Bertemu Dengan Seseorang

Satu minggu akhirnya berlalu, sudah banyak hal yang terjadi saat itu.Bahkan perasaan gagal masih ada di dalam dirinya.Kenapa bisa begini? Kenapa harus seperti ini? Itulah yang dipikirkannya...

Perasaan campur aduk antara kemarahan, kekecewaan dan kekesalan masih ada sampai saat ini.Tidak dapat berpikir jernih dan tidak ada lagi untuk ia sayangi sekarang.

Mentari sudah muncul memanggil waktu pagi.Tetapi, Bireu masih menutupi wajahnya dengan bantalnya.Memikirkan kejadian itu menambah kesakitan pada hatinya.

"... " Dia memikirkan sesuatu di dalam dirinya. Apa yang salah padaku? Kenapa orang tuanya tidak suka padaku? Dan... Dan kenapa harus terjadi seperti ini? Itulah yang ada dipikirannya.

Saat ia terus memikirkan hal itu, ponsel miliknya berbunyi.Sebuah pesan masuk ada di ponsel miliknya.Ia pun mengambil ponselnya untuk membalas pesan itu.

Razel:Oy!

Bireu:Ada apa?

Razel:Kau terlihat murung akhir akhir ini.Tidak seperti biasanya yang sedikit kesal...Apakah ada sesuatu?

Bireu:Tidak ada...

Razel:Jangan berbohong, aku tau kau ada masalah.

Bireu:Sungguh! Aku tidak apa apa!!

Razel:...

Razel:Baiklah kalau begitu.

Percakapan mereka berakhir dengan cepat, Bireu mematikan ponselnya dan berbaring kembali di kasurnya.Ia sedikit memejamkan mata agar kembali tidur.

"Hah, padahal di tempat kerja...Aku berusaha keras untuk menutupi kekecewaan diriku.Tapi, masih saja ketahuan ya..." Ucap Bireu.

Saat ingin kembali tidur, ponselnya berbunyi kembali.Tapi suaranya berbeda, sepertinya ada orang yang menelpon.

Pagi pagi sudah ada yang menelpon.Bos? Sepertinya tidak mungkin... Berarti Razel yang mengganggu sekarang.

"Sialan!! Kenapa dia terus mengganggu." Bireu sedikit kesal dan langsung mengangkat telepon nya.

"ADA APA!!" Ucap Bireu sedikit kesal.

Tetapi, di telepon itu muncul suara perempuan.Bentar... Kalau bukan Razel ini siapa? Kenapa aku membentak seorang perempuan... Bodoh sekali.

"Eh? Ada apa Bireu? Aku Mili." Ujar perempuan itu.

Sialan, aku memarahi Mili yang polos.Bodoh banget aku.Baru pagi kena saja kesialannya.

"Oh... Maaf Mili.Aku tidak sengaja.Ada apa kau menelpon ku?" Tanya Bireu.

"Hmmm, bisakah kita bertemu di cafe nanti? Aku akan mengirimkan map nya." Ujar Mili.

"Baiklah... Aku akan kesana nanti." Ujar Bireu.

"Oke!" Mili langsung menutup telepon nya.Bireu hanya menghela nafas dan bergegas untuk bersiap siap.

"Sepertinya aku harus meminta maaf padanya nanti..." Ujar Bireu.

Setelah beberapa menit akhirnya mereka bertemu di sebuah cafe.Tapi, kenapa ada sesuatu yang berbeda...

"(Tersenyum) Bagaimana kabarmu Bireu?" Tanya Mili sambil tersenyum.

"Ya, aku baik...Tapi, (melihat kearah Razel lalu kearah Mili) Kenapa dia ada disini?" Ujar Bireu sambil menunjuk kearah Razel.

"Sebenarnya Razel yang mengundangmu kesini.Dia menyuruhku agar kau datang ke kafe ini." Ucap Mili.

Bireu hanya menghela nafas setelah mendengar hal itu.Aku tidak kepikiran dia menggunakan Mili sebagai umpan.

"Yap, itu benar... Lagipula kami ingin berbicara denganmu." Ucap Razel.

"Bertanya apa?" Tanya Bireu yang penasaran.

"Baiklah aku akan mengatakan langsung ke inti saja.Sebenarnya seminggu ini kau ada masalah? Kau terlihat murung tau." Ucap Razel.

"Itu... Hmmm... Sebenarnya minggu kemarin aku melamar seseorang.Kau harusnya tau Razel." Ujar Bireu.

"Oh, si Lina ya?" Tanya Razel.

Bireu hanya mengangguk dan menunduk saja.Kenangan lamanya yang ditolak terbuka kembali sekarang.

"Tapi, kenapa kau murung?" Tanya Mili.

"... Aku ditolak olehnya." Ujar Bireu yang menahan emosinya.

"Eh? Ditolak?" Mili terkejut mendengar pernyataan dari Bireu.

"Ta-tapi, kenapa kau bisa ditolak olehnya?" Tanya Razel yang masih terkejut.

"Hah, orang tuanya tidak merestui diriku dengan Lina.Mungkin karena adanya perbedaan makanya aku ditolak dan akhirnya Lina dijodohkan." Ujar Bireu.

"Eh... Begitu ya." Ujar Razel.

Bireu juga masih bingung dengan hal itu.Perbedaan pendapat mungkin masuk akal, tapi tidak ada alasan lainnya yang meyakinkan tentang penolakan.

"(Menghela napas) ya... Emang aku tidak ditakdirkan untuk bersamanya.Jadi mau bagaimana lagi." Ucap Bireu.

"Sudahlah jangan bersedih Bireu... Masih ada kita berdua juga, jadi kau tidak akan kesepian." Ujar Razel.

"Yap, itu benar.Jangan terlalu murung untuk hal itu." Ujar Mili.

Mereka memberikan semangat untuk Bireu agar tidak terlalut dalam kesedihan nya.Bireu sedikit bersemangat dan kembali normal setelah disupport oleh mereka.

"Ya, baiklah.Aku akan melupakan kejadian itu dan berusaha untuk move on." Ucap Bireu.

"Nah, begitu dong.Aku saja bersemangat!" Ujar Razel.

Saat Razel mengatakan itu, Bireu mendapatkan sebuah ide untuk menjahili Razel.Sepertinya itu akan sedikit menghibur baginya.

"... Oh iya Razel, kau masih tidak punya pacar kah sampe sekarang?" Tanya Bireu sedikit main main.

"Eh? Kenapa kau mengatakan itu hah?" Tanya Razel sedikit kesal.

"Hmmm, gimana ya...Kau sepertinya sangat sulit mencari seorang cewek kan? Sifatmu yang malu akan sulit kau tau." Ucap Bireu.

"Sudah kubilang aku tidak malu!!" Razel pun memalingkan wajahnya.

Razel sedikit kesal dengan perkataan Bireu.Tetapi, ada benarnya yang dikatakannya, Razel emang sulit untuk berkomunikasi dengan seorang perempuan secara normal.

Razel juga sebenarnya menyukai seseorang untuk sekarang.Dan orang itu ada di samping dirinya, yaitu Mili.

"(Terkikik kecil) Sudahlah kalian...Jangan seperti itu." Ujar Mili sambil tersenyum.

Beberapa jam telah berlalu, akhirnya mereka selesai berbincang bincang.Waktu sudah menunjukkan sore hari dan mereka pulang kearah yang berbeda.

Mili dan Razel pulang bersama sementara Bireu harus berjalan berlawanan karena tempat tinggalnya berbeda.

"Kenapa aku merasa kesepian lagi ya..." Ujar Bireu dalam hati.

Ia seperti tidak ada harapan lagi untuk menjalani  hidup.Tetapi, ia berusaha untuk menyingkirkan pemikiran hal itu dan kembali fokus.

Saat ia sedang berjalan, suara seperti sesuatu hal muncul di dalam gang.Sepertinya itu bukan suara biasa.

"Huh?" Ia mendekati gang itu dan melihat bahwa ada beberapa orang disana.

Ia mengendap ngendap agar tidak ketahuan oleh mereka.

"Pak, tolonglah berikan gaji saya pak.Gaji saya belum diberikan oleh bapak selama dua bulan ini... Saya ingin memberikan nya ke keluarga saya pak." Ujar salah satu lelaki tua.

"Heh, kenapa aku harus membantu orang bodoh seperti mu? Buang buang waktu saja!" Bos itu menendang bapak itu sampai tersungkur ke tanah.

Para pengawalnya juga memukuli bapak itu sampe ia benar benar pingsan dan tidak berdaya.Bos itu dan para pengawal nya pergi keluar dari gang tersebut.

Saat ingin keluar dari gang, tiba tiba mereka dihadang oleh satu orang yang memakai sebuah topeng.Mereka terkejut dengan kemunculan orang itu secara tiba tiba.

Tapi, mereka juga terkejut bahwa yang menghadang mereka adalah orang yang dicari sebagai buronan.Topeng yang dipake orang itu sangat persis dengan posternya.

"Sialan... Dia disini...Semuanya se-" Serangan mendadak dari orang bertopeng itu menjatuhkan mereka semua.

Mereka semua tergeletak di tanah karena serangan yang lumayan kuat.Beberapa dari mereka sepertinya sulit untuk berdiri...

"Berikan uangnya..Atau kalian akan mati disini!" Ujar Orang bertopeng itu.

Mereka tanpa basa basi langsung memberikan koper itu dan berlari menjauh dari orang bertopeng itu.

"Hah.. " Orang itu melepaskan topengnya dan ternyata itu adalah Bireu.

Ia berjalan kearah bapak tadi yang dipukuli oleh mereka dan memeriksanya.Sepertinya dia memiliki luka yang harus segera diobati.

"Sepertinya aku harus membawa dia ke rumah sakit." Ujar Bireu.

Setelah beberapa saat mereka sampai di rumah sakit.Bapak itu segera mendapatkan pertolongan yang cepat untuk mengobati luka lukanya.

Beberapa saat berlalu, Bireu akhirnya keluar dari rumah sakit itu.Tetapi, ia memikirkan sesuatu hal sekarang.Tentang perkataan bapak itu di rumah sakit.

"Terima kasih ya nak, kamu sudah bantu bapak ke rumah sakit." Ucap bapak itu.

"Sama sama pak.Oh iya..(memberikan tas tadi ke bapak itu) ini untuk bapak.Tadi ada seseorang yang memberikan tas berisi uang." Ujar Bireu.

"Sepertinya aku beruntung ya... Aku bisa mencukupi keluarga ku.Oh iya, kamu bisa mengambil beberapa uang itu sebagai imbalannya." Bapak itu membuka tas itu.

Tetapi, Bireu menolak apa yang dikatakan bapak itu.Dia membantu hanya karena kasihan dan tidak ingin ada imbalan sedikit pun.

"Tidak usah pak, itu untuk bapak saja... Jika bapak memaksa, kasih saja ke teman teman bapak yang membutuhkan.Aku tidak bisa menerima hal seperti ini..." Ucap Bireu.

"Baiklah kalau begitu.Bapak akan menuruti apa yang adek bilang...(Tersenyum) Sekali lagi Terima kasih ya, dek.Bapak tau kamu memiliki masa depan yang cerah suatu saat." Ucap bapak itu.

Bireu seketika diam dan hanya mengangguk saja.Ia tidak dapat menjawabnya ataupun membalas perkataannya.Sesuatu mengganjal ada di pikirannya sekarang...

"... " Bireu terus berjalan dalam diam dan hening sekarang.

"Hah, entahlah apakah aku memilih masa depan yang cerah atau tidak.Aku sudah tidak peduli lagi dengan hal itu." Bireu berjalan sambil menunduk seperti merasakan kesedihan yang mendalam.

Ia pun kembali memakai topengnya untuk menutupi wajah yang menyedihkannya.Ia tidak mau orang lain melihat dirinya seperti ini.

Saat berjalan di pinggir jalan, Ia melihat seorang gadis yang sedang duduk sendirian di kursi.Ia nampak seperti sedih dan tidak melakukan aktivitas apapun disana.Hanya melamun dan tenggelam dalam pikirannya.

"... " Bireu menghampiri gadis itu.

"Permisi, apa yang kau lakukan sendirian disini?" Tanya Bireu.

Gadis itu terkejut mendengar suara Bireu.Ia langsung menjauh dari Bireu dan mulai ketakutan.

"Pergi!! Menjauhlah dariku!!!" Ucap gadis itu.

"Eh... Tunggu.Aku bukan bermaksud menyakiti mu.Tapi aku hanya-" Bireu sedikit panik.

Suara gadis itu semakin kencang saat menyuruh Bireu untuk menyingkir.

"Menjauhlah dariku!!! Wajahmu menyeramkan!!" Ucap Gadis itu.

Ia pun menutup matanya sehingga tidak melihat kearah Bireu.Saat itu, Bireu langsung tersadar apa yang dikatakan nya.Mungkin dia takut dengan topeng miliknya...

"Hah... Sebentar." Bireu pun melepaskan topengnya.

"Sudah kan? Sekarang kau tidak perlu takut.Aku sudah melepaskan topengnya."Ucap Bireu.

Gadis itu sedikit ragu dengan perkataan Bireu.Tapi, ia memberanikan diri untuk melihat Bireu sekarang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!