Chapter 2

Jalanan kota h terlihat lengang karna waktu hampir dini hari. Apalagi habis diguyur hujan. Genangan air masih tersisa jelas dijalan.

Sebuah taksi dengan kecepatan sedang melewati jalanan kota tokyo yang lengang itu. Seorang penumpang duduk dengan manis dikursi belakang. Tangannya sibuk mengotak atik ponsel ditangannya.

"Maaf, nona. Anda turun dimana?" Tanya sopir taksi tersebut.

Perempuan yang dipanggil nona pun mendongak sebentar."jalan presiden no.23" Ujarnya. Sopir itu pun mengangguk mengerti. Siapa yang tidak tau kawasan rumah mewah para orang kaya itu.

Saat mobil taksi melewati jalan perempatan tiba tiba jalanan menjadi sedikit macet. "Ada apa?" Tanya perempuan yang duduk dikursi belakang taksi.

Sopir taksi itu membuka kaca jendela mobilnya dan celingungan untuk mencari tau apa yang terjadi didepan sana. "Sepertinya terjadi kecelakaan, nona" Ucap sopir itu. Kemudian sopir itu memutuskan untuk memastikannya. "Tunggulah sebentar,nona. Biar saya cari tau lebih jelas keadaan disana" Ujar sopir itu seraya membuka pintu mobil dan keluar tanpa menunggu jawaban dari penumpangnya yang kelihatan acuh menit akhirnya sopir tersebut kembali kemobil taksinya.

"Bagaimana?" Tanya perempuan yang masih duduk manis dikursi penumpang.

"Ternyata benar terjadi kecelakaan disana tapi... mobil ambulan belum datang juga. jika tidak segera mendapatkan pertolongan pertama , saya yakin korban tak kan bisa terselamatkan" Ujar sopir itu, yang merasa iba pada korban.

"Hn, Apa tidak ada dokter yang kebetulan ada disekitar sana?"

Sopir itu menggeleng. "Sepertinya tidak ada, Nona".Kemudian suara pintu terbuka terdengar."anda mau kemana?" Tanya Sopir taksi heran saat penumpang perempuannya itu hendak keluar.

"Aku akan menolongnya" Katanya datar dan berlalu pergi sambil membawa tas sopir itu miring sedikit dan menatap bingung perempuan itu.

"Apa mungkin dia seorang dokter?" Gumamnya pada diri sendiri.

Perempuan yang memakai blazer merahnya yang panjangnya selutut dan dipadu dengan rok hitam serta kemeja putih itu berjalan dengan kaki jenjangnya menghampiri pusat kemacetan tersebut.

Ia menyingkirkan beberapa orang yang mengerubuni korban kecelakan yang masih tergeletak dijalan. Perempuan muda itu berjongkok sambil mengecek denyut nadi ditangan korban. Perempuan muda itu menyuruh orang orang disana menyingkir.

Segera ia memberi pertolongan pertama pada korban yang berjenis kelamin perempuan itu. Semua mata memperhatikan apa yang sedang dilakukan perempuan itu tak terkecuali Henry yang kebetulan mobilnya berhenti tepat didepan korban kecelakaan tersebut. Matanya memperhatikan dengan seksama pada apa yang dilakakukan perempuan itu untuk menolong korban kecelakaan tersebut.

Suara dengusan geli terdengar dari pria raven itu. Bibirnya tersenyum meremehkan. hendru, Pria dingin itu sudah terkenal dengan sifat yang tidak pernah peduli terhadap orang lain yang dianggapnya merepotkan baginya. Ia hanya peduli dengan dirinya sendiri dan pekerjaannya.

hendru adalah pria egois yang gila kerja.

Setelah beberapa menit, akhirnya mobil ambulance pun datang dan membawa korban kecelakan itu kerumah sakit. Perempuan itu pun kembali ketaksinya.

...

"Apa, nona seorang dokter?" Tanya sopir taksi sambil fokus menyetir.

Perempuan yang sudah memberi pertolongan pada korban kecelakaan itu pun diam sejenak. "Bukan" Jawabnya datar.

Sopir itu nampak terperanjat dengan jawaban perempuan itu. "tapi kenapa anda...".

"Calon dokter" Potong Perempuan itu. Sopir itu mengangguk mengerti. "Dan mungkin mulai sekarang, akan menjadi. mantan mahasiswa kedokteran" Tambahnya dalam hati.

Langit pagi terlihat cerah. Sebuah mobil mewah berwarna hitam memasuki sebuah gedung perusahaan wijaya Corp. , Seorang satpam yang bertugas dipintu masuk gedung tersebut segera membukakan pintu mobil itu. Ceo wijaya Corp. yang tampan itu keluar dari dalam mobil setelahnya.

Pria tampan yang angkuh itu berjalan menyusuri koridor, Semua pegawai disana menyapa dan menunduk memberi hormat pada Ceo wijaya Corp. tersebut.

Pria itu berhenti tepat didepan pintu lift. Pria itu menunggu pintu lift itu terbuka seraya membaca koran yang ia dapatkan dari rak koran yang ada dilobi yang ia lewati tadi. Senyum merendahkan terukir dibibir seksi pria wijaya itu saat membaca koran yang membahas kedatangan putri Haruno Corp. yang semalam sudah ia baca disitus internet.

"Selamat pagi, hendru" Suara sapaan terdengar dari arah samping menginterupsi. Pria wijaya itu pun menoleh. "Hn. Tumben kau datang sepagi ini. Naro" Ujar hendru pada pria blonde yang menyapanya tadi.

Naro menggaruk kepalanya yang tak gatal itu sambil menyengir lebar. "Aku bahkan tak pulang" Ungkapnya.

hendru menyerngit. "Kenapa? Aa, Kau dihukum paman Minzo lagi?" Tebak hendru.

Naro menggeleng. "Tidak. Sudah satu minggu ini aku tak membuat kesalahan diperusahaannya. Jadi mana mungkin dia menghukumku." Ujarnya.

"Ck, Lalu?"

Pria Namikaze itu menyengir lagi membuat hendru mendengus pelan. "Aku,.." Naro menggantungkan kalimatnya. hendru mengangkat sebelah alisnya dan sedikit penasaran.

Ting!

Pintu lift terbuka, hendru segera masuk kedalam lift diikuti Naro yang mengekor dibelakangnya.

Pintu lift pun kembali tertutup. hendru melirik kearah pria yang sudah menjadi sahabat baiknya sejak bangku Sma itu. "Kau apa, Naro ?" Tanya hendru yang sepertinya masih menunggu lanjutan dari perkataan Naro yang menggantung tadi.

"Aa, lupakan saja. Aku hanya tidak ingin pulang saja. Bosan dirumah. hehehe..." Lanjut Naro tertawa garing.

hendru mendengus. "Dasar" .

Mata shappire Naro melirik kearah koran yang ada ditangan hendru. "hendru" Panggilnya.

hendru menoleh. "Hn?".

Naro menunjuk kearah koran yang pria itu pegang. "Itu koran baru kan? Boleh aku membacanya?" Tanyanya.

hendru menyerahkan koran itu pada sahabat cemprengnya yang berdiri disampingnya itu dan kembali menatap kedepan. "Wah... Akhirnya chris pulang" Pekik Naro.

hendru sontak menoleh kearah Naro. "Kau, Mengenalnya?" Tanya hendru tak percaya.

Naro mengangguk, matanya tak lepas dari koran yang memperlihatkan foto gadis yang memakai topi yang keluar dari bandara tersebut."Tentu saja, Dia cinta pertama ku dulu" Ungkap Pria yang berumur 24 tahun itu, setahun lebih muda dari Sasuke.

Kening hendru mengerut."Cinta pertama?" Cicitnya. Naro mengangguk dan mengangkat serta jarinya menunjuk kefoto gadis yang ada dikoran tersebut. "chris adalah teman ku dulu waktu disekolah dasar saat aku masih dikota b. Tak ku sangka dia sekarang semakin cantik" Puji Naruto. hendru merebut koran yang Naruto angkat itu.

Pria blonde itu merengut. "Secantik apapun dia, Kau tak mungkin memilikinya." Ujar hendru. Naro semakin merengut. "Kenapa?" Protes Pria bermata shaphire tak terima.

"Karna aku yakin, Selera gadis itu sangat tinggi dan kau..." hendru memandang Naro dari bawah keatas.

"Memangnya aku kenapa?" Ketus Naro.

Ting!

Pintu lift terbuka. "Kau, Pria kaya tapi terlihat bodoh." Sambung hendru seraya berlalu pergi.

Perempatan siku siku tercetak dipelipis Naro. "Hen!" Teriaknya bertepatan dengan pintu lift yang kembali menutup

.

.

.

hendru duduk dikursi kerjanya. wira masuk dan memberikan berkas yang harus ditanda tangani olehnya. "tuan, Ayah anda ingin anda menghadiri jamuan makan malam bersama keluarga Trawina, nanti malam" Ujar wira.

Kening hendru sedikit mengerut. "Keluarga Trawina?" Tanya hendru. wira mengangguk. "Hn, baiklah. kau boleh pergi".

wira mengangguk mengerti dan berlalu pergi.

hendru menyandarkan punggungnya kesandaran kursi kerjanya dan menghela nafas berat. Tangannya memijat pelipisnya, masih pagi tapi ayahnya sudah membuatnya tertekan. hendru tau niat ayahnya yang menyuruhnya untuk menghadiri jamuan makan malam itu. Ayahnya pasti berniat mengenalkannya dengan putri dari keluarga Trawina tersebut.

hendru mendesah. Ayahnya selalu saja ikut campur urusan pribadinya.

.

.

.

kelvin, berjalan dikoridor hotel miliknya. Senyum tipis terukir dibibir pria bermata kelam tersebut. Seorang karyawan perempuan dari bagian resepsionis menghentikan langkah kelvin. "Tuan, Tadi ada seorang gadis yang datang kemari mencari anda." Kata perempuan tersebut.

"Benarkah? Siapa?" .

"Maaf, tuan. Tadi dia tak menyebutkan namanya. Tapi gadis itu sangat cantik dan dia menyuruh saya untuk bilang pada anda, Gadis musim semi kecilmu." Tukasnya.

kelvin mengerutkan kening."Gadis musim semi kecilku?" Gumam kelvin. Perempuan itu mengangguk.

kelvin yang sudah menyadari siapa gadis yang mencarinya tersenyum."Kau, boleh pergi" Ujar kelvin. Perempuan itu pun berlalu pergi.

kelvin kembali melanjutkan langkahnya. Pria itu merogoh ponsel disaku jasnya. Ia pun menekan tombol dilayar ponselnya dan menempelkan ponselnya ketelinganya.

"Ohayou, Gadis musim semi kecilku" Sapanya pada seseorang diseberang sana. "Apa kau merindukan priamu ini?". kelvin terus berjalan sambil menelphone seseorang yang ia panggil gadis musim semi kecilku tersebut.

Malam pun tiba, Sesuai keinginan ayahnya. hendru mendatangi acara jamuan makan malam disebuah restauran mewah.

Pria tampan itu memakai pakaian formal yang terlihat mahal dan berjalan memasuki restauran mewah tersebut. hendru malam ini benar benar tampan. Lihatlah bahkan pelayan wanita disana sampai terpesona oleh pesona Ceo muda itu.

hendru mengedarkan pandangannya. Tiba tiba seorang gadis tanpa sengaja menabrak punggungnya. hendru pun menoleh. Gadis itu menunduk sekilas dan meminta maaf. Mata mereka bertemu untuk sesaat sebelum gadis bersurai merah mudah itu berlalu pergi.

"Maaf, menunggu lama" Ujar hendru. Ia pun segera duduk. Saat ini dimeja restauran itu sudah penuh dengan hidangan makanan yang tersedia. Jamuan makan malam itu dihadiri keluarga Trawina. Sedangkan dari keluarga wijaya. Hanya hendru yang menjadi perwakilan keluarganya.

hendru mendengus pelan saat seorang gadis yang duduk dikursi didepannya terus memandangnya sejak ia datang.

"tuan hendru, perkenalkan ini putri ku. Mei Trawina" Kepala keluarga Terumi itu memperkenalkan gadis yang terus memandangi hendru

dari tadi.

hendru menatap gadis itu datar."hendru wijaya" Ujarnya seraya mengulurkan tangannya kearah gadis itu dan disambut baik oleh gadis tersebut tentunya.

"Mei Trawina. " Ujar Gadis itu tersenyum.

.

bersambung......

Terpopuler

Comments

Rara caniez

Rara caniez

like and fav😊

2020-09-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!