Setelah mereka istirahat, pekerjaan dilanjutkan kembali.Mereka terus bekerja sampai waktu yang ditentukan jadwal selesai.Sore hari tiba, sudah saatnya pekerjaan semuanya selesai untuk hari ini...
Mereka duduk serentak karena kelelahan yang berlebihan.Keringat mereka keluar sangat banyak seperti saat mandi di rumah.
"Hah... Hah... " Nafas dari Razel.
"(Menghela napas) Sangat lelah sekali hari ini...Perasaan tidak separah ini lelahnya." Ucap Bireu.
"Kau... Kau benar.Ini lebih lelah daripada biasanya." Ujar Razel.
Saat sedang beristirahat, seorang cewek sedang memberikan botol yang berisi air kepada para pekerja.
"... " Razel sedikit diam.
"Huh? ada apa kau?" Tanya Bireu.
"Oh... Tidak ada.Aku hanya kelelahan saja." Ujar Razel.
Ia hanya memandangi cewek itu saat sedang membagikan air.Dia seperti sedikit terhipnotis karena kecantikan dari gadis yang dilihatnya.
"Oh, sepertinya aku paham...Kau menyukai dia kah?" Tanya Bireu yang penasaran.
"Eh... Itu... (Sedikit gagap) Itu hanya pikiran kau saja kali...Aku tidak..." Razel berusaha menutupi bahwa ia suka kepada cewek itu.
"Sudahlah, aku tau itu.Kau kemarin juga melihat dirinya secara diam diam saat bekerja kan?" Tanya Bireu sedikit menggoda.
"Eh... Aku-" Saat Razel ingin melanjutkan pembicaraannya, Cewek itu datang menghampiri mereka berdua.
"Halo Bireu, Razel.." Sapa Cewek itu.
Razel sedikit terkejut dan hampir gagap saat di sapa Cewek itu.Sepertinya dia tidak biasa disapa cewek...
"Halo Mili, Seperti biasa ya... Kau membagikan air kepada yang lain." Ucap Bireu.
"Ya, Lagipula hari ini sangat lelah bagi yang lain.Tapi setidaknya ada yang bisa aku bantu untuk mereka semua." Ucap Mili.
"Begitu ya... Baiklah, kau emang ingin membantu yang lain...Tapi jangan sampai lupa menjaga dirimu sendiri." Ucap Bireu.
"Aku paham untuk itu, Oh iya ini untuk kalian berdua." Mili memberikan botol air ke Bireu dan juga Razel.
"Terima kasih Mili..." Ujar keduanya.
"Sama-sama." Mili mengangguk.
Mereka minum air yang ada di botol itu hingga habis.Sedikit rasa kelegaan dan haus sudah hilang sepenuhnya.
"Hmmm, oh iya... Mili kau tidak takut jika airmu itu habis kah? Karena kau sering membagikan nya kepada yang lain." Tanya Bireu.
"Oh itu, aku tidak takut jika kehabisan.Lagipula kakakku yang menyuruh membawakan beberapa botol air di toko untuk dibagikan ke para pekerja yang lain." Ujar Mili.
"Eh? Kakakmu bekerja di sebuah toko?" Tanya Bireu.
"Kau tidak tau kah Bireu? Kakaknya emang berjualan di toko.Ia berjualan di tengah kota, arah ke rumahmu kau tau." Ujar Razel.
"Eh? Aku tidak tau.Ternyata itu kakakmu yang biasanya berjualan ya... Aku baru tau." Ujar Bireu.
Untuk hal ini, aku emang tidak tau seseorang yang ada di toko itu sebenarnya... Tetapi ternyata itu adalah kakaknya Mili.
"Ya, aku emang jarang sekali terlihat di toko kakakku.Aku biasanya mencari kerja sendiri.Jadi, tidak selalu di toko." Ujar Mili.
"Hmmm, begitu ya... Oh iya Mili, kenapa kau tidak ikut bekerja dengan kakakmu? Kenapa harus bekerja disini?" Tanya Razel.
"Oh itu, hmmm rahasia..." Ujar Mili sambil tersenyum.
"Eh, kenapa begitu? Aku juga ingin tau..." Ucap Razel.
Bireu hanya diam saja dan menyimak pembicaraan mereka.Ia sebenarnya mengetahui sesuatu tentang Mili.
"... (Berbicara dalam hati) huh, aku tau kenapa Mili tidak memberitahu kami.Dia juga anggota petugas Corocal disini." Ujar Bireu.
"Dia sengaja menyembunyikan identitas nya untuk memata matai bos itu sebenarnya... Aku pernah menyusup ke tempat pertahanan Corocal dan aku melihat beberapa data penjaga disana." Lanjutnya.
Beberapa waktu sebelumnya, ia pernah menyusup ke markas Corocal sendirian saat itu.Ia melakukan itu untuk memeriksa sebuah dokumen disana.
"Hmmm, (melihat beberapa dokumen) Aku belum menemukan sesuatu hal yang aku cari disini.Apakah mereka menyimpan nya di tempat lain?" Tanya Bireu.
Saat membuka sebuah lembaran lainnya, ia melihat sebuah wajah yang tidak asing bagi dia.
"Huh? Mili? Ternyata dia salah satu anggota Corocal ya... Aku baru tau." Ujar Bireu.
Ia sedikit terkejut melihat itu dan Mili juga teman kerjanya juga saat itu.Jadi, dia tidak bisa membayangkan kalau ketemu dia dalam kerja resminya itu.
Setelah beberapa saat, ia mendengar suara langkah kaki mendekat kearah ruangan itu.
"Eh..." Bireu bersembunyi di balik jendela yang sudah ia gunakan untuk masuk atau keluar dari ruangan secara bebas.
Orang itu masuk ke dalam ruangan.Sepertinya itu seorang penjaga Corocal perempuan yang masuk ke dalam ruangan...
"Hah... Kenapa ruangan ini berantakan ya.Aku malas sekali berberes..." Orang itu membereskan dokumen yang berserakan di meja.
Bireu sedikit mengintip ke ruangan itu dan dia melihat bahwa itu adalah Mili yang masuk ke dalam ruangan.
"Eh, Mili? Sangat kebetulan dia masuk kesini... Berarti data itu tidak salah." Ujar Bireu.
"Hah... Aku harus memeriksa tempat kerja Bireu dan yang lainnya.Karena atasannya melakukan banyak pelanggaran yang seharusnya mereka di penjara." Ujar Mili.
"... Ternyata, itu alasannya dia bekerja di tempat kerja itu." Ujar Bireu.
Ia memikirkan kejadian saat itu dan alasan ia sedikit berhati hati dengan Mili karena dia adalah anggota petugas Corocal.
"Hmmm, aku tidak tau apakah kakaknya juga ikut sebagai penjaga Corocal atau tidak.Saat aku disana, aku tidak melihat bahwa ada foto kakaknya disana." Ujar Bireu.
Beberapa saat telah berlalu, mereka semua akhirnya pulang ke rumah masing masing.Bireu juga berjalan sendirian di jalanan yang malam.Beberapa orang masih berlalu lalang melintasi jalan yang sama.
"... (Masih mengingat kejadian tadi) Sepertinya aku juga harus waspada dengannya.Jika tidak, aku akan tertangkap olehnya.Tetapi... Aku juga tidak ingin melukainya..." Ujar Bireu.
Saat ia memikirkan hal itu sambil berjalan, ia menemukan sebuah toko yang masih buka di tengah kota.
"... Hmmm, sepertinya aku ingin ke toko sebentar... Mungkin membeli beberapa keperluan." Ia masuk ke dalam toko itu.
Toko itu masih ada beberapa orang yang berbelanja.Mungkin mereka juga habis pulang dari pekerjaan yang melelahkan...
Walaupun begitu, beberapa barang juga sudah ada yang habis di rak masing masing.Tapi, setidaknya sisanya masih aman tidak kehabisan...
Ia berjalan ke tempat rak makanan dan juga minuman.Ia mengambil beberapa barang dan memasukannya ke dalam keranjang belanjaan.
Setelah semua keperluan sudah ia masukan.Ia ingin berjalan kearah kasir.Saat ingin berjalan, ia melihat seseorang yang dikenalnya.
"Hey, Bireu!" Ternyata itu adalah Mili.
"Oh, kau Mili... Kau sedang apa kesini?" Tanya Bireu.
"Oh, ini adalah toko kakakku.Makanya aku ada di sini sekarang." Ujar Mili.
"Begitu ya, kukira kau sedang berbelanja disini... Maaf aku tidak tau soal itu." Ucap Bireu sambil tersenyum.
"Tenang saja Bireu, tidak perlu khawatir." Ucap Mili.
Bireu berusaha untuk tetap tenang dalam situasi sekarang.Walaupun hanya bertemu di tempat belanja, kalau identitas nya tau bakal beda nasib nanti...
"Sepertinya... aku sudah selesai berbelanja, aku akan ke kasir sekarang." Ujar Bireu.
"Baiklah, akan aku antar saja sekalian." Ujar Mili.
Mereka berjalan bersama menuju ke tempat kasir.Disana ada seorang perempuan cantik yang sedang menjaga tempat kasir.
Rambutnya yang berwarna kuning dan kelopak mata caramel yang indah membuat nya sangat cantik.Terlebih lagi... Badanya yang ramping menambah keindahan yang luar biasa.
"Kak Tasya, ini Bireu yang aku ceritakan kemarin." Ujar Mili saat sampai di tempat kasir.
Nama kakaknya Mili adalah Tasya, dia bekerja di toko yang ada di pusat kota Niua.Ia sepertinya seorang kasir di tempat ini kalau dilihat.
Tasya mendengar suara itu walaupun sedikit tersentak.Ia langsung melihat kerah sumber suara tersebut.
"Oh, Mili... Dan juga Bireu, yang pernah diceritakan adikku.Selamat datang..." Ujar Tasya.
"Ya,Berarti Tasya itu kakak dari Mili?" Tanya Bireu.
"Yap, itu benar... Baiklah aku akan ke belakang sebentar." Ujar Mili.
Mili pergi ke belakang sebentar untuk melakukan sesuatu hal.Setidaknya dia berencana untuk menangkap diriku lebih cepat...
"Sepertinya, kau sudah akrab sekali dengan Mili ya." Ujar Tasya.
"Ya... Lagipula dia adalah teman satu kerjaku.Jadi aku akrab dengannya...Walaupun dia baru masuk dua bulan juga." Ucap Bireu.
"Ya, setidaknya berteman baiklah dengannya.Hmmm... Mili juga menceritakan tentang dirimu juga.Jadi aku sudah paham dengan dirimu..." Ujar Tasya.
"Eh? Jadi kau sudah tau diriku?" Tanya Bireu dengan terkejut.
Setidaknya dia belum dikenali sebagai penjahat untuk saat ini.Sedikit keberuntungan masih ada di pihakku, itulah yang aku pikirkan.
"Yap, oh iya...kau juga tadi melawan salah satu pengawal di tempat kerja ya?" Tanya Tasya.
"Oh itu... ya itu benar.Pengawal itu bersikap kasar kepada para pekerja yang lain.Makanya aku melakukan itu." Ujar Bireu.
"Hmmm, kenapa kau tidak melaporkan itu ke petugas Corocal?" Tanya Tasya.
"... Karena aku belum cukup bukti itu saja." Ucap Bireu.
Bireu tidak salah dalam mengatakan ini, lagipula jika hanya bukti ucapan saja tidak cukup.Makanya dia terus mengumpulkan beberapa bukti lainnya.
"Begitu ya... (Melihat belanjaan Bireu) eh, aku kelupaan kalau kamu sedang belanja.Aku akan menghitungnya..." Tasya pun mengambil keranjang Bireu dan menghitung hasil belanjaannya.
"Baiklah, totalnya 175 pieces." Bireu pun memberikan uang yang pas dan mengambil plastik belanja itu.
"Terima kasih, kak Tasya." Ujar Bireu.
"Ya... Sama sama." Ujar Tasya.
Bireu berjalan pergi keluar dari toko itu.Perasaan lega darinya sedikit lepas karena selesai di introgasi.
"Ini bagaikan menghadap ke neraka yang..." Ujarnya.
Bireu berjalan menuju ke rumahnya.Ia tak bisa berhenti memikirkan perkataan Tasya yang sedikit mengganjal di pikirannya.
"Huh, entahlah aku sudah pernah melaporkan...nya tapi tidak ditanggapi oleh petugas Corocal." Ujar Bireu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments