Setelah Semua yang Kulakukan untukmu

Hari itu, hari yang paling buruk untuk Vanesa. Ia duduk di sisi ranjang, wajahnya sendu, tatapan matanya bergetar, mencoba mencari sedikit pengertian dari pria yang dulu ia pilih sebagai suaminya.

"Ayahmu selalu menyusahkan hidupku," kata Damian dingin, tatapannya kosong menembus jendela kamar.

"Mas,  ada apa? Selama ini Papiku yang membantu kehidupan kita. Dia tak pernah menuntut apa-apa, bahkan selalu memberimu uang saat kita dan keluargamu kesulitan," ucap Vanesa dengan suara lirih, mencoba menjelaskan.

Tapi Damian hanya menoleh sekilas, lalu berkata tanpa ragu, "Vanesa, lebih baik kita berpisah saja."

Ucapan itu menghantam Vanesa seperti petir di siang bolong. Ia melongo, seolah tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.

"Ke... kenapa tiba-tiba?" tanyanya, wajah polosnya dipenuhi keterkejutan.

"Ini bukan tiba-tiba. Aku sudah lama ingin menceraikanmu," jawab Damian tajam. "Lihat dirimu. Penampilanmu lusuh.  Aku merasa kamu sengaja melakukannya agar aku tidak mendekatimu. Vanesa Aku merasa kamu menyimpan banyak rahasia.”

"Mas, aku seperti ini karena aku bekerja keras untuk keluarga kita. Semua kulakukan agar kamu bisa kuliah," sahut Vanesa, suaranya mulai bergetar.

Damian menggeleng malas, lalu berkata, "Aku sudah tidak kuliah lagi. Aku sekarang dipindahkan jadi manajer pemasaran di kantor Mahesa Group.”

"Itu karena aku! Aku banting tulang, kerja siang malam supaya kamu bisa lanjut kuliah. Aku yang bayar semua biaya hidup kita waktu itu!"

Wajah Damian mengeras. Ia meraih sebuah amplop tebal dan melemparkannya ke wajah Vanesa. "Jadi kamu perhitungan? Kalau memang kamu tidak ikhlas, ini aku bayar semuanya!"

Vanesa terhenyak. Bola matanya membulat, napasnya tercekat. Tidak pernah ia bayangkan, kalau lelaki yang dia bantu dari nol akan melakukan itu padanya. Ia sengaja hidup sederhana dan melupakan masa lalu. Tapi apa yang ia dapatkan ini?

'Apakah dia berubah setelah mendapatkan jabatan itu?' pikir Vanesa, masih gemetar.

"Kenapa kamu tega bersikap seperti ini padaku?" tanyanya, suaranya serak tertahan.

"Aku sudah bilang, aku ingin berpisah. Dan aku ingin kamu pergi dari rumah ini."

"Kamu membuangku seperti sampah, setelah semua yang aku korbankan untukmu?"

"Aku masih baik, memberimu uang. Tapi aku tak ingin kamu di sini lagi. Pergilah, Vanesa Danita."

Suara derap langkah dari arah dapur mengalihkan perhatian Vanesa. Ibu mertua dan adik iparnya muncul, wajah mereka penuh ejekan.

"Mampus lu," desis adik iparnya dengan senyum sinis.

Vanesa berdiri gemetar. "Aku sudah berbuat baik dan membawa Ibu tinggal di rumah kami. Apa ini balasan kalian?"

"Hidup kami akan enak sekarang. Mas Damian sudah manajer. Tak perlu lagi perempuan kampungan macam kamu," ucap adik iparnya pongah.

Mereka tidak tahu kalau wanita yang mereka rendahkan ini tadinya putri orang kaya.

"Aku tak terima diperlakukan begini. Rumah ini dibangun dari uangku juga!" bentak Vanesa.

PLAK!

Tamparan keras dari ibu mertuanya mendarat di pipi Vanesa. Wanita paruh baya itu menatapnya dengan benci.

"Perempuan tak tahu malu! Kamu sudah tak dibutuhkan di sini! Pergi, kamu hanya bikin malu keluarga ini!"

Vanesa menatap Damian, mengharap pembelaan. Tapi lelaki itu hanya diam. Tak ada sedikit pun pembelaan, seperti dulu. Dahulu, saat ibunya memarahinya, Damian akan berdiri di sampingnya, menenangkan, membela. Kini... ia hanya menatap kosong.

"Sudah, pergi sana! Mas Damian sudah usir kamu," ujar adik iparnya ketus.

"Apa aku layak diperlakukan seperti ini, Mas?" lirih Vanesa, hatinya remuk.

Damian menoleh, suaranya dingin, "Pergilah sebelum semuanya makin buruk."

Dengan langkah limbung, Vanesa mengikuti Damian ke kamar, mencoba meraih harapan terakhir.

"Mas kalau ada masalah kita bisa bicarakan. Apa salahku sebenarnya?"

Damian menatapnya tajam. "Banyak. Aku capek dengan sikap dinginmu padaku. Aku ingin istri yang cantik, yang bisa merawat diri. Saat acara kantor kemarin, semua orang mencibir penampilanmu yang kumuh. Bahkan bosku bertanya, kenapa aku menikahi perempuan sepertimu."

Vanesa tercekat. "Itu urusan pribadi kita, Mas. Kenapa bosmu ikut campur?"

Vanesa tidak tahu kalau itu Gavin.

"Dia prihatin. Katanya, manajer macam aku masa punya istri yang dekil?"

"Mas, beri aku kesempatan. Aku akan berubah, aku akan berdandan lebih cantik lagi. Aku akan perbaiki semuanya."

"Aku sudah tak ingin meneruskan pernikahan ini. Kita selesai."

Air mata Vanesa nyaris tumpah, namun ia tahan. Pandangannya mengabur melihat kamar yang dulu ia rawat dengan cinta. Semua yang ada di situ—tirai, lemari, kasur—dibeli dari hasil jerih payahnya.

Tak lama kemudian, ibu mertuanya melangkah masuk, wajahnya penuh tuduhan.

"Aku ingin cucu! Kamu dari dulu tak mau punya anak!"

"Bukan begitu, Bu. Aku dan Mas Damian dulu sepakat menunda, karena kami ingin fokus."

"Bagaimana mau punya anak, kamu aja tidak mau disentuh,” gumam Damian sinis.

"Aku bisa memperbaiki diri Mas.”

"Ngaku saja kamu mandul!" teriak ibu mertuanya, mendekat.

"Itu tidak benar, Bu. Dokter tak pernah bilang aku mandul."

"Banyak alasan!" sanggah wanita itu, mencibir.

Vanesa hanya bisa menggeleng. Tubuhnya gemetar. Selama ini ia rela hidup sederhana, berdandan seadanya demi mendapatkan laki-laki yang tulus menerimanya Tapi niat baiknya justru dibalas dengan penghinaan.

Kadang, kebaikan tak terlihat oleh mata yang buta karena ambisi. Ia hanya ingin rumah tangga utuh, tak ingin bernasib seperti orang tuanya yang bercerai. Tapi semua impian itu kini hancur.

Tangannya bergetar saat menyentuh kaca. Pantulan dirinya tampak jauh lebih tua dari usianya. Dulu  dia calon deokter.

"Aku tidak layak menerima semua ini. Aku sudah berjuang selama ini, Mas. Semua yang kamu miliki hari ini, karena dukunganku!"

"Jangan ngaku-ngaku. Semua ini karena kerja keras anakku!" hardik ibu mertuanya.

Dengan wajah bengis, wanita itu membuka lemari dan mengeluarkan semua pakaian Vanesa. Damianukkannya ke dalam tas, lalu dilempar ke luar kamar.

"Rumah ini milik anakku! Kamu tak berhak di sini! Pergi sebelum aku makin muak melihat wajahmu!"

Vanesa berdiri kaku. Jantungnya berdetak cepat. Napasnya sesak. Dunia seakan runtuh tepat di hadapannya.  Ia tidak mengatakan apa-apa ia ambil pakaiannya kembali dia masukkan ke dalam lemari. Ia pergi ke butiknya.

Vanesa menatap pintu rumah yang kini tertutup rapat. Tapi bukan itu yang membuatnya bergidik ngeri—melainkan bayangan hitam di balik tembok, pria asing yang sejak tadi memperhatikannya dari kejauhan.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Bella syaf

Bella syaf

ini relate ya sama kehidupan asli, kebanyakan begini lelaki skrg

2025-06-13

0

lihat semua
Episodes
1 Janji yang Kau Ingkari
2 Darah dan Dendam
3 Saat Dunia Gelap Menelan Cinta
4 Setelah Semua yang Kulakukan untukmu
5 Luka yang Tak Termaafkan
6 Harga Sebuah Kesetiaan
7 Yang Tak Pernah Bisa Kembali
8 Sepasang Sepatu di Depan Pintu
9 Jika Kamu Datang Nanti Aku Sudah Berubah
10 Satu Hari Sebelum Neraka
11 Hujan Ancaman di Tengah Malam
12 Tidak Ada Pilihan Lagi.
13 Jejak Luka dan Amarah
14 Di Antara Rel dan Dendam
15 Bayangan di Balik Ruko
16 Topeng yang Terkelupas
17 Sandiwara di Balik Tirai Kristal
18 Rumah itu Luka
19 Permainan Terakhir Vanesa
20 Istri Kontrak Sang Tiran
21 Segel Luka di Meja Kekuasaan
22 Aroma Cinta yang Belum Padam
23 Sayap yang Terluka
24 Bara di Balik Mata Biru
25 Di Balik Luka yang Tak Terucap
26 Luka yang Tak Terlihat
27 Tubuh yang Kurelakan, Demi Nyawa yang Kucinta
28 Menantang Badai di Langit Batam
29 Darah Dibayar Darah
30 Bayangan di Balik Gaun Baru
31 Langkah Sunyi Seorang Wanita yang Terluka
32 Muslihat di Balik Vanda”
33 Perang yang Tak Terlihat
34 Tali Pelana yang Tak Terputus
35 Dosa yang Tak Terlupakan
36 Api di Balik Senyum
37 Api dalam Sekat Dingin
38 Luka yang Disimpan Gaun Anggun
39 Rahasia Darah Biru Vanesa
40 Perang Dalam Balutan Gaun Sutra
41 Bara yang Kembali Menyala
42 Retakan yang Merambat"
43 Tebusan Luka, Harga Darah
44 Bara Dendam di Ujung Fajar
45 Perang Dingin yang Membara
46 Antara Dendam dan Pelarian
47 Terluka
48 Di Antara Bara dan Dingin Matamu
49 Jejak Dendam di Bawah Langit Kelabu
50 Penjara Emas Gavin
51 Luka Di Balik Cinta Terlarang
52 Jejak Luka Sang Mafia
53 Api di Balik Bayangan
54 Malam Berdarah dan Pengkhianatan
55 Jerat Pengkhianatan
56 Memburu Sang Pengkhianat
57 Tawanan dalam Kabut
58 Bayangan di Antara Gelombang
59 Dalam Dendam, Aku Bernapas
60 Dalam Dendam. Aku mencarimu
61 Aku Mencarimu
62 Darah di Balik Ingatan
63 Hantu dari Masa Lalu
64 Jejak Rindu di Balik Nama Baru
65 Hujan di Kalimantan
66 Jejak yang Menghilang
67 Jejak yang Hilang: Arvind dan Luka Lama
68 Rahasia Darah: Saat Takdir Membawa Pulang"
69 Di Sebuah Rest Area, Tengah Malam
70 Malam Berburu Jejak
71 Jejak Luka di Balik Mata Biru
72 Bara dalam Dada
73 Jejak yang Dilupakan, Luka yang Masih Menganga
74 Jejak Luka Vanesa
75 Ketika Masa Lalu Mengetuk Pintu
76 Bayang-Bayang Masa Lalu dan Luka yang Belum Pulih
77 Di Balik Luka, Ada Cinta yang Tak Bisa Pergi
78 Vanesa akhirnya pergi.
79 Luka yang Tak Terucap
80 Tak Ada Jalan Mundur
81 Luka, Cinta, dan Kebenaran
82 Pengkhianatan Berdarah, Cinta yang Membara
83 Perang dalam Diam”
84 Peluru untuk Cinta
85 Detak Terakhir Vanesa
86 Ruang Operasi.
87 Luka, Darah, dan Cinta yang Tidak Mati
88 Dosa Darah dan Api Dendam
89 Kembali ke Sisi Vanesa
90 Luka Lama dan Harapan Baru
91 Jejak Luka di Balik Tahta
92 Perang yang Dideklarasikan
93 Musuh dari Selatan
94 Ide Penculikan Hebat
95 Luka di Balik Tembok Batu
96 Luka yang Dibayar Damai
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Janji yang Kau Ingkari
2
Darah dan Dendam
3
Saat Dunia Gelap Menelan Cinta
4
Setelah Semua yang Kulakukan untukmu
5
Luka yang Tak Termaafkan
6
Harga Sebuah Kesetiaan
7
Yang Tak Pernah Bisa Kembali
8
Sepasang Sepatu di Depan Pintu
9
Jika Kamu Datang Nanti Aku Sudah Berubah
10
Satu Hari Sebelum Neraka
11
Hujan Ancaman di Tengah Malam
12
Tidak Ada Pilihan Lagi.
13
Jejak Luka dan Amarah
14
Di Antara Rel dan Dendam
15
Bayangan di Balik Ruko
16
Topeng yang Terkelupas
17
Sandiwara di Balik Tirai Kristal
18
Rumah itu Luka
19
Permainan Terakhir Vanesa
20
Istri Kontrak Sang Tiran
21
Segel Luka di Meja Kekuasaan
22
Aroma Cinta yang Belum Padam
23
Sayap yang Terluka
24
Bara di Balik Mata Biru
25
Di Balik Luka yang Tak Terucap
26
Luka yang Tak Terlihat
27
Tubuh yang Kurelakan, Demi Nyawa yang Kucinta
28
Menantang Badai di Langit Batam
29
Darah Dibayar Darah
30
Bayangan di Balik Gaun Baru
31
Langkah Sunyi Seorang Wanita yang Terluka
32
Muslihat di Balik Vanda”
33
Perang yang Tak Terlihat
34
Tali Pelana yang Tak Terputus
35
Dosa yang Tak Terlupakan
36
Api di Balik Senyum
37
Api dalam Sekat Dingin
38
Luka yang Disimpan Gaun Anggun
39
Rahasia Darah Biru Vanesa
40
Perang Dalam Balutan Gaun Sutra
41
Bara yang Kembali Menyala
42
Retakan yang Merambat"
43
Tebusan Luka, Harga Darah
44
Bara Dendam di Ujung Fajar
45
Perang Dingin yang Membara
46
Antara Dendam dan Pelarian
47
Terluka
48
Di Antara Bara dan Dingin Matamu
49
Jejak Dendam di Bawah Langit Kelabu
50
Penjara Emas Gavin
51
Luka Di Balik Cinta Terlarang
52
Jejak Luka Sang Mafia
53
Api di Balik Bayangan
54
Malam Berdarah dan Pengkhianatan
55
Jerat Pengkhianatan
56
Memburu Sang Pengkhianat
57
Tawanan dalam Kabut
58
Bayangan di Antara Gelombang
59
Dalam Dendam, Aku Bernapas
60
Dalam Dendam. Aku mencarimu
61
Aku Mencarimu
62
Darah di Balik Ingatan
63
Hantu dari Masa Lalu
64
Jejak Rindu di Balik Nama Baru
65
Hujan di Kalimantan
66
Jejak yang Menghilang
67
Jejak yang Hilang: Arvind dan Luka Lama
68
Rahasia Darah: Saat Takdir Membawa Pulang"
69
Di Sebuah Rest Area, Tengah Malam
70
Malam Berburu Jejak
71
Jejak Luka di Balik Mata Biru
72
Bara dalam Dada
73
Jejak yang Dilupakan, Luka yang Masih Menganga
74
Jejak Luka Vanesa
75
Ketika Masa Lalu Mengetuk Pintu
76
Bayang-Bayang Masa Lalu dan Luka yang Belum Pulih
77
Di Balik Luka, Ada Cinta yang Tak Bisa Pergi
78
Vanesa akhirnya pergi.
79
Luka yang Tak Terucap
80
Tak Ada Jalan Mundur
81
Luka, Cinta, dan Kebenaran
82
Pengkhianatan Berdarah, Cinta yang Membara
83
Perang dalam Diam”
84
Peluru untuk Cinta
85
Detak Terakhir Vanesa
86
Ruang Operasi.
87
Luka, Darah, dan Cinta yang Tidak Mati
88
Dosa Darah dan Api Dendam
89
Kembali ke Sisi Vanesa
90
Luka Lama dan Harapan Baru
91
Jejak Luka di Balik Tahta
92
Perang yang Dideklarasikan
93
Musuh dari Selatan
94
Ide Penculikan Hebat
95
Luka di Balik Tembok Batu
96
Luka yang Dibayar Damai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!