Eh Lagi !

Bunda key tidak ada hentinya menggoyangkan bahu anak gadisnya sembari berteriak seperti alarm yang begitu nyaring di telinga.

“ kakak bangun !!! subuh kak..” teriak bunda mulai serak.

" Kak..."

" Bangun kakak ..."

Aji yang merasa terganggu akhirnya ambil alih tugas bunda, ia menatap bundanya dan menganguk meyakinkan. Aji meregangkan ototnya perlahan-lahan, sudut bibirnya bergerak menciptakan seutas senyuman.

Satu

Dua

Tiga

Tangannya sigap menarik kaki kakaknya itu dari kasur dan

STRETTTTTH..

BRUGHHHHHH..

“ arggg sakitttt..”

Di lihatnya orang yang membuatnya meringis kesakitan adalah manusia bernama aji ceking dengan wajah mengejeknya. Ia meringis dan dengan cepat ia menggigit betis aji dengan dendaam yang berapi-api.

Argggg

“ Sakit woyy!” teriak aji mencoba melepaskan gigitan kakanya dengan menjambak rambut kakanya.

“ Eh eh... kok malah saling nyakitin sih ? udah udah key lepas...”

Dengan kesal key melepas gigitanya. “ Sakit bunn, ya allah pinggang key encokk...” kesalnya dengan mencoba berdiri.

“ Gila lu key, sakit tau !! pantes jomblo terus lu terlalu galak ! gilak kulit gue robek ...” kesal aji segera meninggalkan kamar key.

“ Key kamu nggak boleh keterlaluan gitu dong !!” bunda melayangkan jewerannya pada telinga kanan key.

“ Ah ah bunda sakittt.. ya allah kenapa key dianiaya terus begini...”

“ Si aji itu nyimpen selimut kamu di bawah biar kamu pas jatuh nggak kesakitan, eh kamu malah gigit dia..”

“ Bunn tetep sakit bun, Kepetentok ujung ranjang bun . nih pinggang key nyeri karna ulahnya.”

Waktu menunjukan pukul 7 pagi, key sudah bersiap-siap karena jam 8 ia akan ada kelas manajemen keuangan yang di ampu oleh bu rina. Yang setiap memberikan nilai pelitnya kelewatan batas.

“ Ji buruan anterin gue...” teriak key.

“ Ogahh, lu nggak liat kaki gue di perban? Nggak lupa kan sama ulah lu?”

“ Ehh nggak usah lebay, pinggang gue juga sakit dodol ! nih liat, gue kasih koyo cabekk..”

“ Buruan, gue tunggu di depan !”

“ Bodo amat !!”

“ aji ganteng mau ya anter kakak...” rayunya.

" Sanah naik ojol aja !"

" Ih ngapain? Kan ada eluhh.."

" Cih, lu pikir gue budak lu ?"

" Gue jajanin deh nanti.."

" Ogah!"

Akhirnya bunda key muncul di pertengkaran dua makhluk

yang sulit untuk damai“ Ji buruan, kasihan kakak kamu...” bunda membela key

kali ini.

Sesampainya di kampus tepatnya di gedung fakultas

ekonomi, key melihat reza dari kejauhan. Ia melangkahkan kakinya ke arah reza

yang sedang fokus pada handponenya.

“ Zaaaa, yang lain mana??”

“ Nggak tau”, liriknya pelan.

“ Loh kenapa pinggang lu? Encokk?” tanya reza yang kini memperhatikan key yang sedaang memegang pinggangnya.

“ Iya cuy, si semprul aji narik gue dari atas kasur tadi pagi..” Tawa reza pecah menghilangkan kesunyian pagi ini.

“ Wah semprul, bukannya prihatin malah ngetawain !!”

“ Abisnya lu nggak ada akur-akurnya sama tuh bocah ...” cerca reza.

“ Eh salah, bukan sama aji doang tapi hampir sama semua orang,,”

Key meringis pelan, ringisannya tertahankan saat salah satu dosen bernama arka melintas dengan wajah datarnya tanpa melirik sedikitpun.

“ Pagi pak...” sapa reza.

“ Pagi..”

Sedangkan key masih menahan ringisannya. Tiba- tiba ia ingat kejadian paling horor yang key pernah lakukan pada pak arka, seratus kali key berpikir bahwa semuanya akan baik-baik saja , kenyataannya semua nya

semakin terlihat nyata dan jelas bahwa sesungguhnya tidak ada yang baik-baik saja antara mahasiswi bernama key dan dosen bernama arka. Otaknya panas dan tangannya tak ada hentinya meremas rambutnya yang lsedikit ikal setiap kali ia teringat kejadian yang mencoret nama baiknya sebagai gadis famous di fakultas ekonomi.

“ Eh bapak sialannn..” sapa key dalam hati.

“ Eh za gimana nih tugasnya tuh manusia tanpa ekpresi? Mau obser kemana? Jangan jauh-jauh deh..”

“ Kagak tau dah, paling kalo nggak ke kota ya bantul..”

“ Woyy , kalian nunguin bidadari ya?? Pagi guys...” sapa naya dengan senyum yang memperlihatkan gigi kurang rapihnya.

“ Cih, bidadari keseleo kali, eh tetep aja nggak pantes. Lu pantesnya dapet gelar nenek lampir nay..” reza menyipitkan matanya melirik naya.

“ Busettt dah mulut lu za, pedes amet, masih pagi woyy..”

“ Biarin, ini kan efek temenan sama si belatrik key, jadi ketularan pedes !!” sahut reza.

“ Eh coy, ngapa bawa-bawa gue? Letak kesalahan gue di mana??”

“ Di mana-mana !!” jawab reza dan naya kompak.

Key terkenal dengan rasa percaya dirinya yang di luar batas normal, kecantikan yang di percaya oleh ke tiga temannya dengan cara susuk dan kepintaran yang di akuinya karena sering kejedot meja belajar saat kecil. Ia tipikal orang yang berani mengungkapkan pendpatnya atau kata lainnya ceplas-ceplos. Seperti halnya kasus key dengan pak arka, jika itu mahasiswa lain sudah di pastika mahasiswa itu tidak membuka mulutnya.

“ Eh peraturan pak arka apa aja? Gue kan kemarin di usir dengan cara tidak terhormat” tanyanya setelah kuliah keuangan selesai.

Langkah empat manusia itu cukup antusias, karena perut mereka juga begitu antusias kelaparan dan berbunyi sedari tadi.

“ Yang pertama telat paling lama 5 menit, nggak boleh berisik di kelasnya, nggak boleh pakai pakaian yang ketat, hanya boleh pakai sepatu bukan heels, dan sopan santun.” Jawab naya memberitahu.

“ Satu lagi, kuis di setiap pertemuan, Tugas yang di beri waktu hanya seminggu lebih dari itu tidak akan pernah di terima.” Lanjutnya.

“ Kok banyak banget nuntut sih dia? Ilfeel gue...” sahutnya tak terima.

“ Key jadi terkenal nih gara-gara berani debat sama dosen, apalagi yang lu ajak debat pak arka” sahut naya.

“ Lah gue mah emang udah terkenal, siapa coba yang nggak kenal gue??”

“ Beuhhh belagunya..” jawab bryan sembari mengacak-acak puncak kepala key.

Suasa kantin yang lumayan ramai dan ricuh dari biasanya membuat empat manusia yang terkanal di jurusannya itu terhenti dan melirik satu sama lain. Lalu mengangkat bahunya tak peduli dan melanjutkan langkahnya.

“ Gue nasi + soto pisah ,,” suara key membuat sosok di samping nya yang sedang fokus menyuapi makanannya melirik sadis.

Key yang duduk di meja samping pak arka tak sadar, ia fokus pada handphone. Begitu juga Bryan dan Reza. Sedangkan Naya, ia sedang memesan makanan sahabat-sahabatnya yang punya kebiasaan malas saat harus

mengantri untuk memesan makanan.

"Eh itu yang namanya pak arka itu ya, Ganteng banget parah."

"Ih itu dosen baru yang ganteng itu ya, yaallah calon laki gue.."

"Ya ampun pak arka cool banget sih.."

"Ya ampun calon imam gue kalo makan, nambah ganteng aja.

Key mulai merasa terusik dengan kericuhan dan bisikan-bisikan yang membuat badannya bergidik ngeri dengan apa yang mereka bicarakan.

Key yang masih fokus dengan game masak-masakkannya merasa kesal " Busettt dah kalian brisik amet sih, gue lagi main game nih. Nggak konsen nih gue !" Cicitnya sembari memainkan gamenya. Entah key

bicara pada siapa, yang pasti hal itu membuat seseorang yang sedang makan di sebrang kirinya menoleh.

" Kalo tidak mau berisik ya, jangan di sini !" Sahutnya.

Key yang merasa ada yang merespon kekesalannya, ia pun membalasnya tanpa melirik sama sekali. " Loh kok situ ngusir gue? Ini kan tempat umum, yang ada lu harusnya diem. Lagian kalian ngomongin apa tadi?

Pak arka ganteng? Woy melek woy, muka butekk gitu kok di bilang ganteng !.." cercanya.

" Arggghh tuh kan MATI !!" Lanjutnya. Game yang key mainkan kehabisan waktu karena tidak cepat tanggap. Sedangkan Reza dan Bryan sudah mencolek lengannya berkali-kali dan tidak juga di respon.

" Lu juga za, bry diem Napa ! Nyolek-nyolek Mulu.." kesalnya.

Akhirnya key menurunkan handphone nya ke meja dan menatap Reza dan Bryan yang kini raut wajahnya sulit di terjemahkan. " Kenapa lu pada?" Tanya key. Namun di jawab oleh lirikan oleh Bryan dan Reza.

Key yang terkejut setelah menuruti lirikan kedua kawannya, sontak melebarkan matanya ke arah manusia yang di maksud. " Hehe si bapak, dari kapan pak di situ? Sendirian aja pak, kita gabung situ aja ya pak. bair rameh.. " sapanya polos. Yang membuat manusia-manusia di kantin menatapnya kesal, dan ada pula yang tertawa berharap key mendapatkan

masalah.

Pak arka hanya melirik sadis ke arah key, sedangkan key kini di buat stres kembali oleh manusia yang berada di sebrang kirinya.

" Ya Allah kenapa ketemu manusia ini lagi sih" tanyanya pada angin yang berhembus.

" Saya baru tau, ada mahasiswi di sini yang mulutnya udah kaya orang tidak berpendidikan !" Sindirnya.

Naya yang baru datang dengan minuman yang di bawanya dan di letakan di meja merasa bingun dan tak mengerti dengan situasi yang sedang terjadi. " Wah, Mohon maaf nih pak, kalo nyindir ngga usah segitunya dong pak, bapak

kan tau saya sedang mengenyam pendidikan. Kok bisa bapak seorang pendidik bilang begitu. punten ya pak punten ini mah..."

" Loh kok kamu tidak terima? Harusnya saya dong yang tidak terima? Tadi kamu bilang saya apa? Bermuka butek ? kamu pikir saya air,  Bisa jelaskan maksud nya apa Keysa ?"

Key mati kutu di buatnya, ia mencoba tersenyum walaupun tiga kawannya hanya bisa diam seribu bahasa. " Hehe sepertinya bapak salah dengar pak.." jawabnya sembari nyengir.

" Telinga saya masih berfungsi sangat bagus Keysa dan satu lagi tidak usah memaksakan tersenyum. Itu muka kamu jadi seperti nahan mules. Tidak ada bagus-bagus nya." Sahut pak arka dan setelah itu ia meninggalkan meja bernomer  sembilan dengan langkah lebar.

Key hanya mematung, sedangkan manusia lainnya tertawa terbahak-bahak menertawakan dirinya. Kini nama baiknya tercoreng sudah, harga dirinya telah di lecehkan oleh manusia bernama arka.

" Aduh pinggang gue jadi sakit lagi nih, makin panas aja ini koyo gara-gara ngeliat pak arka..'" keluhnya sembar mengelus-elus pinggangnya.

" Sialan !!! Kenapa kalian nggak bilang sih?"

" Loh kita aja dari tadi main PUBG key, mana tau gue sama Bryan." Sahut Reza.

" Gue juga nggak tau, gue kan bawain makanan kalian." Naya sembari menyuapkan makanannya ke mulut. " Yang ada itu kepala yang pusing key, bukan pinggang woyy..."

" Au ah gelap..." key menutup matanya dengan kedua telapak tangannya frustasi.

Key kini  mencoba berpikir tentang kejadian tadi, dan tak menghiraukan hinaan dari manusia lainnya.

" Kayanya gue harus pindah kampus bro, gue nggak sanggup liat nilai gue jelek.." key mencoba santai dengan meminum air mineralnya cepat.

" Yaelah udah tinggal minta maaf aja juga Luluh key, lu kan cantik goda aja dia" jawaban Bryan sontak membuat key mulai bicara tak ada hentinya.

" Gila, lu pikir gue cewek apaan ? Asal aja. Nggak Sudi !!"

" Gue ngomong sama itu orang aja emosi, gimana bisa gue ngegoda itu manusia ?"

" Bry lu kalo ngoceh bisa mikir-mikir dulu kagak sih? Asal aja ! "

" Eh belatrix stop ngomel, lu  nggak kasian sama telinga kita?" Cerca Reza yang mulai kesal mendengar ocehan dan sumpah serapah key pada pak arka.

Tarikk nafas

Buang

Tarik

Buang

" Okey sorry." Key mulai terlihat santai dan tidak panik, ia juga mencoba memakan soto pesanannya yang sudah mulai dingin.

Aksi key kali ini membuat key semakin terkenal karena kejadian ini terjadi secara live di lingkungan fakultas ekonomi dan ini bukan di kelas. Sepertinya ia akan menjadi trending topik di berbagai kelas dan jurusan.

Reza yang kini terhenti mengunyah makanannya pun menatap key " key mulai sekarang, lu atur deh itu mulut biar bisa diem dan ngontrol omongan. Mending kalo lu ngomong sadisnya sama kita- kita aja jangan

sampe ke dosen. Yang kena itu nanti bukan cuman lu, bisa-bisa kita juga ke bawa." Ceramahnya.

Key kini merasakan rasa bersalah yang semakin menjadi jadi dalam dirinya, ia menyadari bahwa dirinya adalah makhluk Tuhan yang mempunyai kelebihan dalam berbicara dan kelemahan dalam mengontrolnya. Ia

pun pada akhirnya hanya bisa mengangguk mendengar ceramah Reza.

" Udah udah, sekarang kita bahas tugas dari pak arka aja. Kita mau pake objek apa? Waktu kita nggak banyak loh"

" Nggak usah pake Perusahaan yang besar, nggak ada waktu untuk nunggu accnya.." reza menyuapi makananya dengan datar. entah kenapa reza seperti berubah sedikit cuek terhadap key. tidak seperti biasanya.

" Eh gue ada nih usaha desain printing gitu, tapi nggak besar. gimana? kalo mau, besok langsung cus ke sana ." sahut bryan.

" Yaudahlah itu aja, nggak usah ambil pusing. udah pusing gue tadi sama keuangan, angkaaa semua.." key yang kini pikirannya mulai sedikit tenang.

" Yaudah besok kita langsung aja ke sanah dah, siapin pertanyaan biar nggak blank dan almet juga di bawa."

Terpopuler

Comments

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

makin seru aja👍👍👍👍

2021-08-23

0

rike

rike

key lucu 👍😄

2020-04-13

1

Eciiw Anggraeni

Eciiw Anggraeni

exeq

2020-04-03

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 82 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!