<
Hari ini adalah hari yang sangat Livina nantikan. Kenapa tidak, setelah berkali-kali mencoba memasukkan lamaran pekerjaan dan selalu berakhir zonk dan membuatnya nyaris putus asa, akhirnya Livina mendapatkan panggilan untuk bekerja.
Yah, walaupun hanya sebatas juru ketik dan bantu-bantu seperti foto kopi berkas, itu tak masalah. Apalagi menilik ijazah Livina yang hanya sebatas lulusan SMA. Livina memang sempat kuliah jurusan administrasi, tapi hanya sampai 4 semester karena keterbatasan biaya. Walaupun begitu, Livina sangat bersyukur dapat menyelesaikan sekolahnya dengan uang beasiswa sebab orang tuanya tak pernah peduli padanya. Sebab bagi mereka Livina hanya anak pungut pembawa sial.
Livina memang sangat sedih, tapi ia tetap menyayangi kedua orang tuanya. Karena tanpa mereka, mungkin Livina sudah jadi gelandangan di jalanan sebab orang tuanya yang telah membuangnya di pinggir jalan dekat rumah orang tuanya saat usianya baru 2 tahun. Oleh sebab itu, walaupun sikap kedua orang tua angkatnya sangat tak acuh, tapi Livina tetap menyayangi mereka. Livina akan berusaha membahagiakan mereka dan membalas segala budi baik mereka.
Livina juga ingin mengumpulkan uang untuk biaya pengobatan adiknya, Gio. Bagaimana pun, Gio sakit sedari kecil akibat kelalaiannya sebagai kakak lah yang membuat orang tuanya yang awalnya sayang berubah menjadi benci.
"Ayah, ibu, aku berangkat kerja dulu," pamit Livina pada ayah dan ibu sembari mencium tangan mereka.
Mereka tetap tak acuh seperti biasanya. Tak apa. Kuatlah Livina, suatu saat nanti pasti mereka akan kembali menyayangimu ucap Livina dalam hati.
"Dek ,kakak pergi kerja dulu ya. Doain kakak ya biar lancar kerjanya." Sambil mencium kening Gio yang tengah duduk di kursi rodanya.
"Pasti donk kak. Kakak hati-hati di jalan ya." Lambai Gio sambil tersenyum.
Livina segera melangkahkan kakinya menuju tempat pemberhentian angkot. Jarak antara rumahnya ke tempat kerja lumayan jauh. Harus 2x naik angkot. Jam kerja dimulai pukul 08.00 dan jarak antara rumah ke kantor memakan waktu sekitar 40 menit jadi pukul 07.00 Livina harus sudah bergegas berangkat.
Livina pov
Alhamdulillah, akhirnya aku telah berdiri di depan kantor baruku. Aku kini akan mulai bekerja di perusahaan yang cukup terkenal memproduksi alat-alat rumah tangga berkelas dan berkualitas, Z$M KITCHENWARE.
Setiba di kantor baruku, aku segera ke resepsionis.
"Permisi, perkenalkan nama saya Livina. Saya telah mendapat surat panggilan kerja dan akan memulai kerja hari ini. Tapi saya masih bingung harus kemana?" tanyaku pada resepsionis.
"Oh nona Livina, selamat datang. Untuk pegawai baru, diminta untuk menemui bagian HRD di lantai 2. Apa masih ada yang bisa saya bantu?"
"Oh, tidak terima kasih." Ucapku sambil mengulas senyum tipis.
Aku segera masuk ke dalam lift yang tak jauh dari tempatku berada dan menekan lantai 2 dimana bagian HRD berada.
ting ...
Pintu lift terbuka, segera aku keluar mencari ruang HRD.
"Selamat pagi, saya Livina, pegawai baru disini. Ini berkas saya." Sembari menyodorkan berkas dan bukti tanda terima bekerja pada salah seorang pegawai di bagian HRD.
"Oh, selamat pagi. Perkenalkan, nama saya Divo. Anda akan mulai bekerja sebagai juru ketik. Meja kerja Anda ada di lantai 5. Silahkan naik lift, nanti ada pegawai disana yang akan menunjukkan dimana meja kerja Anda." Jawab Divo dengan tersenyum manis.
"Terima kasih, pak!"
"Tolong jangan panggil pak, aku belum setua itu kok. Kayaknya juga umur kita nggak berbeda jauh." Jawab Divo sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal karena canggung.
"Jadi saya harus panggil apa, pak?" tanyaku polos sembari menunduk.
"Divo, panggil aku Divo saja. Salam kenal." Divo mengulurkan tangannya.
"Ba ... Baik Divo." Sembari menyambut uluran tangan Divo.
"Kalau begitu, aku segera naik ke atas ya. Terima kasih pak, eh ... Divo." Aku pun berlari menuju lift yang tak jauh dari sana.
"Sampai jumpa, Livina." teriak Divo tapi aku sudah keburu memasuki lift.
"Cantik dan pemalu tapi menggemaskan." gumam Divo sambil tersenyum saat aku sudah tak terlihat lagi
<
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
rani85
semangat livina
2022-03-05
0