Episode 4

Selesai makan, Emilia langsung ke teras rumah untuk menunggu Veronica. Tidak lama kemudian mobil Veronica memasuki pekarangan rumah Emilia.

"Hai Lia," siapa Veronica begitu keluar dari mobilnya.

"Iya Ve," Emilia tersenyum manis melihat kedatangan sahabatnya yang cantik itu.

"Pak Agus langsung pulang saja, nanti kalau sudah mau pulang Ve telepon bapak," ucap Veronica pada sopirnya.

Sopirnya mengangguk lalu melajukan mobil meninggalkan rumah Emilia.

"Ayo masuk Ve," Emilia yang menggandeng tangan Veronica masuk ke ruang tamu.

"Maaf Lia, kamu pasti sudah lama menungguku," ucap Veronica.

"Tidak Ve, aku juga baru selesai makan," jawab Emilia sambil menjatuhkan tubuhnya di atas sofa.

"Apa Kak Tama-ku yang tampan sudah di rumah?" tanya Veronica sambil celingak-celinguk.

"Ish, kamu nih, Kak Tama belum pulang," jawab Emilia sambil mendorong pelan bahu Veronica, mereka tertawa bersama.

"Mau minum apa Ve?" tanya Emilia sambil bangun dari duduknya.

"Terserah, apa saja boleh Lia," jawab Veronica.

"Sebentar ya, aku ke dapur dulu," Emilia langsung melangkah ke dapur.

Terlihat bi Siti sedang membersihkan sayur yang akan dimasak untuk makan malam.

"Bi, lagi sibuk ya? tolong buatkan Lia 2 gelas es Honey lemon boleh?" tanya Emilia sambil menatap bi Siti.

"Bibi tidak sibuk non, sebentar ya bibi buatkan," jawab bi Siti tersenyum pada Emilia.

"Terima kasih Bi, maaf ya merepotkan bibi," Emilia membalas senyum bi Siti lalu kembali ke ruang tamu.

"Kita mau belajar apa dulu Ve?" tanya Emilia sambil duduk di samping Veronica.

"Kita belajar bahasa dulu ya," Veronica mengeluarkan buku dari dalam tasnya.

"Boleh Ve, kita kerjakan soal-soal dulu ya, habis itu kita coba tanya jawab," Emilia juga mulai membuka buku soalnya, Veronica hanya mengangguk tanda setuju.

" Permisi Non, silahkan minumnya," bi Siti meletakkan dua gelas es honey lemon dan sepiring cookies Milo di atas meja.

"Terima kasih Bi," ucap Emilia dan Veronica bersamaan.

"Sama-sama Non," jawab bi Siti sambil berjalan kembali ke dapur.

"Ayo Ve silahkan dimakan," ucap Emilia sambil mengambil segelas es honey lemon.

"Sepertinya enak," Veronica mengambil sepotong cookies dan langsung dimasukkan ke dalam mulutnya.

"Lia, ini beli di mana? enak banget," tanya Veronica sambil mengunyah cookies.

"Itu buatan mamaku, kalau kamu mau beli bisa langsung ke toko kue mamaku, di toko banyak pilihan toppingnya." jawab Emilia.

"Iya, nanti pulang aku mampir, mamaku pasti juga suka, rasa Milo nya terasa banget, dan juga tidak terlalu manis."

"Toko mama buka sampai jam 5 ya Ve," Emilia tanpa kembali sibuk mengerjakan latihan soal yang ada di bukunya.

"Oke Lia," jawab Veronica singkat.

Veronica juga kembali mengerjakan soal setelah dia meneguk honey lemon untuk melegakan tenggorokannya.

"Aku pulang," tampak Pratama muncul di depan pintu rumah yang terbuka. Pratama berjalan mendekati adiknya.

"Lagi ngapain?" Pratama tersenyum sambil membelai lembut kepala adiknya itu.

"Belajar Kak, Kakak sudah makan?" Emilia mendongak sedikit untuk menatap wajah kakaknya.

" Belum, Kakak mau mandi dulu," Jawab Pratama.

"Hai Kak," sapa Veronica sambil tersenyum manis menatap Pratama dengan mata yang berbinar.

"Hai juga Ve," jawab Pratama dengan senyum simpul.

"Kakak naik dulu ya, selamat belajar," Pratama berjalan menaiki tangga.

"Iya Kak," jawab Emilia dan Veronica bersamaan.

Pandangan mata Veronica terus mengikuti Pratama sampai tidak terlihat.

"Wah, baru berapa hari tidak bertemu, kak Tama-ku semakin tampan saja," pekik Veronica sambil menutup wajahnya dengan gemas.

"Enak saja Ve, itu Kak Tama-ku, bukan Kak Tama-mu," Emilia memukul pelan lengan Veronica dengan buku.

"Eh, iya ya, bukan Kakak tapi calon pacarku," Veronica mengedipkan matanya sambil tertawa.

"Ish, kamu nih, awas nanti didengar sama Kak Tama," Emilia ikut tertawa.

"Lihat saja nanti Lia, Kak Tama pasti akan luluh dan jatuh cinta padaku," ucap Veronica dengan percaya diri.

"Jangan hanya ngomong saja Ve, mana tindakannya? aku sih tidak sabar menanti saat kamu menyatakan cinta pada kakakku," ledek Emilia.

"Sabar ya Lia, aku kan masih dalam proses, kalau prosesnya sudah selesai, aku akan melamar kakakmu yang super tampan itu," Veronica merangkul Emilia dengan manja.

"Makin ngawur saja omongannya, mana ada cewek yang melamar cowok," Emilia terkekeh.

"Maksudku melamar untuk menjadi pacar, bukan menjadi suami," Veronica ikut terkekeh.

"Sudah, ayo lanjutkan belajarnya, oh iya, kamu sudah tahu letak caffe itu Ve?" tanya Emilia sambil menulis jawaban di buku soalnya.

"Sudah, Kafe Santai namanya, nanti kita hanya perlu keluar komplek lalu menyeberang ke depan," jelas Veronica.

Mereka kembali sibuk mengerjakan soal-soal, hanya terdengar suara buku yang di bolak-balik mereka berdua saat mencari jawaban.

"Aku sudah selesai ya, ayo kita masuk ke sesi tanya jawab."

"Oke Ve, aku juga sudah, kita bergantian ya, kamu 1 soal lalu gantian aku, begitu dan seterusnya sampai soalnya habis," ucap Emilia sambil merenggangkan tangannya.

"Oke, aku duluan yang tanya."

Emilia mengangguk setuju, lalu sesi tanya jawab ala Emilia dan Veronica pun dimulai.

Jam dinding menunjukkan pukul 15:20, sesi tanya jawab sudah selesai, mereka segera mengemas buku masing-masing.

Emilia mengambil gelas dan piring kosong tempat cookies tadi untuk dibawa ke dapur. Ternyata Pratama sedang menikmati makan siang di meja makan.

"Kak, Lia mau keluar sebentar ya sama Ve," ucap Emilia sambil mencuci tangannya.

"Kemana? pakai apa perginya?" tanya Pratama menghentikan tangannya yang sedang mengambil sayur lalu menoleh kearah adiknya.

"Ke Kafe Santai, perginya jalan kaki Kak, Ve bilang hanya dekat saja," jawab Emilia.

"Oke, hati-hati di jalan ya, perginya jangan terlalu lama," ucap Pratama.

"Iya Kak," jawab Emilia sambil berlalu.

Emilia berlari pelan menaiki tangga menuju ke kamarnya untuk mengambil tas dan dompet nya. Tidak lupa dia mengganti celananya dengan celana panjang, Setelah siap dia langsung turun ke ruang tamu.

" Ayo Ve, kita berangkat sekarang," ajak Emilia. Veronica langsung bangun dari sofa mengikuti Emilia dari belakang.

Mereka berdua berjalan keluar komplek perumahan sambil bergandengan tangan, cuaca yang panas tidak mereka hiraukan, senyuman terus mengembang di wajah mereka. Setelah menyeberang sampailah mereka di komplek pertokoan.

"Dimana Ve?" tanya Emilia sambil mencari caffe yang Veronica maksud.

"Sebentar ya Lia, aku coba lihat di map dulu," jawab Veronica sambil sibuk mencari letak caffe itu di map ponselnya.

"Ayo, di depan sana, toko yang paling ujung," Veronica menarik Emilia untuk mengikutinya.

Kafe Santai tertulis di atas papan nama yang terbuat dari kayu, dari luar mereka bisa melihat pemandangan di dalam kafe dengan leluasa, karena kafe itu menggunakan kaca sebagai dinding. Keseluruhan kafe ini menggunakan desain yang bergaya klasik.

Saat ini kafe sedang ramai pengunjung. Tidak hanya remaja atau pasangan muda yang sedang berpacaran,tetapi ada juga yang datang bersama keluarga mereka.

Jimmy Atmaja

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!