "Silence Before the Storm."
Setibanya di depan rumah, Tris membuka mulut satu kali lagi sebelum pergi.
“Lo orang baik, El. Tapi hati-hati. Dunia Calvin gak punya tempat buat orang baik.”
Lalu dia pergi.
Calvin Winata
Maaf aku gak bisa jawab pesan kamu dua hari ini.
Calvin Winata
aku lagi nutup beberapa celah... biar kamu tetap aman.
Elvina Denindra
Kamu nyuruh Tris buat ketemu aku?
Calvin Winata
Enggak. aku justru baru tau dia nyamperin kamu.
Calvin Winata
Dan itu... masalah.
Elvina Denindra
Tris temen kamu, kan?
Calvin Winata
Dulu iya. Sekarang... dia bukan musuh. Tapi juga bukan bagian dari lingkaran ku lagi.
Elvina Denindra
Tapi dia baik.
Calvin Winata
Orang baik bisa punya niat buruk kalau dikasih kesempatan.
Elvina Denindra
Kata kata kamu bikin aku bingung, bikin aku gatau siapa yang harus aku percaya, Vin .
Di kota ini, kebenaran bukan soal siapa yang jujur.
Tapi siapa yang cukup cerdas untuk menyembunyikan luka di balik kata-kata manis.
Dan Elvina baru menyadari…
Di antara Calvin dan Tris , dia tak benar-benar mengenal siapa pun.
Tapi satu hal pasti — ia sedang berjalan di atas benang yang sangat tipis.
Malam itu, Elvina tak bisa tidur.
Pesan Calvin masih terngiang.
Ucapan Tris juga terus berputar dalam kepalanya.
Di balik rasa penasaran, ada bagian dari dirinya yang ingin tahu:
Apa yang membuat dua orang sekuat mereka bisa saling diam begitu dalam?
Apa yang pernah terjadi… sebelum ia masuk ke dunia Calvin?
Comments