MTIM-03 Luka di Masa Lalu

“Sayang, udah pulang ?”

“Iya, Mah. Waahhh bakwan jagung kesukaan Angel nih.”

“Eiittsss.”

Mamah menghentikan pergerakkan tanganku yang menyisakan beberapa senti menyentuh bakwan yang tersaji dipiring.

“Cuci tangan dulu sayan ! Itu banyak kumannya lho.”

“Hehe iya lupa.”

“Oh iya Mah, kalau orang yang tadi pagi datang lagi, bilang aja Angel gak ada ya Mah. Angel gak mau ketemu sama dia lagi.”

“Lho kenapa sayang ?”

“Dia itu Frans, Mah. Orang yang dulu pernah Angel ceritain.”

“Ya ampun ! iya Mamah lupa. Maafin mamah ya sayang. Mamah gak tahu kalau dia Frans !”

“Gapapa, Mah. Bukan salah Mamah kok, emang Frans nya aja yang ngeselin.”

“Tapi Nak, itu kan udah setahun yang lalu, kamu gak boleh marah lama-lama kaya gitu.”

“Iya mah Angel tahu. Angel udah maafin dia kok. Hanya saja Angel gak mau berurusan lagi sama dia. Setiap kali Angel melihat dia, pikiran Angel kembali ke waktu saat Frans menyakiti Angel.”

“Ya udah. Kamu istirahat ya sayang.”

“Iya, Mah. Love you.”

“Love you too, sayang.”

***

*Flashback on*

Sudah seminggu terakhir ini aku merasakan perubahan yang terjadi pada sikap Frans. Frans yang biasanya selalu perhatian. Frans yang biasanya selalu ada saat aku membutuhkannya, selalu siap antar jemput kemanapun aku mau. Tanpa dimintapun ia selalu siap siaga. Termasuk antar jemput aku ke sekolah.

Saat itu aku yang masih duduk dibangku kelas 3 Sekolah Menengah Pertama, sedangkan Frans duduk dibangku kelas 2 Sekolah Menengah Atas. Frans yang selalu bersikap baik, tak pernah sekalipun berbicara kasar atapun dengan nada yang tinggi kepadaku. Namun sore itu, saat aku menelepon Frans aku malah mendapatkan bentakan darinya. Padahal saat itu aku benar-benar sedang ketakutan karena hari sudah mulai sore, namun masih berada di depan gerbang sekolah.

“Kalau aku gak balas chat kamu berarti aku lagi sibuk. Kamu kenapa sih gak ngerti ngerti ?”

Tanpa mendengarkan penjelasan dariku, pria diseberang sana segera mematikan panggilan telepon tersebut. Aku gak tahu harus gimana. Baru pertama ini Frans marah seperti itu. Apa salahku padanya ? Emang benar aku belum cukup dewasa, tidak mengerti dengan kesibukkan dan aktivitas Frans.

“Kali ini aku hanya takut berada di bangunan sebesar ini seorang diri. Aku butuh kamu Frans. Hiks . . . Hiks . . . Hiks . . .”

***

Keesokan harinya terdengar desas desus orang berbicara. Tak tahu apa yang mereka bicarakan, karena suaranya sangat pelan. Saat aku melirik ke arah mereka, mereka langsung terdiam. Aku jadi semakin curiga bahwa topik pembicaraan mereka adalah tentang aku.

Dan benar saja apa yang aku yakini, saat kakiku telah memasuki ruang kelas, terdengar pembicaraan salah satu kelompok remaja putri yang sedikit nyaring. Sehingga aku cukup jelas untuk mendengar apa yang mereka perbincangkan.

“Gilaaa ini si Frans. Padahal si Angel kurang apa coba, cantik, pintar, tinggi, putih, ehh dia malah selingkuh sama dia yang modelannya jauh dibawah Angel.”

“Iyalah menang body aja dia mah yang sexy. Mukanya pas-pasan gitu. Dibawah standar, ya gak sih ?”

“Emang dasar ya si Frans, matanya jilalatan gitu, nyari yang body nya montok aja.”

Degg . . .

“Maksud kalian apa ?”

Seketika suasana kelas menjadi hening. Sekelompok remaja putri tersebut mematung. Tidak ada yang berani berbicara. Tiba-tiba sosok diriku menjadi pusat perhatian rekan-rekan kelas. Semua mata tertuju padaku.

“Kok kalian diam ? Kenapa ?”

“Angel. . ." Teriak Alessyia dari belakang, “Ikut gue yuk !”

“Engga Cha, gue mau tahu maksud mereka apa bilang gitu tentang Frans. Kenapa dia bilang kalau Frans selingkuh ? Emangnya mereka tahu apa tentang Frans ?”

“Iya iya nanti gue jelasin. Lo tenang dulu, ya !”

Alessyia meminta maaf kepada teman-teman jika terdapat perkataan aku yang sedikit berlebihan, dan sedikit kasar. Alessyia segera menarik pergelangan tangan kananku dan menyered keluar dari ruang kelas.

Aku hanya menurut dan mengikuti langkah sahabatku itu yang membawaku ke sebuah taman di belakang sekolah. Kami duduk dibangku kayu berwarna putih yang menjadi fasilitas sekolah.

Alessyia merogoh ponsel di sakunya. Menunjukan sebuah video kepadaku. Nampak di video tersebut seorang lelaki sedang memeluk perempuan. Lalu pria tersebut mencium bibir perempuan tersebut secara halus. Dan perempuan tersebut membalas pelukkan dan ciuman yang diberikan oleh pria itu. Betapa kaget dan sedihnya aku saat melihat wajah pria tersebut. Yaa . . . Frans, dia kekasihku.

“Engga Cha. Ini gak mungkin. Hiks . . Hiks . . .”

“Sebenarnya gue pernah lihat Frans jalan sama cewek itu. Tapi gue gak bilang sama lo. Gue takut lo gak percaya dan malah balik marah ke gue. Awalnya juga gue sama kaya lo, gak percaya. Ternyata bukan hanya gue yang tahu, Ngel. Orang-orang udah pada tahu kalau Frans itu bukan cowok yang baik. Dia sering bergonta-ganti pasangan. Keluar masuk kelab malam bersama wanita yang hanya memakai dress mini. Dia itu gak cocok buat lo. Lo itu cantik, pintar, lo pasti bisa dapetin yang lebih baik dari Frans.”

“Tapi gue cinta sama Frans, Cha. Dia selalu ada buat gue, dia selalu nolongin gue saat gue kesusahan. Dan juga, bukan waktu yang singkat hubungan gue sama Frans. 3 tahun Cha. Banyak kenangan selama itu.”

“Iya gue tahu. Tapi coba lo sadar. Apa setelah ini lo bisa menerimanya kembali seperti dulu ? Dan menganggap semuanya baik-baik saja ? Apa lo bisa membohongi perasaan lo ? Apa lo bisa berpura-pura tegar dihadapan cowok yang telah berkhianat ?”

“Tapi Cha apa melepasnya itu mudah ? Apa gue bisa melupakan semua yang telah terjadi bersama Frans ? Gue gak yakin kalau gue bisa menghilangkan memory Frans.”

Air mataku tak mampu terbendung lagi. Suara tangisanku tak bisa tertahankan. Bagaikan teriris benda yang amat tajam. Perih, sangat sakit. Orang yang selama ini aku percaya untuk melabuhkan hati, orang yang teramat aku kagumi, mencintainya dengan sepenuh hati, berharap dia adalah jodoh yang Tuhan berikan kepadaku. Namun sayang, semua itu hanya angan-angan semata. Semuanya hanya imajinasi dan hayalanku seorang.

Teringat saat-saat dulu bersama Frans, awal perkenalan saat aku menjalani ospek masuk Sekolah Menengah Pertama, dan Frans yang menjadi ketua ospeknya. Masa-masa itu tampak indah, semuanya terasa membahagiakan. Kini, hanya dengan hitungan menit bahkan detik, semua kenangan manis telah lenyap beriringan dengan keringnya air mata.

*Flashback off*

***

“Kamu emang baik saat itu, tapi entah mengapa pekhianatan tampak menjijikan dimataku.”

Pagi hari rasanya mataku enggan terbuka. Seperti tertutup oleh tumpukkan gunung yang tinggi. Benar saja, mataku membengkak. Semua itu buah dari tangisanku semalam. Sudah kuduga, kehadiran Frans hanya akan membuka kembali luka lama yang telah rapat tertutup.

“Sayang, Mamah bangunin dari tadi lho, kamunya gak bangun-bangun.”

“Kayanya Angel kecapekan, Mah. Tidurnya sampai nyenyak banget rasanya.”

“Itu mata kamu kenapa sembap gitu ?”

“Emang kelihatan ya, Mah ?”

“Iya dong sayang. Itu bengkak besar banget. Kamu sakit mata ?”

“Enggak kok, Mah.”

“Kita ke dokter mata ya. Hari ini kamu ijin aja sekolahnya.”

“Angel gapapa Mah. Kalau pulang sekolah mata Angel masih bengkak. Baru deh kita ke dokter. Oke Deal.”

“Ya udah oke. Kamu hati-hati ya sekolahnya.”

“Siapp Ibu Bos, heheheh.”

Entahlah, fokusku seakan memudar. Hampir saja aku salah naik bus. Dan beberapa kali selama perjalanan menuju ruang kelas kurang lebih 3 orang menjadi korban ketidakfokusan aku. Untung saja orang yang aku tabrak baik hati. Mereka tidak marah, dan bahkan membalas permintaan maafku dengan ramah.

*Bersambung*

Terpopuler

Comments

Sari Dewi Sartika

Sari Dewi Sartika

pokoknya mantap Thor

2021-07-29

0

🦂...YR

🦂...YR

👍👍

2020-11-09

1

@irdw_chgea

@irdw_chgea

pak guru dedek nya sedih nihz😃

2020-11-03

2

lihat semua
Episodes
1 MTIM-01 Bertemu Dengan Guru Dingin
2 MTIM-02 Pengganggu dan Penolong
3 MTIM-03 Luka di Masa Lalu
4 MTIM-04 Akankah Gagal Move On?
5 MTIM-05 Ujian dan Hadiah
6 MTIM-06 Pujian Dari Sang Guru
7 MTIM-07 Kegagalan Pertama
8 MTIM-08 Rindu dalam Mimpi
9 MTIM-09 Rahasia Yang Terungkap
10 MTIM-10 Rindu Untuk Siapa?
11 MTIM-11 Pengakuan Pak Angga
12 MTIM-12 Pengakuan Angel
13 MTIM-13 Kebimbangan Hati Angel
14 MTIM-14 Jawaban Bersyarat
15 MTIM-15 Bandung Kota Impian
16 MTIM-16 Memiliki Raganya Tapi Tidak Hatinya
17 MTIM-17 Orang Ketiga Dalam Suatu Hubungan
18 MTIM-18 Kecupan Pertama
19 MTIM-19 Mediasi Mengubah Perasaan
20 MTIM-20 Prasangka Negatif
21 MTIM-21 Pejuang Lampu Hijau
22 MTIM-22 Lomba Lari Dengan Pak Guru
23 MTIM-23 Jumpa Pertama Dengan Calon Buah Hati
24 MTIM-24 Papah Naik Pitam
25 MTIM-25 Menjalani Hukuman
26 MTIM-26 Sidang Putusan
27 MTIM-27 Bayangan Motor Merah
28 MTIM-28 Memory Masa Kecil
29 MTIM-29 Peresmian Status
30 MTIM-30 Pengalaman Pertama Kuliah
31 MTIM-31 Berkenalan Dengan Kakak Senior
32 MTIM-32 Alasan Menyukai Novel
33 MTIM-33 Salah Paham
34 MTIM-34 Kembali di Cap Pelakor
35 MTIM-35 Berawal Dari Gudang
36 MTIM-36 Trauma Dimulai
37 MTIM-37 Meminta Jarak
38 MTIM-38 Kebahagiaan & Derita
39 MTIM-39 Trauma Datang Lagi
40 MTIM-40 Keanehan Pak Angga
41 MTIM-41 Si Merah Bersejarah
42 MTIM-42 Rindu Yang Jatuh Kepada Angel
43 MTIM-43 Kejujuran Hati
44 MTIM-44 Nafas Buatan?
45 Visual Pemain
46 MTIM-45 Pengorbanan Cinta
47 MTIM-46 Penyesalan
48 MTIM-47 Kecemburuan Pak Angga
49 MTIM-48 Menyerah Atas Nama Cinta
50 MTIM-49 Menolak Restu Pak Angga
51 MTIM-50 Kekasih Baru
52 MTIM-51 Es Krim Legend
53 MTIM-52 Menendang Senjata
54 MTIM-53 Penyerangan Mendadak
55 MTIM-54 Foto Syur
56 MTIM-55 Peristiwa Hotel Angkasa
57 MTIM-56 Senjata Yang Tertidur
58 MTIM-57 Berlibur Dengan Pak Angga
59 MTIM-58 Romantisme di Saat Hujan
60 MTIM-59 Keluarga Haritama
61 MTIM-60 Terbangun Karena Kecupan
62 MTIM-61 Mengambil Alih Rendy
63 MTIM-62 Mencari Keberadaan Si Psycho
64 MTIM-63 Aksi Frans & Clarissa
65 MTIM-64 Koleksi Video Tak Senonoh
66 MTIM-65 First Kiss Yang Tertolong
67 MTIM-66 Membongkar Video Ranjang
68 MTIM-67 Peristiwa di Rumah Kosong
69 MTIM-68 Menolak Kehadiran Pak Angga
70 MTIM-69 Hanya Bayangankah?
71 MTIM-70 Kepergian Reza Mahardika
72 MTIM-71 Mencintai dan Dicintai
73 MTIM-72 Sehelai Handuk
74 MTIM-73 Sebatang Asap Rokok
75 MTIM-74 Tips Selesai Cepat
76 MTIM-75 Pindah Tugas
77 MTIM-76 Mata Elang
78 MTIM-77 Lamaran
79 MTIM-78 Pesta Topeng
80 MTIM-79 Dansa
81 Part Khusus
82 MTIM-80 Sensitif
83 MTIM-81 Kesempatan Kedua
84 MTIM-82 Wahana Permainan
85 Kilas Info
86 MTIM-83 Bioskop
87 MTIM-84 Memasak Bersama
88 MTIM-85 Quality Time Angel & Pak Angga
89 MTIM-86 Baku Hantam
90 MTIM-87 Benih Cinta
91 MTIM-88 Gaun Couple
92 MTIM-89 Petuah Pak Angga
93 MTIM-90 Pusat Perhatian
94 MTIM-91 Angel cemburu
95 MTIM-92 Pak Angga Menggoda
96 MTIM-93 Lagi dan Lagi
97 MTIM-94 Ada Apa Dengan Pak Angga?
98 MTIM-95 Merawat Pak Angga
99 MTIM-96 Restu Donor Darah
100 MTIM-97 Donor Darah
101 MTIM-98 Akankah Terbongkar?
102 MTIM-99 Mulai Terbongkar
103 MTIM-100 Restu Seperti Apakah?
104 MTIM-101 Harta Berharga
105 MTIM-102 Rumah Sakit Lagi
106 MTIM-103 Bagaimana Kabar Pak Angga?
107 MTIM-104 Pak Angga Menyerah?
108 MTIM-105 Pulang
109 MTIM-106 Restu Ibu
110 MTIM-107 Akhirnya...
111 Bonus Visual
112 MTIM-108 Hilangnya Kepercayaan
113 MTIM-109 Luka Tertutup
114 MTIM-110 Amarah Yang Memuncak
115 MTIM-111 Beni Come Back
116 MTIM-112 POV Beni Part I
117 MTIM-113 POV Beni Part II
118 MTIM-114 Fatamorgana
119 MTIM-115 Siapa lagi?
120 MTIM-116 Murid dan Guru?
121 MTIM-117 Masih Mencinta
122 MTIM-118 Pak Angga Kembali?
123 MTIM-119 Siapkah Melakukannya Sekarang?
124 MTIM-120 Berterus Terang
125 MTIM-121 Menagih Janji
126 MTIM-122 Congrats Angel & Pak Angga
127 MTIM-123 Lampu Hijau Resmi
128 MTIM-124 Peristiwa Lengkap
129 MTIM-125 Perubahan Drastis
130 MTIM-126 Malu ½ Mati
131 MTIM-127 Berbagi Kebahagiaan
132 MTIM-128 Sweet Couple (END)
133 Perpisahan
Episodes

Updated 133 Episodes

1
MTIM-01 Bertemu Dengan Guru Dingin
2
MTIM-02 Pengganggu dan Penolong
3
MTIM-03 Luka di Masa Lalu
4
MTIM-04 Akankah Gagal Move On?
5
MTIM-05 Ujian dan Hadiah
6
MTIM-06 Pujian Dari Sang Guru
7
MTIM-07 Kegagalan Pertama
8
MTIM-08 Rindu dalam Mimpi
9
MTIM-09 Rahasia Yang Terungkap
10
MTIM-10 Rindu Untuk Siapa?
11
MTIM-11 Pengakuan Pak Angga
12
MTIM-12 Pengakuan Angel
13
MTIM-13 Kebimbangan Hati Angel
14
MTIM-14 Jawaban Bersyarat
15
MTIM-15 Bandung Kota Impian
16
MTIM-16 Memiliki Raganya Tapi Tidak Hatinya
17
MTIM-17 Orang Ketiga Dalam Suatu Hubungan
18
MTIM-18 Kecupan Pertama
19
MTIM-19 Mediasi Mengubah Perasaan
20
MTIM-20 Prasangka Negatif
21
MTIM-21 Pejuang Lampu Hijau
22
MTIM-22 Lomba Lari Dengan Pak Guru
23
MTIM-23 Jumpa Pertama Dengan Calon Buah Hati
24
MTIM-24 Papah Naik Pitam
25
MTIM-25 Menjalani Hukuman
26
MTIM-26 Sidang Putusan
27
MTIM-27 Bayangan Motor Merah
28
MTIM-28 Memory Masa Kecil
29
MTIM-29 Peresmian Status
30
MTIM-30 Pengalaman Pertama Kuliah
31
MTIM-31 Berkenalan Dengan Kakak Senior
32
MTIM-32 Alasan Menyukai Novel
33
MTIM-33 Salah Paham
34
MTIM-34 Kembali di Cap Pelakor
35
MTIM-35 Berawal Dari Gudang
36
MTIM-36 Trauma Dimulai
37
MTIM-37 Meminta Jarak
38
MTIM-38 Kebahagiaan & Derita
39
MTIM-39 Trauma Datang Lagi
40
MTIM-40 Keanehan Pak Angga
41
MTIM-41 Si Merah Bersejarah
42
MTIM-42 Rindu Yang Jatuh Kepada Angel
43
MTIM-43 Kejujuran Hati
44
MTIM-44 Nafas Buatan?
45
Visual Pemain
46
MTIM-45 Pengorbanan Cinta
47
MTIM-46 Penyesalan
48
MTIM-47 Kecemburuan Pak Angga
49
MTIM-48 Menyerah Atas Nama Cinta
50
MTIM-49 Menolak Restu Pak Angga
51
MTIM-50 Kekasih Baru
52
MTIM-51 Es Krim Legend
53
MTIM-52 Menendang Senjata
54
MTIM-53 Penyerangan Mendadak
55
MTIM-54 Foto Syur
56
MTIM-55 Peristiwa Hotel Angkasa
57
MTIM-56 Senjata Yang Tertidur
58
MTIM-57 Berlibur Dengan Pak Angga
59
MTIM-58 Romantisme di Saat Hujan
60
MTIM-59 Keluarga Haritama
61
MTIM-60 Terbangun Karena Kecupan
62
MTIM-61 Mengambil Alih Rendy
63
MTIM-62 Mencari Keberadaan Si Psycho
64
MTIM-63 Aksi Frans & Clarissa
65
MTIM-64 Koleksi Video Tak Senonoh
66
MTIM-65 First Kiss Yang Tertolong
67
MTIM-66 Membongkar Video Ranjang
68
MTIM-67 Peristiwa di Rumah Kosong
69
MTIM-68 Menolak Kehadiran Pak Angga
70
MTIM-69 Hanya Bayangankah?
71
MTIM-70 Kepergian Reza Mahardika
72
MTIM-71 Mencintai dan Dicintai
73
MTIM-72 Sehelai Handuk
74
MTIM-73 Sebatang Asap Rokok
75
MTIM-74 Tips Selesai Cepat
76
MTIM-75 Pindah Tugas
77
MTIM-76 Mata Elang
78
MTIM-77 Lamaran
79
MTIM-78 Pesta Topeng
80
MTIM-79 Dansa
81
Part Khusus
82
MTIM-80 Sensitif
83
MTIM-81 Kesempatan Kedua
84
MTIM-82 Wahana Permainan
85
Kilas Info
86
MTIM-83 Bioskop
87
MTIM-84 Memasak Bersama
88
MTIM-85 Quality Time Angel & Pak Angga
89
MTIM-86 Baku Hantam
90
MTIM-87 Benih Cinta
91
MTIM-88 Gaun Couple
92
MTIM-89 Petuah Pak Angga
93
MTIM-90 Pusat Perhatian
94
MTIM-91 Angel cemburu
95
MTIM-92 Pak Angga Menggoda
96
MTIM-93 Lagi dan Lagi
97
MTIM-94 Ada Apa Dengan Pak Angga?
98
MTIM-95 Merawat Pak Angga
99
MTIM-96 Restu Donor Darah
100
MTIM-97 Donor Darah
101
MTIM-98 Akankah Terbongkar?
102
MTIM-99 Mulai Terbongkar
103
MTIM-100 Restu Seperti Apakah?
104
MTIM-101 Harta Berharga
105
MTIM-102 Rumah Sakit Lagi
106
MTIM-103 Bagaimana Kabar Pak Angga?
107
MTIM-104 Pak Angga Menyerah?
108
MTIM-105 Pulang
109
MTIM-106 Restu Ibu
110
MTIM-107 Akhirnya...
111
Bonus Visual
112
MTIM-108 Hilangnya Kepercayaan
113
MTIM-109 Luka Tertutup
114
MTIM-110 Amarah Yang Memuncak
115
MTIM-111 Beni Come Back
116
MTIM-112 POV Beni Part I
117
MTIM-113 POV Beni Part II
118
MTIM-114 Fatamorgana
119
MTIM-115 Siapa lagi?
120
MTIM-116 Murid dan Guru?
121
MTIM-117 Masih Mencinta
122
MTIM-118 Pak Angga Kembali?
123
MTIM-119 Siapkah Melakukannya Sekarang?
124
MTIM-120 Berterus Terang
125
MTIM-121 Menagih Janji
126
MTIM-122 Congrats Angel & Pak Angga
127
MTIM-123 Lampu Hijau Resmi
128
MTIM-124 Peristiwa Lengkap
129
MTIM-125 Perubahan Drastis
130
MTIM-126 Malu ½ Mati
131
MTIM-127 Berbagi Kebahagiaan
132
MTIM-128 Sweet Couple (END)
133
Perpisahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!