"Diam." berteriak "Kepalahku sakit mendengar semua ocehanmu." memegan kepalanya yang terasa pusing.
Namun gadis itu bukannya diam, setelah mendengar teriakan Nathan.
Namun itu membuatnya tertawa lepas, membuat seluruh penumpan yang ada di dalam Bus, berbalik melihat ke arahnya.
"Haha." tertawa "Kamu terlihat sangat lucu." kembali tertawa sambil menutup mulutnya dengan kedua tangannya.
"Apanya yang lucu?" teriak pelan Nathan yang terlihat kesal.
"Kamu." menunjuk "Kamu sangat lucu ketika marah. Sepertinya kamu bukan pemuda yang suka marah." tertawa sambil menepuk pahanya dengan kedua tangannya.
Di dalam hati Nathan berkata.
"Gadis ini benar-benar aneh. sudah aku teriakin, marahin, bahkan aku membentaknya. Namun gadis ini masih bisa tertawa lepas. benar-benar gadis aneh."
"Hei, Bang, Mas, anda mau kemana?" tanya gadis itu melihat ke arah Nathan.
Mendengar pertanyaan gadis itu. Nathan hanya terdiam, dan tak menghiraukan semua ucapan gadis itu. Nathan hanya memilih melihat keluar jendela.
"Hei, kenapa diam?" menepuk bahu Nathan "Jawap pertanyaan aku." menaikkan alisnya.
"Apaan sih." kesal "Bisa diam ngak?" bentak Nathan.
"Ngak bisa." menatap wajah Nathan "Aku ngak bisa diam." dengan santainya gadis itu mengatakan pada Nathan.
Waktu terus berlalu, Bus yang mereka tumpangi berhenti.
Semua penumpang di harapkan turun, untuk mengisi perut masing -masing.
Nathan turun dari mobil untuk mencari sesuatu yambisa Ia makan, karna sejak tadi pagi Ia belum memakan sesuatu dan itu membuat perutnya masih kosong.
Nathan hanya membeli roti dan air mineral saja karna Ia tak memiliki selera makan.
Nathan duduk di sebuah bangku yang di sediakan oleh pemilik warung, lalu memakan roti yang Ia beli. Namun tiba-tiba gadis itu datang menhampiriku lalu berkata.
"Boleh aku duduk?"
Namun tampa di persilahkan duduk, gadis itu duduk di depan Nathan. Di dalam hati Nathan kembali mengumpat kesal.
"Dia lagi, dia lagi, banyak bangku yang kosong, kenapa mesti duduk di hadapan aku sih."
"Hei." melambaikan tangan di depan wajah Nathan "Kenapa melamun? apa yang kamu fikirkan?"
Nathan kembali diam dan diam. Namun gadis yang ada di hadapannya ini tak pernah berhenti berbicara.
Roti yang ada di tangan Nathan hampir habis dan hanya menyisakan sedikit. Namun gadis yang ada di hadapan Nathan tak berhenti berbicara. Hingga akhirnya roti yang ada di tangan Nathan, Ia masukkan ke dalam mulut gadis itu.
Gadis itu membulatkan matanya melihat ke arah Nathan, tampa berkata apapun.
Nathan pun berkata. "Kamu tak lelah berbicara?" menatap wajah gadis yang ada di hadapannya "Apa kamu hanya ingin berbicara terus? dan tidak memakan makananmu." Setelah mengatakan itu Nathan berangjak dari kursi yang Ia duduki, lalu berjalan ke arah Mobil lalu naik.
Setelah semua penumpang naik ke atas mobil bus. Mobil Bus itu kembali melaju meninggalkan depan warung makan tersebut.
Nathan agak sedikit bingun melihat ke arah gadis yang kini tengah duduk di sampinnya. Karna saat ini gadis itu hanya diam saja.
"Baguslah." Gumanku dalam hati "Setidaknya kepalaku tidak pusing mendengar semua ocehannya."
Setelah beberapa saat gadis itu tertidur dan lebih parahnya gadis itu bersandar di bahu Nathan.
Nathan menaikkan jari telunjuknya, lalu menyentuh dahi gadis itu agar sedikit menjauh dari pundaknya.
Namun jalanan yang berbatu, membuat gadis itu kembali bersandar di bahu Nathan. Nathan hanya pasrah setelah melakukan segala cara agar gadis itu menjauh dari bahunya, dan menunggunya terbangun.
Heikkk.
Suara mobil Bus yang aku tumpangi. Gadis yang ada disampinku ikut terbangun.
"Mobilnya kenapa?" gadis itu berdiri.
"Pak, supir mobilnya kenapa?" teriak beberapa penumpang yang ada di.dalam mobil Bus.
Mendengar semua teriakan penumpang, denga segera kenek mobil berkata.
"Maaf, Bapak-bapak, Ibu-ibu, Ban mobilnya kempes." mengatupkan kedua tangannya meminta maaf pada semua penumpannya.
"Apa!" salah satu penumpang terkejut dengan apa yang dikatakan kenek mobil Bus tersebut.
"Bagaimana ini pak? perjalanan kita masih sangat jauh. Disini yang ada hanya hutan, tidak ada penginapan sama sekali di sini." ucap salah satu Ibu-ibu cerewet yang ada di dalam mobil Bus tersebut.
Seluruh penumpang turun dari mobil, dan hanya membayar sebagian. Karna tak membawa semua penumpang sampai ke tempat tujuan.
Nathan berjalan kaki, begitupun dengan penumpang yang lainnya. Dan ada juga beberapa penumpang yang tinggal duduk, sambil menunggu mobil lain yang akan lewat di jalanan itu.
"Hei, Bang, Mas, tunggu aku." Berlari mendekat ke arah pemuda itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
sayu chan
tinggal baca nggak usah sewot, lagian gratis kok, semangat buat authornya
2020-05-04
1
Amanda Angelica Berek
jlmh
2020-04-18
1
Devi Siwia Kiran
ejaannya itu lho thor,,,pria bkn peria, yang jadi yan,,,,agk pusing hrs melengkapi sndiri bcnya
2020-03-27
4