Penolakan Lamaran

Setelah kejadian itu, Ia beranjak pergi tidur sampai matahari muncul.Sinar matahari yang masuk menandakan bahwa pagi sudah muncul dan hari ini sudah dimulai...

"Hah..." Bireu bangun dari tidurnya dan meregangkan otot-ototnya.Ia masih dalam keadaan lesu karena masih sedikit mengantuk.

"Huah... (Menguap) jam berapa sekarang?" Ia melihat ke arah jam dinding.Waktu sudah menujukan pukul 8 pagi.Sudah hampir siang jika dilihat lihat...

"Ya baiklah, lagipula hari ini tidak ada yang - (teringat sesuatu) alamak, hari ini ya... Bodohnya aku." Bireu langsung mengambil baju ganti beserta handuk.

Ia langsung pergi ke kamar mandi dengan cepat dan mulai membersihkan diri.Ia baru mengingat hari ini... Yah, bisa dibilang hari spesial.

Dia sudah menandakan tanggal ini sebelumnya... Makanya dia begitu semangat untuk menjalaninya.

Dan Yap, hari ini adalah hari untuk melamar seseorang yang ia cintai dan ia sayangi sepenuh hati... Kurasa.

Akhirnya setelah 10 menit, ia sudah selesai mandi dan bersiap siap untuk menjalani kencan hari ini.Dia berjalan ke sebuah cermin kaca dan memperlihatkan dirinya di pantulan cermin.

"Baiklah, sepertinya ini sudah keren bagiku." Ujar Bireu.

Ia memakai jaket berwarna hijau dengan kaos lengan panjang berwarna putih di dalamnya.Celana panjang yang berwarna hitam menambah keremajaan dirinya.

Bireu biasanya memakai jaket berwarna biru saat berpergian kemanapun.Dia ingin tampil beda di depan orang yang ia sayangi agar tidak terlihat terlalu kaku...

Ia kemudian berjalan ke rak sepatu dan memakai sepatu berwarna putih.Ia meninggikan kaos kaki berwarna putih agar tidak terlalu dingin di tempat luar.

Maklum saja, tempat bersalju di Niua juga lumayan dingin.Kalau memakai pakaian tipis itu sangat sedikit menyiksa.Untung saja saat siang hari tidak terlalu dingin.

"Okelah, sudah waktunya...Aku akan pergi sekarang..." Bireu langsung berjalan keluar untuk memulai kencan nya.

Saat membuka pintu, sebuah wajah seorang perempuan yang cantik berada di depan pintu.Rambutnya yang terurai panjang hitam menambah daya tarik bagi yang melihat nya.

"Eh? Kau sudah disini daritadi Lina?" Tanya Bireu.

"Ah... I-iya.Aku baru saja ingin mengetuk pintu tadi..." Ujar Lina.

"Baiklah, lagipula kita akan kencan hari ini." Ujar Bireu.

Saat ingin menggapai tangan Lina, tiba tiba Lina menarik tangannya sedikit menjauh dari Bireu.Apakah ada yang terjadi hari ini?

"Huh? Ada apa?" Tanya Bireu.

"Ti-tidak apa apa.Aku masih sedikit malu jika harus melakukan itu di depan umum..." Ujar Lina.

"Baiklah... Aku paham untuk hal itu.Ayo jalan!" Bireu mengunci pintunya dan berjalan duluan.Dan Lina mengikuti dari belakang Bireu.

Mereka menghabiskan waktu di taman yang agak ramai, mengobrol dan berkeliling untuk melihat lihat.Mereka terus bersama kemanapun mereka pergi.

Tempat yang sering turun salju terkadang indah dan juga bagus.Walau hanya memperlihatkan salju saja... Tetapi itu cukup untuk menenangkan mereka berdua.

Suara canda dan tawa menghiasi mereka dalam berbicara.Sepertinya dunia ini milik mereka berdua ya...

Salju juga turun secara perlahan dan kemungkinan juga tidak terlalu dingin untuk saat ini... Sepertinya alam mendukung hal semacam ini?

"Hmmm... Bireu.." Ujar Lina.

"Huh? Ada apa Lina?" Tanya Bireu.

"Hmmm, nanti sore... Kita pergi ke tempat makan biasanya kita datangi ya?" Ujar Lina.

"Baiklah, tenang saja... Kita emang bakal kesana kok." Ucap Bireu sambil tersenyum.

Lina menganggukkan kepalanya menandakan dia juga setuju pergi kesana.Sore hari sudah tiba, sudah saatnya mereka berjalan ke tempat makan yang biasanya mereka kunjungi.

"Fiuh, ku kira tadi agak ramai disini..." Ujar Bireu.

"I-iya, aku juga berpikir seperti itu." Ucap Lina.

Mereka duduk di dalam tempat makan dan sedikit bersantai disana.Walaupun keadaan diluar tidak begitu ramai, tetapi di dalam sudah ada beberapa orang yang sedang makan juga.

"Oh iya, aku ke kamar mandi dulu ya... Kau tunggu saja disini." Ujar Bireu.

"Ba-baik..." Ujar Lina.

Bireu berdiri dan berjalan menuju ke sebuah toilet.Dia akhirnya masuk ke dalam toilet dan melihat kearah sebuah cermin.

"Hah... Aku gugup.Bodoh sekali diriku kalau hal seperti ini..." Ujar Bireu.

"Dia sudah duduk disana... Apakah aku harus memberikan cincin itu sekarang ya?" Tanya Bireu dalam dirinya.

Bireu belum pernah melakukan hal seperti ini sebelumnya, makanya ia sangat gugup saat ingin membuat sebuah kejutan.

"Hmmm, lama kelamaan perutku semakin sakit jika terlalu gugup.Tapi, aku juga bingung harus memberikannya gimana! " Ujar Bireu.

"Kalau terus begini... Bakal ngestuck terus malahan sialan!" Lanjut Bireu.

Setelah berdebat dengan dirinya dalam waktu yang agak lama, akhirnya ia memberanikan diri untuk mencoba melamarnya.

"Yok, bisa yok... Jangan malu, nanti saja malunya kalau udah selesai!" Ucap Bireu.

Ia bergegas keluar dari kamar mandi dan berjalan kembali ke kursinya.Sekarang ia sudah sedikit pede untuk sekarang...

"(Duduk di kursi) Lina... Aku ingin mengatakan sesuatu padamu." Ujar Bireu.

"Sesuatu?" Tanya Lina.

"Ya... Jadi... (Mengeluarkan sebuah kotak cincin) Aku ingin melamarmu sekarang, apakah kau bersedia menerimanya?" Tanya Bireu.

Suasana di tempat makan itu tiba tiba sunyi.Tidak ada suara sama sekali bahkan beberapa mata tertuju apa yang dilakukan oleh Bireu.

Padahal, Bireu juga tidak membuat suara yang keras saat melamar Lina.Tetapi, beberapa mata juga sepertinya tidak kalah cepat untuk menangkap momen itu.

"Ehmmm.... " Lina masih ragu ragu.

"Oh, kau masih gugup ya... " Ucap Bireu.

"Ti-tidak... Tapi, aku tidak bisa... " Lina tiba tiba berdiri dari bangku nya dan berlari keluar.

"Eh... Lina tunggu!" Bireu mengikuti Lina yang keluar dari toko makanan itu.

Suasana sekejap berubah yang awalnya damai dan romantis berubah menjadi sedikit ramai karena hal ini.Lina akhirnya berada di luar toko makanan diikuti juga dengan Bireu.

"Lina... Ada apa?" Tanya Bireu.

"Bireu... Aku... Ingin memberitahu mu sesuatu.." Ucap Lina.

"Huh?" Wajah bingung Bireu muncul.

Dia sedikit tidak paham apa yang dilakukan Lina.Ia menganggap seperti ada sesuatu yang disembunyikan darinya.Permasalahan? Atau... Kekecewaan?

"Bireu... Ada yang ingin aku katakan padamu.Tapi, setelah ini kamu harus menerima hal itu..." Ujar Lina.

"... Baiklah.Katakan, sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya Bireu.

"Sebenarnya... Hubungan kita tidak direstui oleh orang tuaku.Mereka melarang hubungan ku denganmu untuk jenjang selanjutnya." Ujar Lina.

"Ta-tapi... Kenapa begitu?" Tanya Bireu keheranan.

"Aku tidak tau... Dan juga mereka sudah menjodohkan diriku dengan orang lain sekarang." Ucap Lina.

Hati Bireu sangat sakit setelah mendengar pernyataan dari Lina.Tidak disukai? Perjodohan? Seburuk itukah diriku dimata orang tuanya?

Pukulan telak sudah diterimanya sekarang... Mungkin emang tidak bisa dipaksakan lagi.Tetapi, siapa yang akan menjadi jodoh si Lina?

Seorang laki laki datang mendekat kearah mereka.Badannya yang tinggi dan sedikit kekar menambah aura intimidasi nya.Pakaian nya juga bukan sembarangan, apakah dia dari golongan orang kaya?

"Oh, kau disini Lina... "Ujar laki laki itu.

"Huh? Siapa dia?" Tanya Bireu sambil menunjuk kearah laki laki itu.

"Dia Marco... Tunanganku." Ucap Lina.

Seketika Bireu hening sejenak saat mendengar perkataan itu.Sepertinya... Ini sudah selesai ya...

"Yap, namaku adalah Marco Hiruki.Senang bertemu denganmu...(melihat kearah Lina) Ayo pergi, orang tua kita sudah menunggu." Marco menarik tangan Lina dan berjalan pergi meninggalkan Bireu sendirian.

Kesedihan, kekecewaan bahkan kekesalan muncul secara bersamaan pada dalam diri Bireu.Apakah ini salahku selama ini? Atau... Aku emang tidak pantas untuk mendapatkan dirinya?

Ia melihat Marco dan juga Lina berjalan menjauh dari dirinya.Semakin jauh mereka berjalan, semakin tidak terlihat oleh pandangan Bireu.

"Begitu ya... Manusia sampah seperti diriku tidak layak mendapatkan seseorang yang sangat dicintai dan disayangi.Dan aku... Bukanlah manusia berakhlaq seperti lainnya." Ujar Bireu dalam hati.

Ia menggenggam kedua tangannya karena kekesalan dan kekecewaan itu.Gagal melamar seseorang dan juga gagal menjadi yang terbaik Untuknya... Itu sangat menyakitkan.

Di tempat lain, terdapat seseorang yang berada di ruangan kantor pribadi.Orang itu mengecek beberapa dokumen yang ada di meja miliknya.

Tetapi, beberapa lama kemudian seorang gadis muda datang menemui orang tersebut.Tubuhnya yang ramping dan juga berpenampilan menarik seperti ciri khas dari dirinya.

"Akhirnya kau tiba juga disini..." Ujar laki laki itu.

"(Berhenti berjalan) ya, sesuai arahan dari dirimu senior..." Ujar gadis itu sambil membenarkan kacamata nya.

Sepertinya laki laki itu merupakan senior dari seorang gadis itu.Mungkin mereka pernah menjadi satu organisasi mungkin...

"Baiklah, kita langsung ke intinya saja... Kau sudah tau kan informasi yang aku berikan padamu?" Tanya Seniornya.

"Yap, aku harus menangkap orang yang ada di informasi tersebut kan?" Tanya gadis itu.

"Kau benar... Lakukan saja dengan caramu.Aku tau, kau memiliki banyak cara untuk menangkap nya dengan mudah." Ujar Senior.

"Ya, aku paham.Baiklah aku akan melakukannya sekarang... Setelah beberapa menit, mungkin ada cara yang menarik untuk menangkap nya dengan mudah." Ujar gadis itu.

Ia berjalan pergi meninggalkan Seniornya yang masih duduk di kursi kantornya.

"... Heh, aku mengandalkan dirimu.Hela..." Ujar Senior.

Hela, itu adalah nama gadis itu.Tetapi, sepertinya itu nama panggilan kerja... Dan mungkin saja dia ada nama lainnya di kehidupan sehari harinya.

Terpopuler

Comments

Lalula09

Lalula09

Jantung rasanya mau copot!

2025-07-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!