Setelah berjalan cukup jauh. Akhirnya Nathan berkata pada Cikah.
"Aku lelah Cik." setelah mengatakan itu, Nathan duduk di atas batu yang berada di pinggir jalan.
Cika melihat ke arah Nathan lalu berkata.
"Kamu itu baru jalan beberapa menit" tertawa "Gitu aja udah lelah, ayo jalan lagi, manja banget sih jadi cowo." setelah mengatakan itu Cika menarik tangan Nathan.
Mendengar ucapan Cika. Nathan merasa sedikit kesal.
Nathan pun berkata. "Kamu sudah gila ya?" menatap tajam "Kita berjalan mulai dari tadi sore, sampai sekarang kita belum istirahat." kesal "Itu kamu bilang masih beberapa menit, sudah gila kamu ya!. Memang di sini tak ada penginapan atau Hotel?"
Mendengar nada kesal yang keluar dari mulut Nathan Cika pun berkata.
"Ada!" tersenyum "Namun masih sangat jauh, kamu mau minum?" tawar Cika, mengeluarkan botol minum dari dalam tasnya.
Mendengar kata minum, dengan segara Nathan, meraih air minum dari tangan Cika dan langsung meminumnya sampai tandas, karna jujur saat ini Ia sangat kehausan.
Nathan pun berkata. "Terima kasih,untuk airnya." membuang botol kosong "Kita butuh waktu berapa lama untuk segera sampai di puncak?" Tanya Nathan melihat ke arah Cika.
"Kalau menggunakan Bus, kita akan sampai paling lama 4 hari 3 malam, kalau naik kereta biasanya cuman satu malam kita sudah sampai." Cika menjelaskan.
Mendengar penjelasan Cika. Nathan menarik nafasnya, lalu membuangnya dengan pelan.
Lalu Cika kembali berkata.
"Kamu berasal dari mana?" Tanya Cika.
"Aku dari kota."
"Oo, dari kota ya." tersenyum.
"Kalau kamu?" balik bertanya "Apa kamu tinggal di puncak?" melihat ke arah Cika.
"Iya, semua anggota keluargaku tinggal di sana. Aku, dan beserta seluruh anggota keluargaku menyukai hawa pengunungan. Di sana tempat yang sangat tenang, jauh dari kebisingan kota."
"Istirahat dulu." duduk "Aku sangat lelah, kakiku aku juga terasa pegal, kuat lagi untuk berjalan" setelah mengatakan itu Nathan mulai memijat kakinya yang terasa begitu sangat pegal. Karna selama hidup ini pertama kalinya Ia berjalan cukup jauh.
"Kita bisa istirahat di bawah pohon besar itu." menunjuk "Kita aman di sana dari para perampok itu."
Nathan melihat ke arah telunjuk Cika, disana ada sebuah pohon yang sangat besar, dan berada sedikit jauh dari jalan yang mereka pijati saat ini.
Setelah sampai di bawah pohon besar itu. Dengan segera Nathan mengumpulkan beberapa kayu kering, dan itu membuat Cika berteriak padanya.
"Hei, kamu mau ngapain?" Tanya Cikha dengan nada suara yang sedikit meninggi.
"Aku mau mengumpulkan kayu." melihat ke arah Cika "Aku ingin menyalahkan api di sini sangat dingin dan juga banyak nyamuk." Jawab Nathan pelan.
"Jangan menyalahkan api, itu akan mengundang para perampok." mengingatkan.
"Lalu kita harus bagaimana? di sini sangat dingin dan banyak nyamuk.
Mendengar ucapan Nathan. Cika membuka tasnya. kemudian mengeluarkan sebuah selimut dan juga losien anti nyamuk. Cika kemudian mengusapkan ke kulitnya losien anti nyamuk tersebut, setelah selesai Cika memberikan pada Nathan.
"Pake losien ini." mengulurkan "Biar kamu tak di gigit nyamuk, dan maaf" tersenyum "Aku hanya punya selimut satu dan ini hanya untuk diriku saja, jika kamu mau kita bisa berbagi selimut." setelah mengatakan itu Cika tertawa.
Nathan yang mendengar ucapan Cika yang ingin berbagi selimut dengannya merasa sedikit kesal, Nathan lalu berkata.
"Apa! berbagi selimut." menatap Cika yang sedang tertawa "Maaf, mendingan aku kedinginan."
"Yakin? di sini kalau sudah larut sangat dingin loh." berkata samtai
"Yakin lah." santai "Cika, di sini kalau tengah malam, apa ada hewan buasnya?" melihat sekeliling yang Ia tempati saat ini.
Cika tersenyum lalu berkata.
"Di sini aman dari hewan buas, yang ada cuman ular namun tak berbahaya kalau tak merasa terusik"
Malam semakin larut. Kini Cika telah terlelap. Sementara Nathan belum bisa tertidur karna merasa kedinginan. Nathan pun berjalan ke arah Cikha lalu masuk ke dalam selimutnya.
Di dalam hati Nathan berkata.
"Maaf, ya Cik, aku terpaksa, aku sangat kedinginan.
Nathan mulai masuk ke dalam selimut Cika, lalu menyelimuti sebagian tubuhnya yang mulai terasa hangat.
Namun tiba-tiba Cika berbalik dan memeluk tubuh Nathan.
Mendapat pelukan dari Cika Nathan merasa sedikit terkejut lalu berkata dalam hati.
"Ya, ampun! kenapa jadi begini?"
Hingga akhirnya Nathan ikut terlelap di dalam pelukan Cika.
Pagi pun tiba, Cika terbangun dari tidurnya. Lalu melihat ke arah tangannya yang tengah memeluk tubuh Nathan.
Deg, deg, deg, Suara jantung Cika.
"Kenapa jantungku berdetak lebih cepat seperti ini?" Guman Cika dalam hati sambil memegan dadanya.
Cika pun melihat ke arah wajah Nathan. dan mulai memperhatikan wajah pemuda yang di peluknya semalam hingga pagi.
"Sangat tampan," Ucap Cika sambil tersenyum, lalu membangunkang Nathan yang masih setia memeluk lengannya.
"Nathan, bangun ini sudah pagi."
Nathan pun mulai mengeliat, lalu pelan-pelan Ia membuka matanya. Nathan terbangun dan melihat tanganya yang sedang merangkul lengan Cika.
"Maaf, semalam sangat dingin, aku tak tahan, lalu aku masuk ke dalam selimut kamu," Ucap Nathan menjelaskan.
Mendengar penjelasan Nathan. Cika pun mengangukkan kepalanya sambil tersenyum, lalu berkata.
"Tidak masalah, Ayo bangun, dan kita mulai melanjutkan perjalanan kita, di depan sana ada sebuah warun kita akan sarapan di sana." setelah mengatakan itu Cika berangjak dari duduknya lalu berjalan ke arah jalanan, dan diikuti oleh Nathan di belakannya.
*
*
*
Mohon maaf ya para Readers kalau tulisannya kurang enak bacanya, karna masih tahap Revisi..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Ini Tulus
ia.. sebenarnya namanya siapa sih? Nathan apa Nathang?
2020-04-01
2
Indah Irwana
nathan atau nathang thor?
2020-03-30
3
Nur Msi Takalar
tipooooo di mana2 tapi lumayan thor... semangat ya
2020-02-17
3