Chapter 4

Rapat akhirnya selesai. Dari raut wajah angkuhnya, kita bisa tau. Siapa pemenang kali ini kalau bukan hendru wijaya dari wijaya Corp., sepertinya dewi fortuna selalu berpihak padanya atau memang kemampuan pria tampan itu yang mampu membius para investor tersebut.

chris, keluar duluan dari ruang rapat itu bersama sekertarisnya, wiram. hendru melirik sekilas saat gadis merah muda itu keluar. Pria itu pun berdiri dan hendak keluar namun sebelum itu ia tak lupa berjabat tangan dan mengucapkan terima kasih pada para investor yang mau bekerja sama dengannya.

kelvin menatap sinis pria wijaya bungsu tersebut. kelvin berdiri dan menghampirinya. "Selamat, Atas kemenanganmu. hendru." Ujarnya dingin dan syarat akan penekanan. hendru menoleh dan tersenyum pongah pada pria Shimura itu. "Hn. Terima kasih. Aku memang selalu di atasmu.kel." Balasnya.

kelvin tersenyum palsu."Ya. Aku tau itu. Tapi asal kau tau, bahwa ada hal dimana aku berada diatasmu. Karna aku memiliki perasaan, tidak sepertimu.hendru wijaya." Ujar kelvin sebelum meninggalkan hendru dan berlalu pergi.

hendru mendengus. Ia tau arah pembicaraan kelvin tadi. Ya. hendru tau, bahwa ia tak mempunyai perasaan. Apalagi yang dimaksud kelvin tadi tentang cinta terhadap lawan jenis. kelvin adalah temannya saat kuliah dulu. Gadis yang disukainya ternyata menyukai hendru. Namun dengan kejamnya pria itu menolaknya didepan umum, membuat gadis malang itu malu bahkan hendak mengakhiri hidupnya. Sejak itu kelvin menjadi tidak suka padanya, apalagi ditambah persaingan bisnis. Jarak pertemanan mereka semakin menjauh dan terus menjauh.

.

.

chris melangkahkan kaki jenjangnya dengan perasaan kesal. Ia terus berjalan cepat menuju pintu keluar perusahaan wijaya secepatnya. wiram bahkan kewalahan mengikuti langkah CEO nya itu.

"Nona, Jika terus begini perusahan kita akan benar benar bangkrut." wiram berbicara seraya berlari kecil untuk menyamakan langkah chris. Gadis merah muda itu mendengarkan dan terus berjalan. "Apalagi para dewan direksi yang telah lama bekerja sama dengan kita. Mereka pasti akan mengundurkan diri nanti jika perusahaan kita terus mengalami penurunan saat ini." Lanjut wiram.

TAP

chris berhenti tiba tiba. wiram pun ikut berhenti. Gadis merah muda itu berbalik menatap sekertaris yang sudah bekerja diperusahaan ayahnya selama bertahun tahun tersebut. "Aku tau itu, Paman. Tapi apa yang harus ku lakukan? Aku masih baru didunia bisnis tapi aku harus menanggung beban perusahaan ini. Aku sudah berkorban banyak demi perusahan ayah, Impianku dan bahkan..." chris sadar saat ini ia tersulut emosi bahkan hampir mengatakan sesuatu yang hanya ia sendiri yang tau. Bahwa dia, bahkan juga mengorbankan. Hidupnya.

chris menghela nafas panjang, Ia mencoba menenangkan pikirannya agar tak tersulut emosi sesaatnya. "Maafkan saya, Paman. Ayo kita kembali kekantor." Ia pun kembali melangkah keluar gedung wijaya Corp. tersebut dan diikuti wiram yang mengekor dibelakangnya. Mereka tidak tau bahwa saat ini hendru menatap chris yang keluar gedungnya dari jendela kaca diruang kerjanya. Kening pria itu mengerut saat matanya hendru melihat dari kejauhan, kelvin berlari kecil menghampiri chris dan menarik lengan gadis itu supaya menghadap padanya. hendru terus memperhatikan dari jendela kaca ruang kerjanya.

"Apa hubungan mereka. Apa mereka sudah saling mengenal sebelumnya." Gumam hendru bertanya tanya. wira masuk dan hendru bahkan tak menyadari kedatangannya karna sibuk memperhatikan chris dan kelvin dibawah sana. Karna penasaran apa yang dilihat bosnya. wira menghampiri hendru dan ikut memandang kebawah dimana hendru begitu tertarik dengan pemandangan dibawah sana.

"Yang ku tau, Tuan Shimura adalah sahabat nona Haruno sejak mereka sekolah dulu." wira berucap seakan tau isi pikiran atasannya tersebut.

hendru sempat tersentak, karna ia tak menyadari keberadaan wira ,karna terlalu memperhatikan yang ada dibawah sana. Kemudian seperti biasa dengan cepat ia memasang kembali muka datarnya. "Benarkah?" hendru kembali kekursi kerjanya. "Sepertinya banyak pria yang menyukai gadis itu." Lanjutnya seraya memeriksa berkas yang baru disodorkan wira.

Sekertarisnya itu mengangguk setuju. "Anda benar, tuan. Bahkan tuan Naro pun menyukainya." wira terkekeh saat baru saja mengetahui fakta itu dari sumbernya langsung.

"Dari mana kau tau?" hendru mengerutkan keningnya.

"tuan Naro sendiri yang cerita padaku barusan." Jawab wira terkekeh.

hendru mendengus. Ternyata sahabatnya itu berkata benar saat bilang gadis itu cinta pertamanya dulu. Kenapa para pria yang ia kenal menyukai gadis itu. Apa istimewahnya dia? hendru akui bahwa gadis itu cantik dan tubuhnya juga proposional dan dia juga mengakui bahwa ia juga sedikit tertarik. Tapi ingat. bahwa ia tertarik pada gadis itu pun karna kemampuan bisnisnya yang Sasuke akui cukup baik jika mengetahui fakta bahwa gadis itu bahkan baru pertama kali masuk didunia bisnis. hendru kagum akan hal itu.

.

.

chris kembali kekantornya. Ia tidak tau harus melakukan apa agar bisa mengembalikan perusahaan ayahnya seperti dulu.

Lagi lagi ia menghela nafas panjang dan menyandarkan kepalanya ke meja kerjanya."Apa yang harus ku lalukan, Ayah". Tanpa sadar air matanya menetes. chris memejamkan kedua matanya."Aku harus kuat, Aku harus bertahan." Sambungnya lirih.

Tiba tiba terdengar suara ketukan pintu, yang membuat ia kembali menegakkan kepalanya dan menyeka air matanya. wiram masuk kedalam.

"Ada apa?"

"Anda diminta keruang konferensi sekarang, Nona."

chris kembali menghela nafas, entah ini untuk yang keberapa kalinya ia lakukan. "Aku akan kesana secepatnya.". Ujarnya.

"Baiklah." wiram berojigi dan berlalu pergi. Kepala chris benar benar pening sekarang. Ia tau rapat itu pasti tidak akan menyenangkan atau bahkan berdampak buruk. Dengan langkah berat chris pun pergi keruang konferensi ,semuanya pasti menunggunya saat ini.

Dewan direksi serta para staf sudah ada dikursinya masing masing. chris selaku CEO yang baru menjabat posisinya sebagai pengganti mendiang ayahnya pun kini tengah duduk dikursinya dengan tenang. "Apa kita bisa mulai rapatnya sekarang?" Tanya maru salah satu dari dewan direksi.

"Ya, silahkan" Jawab chris.

"Yang ku dengar, rapat tadi pagi berhasil dimenangkan kembali oleh wijaya Corp.?" Sakura mengangguk saat maru bertanya lagi. "Jika seperti ini terus, bagaimana nasib perusahaan ini? Kami menanam modal disini agar apa yang kita tanam bisa membuahkan hasil yang baik. Tapi apa yang terjadi sekarang? perusahaan ini malah mengalami pailit." Ujar maru. wiram tampak tak terima mendengarnya. Ia hendak protes namun chris menghentikannya. chris berdiri dari duduknya.

Semua mata kini tertuju padanya. maru pun menatapnya tajam. Pria itu sepertinya hendak memprovokasi pihak lainnya.

"Maaf, Soal kekalahanku dirapat tadi pagi." chris berojigi pada maru sebagai tanpa maaf dan penyesalannya. wiram tertegun dengan apa yang dilakukan CEO nya itu. Semua staf dan dewan direksi terperangah dengan apa yang dilakukan chris barusan.

maru tersenyim sinis. "Kau masih muda, Apa lagi pengalaman bisnismu masih kurang. Aku tidak terkejut jika kau gagal dalam rapat itu. Sebaiknya kau serahkan saja posisimu itu pada orang lain." Cerca maru.

Urat syaraf wiram menegang. Ia benar benar sudah tak tahan lagi dengan ucapan maru itu pada atasannya. "Apa maksud anda, heh?" Geram wiram penuh emosi.

"Tenangkan dirimu, Paman" chris mencoba menenangkan wiram.

maru mendengus. Para staff yang hadir terlihat bergunjing ada yang mendukung chris dan ada juga yang membenarkan ucapan maru. Begitu juga dengan para dewan direksi yang hadir. zumo selaku direktur management ikut berdiri. "Maaf, sepertinya tidak ada salahnya kita memberi nona chris kesempatan. Ia baru saja memulainya tidak ada salahnya kan memberi ia kesempatan. Kami yakin nona chris pasti bisa." Komentar zumo.

"Aku punya saran. Mungkin ini satu satunya jalan untuk menyelamatkan perusahan ini." Timpal Gama salah satu dewan direksi.

Semua mata kini tertuju pada pria itu. "Apa itu?" Tanya chris.

"Bekerja sama lah dengan, wijaya Corp." Jawab Gama mantap. Semua yang hadir diruang confrensi itu tersentak mendengarnya. Begitu juga dengan chris. Gadis merah muda itu menatap tak percaya Gama.

"Itu ide yang bagus." Komentar maru, kemudian ia kembali menatap chris. "Dengar, Tugasmu sekarang adalah membujuk hendru wijaya, agar mau bekerja sama dengan Haruno Corp. jika kau mau menyelamatkan perusahan ini. Itu adalah satu satunya cara yang kau bisa saat ini." Lanjutnya.

wiram memandang iba chris. Ia tak yakin chris mampu membujuk CEO berhati dingin itu. Apalagi selama ini wijaya Corp. adalah salah satu saingan Haruno Corp.

chris memejamkan matanya sejenak sebelum ia membukanya kembali. "Baiklah. Akan ku lakukan apapun itu, demi perusahan ini." Tukas chris.

.

.

Jalanan malam ini nampak lenggang, pertokoan pinggir jalan pun nampak tak ramai orang. Hanya para pejalan kaki yang cukup ramai berwara wiri disana. Begitu juga yang dilakukan chris saat ini, Dengan masih menggunakan blazernya berwarna merah serta rok hitamnya yang diatas lutut, Ia berjalan seorang diri diterotar disekitar pertokoan. Gadis merah muda itu nampak merenungkan sesuatu. Wajah cantiknya nampak sedikit pucat. Sesekali gadis itu menghela nafas berat. Langkahnya berhenti saat ia ada disebuah halte. Ia mendongak menatap langit malam yang bertabur bintang saat ini. Bibir ranumnya tanpa sadar tersungging saat ia melihat bintang jatuh. Matanya terpejam dan dalam hati ia memohon yang terbaik untuk Haruno Corp.

"Apa yang kau minta?" Tanya seseorang yang berdiri tepat disampingnya. Mata Sakura kembali terbuka dan ia pun menoleh kesamping.

"Kakek?" chris tersenyum pada pria tua yang ia temui kemarin malam dihalte ini.

"Apa kau lapar? wajahmu terlihat pucat."

chris kembali tersenyum. "Kakek benar, Aku sangat lapar." Ujarnya.

Kakek itu pun terkekeh. "Cucu kakek, tidak boleh kelaparan. Ayo kakek belikan makanan dikedai sana" Tunjuk Kakek pada kedai ramen dipinggir jalan yang tak jauh dari halte tersebut.

chris terkekeh geli, Ia seperti berbicara pada kakeknya sendiri. "Baiklah, kalau kakek memaksa." Ujarnya sedikit manja.

Kakek tua itu mendegus geli.

"Ayo cepat hen, cacing didalam perutku sudah memberontak ingin makan ramen" Naro menyeret hendru masuk kedalam kedai ramen dipinggir wijaya itu tampak enggan mengikuti Naro. Sahabatnya itu sudah numpang pulang dan sekarang minta berhenti mendadak dikedai ramen karna kelaparan berat katanya. "Kau tau, hen. Ini adalah kedai ramen favorite ku. Disini ramennya sangat enak." Ujar Naro yang terus menyeret sahabatnya masuk kedalam kedai langganannya itu.

"Selamat datang" Sapa Pemilik kedai ramen tersebut.

"Paman, Aku pesan dua mangguk ramen ." Kata Naro. hendru mendengus kesal dan terpaksa duduk disamping naro.

"Oh, Naro. Baiklah, tunggu sebentar ya.".

"Hei hen, Jangan cemberut seperti itu. Aku yang akan traktir kali ini. Jadi makanlah sesukamu." Ujar Naro.

"Cih! Kau pintar sekali. Jika kau yang ku traktir kau selalu memilih makanan mahal." Cibir hendru. Naro menyengir lebar. "Ayolah hen, kau kan CEO kaya, masa kau mentraktirku makanan murah. Yang benar saja". Kata Naro.

Pria wijaya itu menghela nafas pasrah dan menggeleng. Namun tiba tiba samar samar ia mendengar suara diluar kedai yang pernah ia dengar tadi pagi saat rapat.

"Apa kakek yakin, ramen dikedai ini enak?"

"Tentu saja. Ini adalah kedai yang jadi langganan kakek."

"Baiklah kalau begitu, Ayo masuk." chris dan Kakek itu pun masuk kedalam kedai. Naro dan hendru seketika menoleh kearah pengunjung yang baru datang.

"chris?" Sapa Naro dengan mata berbinar binar. Pria blonde itu pun berdiri saat tau, Gadis itu adalah chris, Cinta pertamanya dulu dan sekarang tiba tiba bertemu disini, kedai ramen Ichiraku favoritenya.

chris yang merasa namanya disebut menoleh kearah Naro. Keningnya mengerut melihat pemuda yang dulu selalu mengejarnya. "Na...Naro...Hm..." chris nampak mengingat nama pria didepannya.

"Naro, Namikaze Naro." Potong Naro yang nampak kecewa karna gadis yang dulu menjadi cinta pertama itu melupakan namanya. "chris, Kau tega sekali telah melupakanku hiks..". Pria blonde itu pundung dan kembali duduk dikursinya.

hendru tersenyum puas melihat sahabatnya yang sedang terpuruk itu. chris tersenyum miris dan merasa bersalah. "Maaf. Bukannya aku melupakan namamu, Naro. Hanya saja kita kan sudah lama tak bertemu." Ujar chris mencoba menghibur Naro yang pundung. Kakek yang berdiri disamping chris terkekeh geli melihat tingkah Naro.

"Hei, Naro. Sudahlah, chris kan tidak bermaksud seperti itu." Timpal kakek. chris menoleh kearah kakek. "Kakek, juga mengenal Naro?" Tanya chris heran.

Naro kembali mendongak dan menatap kakek itu. "Kakek, tak ku sangka. Kau juga kenal dengan chris ." Ujarnya.

"Tentu saja. Dia ini sudah ku anggap sebagai cucuku." Kakek itu menatap chris yang masih menatap bertanya. "Aku kenal Naro dikedai ini. Kami sama sama penggemar ramen. Iya kan Naro?" Kakek itu tersenyum pada Naro yang menurut pria blonde itu, senyumnya menyeramkan.

"I-iya, begitulah." Jawab Naro seadanya.

"Kau, kesini bersama temanmu ya, Naro?" Tanya kakek menatap kearah hendru yang sedari tadi hanya duduk terdiam.

Naro menoleh kesamping. "Ah, iya. Dia temanku. hendru, hendru wijaya." Kata Naro.

Mendengar nama yang ia kenal. chris pun menoleh kearah hendru. Matanya terbelalak saat pria itu ternyata kini juga menatapnya intens. matanya chris dan matanya hendru saling berpandangan. Seringai tipis terukir dibibir tipis pria wijaya bungsu tersebut saat melihat gadis merah muda itu sepertinya baru menyadari keberadaanya dan terlihat terkejut.

"Hn. Senang bisa bertemu denganmu lagi disini. Nona Haruno." Ujar hendru yang masih duduk dikursinya sambil menatap gadis merah muda itu.

.

bersambung

Terpopuler

Comments

Rara caniez

Rara caniez

follow back Thor... mampu ke novelku'Bosku yang angkuh'👍

2020-09-25

1

🍬🧀Kara

🍬🧀Kara

Boom 5 like....

Semangatt update nya kaka🔥🔥
Like n komen mendarat disini^^

Salam dari The cat prince❣
Jangan lupa mampir n feedback^^
Sukses selalu😚💫

2020-09-25

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!