LIVINA Izinkan Aku Bahagia

LIVINA Izinkan Aku Bahagia

Ch.1 Sampai Kapan

"Non Vina, kok belum tidur? Ini udah hampir jam 10 malam lho?" tanya bi Minah.

"Belum ngantuk, bi. Lagian Tuan Zevan belum pulang, masa' aku tidur duluan."Jawab Livina sembari tersenyum.

"Ya udah, semoga tuan cepat pulang ya non. Yang sabar ya non. Bibi doakan semoga pintu hati tuan terketuk untuk menerima dan mencintai non Vina." Ucap bi Minah tulus.

"Aamiin ya rabbal alamiin. Makasih ya bi doanya. Bibi silahkan tidur gih. Pasti bibi juga udah capek seharian kerja."

"Baik, non." Lalu bi Minah pun berlalu menuju kamarnya.

Di saat seperti ini, hanya bi Minah sajalah satu-satunya orang yang begitu memperhatikan Livina. Ia menyayangi Livina layak anaknya sendiri. Bi Minah juga selalu menyemangati Livina agar selalu tabah dan kuat menghadapi hari-harinya yang berat. Di saat semua merendahkan Livina, termasuk suaminya sendiri, hanya bi Minah yang selalu ada untuknya.

Ya, Livina memang sudah menikah. Zevan Attarsyah adalah suaminya. Seorang pengusaha muda nan sukses tapi berhati batu. Tapi Livina tetap menghormatinya sebagai suaminya bagaimanapun cara laki-laki itu memperlakukannya.

Tinnn ... tinnn ...

Suara klakson mobil terdengar di luar sana. Akhirnya Tuan Zevan pulang ucap Livina dalam hati. Livina pun bergegas menyambutnya dengan membukakan pintu. Ia menyambutnya dengan wajah tertunduk seperti biasa.

"Selamat malam, Tuan Zevan." Ucap Livina lembut.

Brakkk ...

Zevan melemparkan tasnya ke arah Livina hingga ia hampir terjatuh.

Seperti biasa, sikapnya memang dingin cenderung kasar pada Livina.

"Saya sudah menyiapkan air hangat untuk tuan mandi. Apa tuan membutuhkan sesuatu?"

"Tutup mulut kotor mu itu. Pergi dari sini! Aku sudah muak melihatmu," bentak Zevan dengan sorot mata penuh kebencian.

Livina pun berlalu dari hadapan Zevan menuju kamarnya dengan mata berkaca-kaca. Lalu ia membaringkan tubuhnya di tempat tidur dan segera memejamkan mata. Mencoba melupakan duka laranya. Tak lupa ia berdoa, semoga Allah senantiasa melindunginya.

Adzan Subuh sudah berkumandang. Livina pun bergegas mandi dan bersiap sholat. Setelah itu, ia pergi ke dapur untuk membantu bi Minah menyiapkan sarapan. Ia ingin mencoba menyiapkan sarapan untuk Zevan. Semoga ia mau menyantapnya doanya dalam hati.

Kini Livina tengah berdiri tak jauh dari meja makan. Dilihatnya Zevan telah keluar dari kamar dan menuruni tangga.

"Sarapanku sudah siap, ,bi?" tanya Zevan.

"Sudah tuan," jawab Livina dengan bibir yang bergetar. Zevan pun meliriknya dengan tatapan tajam membuat tubuh perempuan itu semakin gemetar.

Ia pun duduk dan segera mengambil kopinya.

Prang ...

Cangkir kopi tiba-tiba mendarat ke dinding dekat tempat ku berdiri, membuat percikan air panasnya mengenai tangan ku.

"Awww ..." pekik Livina terkejut saat percikan air panas terasa membakar kulit putihnya.

"Bi Minah!!" teriak Zevan dengan raut wajah kesal.

"I-iya, tuan." Jawab Bi Minah tak kalah gugup.

"Siapa yang membuat kopi ini?"

"Non ... Non Vina tuan," jawab bi Minah terbata.

Zevan pun melangkah ke arah Livina kemudian mencengkram lengan kirinya.

"Apa kau ingin membuat lidahku mati rasa, hah? Kau tahu, akibat kopi buatanmu yang sangat panas itu membuat lidahku hampir terbakar dan mati rasa," sentak Zevan.

"Maaf tuan, sa-saya tidak sengaja. Saya memang baru membuatnya sebab saya pikir tuan akan turun pukul 7 seperti biasanya, sedangkan sekarang baru pukul 6.40."

"Tak usah banyak alasan. Dasar wanita sialan. Bi Minah, mulai sekarang jangan biarkan wanita kotor ini menyentuh makananku lagi. Aku tak sudi untuk memakannya. Apapun alasannya." Titah Zevan dengan rahang mengeras.

"Ba ... Baik tuan." Bi Minah terpaksa mengiyakan.

Lalu Zevan menghlhempaskan tangan Livina hingga ia terjatuh dan tangannya mengenai pecahan gelas yang tengah berserakan.

"Awww ..."ringis Livina.

Zevan pun pergi, tanpa melihat tangan perempuan itu yang telah bercucuran darah.

"Non ... non Vina, kamu nggak papa?" teriak bi Minah sembari cepat-cepat mendekat kepadaku. "Astagfirullahal adzim. Sini non ikut bibi, kita obati dulu lukanya."

"Non, lukanya cukup besar. Sebaiknya kita pergi ke klinik dekat sini non supaya bisa benar-benar diobati?"

"Gak usah bi, Vina nggak papa kok. Kita perban aja, nanti juga sembuh sendiri." Tolak Livina.

"Tapi lukanya cukup besar lho non, nanti bisa infeksi. Belum lagi ini, lengan yang terkena air panas. Harus cepat ditangani."

"Sudah bi, jangan terlalu panik. Aku sudah biasa kok."Jawab Livina sembari tersenyum.

"Ya udah, kalau begitu non istirahat aja yah. Biar cepat sembuh."

"Makasih, bi."

Pintu telah tertutup. Air mata Livina tak kuasa tuk ia tahan lagi. Bulir bening nan asin itu telah membanjiri seluruh pipinya. Ia meringkuk, menutup wajahnya dengan bantal agar tangisnya yang pecah tak terdengar bi Minah yang mana akan menambah kekhawatirannya. Perih, memang luka ini perih. Tapi tak seperih hatinya. Sampai kapan sikap Zevan akan terus begitu? Pernikahan mereka sudah memasuki bulan ke 5, tapi tak ada tanda-tanda akan perubahan sikapnya yang lebih baik kepada Livina. Justru sebaliknya, sikapnya makin dingin, kasar, dan frontal.

"Ya Allah, sampai kapan aku sanggup bertahan. Seandainya peristiwa itu tidak terjadi. Mungkin semua takkan berakhir seperti ini." gumam Livina di sela isak tangisnya.

<>

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

keren

2024-07-27

0

Ida. Rusmawati.

Ida. Rusmawati.

/Smile/

2024-06-13

0

Hilmiya Kasinji

Hilmiya Kasinji

lanjut kak....semangat

2024-06-05

0

lihat semua
Episodes
1 Ch.1 Sampai Kapan
2 Ch.2 Pergi Bekerja
3 Ch.3 Mulai Bekerja dan Masa Lalu
4 Ch.4 Rencana jalan
5 Ch.5 Ke Mall
6 Ch.6. Datang terlambat
7 Ch.7 Menemani Shella
8 Ch.8. Dipanggil pak bos
9 Ch.9. Surprise
10 Ch.10 Batalkan pertunangan kita
11 Ch.11 Viral
12 Ch.12 Sudah jatuh tertimpa tangga
13 Ch.13 Berjalan tak tentu arah
14 Ch.14 Kau harus menikah denganku
15 Ch.15 The Wedding day
16 Ch.16 Kedatangan Mevan
17 Ch.17 Kembalinya Shella
18 Ch.18 Gaun
19 Ch.19 Dinner
20 Ch.20 Pewaris tunggal Alendra Group
21 Ch.21 memikirkanmu
22 Ch.22 Duo Cowgan
23 Ch.23 Jalan With Zevan & Mevan
24 Ch.24 First Kiss
25 Visual
26 Ch.25 Harapan Nyonya Kania
27 Ch.26 kembali tergoda
28 Ch.27 Amarah Shella
29 Ch.28 penasaran
30 Ch.29 Dugaan
31 Ch.30 Tak enak badan
32 Ch.31 ISTRI ???
33 Ch.32 Pertama
34 Ch.33 merasa bersalah
35 Ch.34 Rencana Shella
36 Ch.35 Benci jadi cinta
37 Ch.36 saatnya beraksi
38 Ch.37 Pov
39 Ch.38 Baiklah,Aku akan pergi!
40 Ch.39 Pertengkaran 3 pria
41 Ch.40 Kebenaran Terungkap
42 Ch.41 Memulai Pencarian
43 Ch.42 Menjelaskan kebenaran pada orang tua angkat Livina
44 Ch.43 Apakah aku mencintainya?
45 Ch.44 penyesalan orang tua angkat Livina
46 Ch.45 Dua garis merah
47 Ch.46 Berterus terang
48 Ch.47 Kesedihan Zevan
49 Ch.48 kritis
50 Ch.49 melewati masa kritis
51 Ch.50 Livina diculik
52 Ch.51 Tolong aku
53 Ch.52 menyelamatkan Livina
54 Ch.53 Orang tua kandung
55 Ch.54 Kisah Sebenarnya
56 Ch.55 Menjadi suami istri sebenarnya
57 Ch.56 jalan with Zevan
58 57. Belum 100% pulih
59 Ch.58 mobil mencurigakan
60 Ch.59 kakak tiriku sayang
61 Ch.60 Skak Matt
62 Ch.61 Hidup berdampingan sebagai saudara
63 Ch.62 Terima kasih sayang
64 Ch.63 Mulai Bucin
65 Ch.64 Permohonan Maaf Delon
66 Ch.65 kegiatan produksi
67 Ch.66 Go To Honeymoon
68 Ch.67 Nami Island
69 Ch.68 menikmati sisa waktu honeymoon
70 Ch.69 Good News
71 Ch.70 Ngidam
72 Ch.71 Parfum bunga bangkai
73 Ch.72 Muka garang tapi aroma feminim
74 Ch.73 Kejutan
75 Ch.74 mari kita menikah
76 Ch.75 Wedding Day
77 Ch.76 Menuju kelahiran sang buah hati
78 Ch.77 Welcome to the world,my baby
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Ch.1 Sampai Kapan
2
Ch.2 Pergi Bekerja
3
Ch.3 Mulai Bekerja dan Masa Lalu
4
Ch.4 Rencana jalan
5
Ch.5 Ke Mall
6
Ch.6. Datang terlambat
7
Ch.7 Menemani Shella
8
Ch.8. Dipanggil pak bos
9
Ch.9. Surprise
10
Ch.10 Batalkan pertunangan kita
11
Ch.11 Viral
12
Ch.12 Sudah jatuh tertimpa tangga
13
Ch.13 Berjalan tak tentu arah
14
Ch.14 Kau harus menikah denganku
15
Ch.15 The Wedding day
16
Ch.16 Kedatangan Mevan
17
Ch.17 Kembalinya Shella
18
Ch.18 Gaun
19
Ch.19 Dinner
20
Ch.20 Pewaris tunggal Alendra Group
21
Ch.21 memikirkanmu
22
Ch.22 Duo Cowgan
23
Ch.23 Jalan With Zevan & Mevan
24
Ch.24 First Kiss
25
Visual
26
Ch.25 Harapan Nyonya Kania
27
Ch.26 kembali tergoda
28
Ch.27 Amarah Shella
29
Ch.28 penasaran
30
Ch.29 Dugaan
31
Ch.30 Tak enak badan
32
Ch.31 ISTRI ???
33
Ch.32 Pertama
34
Ch.33 merasa bersalah
35
Ch.34 Rencana Shella
36
Ch.35 Benci jadi cinta
37
Ch.36 saatnya beraksi
38
Ch.37 Pov
39
Ch.38 Baiklah,Aku akan pergi!
40
Ch.39 Pertengkaran 3 pria
41
Ch.40 Kebenaran Terungkap
42
Ch.41 Memulai Pencarian
43
Ch.42 Menjelaskan kebenaran pada orang tua angkat Livina
44
Ch.43 Apakah aku mencintainya?
45
Ch.44 penyesalan orang tua angkat Livina
46
Ch.45 Dua garis merah
47
Ch.46 Berterus terang
48
Ch.47 Kesedihan Zevan
49
Ch.48 kritis
50
Ch.49 melewati masa kritis
51
Ch.50 Livina diculik
52
Ch.51 Tolong aku
53
Ch.52 menyelamatkan Livina
54
Ch.53 Orang tua kandung
55
Ch.54 Kisah Sebenarnya
56
Ch.55 Menjadi suami istri sebenarnya
57
Ch.56 jalan with Zevan
58
57. Belum 100% pulih
59
Ch.58 mobil mencurigakan
60
Ch.59 kakak tiriku sayang
61
Ch.60 Skak Matt
62
Ch.61 Hidup berdampingan sebagai saudara
63
Ch.62 Terima kasih sayang
64
Ch.63 Mulai Bucin
65
Ch.64 Permohonan Maaf Delon
66
Ch.65 kegiatan produksi
67
Ch.66 Go To Honeymoon
68
Ch.67 Nami Island
69
Ch.68 menikmati sisa waktu honeymoon
70
Ch.69 Good News
71
Ch.70 Ngidam
72
Ch.71 Parfum bunga bangkai
73
Ch.72 Muka garang tapi aroma feminim
74
Ch.73 Kejutan
75
Ch.74 mari kita menikah
76
Ch.75 Wedding Day
77
Ch.76 Menuju kelahiran sang buah hati
78
Ch.77 Welcome to the world,my baby

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!