Acara makan malam pun selesai, hendru dan Mei diberi kesempatan untuk menghabiskan waktu berdua. Untuk itulah mereka pergi ketaman didekat restauran tersebut. Gadis bersurai coklat madu itu terus bercerita tentang pekerjaannya sebagai seorang model. Pria yang berjalan beriringan dengannya hanya diam dan sesekali merespon singkat sesuai kebiasan pria wijaya tersebut.
"Apa ada perempuan yang kau sukai, tuan?" Tanya Mei kemudian.
"Hn. Tidak"
Inner Mei berteriak senang mendengarnya. Gadis itu bisa dibilang jatuh cinta pada pandangan pertama saat melihat hendru. "Benarkah? Perempuan seperti apa yang kau sukai?" Tanya Mei lagi.
Kali ini ia tak bisa menyembunyikan rasa senangnya, terbukti dengan nada bicaranya yang begitu ceria.
hendru terdiam sejenak. Pria itu nampak berfikir. "Hn. Yang jelas perempuan itu harus bisa membuat hatiku bergetar saat aku didekatnya.". Mei mendengarkan dan mengangguk. "Dan dia..." hendru menghentikan langkahnya. Mei pun ikut berhenti. hendru menoleh dan menatap Mei tajam."...Mampu menyamai ku dalam segi apapun" Tukas hendru tegas.
Mei tertegun ditempat.
Disisi lain, Tak jauh dari hendru dan Mei berdiri. Seorang gadis memakai blazer panjangnya berwarna silver dipadu dengan celana jean dan rambutnya yang nyentrik ia ikat kuda keluar dari restauran mewah itu. Gadis itu merogoh tas selempangnya untuk mengambil ponselnya yang ada didalam tas tersebut. Sambil berjalan menjauh dari restauran itu, Ia berdecak kesal saat yang dihubunginya tak juga menjawab panggilannya. Gadis bersurai pink yang di ikat kuda itu tanpa sadar berjalan menuju taman dimana hendru dan Mei berada.
"Dasar pria bodoh! Kenapa kau tak menjawab telephoneku!" Bentak Gadis pink itu pada seseorang yang ia hubungi. hendru dan Mei sontak menoleh kearah gadis tersebut bersamaan.
Mata hendru memicing memperhatikan gadis pink itu yang sibuk memarahi seseorang ditelephone.
"Gadis itu..." hendru menerawang. Ia ingat sekarang, gadis itu adalah gadis yang tadi menabraknya saat direstauran dan gadis yang kemarin malam yang menolong korban kecelakaan. Mata nya indah itu tak mudah untuk dilupakan. hendru pun tidak tau kenapa pria sepertinya begitu tertarik dengan mata emerald gadis itu.
"Apa kau mengenalnya ?" Tanya Mei yang tau kalau hendru dari tadi terus memperhatikan gadis pink tersebut.
hendru menoleh pada Mei. "Hn. Tidak" Jawab Sasuke.
"Iya!" Seru Gadis pink itu. hendru dan Mei kembali menoleh kearah gadis yang masih marah marah ditelephone itu. Mei mendengus pelan.
"Cepat datang kesini atau aku akan membunuhmu, Mayat hidup!" Sambung Gadis pink tersebut.
hendru terkekeh mendengarnya. Mei berdecak. "Gadis itu liar sekali." Gerutunya.
"Baiklah. Kalau begitu besok kau harus mendapat hukuman dariku. Aku baru kembali kesini. Tapi kau..." Gadis itu tanpa sengaja menoleh kearah hendru dan Mei yang memperhatikannya.
Gadis pink itu mendengus kesal. "Kenapa kalian melihatku?" Tanya Gadis pink itu ketus, pada hendru dan Mei. "Tidak sopan" Gerutu Gadis itu berlalu pergi dan melanjutkan marah marahnya pada orang yang ia hubungi. Sepertinya mood gadis pink tersebut sedang tidak baik.
Mei memandang tidak percaya kepergian gadis pink tersebut."Apa apaan gadis aneh itu" Gerutunya.
hendru mendesah. "Sudahlah. Ayo pulang." Pria itu berjalan lebih dulu. Mei mengekor dibelakangnya.
.
.
Gadis pink itu berjalan dengan menghentak hentakkan kakinya diterotoar jalan. Sepanjang jalan ia terus saja menggerutu tidak jelas.
"Dia yang berjanji tapi dia juga yang mengingkari. Jika nanti kau bertemu denganku. Akan ku bunuh kau,kelvin" Gerutu Gadis Pink tersebut.
Tak jauh dari tempatnya berjalan ada seorang kakek tua yang duduk sendirian dihalte bus. Gadis pink itu tersenyum menatap kakek tua tersebut. Ia pun berjalan menghampiri kakek tua itu.
Gadis pink bermata indah itu duduk disamping kakek tua. "Kakek, Sendirian?" Tanya Gadis pink tersebut.
Kakek tua berambut hitam pun menoleh dan tersenyum. "Iya" Jawabnya.
Gadis pink itu mengangguk. Kemudian ia membuka resleting tasnya dan mengambil dua bungkus roti dari dalam tasnya tersebut. "Ini untuk kakek" Gadis pink itu menyodorkan satu bungkus roti untuk kakek yang duduk disampingnya.
Kakek tersebut mengerut. "Untuk , kakek?" Tanyanya heran.
Gadis pink itu mengangguk. "Ambillah kakek, Temani cucumu ini makan" Katanya manja. Sang kakek terkekeh geli dan mengambil roti tersebut.
"terima kasih, kau gadis yang sangat lucu. Siapa nama mu?"
Gadis pink itu tersenyum. "chris. Haruno chris" Ujar Gadis pink tersebut seraya memakan rotinya dengan lahap.
"Nama yang bagus." Puji Kakek itu dan ikut memakan roti yang chris berikan tadi. Mereka menikmati roti mereka seraya menunggu bus datang. Sesekali Gadis pink itu menoleh kearah kakek dan tersenyum lembut. Gadis pink itu sepertinya merindukan sosok seorang kakek.
Tanpa mereka sadari , hendru melihatnya saat mobil mewahnya melintas didepan mereka.
"Ck. Gadis itu lagi." Gumamnya.
.
.
chris, Gadis cantik bersurai pink itu mengendap endap memasuki sebuah rumah mewah di presiden no.23 tersebut. Ia membuka perlahan pintu rumah itu. Didalam rumah itu terlihat sepi membuat chris segera menaiki tangga yang ada didalam rumah tersebut.
"Kau, baru pulang. chris" Tegur sebuah suara menginterupsi.
Gadis pink itu berhenti dan tubuhnya mendadak kaku. Ia membalikkan badanya. "I-ibu..." Gugupnya.
Merry,Ibu chris menghampiri putri tunggalnya. "Dasar anak nakal. Kemana saja kau. heh!" Bentak Merry.
"Ibu aku..."
"Kau baru saja pulang kemarin malam tapi kau sama sekali jarang ada dirumah. Apa kau tidak tau, mulai besok kau harus memimpin perusahaan?" Potong Merry.
chris merangkul bahu ibunya. "Aku tau, ibu. Untuk itulah aku pulang. Besok pagi sesuai harapan ayah. chris akan memimpin Haruno Corp. mulai besok." Ujar chris.
Merry terenyuh. Kedua tangannya membingkai wajah putrinya. "Besok ada rapat digedung wijaya Corp. Kau akan ikut rapat tersebut mewakili perusahaan kita. Tapi kau tenang saja, Paman wiram akan membantumu nanti." Terang merry.
Gadis pink itu mengenggam tangan ibunya yang menyentuh wajahnya. "Meski aku orang awam didunia bisnis. Tapi sebisa mungkin, chris akan membuat Haruno Corp. bangkit lagi seperti dulu. Apapun akan ku lakukan untukmu dan mendiang ayah. Ibu" Ujar chris tulus.
Mata Merry berkaca kaca dan segera merengkuh chris dalam pelukannya. "Maafkan kami, chris. Maaf" Ucap Merry terisak isak.
"Tidak apa apa, Ibu" Kata chris membalas pelukan ibunya. Mulai besok kehidupan baru chris didunia bisnis akan segera dimulai. Gadis itu membuang impiannya menjadi dokter demi menyelamatkan Haruno Corp. yang dalam masa pailit. Gadis yang masih berusia 23 tahun itu akan segera muncul dipublik sebagai pewaris Haruno Corp. mulai besok.
.
.
Para investor dan pimpinan perusahaan lain mulai berdatangan di gedung wijaya Corp., hendru, Ceo muda dan tampan itu berjalan menuju ruang rapat yang sudah banyak berdatangan para investor dan pimpinan dari perusahaan lain.
CEKLEK
hendru membuka pintu ruang rapat itu dan segera duduk dikursi yang khusus disediakan untuknya.
"Ini berkasnya, tuan"wira, sekertaris hendru memberikan berkas kepadanya sebagai bahan rapat hari ini.
"Hn" Kata hendru singkat. Ia mulai memeriksa kembali berkas itu.
CEKLEK
Pintu ruang rapat kembali terbuka. Seorang gadis baru datang bersama sekertarisnya. Gadis pink itu pun duduk disalah satu kursi yang ada disana. Semua mata tertuju pada gadis yang baru datang tersebut. Kasak kusuk pun terdengar. membuat hendru menghentikan kegiatannya memeriksa berkas dan mendongak.
Matanya mengikuti arah pandang mereka yang tertuju pada gadis cantik yang duduk dikursi yang tak jauh darinya.
wira, Sekertaris gadis itu yang berdiri disamping gadis pink tersebut yang menyadari hal itu pun angkat bicara. "Selamat pagi, Perkenalkan. Beliau adalah putri dari tuan sarno. dan mulai sekarang beliaulah yang akan menggantikan tuan sarno sebagai perwakilan dari Haruno Corp." Kata wira.
Gadis itu pun berdiri. "Selamat pagi semua. Namaku Haruno chris. Ceo Haruno Corp. yang baru. Mohon kerja samanya.". Ujar chris berojigi.
hendru tertegun, "Gadis itu, dia..." Cicit hendru menatap Gadis pink yang terlihat cantik dengan baju formalnya saat ini.
Tak jauh dari mereka, kelvin yang juga mengikuti rapat penanaman saham itu pun tersenyum kearah Ceo Haruno Corp. tersebut.
Rapat pun dimulai.
Setelah hendru kembali memasang wajah datarnya, Pria wijaya itu berdiri dan memulai rapat tersebut.
Orang orang disana mendengarkannya dengan seksama, begitu juga dengan chris. Gadis itu memperhatikan setiap detail apa yang pria wijaya itu sampaikan. Gadis itu sedikit terpesona saat hendru terlihat berwibawah dan keren saat memimpin rapat tersebut.
kelvin, merotasikan matanya. Ia memperhatikan Gadis musim semi kecilnya yang sibuk memperhatikan hendru. Ceo dari Shimura Kingdom itu pun mendengus.
hendru, memperlihatkan sebuah bangunan yang setengah jadi tersebut yang muncul dilayar proyektor yang ada disana.
"Gedung ini hampir setengah jadi. Rencananya Uchiha Corp. akan menjadikan gedung itu sebuah mall disana. Letak tempat gedung yang sangat strategis akan menguntungkan bagi kami jika membangun mall dipinggir kota tersebut." Ujar hendru. Para investor mengangguk dan mempertimbangkan. Ntahlah apa yang saat ini para investor itu kasak kusukkan.
"Sebelum ini, wijaya Corp. juga sudah bekerja sama dengan perusahaan asing dibidang perhotelan. Kami akan terus memajukan perusahan kami diberbagai bidang." Tukasnya.
chris mendesah. "Pantas saja, Haruno Corp. tak bisa menyaingi perusahaannya. Semua yang ia sampaikan seakan menyihir para investor kaya." Batin chris menatap hendru dalam.
"Nona, Setelah ini giliran anda. Anda tenang saja. Saya akan membantu anda nanti." Bisik wiram pada chris. chris mengangguk. Kemudia ia menghela nafas untuk mengurangi rasa gugupnya.
Matanya mengedar dan tanpa sengaja bersirobok dengan mata kelvin yang duduk diseberang sana. Pria itu tersenyum padanya namun dibalas senyum sinis oleh chris. Gadis musim semi kecilnya, sepertinya masih marah padanya, Pikir kelvin.
hendru telah selesai, Seluruh anggota rapat memberi tepukan tangan padanya. Ia pun kembali duduk dikursinya.
chris berdiri dan berjalan kedepan. Ia sedikit berdehem sebelum memulai bicara. Sejenak ia memandangi kelvin. Pria itu menggerakkan mulutnya tanpa suara, chris tau pria itu sedang memberi semangat padanya, chris mendesah. "Aku pasti bisa. Ayah bantu aku." Batin chris.
hendru memandang gadis cantik pink yang berdiri didepan dengan pandangan yang sulit untuk diartikan.
"Haruno Corp. mungkin tak kan bisa menyaingi perusahaan besar seperti wijaya Corp. yang sedang berkembang pesat saat ini" chris menatap sinis Ceo wijaya Corp. yang sedang memperhatikannya. Lalu matanya chris bergulir memandangi para investor. "Kalian pasti sudah mendengar tentang perusahaan kami yang sedang dalam masa pailit bukan?. Apa lagi mulai sekarang perusahaan itu kini dipimpin oleh seorang perempuan yang tak mempunyai pengalaman dalam berbisnis" Sambung chris. kelvin menatap khawatir gadis itu.
"Bodoh, Apa yang ia bicarakan" Gerutu kelvin dalam hati.
wiram menghela nafas pasrah. Ia percayakan semua pada Ceo barunya tersebut.
hendru hanya diam dan memperhatikan gadis yang sudah ia temui semalam. Gadis aneh yang menyebalkan.
"Tapi. Sejak kecil saya sudah melihat bagaimana mendiang ayahku bekerja. Aku juga diam diam mempelajari tentang bisnis meski baru sedikit yang ku tau. Karna aku tau suatu saat nanti aku akan mengambil alih Haruno Corp." Kata Sakura.
chris memberi kode pada wiram. Sekertarisnya itu pun mengerti. Detik kemudian muncullah foto gedung sebuah hotel dilayar proyektor yang menyala. chris mendekat.
"Hotel ini, Adalah hotel milik Haruno Corp. yang ada dikota B. Hotel ini masih berjalan dengan setabil." Ujarnya. Kemudian foto dilayar besar itu berganti dan menampilkan sebuah gedung studio.
"Dan ini adalah gedung Studio Haruno Corp. banyak game game fenomenal yang sudah kami kembangkan. Bahkan game itu masih disukai sampai sekarang oleh para gamers. Rencananya kami akan mengembangkan studio tersebut untuk membangkitkan lagi Haruno Corp. saya yakin para gamers akan memberi untung yang banyak jika kami menciptakan game terbaru bagi mereka. Karna saya sebagai anak muda mengerti setengah dari penduduk kota B sangat menggilai game, bukan begitu?." Tukas chris.
kelvin tersenyum dan terus memandangi sahabat lamanya itu sambil menggeleng. Sejak dulu sahabat perempuannya itu pandai sekali mempermainkan perasaan orang lain. Entah itu dalam wiram atau bisnis sekalipun.
Sedangkan hendru, pria itu memandang gadis pink itu dalam diam dengan wajah stoic andalannya.
"Hanya itu yang saya sampaikan. Terima kasih" chris kembali ketempat duduknya setelah berojigi.
Suara tepuk tangan kembali memenuhi ruang rapat tersebut.
"Kerja yang bagus. Nona." Puji wiram.
chris menarik kursinya dan duduk dikursi itu. "Semoga investor itu ada yang mau menanamkan sahamnya diperusahan kita. Paman" Ujar chris lirih. wiram mengangguk dan memberi tepukan dibahu gadis itu untuk memberi semangat.
Gadis itu tak seperti tadi yang begitu percaya diri didepan para anggota rapat. chris terlihat merenung dikursi rapatnya tanpa menyadari seseorang yang sejak tadi memandanginya dengan pandangan yang sulit diartikan.
hendru wijaya , pria itu sepertinya mulai tertarik dengan gadis aneh yang menyebalkan itu tanpa ia sadari tentunya.
.
bersambung.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
_rus
Sudah aku like dan Rate Thor... 👍🏽👍🏽
Semangat pokoknya 💪🏽💪🏽
Jangan buat untuk semuanya mampir di novel pertamaku yang berjudul "Sebuah Kisah Cintaku" 😁🙏🏽
2020-11-19
0
Rara caniez
rate juga...
2020-09-25
0