2. Cinta Perlu Diperjungkan

Malam ini seperti janjinya pada sahabatnya, Rini sudah berada di kafe milik kakak Amel.

"Hi, Rin. Kamu baru datang?" kedatangan Rini ternyata bertepatan dengan kakak Amel yang sedang berdiri di dekat pintu masuk, entah aoa yang ia lakukan disana.

"Hi, Kak. Apa Amel sudah didalam?"

"Masuklah, dia sudah di dalam sejak tadi sore."

"Kalau begitu saya permisi ya kak."

Kakak Amel hanya mengangguk untuk merespon Rini. Matanya benar-benar tidak bisa lepas dari sosok Rini yang berjalan menuju ke arah meja yang di tempati adiknya.

"Hi, Rin. Akhirmya kamu datang penyelamatku..." Amel langsung menyambut kedatangan Rini dengan Heboh.

"Ck, Heboh banget, malu dilihat orang"

"Aku gak peduli, pokoknya yang penting kamu datang"

"Bisa kita makan dulu, aku lapar."

"Tenang saja. Coba lihat ke belakang"

Rini menoleh ke belakang, ia mendapati kakak Amel yang berjalan membawa nampan ke arah meja mereka.

"Kakakku sangat senang waktu ku beritahu kamu akan kesini. Sebenarnya dia sudah menunggumu didekat pintu sejak tadi. Dan makanan yang dibawa, special dia siapkan menu-menu yang kamu sukai" Bisik Amel di dekat telinga Rini.

"Makanlah dulu sebelum kalian mulai belajar agar bisa lebih fokus" ucap kakak Amel setelah sampai di meja mereka.

"Ah, terimaksih kak." Rini tak bisa berkata-kata. Ia memang lebih menjaga interaksinya dengan kakak Amel karena takut disalah pahami atau bahkan dikira memberi harapan palsu.

Sejujurnya, kakak Amel sangat tampan. Posturnya juga tinggi. Kalau ada yang mengatakan dia Model, pasti banyak yang percaya, karena memang visualnya ala-ala model China dan Korea. Sayangnya dia tidak tertarik di bidang itu dan lebih memilih menggeluti dunia kuliner.

Hidangan telah tersaji dan kakak Amel telah kembali ke tempat semula dia duduk.

"Gimana, Rin? Ada getaran di hati gak?"

"Apa sih, Mel. Sudah lah, aku mau makan."

"Ck, kak Brian seganteng itu masak kamu gak tertarik?"

"Kalau kita bahas ini terus, kapan aku makan? Bisa-bisa kita tidak jadi mengerjakan dokumenmu dan kamu tidak bisa SEMPRO"

"Oh tidak, makanlah setelah itu kita selesaikan agar besok bisa setor ke dospemku yang ganteng tapi dingin."

Rini melahap makanan dihadapannya hingga banyak yang tandas.

"Ck, aku heran sama kamu, Rin. Makanmu banyak tapi kenapa gak gemuk ya?"

"Emang takdirku punya body gitar spanyol, jadi ya mau bagaimana lagi."

"Heleh... Bilang aja kamu cacingan."

"Gak gitu ya konsepnya... Gak ada ceritanya Rini yang rajin minum obat cacing setiap bulan diserang cacingan."

"ha... Udah ah. Kita cus kembali ke laptop."

Mereka kini telah fokus kembali dengan untuk menyelesaikan Proposal Skripsi milik Amel. Karena terlalu fokus, mereka tak sadar waktu terus bergulir hingga hampir tengah malam.

"Akhirnya selesai juga..." Amel menatap lega pada tumpukan kertas yang baru selesai dicetak. Mereka memang mengerjakan di Cafe, tapi dengan seenaknya Amel mengeluarkan printer di ruangan kakaknya untuk dia pakai.

"Wah... Sudah jam sebelas malam, bagaimana kamu pulang? Aku antar saja ya? Aku gak mungkin tega biarkan kamu pulang sendiri."

"Aku coba pesa. Ojek saja, mungkin masih ada yang mau terima order."

"Tidak, Tidak boleh. Aku dan Kak Brian yang akan mengantarmu."

"Baiklah, terserah kamu saja."

Amel bersama kakaknya mengantar Rini untuk pulang ke tempat kosnya. Selama perjalanan tak ada pembahasan apapun, Amel sudah tertidur lelap di bagian belakang mobil, sementara Rini yang masih bangun merasa canggung karena harus duduk di depan bersama kakaknya Amel.

"Rin, sudah sampai."

"Terimakasih karena sudah diantar, Kak. Sepertinya Amel juga sudah sangat lelap, aku tidak bisa berpamitan padanya."

"Tidak apa, masuklah kedalam dan istirahatlah. Kamu sudah terlalu lelah membantu Amel. Terimakasih banyak"

"Tidak perlu berterimakasih, Kak. Aku senang bisa membantu Amel. Dia sudah seperti saudaraku sendiri."

"Apapun itu, terimakasih"

"Aku masuk dulu, ya Kak. Hati-hati dijalan"

Rini sudah melangkah keluar dan membalikkan badannya setelah sampai di depan pintu gerbang kos. Melambaikan tanga dan masuk kedalam kosnya.

"Kenapa kakak susah belum mau jujur ke Rini kalau kakak sudak dia."

"Kamu tidak tidur"

"Ck, aku sengaja pura-pura tidur agar kalian bisa mengobrol. Tapi kenapa kakak diam saja. Ayolah kak, cinta butuh diperjuangkan. bagaimana kalau dia diambil orang lain."

"Cinta bukan untuk dipaksakan, Mel. Kakak bisa lihat dia memandang kakak tak lebih dari sekedar pandangan adik ke kakaknya. Kakak tidak mau merusak hubungan baik kita yang sudah terjalin. Biarlah terus begini. Asal Rini bahagian, bagi kakak ini sudah lebih dari cukup."

"Ck, padahal cinta itu perlu diperjuangkan, kak!"

"He..." Brian hanya terkekeh melihat adiknya yang terlihat kesal padanya.

"Ayolah, Kak. Adikmu ini akan membantumu untuk mendapatkan Rini. Asal kakak mau berjuang, pasti kakak bisa membuat Rini membalas cinta kakak. Jangan hanya mengharap sesuatu tanpa mengusahakannya terlebih dahulu. Lagi pula kakak kan ganteng maximal seperti artis Korea. Pasti bisa deh dapatkan hati Rini."

"Memangnya Rini menilai seseorang dari fisiknya?"

"Ah iya, Rini tidak akan peduli dengan status dan fisik seseorang."

"Sudahlah, biarkan saat ini berjalan apa adanya. Kalau kita jodoh, kemanapun Rini pergi pasti akan kembali lagi. Kakak tidak mau membuat Rini tidak nyaman sehingga dia menjauh dari kita."

Kakak beradik ini menghentikan obrolan mereka setelah tiba di rumah mereka.

...****************...

Pukul sembilan ini Rini sudah janji untuk mendatangi rumah nyonya Bella untuk mulai pekerjaannya.

"Terimakasih telah datang, Rini. Apa ini tidak menggangu jam kuliahmu?"

"Tidak Tante, jam kuliah Rini sekarang lebih banyak kosong karena tinggal menunggu jadwal ujian skripsi."

"oh, kamu akan lulus. Untunglah kalau ini tidak mengganggu kuliahmu. Tante minta maaf juga karena membuatmu datang lebih awal. Tante tidak tahu mengapa Adam lebih banyak diam dan tidak mau sekolah. Tante takut ada apa-apa dengannya."

"Apa Adam tidak megatakan sesuatu, tante?"

"Dia tidak mau menjawab, padahal yang tante tangkap dari ekspresinya, dia menyimpan sesuatu."

"Baiklah, Rini akan coba dulu tante. Dimana saya bisa menemuinya?"

"Ikut tante, tante akan membawamu ke kamarnya. Dia tidak mau keluar kamar hari ini, bahkan makanpun harus diantarkan ke kamarnya"

Rini berjalan mengikuti langkah Tante Bella menuju kamar Adam. Pria kecil yang akan menjadi tanggung jawabnya. Yang tak pernah Rini tahu, pria kecil ini yang akan membawa takdir baru pada Rini. Takdir yang tak pernah ia sangka-sangka. Takdir yang membolak-balikkan hatinya.

Kini Rini telah tiba didepan Pria kecil yang akrab disapa Adam. Tidak ada senyum diwajahnya, yang Rini lihat adalah sorot mata sendu seolah menyimpan banyak sakit dihatinya.

Terpopuler

Comments

Keisha Alindya

Keisha Alindya

bagus thor
lanjut /Good/

2025-06-10

1

lihat semua
Episodes
1 1. Pekerjaan Baru
2 2. Cinta Perlu Diperjungkan
3 3. Menghibur Adam
4 4. Amel Bergosip
5 5. Tangisan Adam
6 6. Jadilah Mama untuk Adam
7 7. Keputusan Rini
8 8. Mas, Bukan Pak
9 9. Dean yang Dingin
10 10. Sudah Sah
11 11. Suami Dingin
12 12. Pasrahnya Rini
13 13. Terlambat Datang Bulan
14 14. Apa Kamu Akan Senang?
15 15. Kekecewaan Rini
16 16. Tolong, Jaga Suamiku
17 17. Ingin Menenangkan Diri
18 18. Memperbaiki yang Ku Rusak
19 19. Ketakutan Dean.
20 20. Amel Jatuh Cinta
21 21. Maafkan Aku
22 22. Merasakan Kehadirannya
23 23. Masa Lalu Dean
24 24. Nomor Asing
25 25. Merangkai Kebahagiaan
26 26. Hadiah Ulang Tahun
27 27. Kebahagiaan Rini dan Amel
28 28. Kembali Pulang
29 29. Rini yang Cemburu
30 30. Rini yang Dingin
31 31. Waspada Pelakor
32 32. Menunjukkan kepemilikan
33 33. Keep Your Enemy Closer
34 34. Pintu Belakang Alisa
35 35. Jeratan Hasrat Alisa
36 36. Bermain Detektif dan Mafia
37 37. Pelakor yang Merasa Menang
38 38. Aku Pemeran Utamanya
39 39. Keinginan Ibu Hamil
40 40. Milikku Sampai Akhir
41 41. Trik Awal Rini
42 42. Permaian Dimulai
43 43. Membuat terpojok
44 44. Lebih Cerdas
45 45. Menghancurkan Tanpa Menyentuh
46 46. Berjuang Bersama
47 47. Pesan Tersembunyi
48 48. Demi Rini dan Si Kembar
49 49. Bidak Pertama
50 50. Mood Bumil
51 51. Sekam dan Api
52 52. Membersihkan Sampai ke Akarnya
53 53. Bersama Menyembuhkan Luka
54 54. Suara Masa Lalu
55 55. Pengabdian yang Menyenangkan
56 56. Pertemuan Tak Terduga
57 57. Sayang Papa dan Mama
58 58. Melupakan Sesuatu
59 59. Bersyukur Memilikimu
60 60. Nomor Siapa Itu?
61 61. Luka yang Ingin Ditebus
62 62. Menyambut Malaikat Kecil
63 63. Cemburu Maksimal
64 64. Mantan yang Akan Datang
65 65. Anak yang Pernah Ku Sia-siakan
66 66. Masa Lalu yang Mendekat
67 67. Persiapan Pulang
68 68. Saling Bucin
69 69. Menjaga Kondisi Istri
70 70. Kejutan Untuk Istri
71 71. Siap Bertemu Masa Lalu Suami
72 72. Permintaan Dari Masa Lalu
73 73. Keluarga yang Utuh
74 74. Berbicara Pada Adam
Episodes

Updated 74 Episodes

1
1. Pekerjaan Baru
2
2. Cinta Perlu Diperjungkan
3
3. Menghibur Adam
4
4. Amel Bergosip
5
5. Tangisan Adam
6
6. Jadilah Mama untuk Adam
7
7. Keputusan Rini
8
8. Mas, Bukan Pak
9
9. Dean yang Dingin
10
10. Sudah Sah
11
11. Suami Dingin
12
12. Pasrahnya Rini
13
13. Terlambat Datang Bulan
14
14. Apa Kamu Akan Senang?
15
15. Kekecewaan Rini
16
16. Tolong, Jaga Suamiku
17
17. Ingin Menenangkan Diri
18
18. Memperbaiki yang Ku Rusak
19
19. Ketakutan Dean.
20
20. Amel Jatuh Cinta
21
21. Maafkan Aku
22
22. Merasakan Kehadirannya
23
23. Masa Lalu Dean
24
24. Nomor Asing
25
25. Merangkai Kebahagiaan
26
26. Hadiah Ulang Tahun
27
27. Kebahagiaan Rini dan Amel
28
28. Kembali Pulang
29
29. Rini yang Cemburu
30
30. Rini yang Dingin
31
31. Waspada Pelakor
32
32. Menunjukkan kepemilikan
33
33. Keep Your Enemy Closer
34
34. Pintu Belakang Alisa
35
35. Jeratan Hasrat Alisa
36
36. Bermain Detektif dan Mafia
37
37. Pelakor yang Merasa Menang
38
38. Aku Pemeran Utamanya
39
39. Keinginan Ibu Hamil
40
40. Milikku Sampai Akhir
41
41. Trik Awal Rini
42
42. Permaian Dimulai
43
43. Membuat terpojok
44
44. Lebih Cerdas
45
45. Menghancurkan Tanpa Menyentuh
46
46. Berjuang Bersama
47
47. Pesan Tersembunyi
48
48. Demi Rini dan Si Kembar
49
49. Bidak Pertama
50
50. Mood Bumil
51
51. Sekam dan Api
52
52. Membersihkan Sampai ke Akarnya
53
53. Bersama Menyembuhkan Luka
54
54. Suara Masa Lalu
55
55. Pengabdian yang Menyenangkan
56
56. Pertemuan Tak Terduga
57
57. Sayang Papa dan Mama
58
58. Melupakan Sesuatu
59
59. Bersyukur Memilikimu
60
60. Nomor Siapa Itu?
61
61. Luka yang Ingin Ditebus
62
62. Menyambut Malaikat Kecil
63
63. Cemburu Maksimal
64
64. Mantan yang Akan Datang
65
65. Anak yang Pernah Ku Sia-siakan
66
66. Masa Lalu yang Mendekat
67
67. Persiapan Pulang
68
68. Saling Bucin
69
69. Menjaga Kondisi Istri
70
70. Kejutan Untuk Istri
71
71. Siap Bertemu Masa Lalu Suami
72
72. Permintaan Dari Masa Lalu
73
73. Keluarga yang Utuh
74
74. Berbicara Pada Adam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!