" Hiks , kak Jho kok tega buang makanan itu padahal aku udah capek-capek masak nya ?" lirih Achi yang berdiri disudut dinding agar tidak ada yang melihatnya.
Rasanya perasaan Achi begitu sedih sampai dadanya sesak melihat Jho membuang makanan yang dia masak dengan penuh perjuangan bahkan sampai telat ke kampus hanya untuk memasak makanan itu .
Tidak ingin menangis ditengah keramaian Achi bergegas pergi dari perusahaan Jho .
.............
" Akkkkk" teriak Achi menangis ditepi danau benar-benar merasa tersakiti sampai relung hatinya menjerit .
" Sakit " tangis Achi yang benar-benar kecewa .
Achi duduk sendiri ditepi danau menangis sampai meratap membayangkan setiap perlakuan Jho yang menyakitkan dan itu perlahan membuat Achi mulai lelah mencintai nya .
............
" Hai , Dek kenapa menangis ?" tanya Seorang pria akhirnya datang menghampiri Achi yang sudah menangis sambil berteriak sejak tadi .
" Hwaaa" Achi yang ketakutan mengusap air matanya dan ingin lari melihat orang itu .
" Ehhhh, Dek aku bukan orang jahat " ucap pria itu langsung melepas penutup wajah sampai jaketnya agar Achi bisa melihat tubuhnya secara keseluruhan.
" Habis tampang kakak kayak penculik " rengek Achi ingin lari karena berpikir pria itu penculik tapi ternyata setelah dia membuka penutup wajah pria itu sangat tampan berwajah bule .
" Aku sedang mancing, semua ikan ku lari mendengar tangisan mu " kata pria itu dengan wajah lesu sepertinya sudah sedari tadi mendengar Achi menangis .
" Hwaaa, jadi kakak nyalahin aku " tangis Achi semakin kencang hingga pria itu panik .
" Tidak, tidak begitu dek . kamu kenapa ?" akhirnya pria itu ikut duduk disebelah Achi .
" Kakak bukan orang jahat kan ?" tanya Achi memastikan walaupun menatap wajah nya saja hati Achi sudah mengatakan dia pria baik karena tidak agresif.
" Tidak, nama ku Gavin Menzies" ucap nya memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangannya.
" Dek, kenapa menatap aku sampai segitunya?" kata pria itu tertawa melihat tatapan Achi yang begitu menilai .
" kakak beneran putra keluarga Menzies?" tanya Achi yang kenal dengan keluarga konglomerat itu .
" Astaga , apa bentuk aku segembel itu sampai kamu meragukan?" tawa Gavin menunjukkan wallpaper ponselnya.
" Habis nggak masuk akal masa ,"belum selesai Achi bicara Gavin sudah menjawab .
" Aku memang hobi mancing diluar semua itu" ucap Gavin .
" Aku juga hobi " ucap Achi dengan excited menghapus air matanya.
" Hobi menangis ?" tawa Gavin yang memang tau yang berada disampingnya sekarang adalah putri tunggal Jeremy Wilson, makanya dia menghampiri.
" Ihhhh, hobi mancing aku sering ikut Papi " ucap Achi yang akhirnya malam ikut join dengan Gavin.
............
Keesokan harinya.
" Loh kotak bekal nya masih disini apa kemarin Achi tidak jadi menjemput?" ucap Jho begitu masuk kedalam ruangan nya dan melihat kotak bekal masih diatas meja .
Kemarin Jho memang terburu rapat jadi dia bilang pada bodyguard kalau Achi datang kotak bekal nya ada diatas meja sofa .
Jho menelfon Achi sampai beberapa kali namun tidak satupun dijawab oleh gadis itu berbeda dari biasa yang selalu dijawab pada deringan pertama.
Jho kembali membuka pintu ruangan nya dan bertanya pada bodyguard nya " Apa kemarin Achi tidak datang ?" tanya Jho ingin memastikan.
" Kalau sampai keruangan nggak ada boss cuma kata bodyguard yang berjaga di pintu masuk non Achi datang tapi belum 5 menit dia sudah berlari keluar dan pergi .
Deg.
Tiba-tiba jantung Jho berdegup kencang , apakah kemarin Achi melihat Jho membuang makanan nya .
" Boss meeting 5 menit lagi dimulai ayo kita keruangan " ucap asisten Jho .
" I, iya " kata Jho bergegas pergi walaupun dengan sedikit pikiran tentang Achi didalam kepalanya tapi kesibukan lagi-lagi membuat Jho lupa memberikan klarifikasi.
Sekitar jam 2 siang Jho sudah sampai dirumah Achi dan ternyata orang tuanya ada dirumah .
" Om, Tante " ucap Jho bersalam pada kedua orang tua Achi yang ternyata sedang makan ketika Jho sampai .
" Jho , ayo makan nak " ucap Mami mengisikan piring Jho.
" Tidak Tante , Adek mana aku mau mengajak nya jalan-jalan " ucap Jho yang benar-benar merasa bersalah setelah melihat cctv.
" Aku liat jadwalnya hari Rabu adek kan libur kuliah " sambung Jho .
" Wahhhh, terlambat nak Achi sudah pergi mancing " ucap Papi yang memang belum setengah jam Achi pamit padanya .
" Mancing ?, kenapa Om masih membiarkan adek mancing" Jho terdengar komplen diakhir ucapan nya .
" Tante udah melarang, tapi Om kamu malah membolehkan" ucap Mami yang juga tidak suka Achi memancing karena dia perempuan.
" Kalian ini bagaimana, namanya juga hobi " ucap Papi yang sebagai pemancing sejati sangat tau betapa susahnya menahan diri untuk tidak pergi mancing .
" Yaudah , adek mancing dimana biar aku susul " ucap Jho yang semakin tidak tenang .
" Kata Gavin tadi mancingnya di danau x" ucap Papi memberitahu .
" Gavin ?" ulang Jho mendengar Papi menyebutkan nama seseorang.
" Gavin , dia anak teman Om " jawab Papi .
" Perempuan?" tanya Jho mengintimidasi.
" Namanya aja Gavin ya laki-laki nak?" tawa Mami mendengar ucapan polos Jho .
" Om kok izinkan adek pergi sama laki-laki nanti kalau dia macam-macam bagaimana?" komplen Jho langsung berdiri dari duduknya.
" Tidak Jho , dia pria baik-baik buktinya dia datang minta izin dan menjemput Achi dengan tujuan yang jelas " ucap Papi sebagai ayah mengizinkan karena Gavin langsung datang kerumah .
" Iya jelas , lalu setelah mereka pergi Om kan nggak tau mereka ngapain entah mancing atau tidak " ucap Jho yang membuat Papi terdiam .
" Aku tidak mau terjadi sesuatu pada adek , jadi aku akan menjemput nya " ucap Jho yang tidak bisa tenang .
" Tenanglah Jho , Om kenal kok siapa Gavin termasuk keluarga nya dan Papi nya juga teman Om " jelas Papi meminta Jho kembali duduk .
" Jadi Om percaya sama laki-laki itu ?" pertanyaan Jho .
" Ya percaya , Achi pergi sama dia itu sama kayak Achi pergi sama kamu yang juga anak teman Om " ucap Papi yang mendapati kondisi yang sama sekarang.
" Om , aku udah dari Achi masih kecil mengasuhnya bahkan menganggap Achi adik aku sendiri tentu akan berbeda dengan pria itu " ucap Jho yang membuat Papi terdiam untuk yang kedua kalinya.
" Tidak , aku akan menjemput nya " tegas Jho .
" Baiklah, hati-hati " ucap Papi .
Setelah kepergian Jho , Mereka berdua saling tatap lalu Mami tertawa " Ada yang lebih galak " tawa Mami melihat suaminya hanya terdiam diomeli oleh Jho .
" Biarkan , Jho memang se sayang itu pada putri kita " ucap Papi yang tidak tersinggung dengan sikap Jho ,malah senang .
.............
" Duhhhh, mancing buat menghilangkan stres yang bikin stres malah datang " ucap Achi menatap Jho yang masih memakai setelan jas kantor keluar dari mobil dan berjalan cepat diikuti 5 bodyguard nya .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
scoRp10
betul banget kak mul🥰⭐⭐⭐
2025-06-09
0
Rini Ester
lanjutt thor
2025-06-09
0