Selamat membaca 😊
Suasana yang makin mencekam,Adi yang tidak tau apa-apa hanya menatap bingung pada kedua orang yang berdebat di depannya itu.
''dia,,,?'' menatap tajam Adi yang menelan ludahnya sangat pelan.
Adi yang di tatap bergidik ngeri seakan ada masalah yang akan menimpanya nanti setelah ini sungguh dia sudah mulai takut.
''Iya,,, emang kenapa ? dia lebih baik dari lo tau gak ?''Rina ketus sembari bersendekap dada.
''kamu ,,,,!!!''kesal Andri dengan suara keras.
''apa?dasar kulkas !!!'' ucap Rina yang juga ikut berteriak .
''Kesini kamu !''mata Andri sampai melotot ke arah Rina .
''Gak mau gue ''Rina bersembunyi di belakang Adi bukannya dia takut tapi memang apa gunanya ada Adi yang bisa di manfaatkan dan juga tidak perlu membuang -buang tenaga meski dia tidak yakin Adi kakak kelasnya itu bisa melawan atau melindunginya.
''kesini gak !!!atau aku sobek nih kertas biar kamu di hukum !!!.''Andri kepalang kesal dia terus berteriak tidak memperhatikan bahwa dia menjadi tontonan beberapa murid yang tidak sengaja mendengar suara teriakan keduanya.
''gak mau !!!sobek ajah sana itu kertas gak penting !lebih baik gue di hukum dari pada dengerin lo yang muka kulkas.''sambil mencenkram baju belakang adi se akan meminta pertolongan.
''hahahahahaha'' tiba-tiba Adi tertawa terbahak-bahak,sebenarnya yang lain pun ingin tertawa namun mereka semua tidak berani apalagi mereka masih murid baru masih takut membuat kesalahan di sekolah baru mereka.
''Diam!!!!!!''ucap Rina dan Andri kompak .
''hahahahahahahahaha,kalian kompak sekali.''
bukan nya diam malah semakin menjadi sambil memegang perutnya yang sakit dan mulai berhenti tertawa.
''Siapa yang kompak ?ogah gue !''ucap Andri .
''Gue juga gak mau kompak sama lo ,dasar kulkas.''cibir Rina.
''jangan-jangan kalian jodoh lagi .''ceplos Adi ,mulutnya memang tanpa filter selalu saja bicara tanpa di saring terlebih dahulu .
''gak akan ,,,!!!''ucap Rina dan Adri kompak lagi-lagi keduanya mengucapkannya secara bersamaan .
''udah -udah nanti kalian jodoh beneran lagi ,Andri kasih kertasnya sama Rina biar cepat kelar urusan gampangkan ,jadi kalian gak usah berdebat kayak anak kecil.''ucap Adi tawanya sudah berhenti setelah perutnya sedikit sakit .
''Tau tuh kak andri ,udah gede juga gak bisa ngalah apa sama cewek cantik.''ucap rina setengahjengkel dan narsis di saat bersamaan .
''gak bisa ! cewek buluk iya bukan cantik.''Andri sambil melempar kertas kearah wajah rina hingga kertas itu terjatuh ke atas rumput seketika membuat Rina meradang .
''Heh,,,, mau gue pukul lo muka kulkas ,makanya yang sopan dong jadi orang ,biar gue juga sopan sama lo.'' Rina memungut kertas yang tadi terjatuh di atas rumput ,dia langsung pergi meninggalkan kedua makhluk yang masih berdiri di taman belakang.
''Dasar,,, gak tau terimakasih.''ucap Andri pelan .
''Udah lo juga salah!pakai ngelempar kertas kemuka orang ,kewibawaan lo sebagai KETOS tercoreng hanya karena sebuah tanda tangan doang? ''Adi yang memberi nasehat sambil geleng-geleng kepala.
''Ini rahasia gue dan lo gak boleh bocor ngerti?.''ancam Andri dengan wajah dinginnya.
''gue mah gampang men... lah adik kelas tadi gimana?diakan udah tau sifat lo .''balas Adi .
''bener baru sadar gue ''sambil menggaruk kepala yang tidak gatal.
''udah ayo kelapangan bentar lagi mos berakhir,nanti kita fikirin lagi gimana cara ngomong sama tu anak ''menarik tangan andri menuju lapangan namun sebelum itu .
''kalian yang sudah denger awas kalau masalah ini sampai terdengar murid lainnya ,wajah kalian sudah aku rekam dengan baik jadi jika sampai itu terjadi maka kalian akan aku cari meski ke dalam lubang semut sekalipun mengerti?''ucap Andri kemudian berlalu setelah melihat anggukan beberapa murid baru .
#####
Dalam perjalanan menuju lapangan dia terus saja mengomel membuat beberapa murid yang berpas-pasan dengannya melihat merasa heran.
''Dasar kulkas ,dasar es balok ,nyebelin ,pemaksa.'' ngomong sendiri kezel sendiri Rina mendengus bahkan dia tidak malu meski banyak yang melihat.
''Rin lo kenapa sih ?kok kayaknya mengomel sedari tadi?mana kertasnya biar aku yang ngumpulin! .''
''Nih! tolong ya... gara-gara kertas ini gue sampai kesel sendiri tau gak .''ucap Rina dengan wajah masam dia tidak ingin membuat sahabat satu-satunya itu khawatir.
''Lah kenapa ?cuma minta tanda tangan doang kamu udah kesal!''Oca yang bingung dengan satu temannya ini hanya karena tanda tangan bisa membuatnya kesal ?apa kak Andri keterlaluan mengerjai sahabatnya ini.
''Awas saja jika memang kak Andri menjahili sahabatku meski tampan jika itu keterlaluan akan aku balas berkali lipat ''batin Oca mana mungkin dia akan membiarkan sahabatnya di tindas .
''Sudah lah gak usah di bahas nanti kecantikan ku hilang tertelan bumi jika aku semakin kesal .''ucap Rina membuat Oca ter diam sepertinya dia harus mengurungkan niatnya membalas jika Rina sudah berkata sepeti itu .
Dari arah taman belakang berjalan manusia yang menyebalkan dan baru saja di bicarakan siapa lagi kalau bujan Andri, di ikuti oleh Adi orang yang ramah dan murah senyum perbedaan yang sangat mencolok yang satu sudah seperti kulkas di sapa pun tak ada jawaban yang satu ramah dan selalu tersenyum manis apabila disapa .
''Tuh lihat kan muka udah kayak kulkas aja masih di banggain !buat apa coba .''guman Rina pelan.
Andri menatap dengan tajam seakan tatapan itu mengatakan
''Apa kamu lihat-lihat!!'' .
Rina pun tak mau kalah juga menatap tajam Andri seakan memberikan jawaban
''Terserah gue !mata-mata gue masalah buat lo...''kira -kira seperti itulah tatapan mereka yang mewakili mulut mereka yang diam dengan wajah dingin dan datarnya.
Akhirnya mos pun berakhir dengan pidato kepala sekolah yang hampir satu jam lamanya itu pun seperti sedang bercurhat ria bahkan para guru yang hadir hanya bisa menggelengkan kepalanya masing-masing .
''apa hubungannya coba ?''
''entah ''Rina menggedikkan bahu pelan ,ke hausan pasti apalagi ini sudah menjelang siang mungkin bukan hanya dirinya pasti semua murid baru merasakan hal yang sama .
''yang jelas kapan ini berakhir ''celetuk di sebelah Oca
''oh...tidak wajahku bisa menghitam jika terus terkena sinar matahari ''celetuk lagi dari arah belakang Rina .
''kepala sekolah yang hebat !bagaimana tidak dia masih saja semangat berpidato tanpa perduli dengan kita yang kepanasan dan kehausan atau mungkin juga ada yang kelaparan ''cibir lagi tepat di sebelah Rina murid itu sedari tadi memang terlihat mengelus perutnya yang besar mungkin sudah berdemo meminta makan.
Setelah selesai mereka masuk kembali ke kelas masing-masing untuk menulis beberapa informasi dari sekolah tentang pembelajaran besok pagi,waktu pulang pun tiba para murid baru itu bergegas pulang kerumah masing-masing karena cuaca yang mulai gerimis dan sudah terlalu sore untuk berada di sekolah .
bersambung.....
Terimakasih dukungannya 🙏💪
luke
Komen
Vote
Rating ⭐ 5
See you next time 🙏😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments