Keesokan harinya.
Pagi-pagi sekali Ricky sudah rapi dengan setelan jas warna gelapnya berjalan menuruni tangga.
Saat turun ke lantai dua ia menuju kekamar kakeknya terlebih dahulu.
"Kek, ayo kita sarapan dulu!" Ucap Ricky sambil mengetuk pintu kamar kakeknya namun tidak terdengar jawaban dari kakek. Ia pun mencoba menelepon kakeknya namun tidak dijawab oleh kakeknya.
Ricky merasa cemas mengingat penyakit jantung yang diderita kakeknya, karena baru kali ini ia mendapati kakeknya begitu marah bahkan tidak ingin bertemu dengannya.
"Bawakan kunci duplikat kamar kakek, cepat!!!" Titah Ricky pada salah satu penjaga rumah melalui teleponnya.
Tak lama kemudian penjaga rumah berbadan besar itu muncul dengan membawa kunci duplikat dan membukakan pintu kamar kakek.
Dengan cepat Ricky melangkah masuk setelah pintu terbuka. Ia melihat kakeknya duduk bersandar dikepala ranjang king sizenya dengan tatapan kosong. Kakeknya tidak menyadari kedatangan Ricky.
Ricky menghela nafasnya dan perlahan mendekati kakeknya. Ia duduk ditepian ranjang menghadap kakeknya.
"Apa kakek masih marah padaku? Sampai mengunci kamar karena tidak mau melihatku?" Tanya Ricky dengan lembut sambil memegang tangan kakeknya.
Kakeknya menoleh menatap Ricky dengan wajahnya yang terlihat sedih.
"Kakek sangat sedih selalu memikirkanmu Ricky. Kakek ini semakin tua. Kakek ingin sekali melihatmu segera menikah dan hidup bahagia dengan seseorang yang benar-benar tulus mencintaimu!" Ucap kakeknya dengan serius menatap Ricky.
"Lalu kakek ingin aku bagaimana? Aku tidak punya waktu untuk memikirkan itu kek." Ucap Ricky merasa sedih dan bingung melihat kakeknya yang selalu mengkhawatirkan kehidupannya.
"Kakek hanya ingin kamu bahagia Ricky. Tapi, apa kamu juga ingin melihat kakekmu ini bahagia?" Tanya kakeknya dengan serius menatap Ricky.
"Tentu saja kek! Aku akan melakukan apapun untuk kakek. Aku sangat menyayangi kakek, kakek segalanya bagiku!" Jawab Ricky dengan tegas.
Kakeknya tersenyum membuat Ricky merasa lega.
"Kamu akan melakukan apapun untuk kakek?" Tanya kakeknya dan Ricky menganggukan kepalanya sambil tersenyum kepada kakeknya.
"Kalau begitu kakek ingin kamu mengantar kakek menemui gadis itu dirumahnya!" Lanjut kakeknya dengan senyum yang makin mengembang.
Ricky terdiam mengernyitkan keningnya lalu mengalihkan pandanganya kearah lain. Ia merasa ada yang aneh dengan permintaan kakeknya. 'Apa kakek ingin memaksaku untuk meminta maaf kepada gadis konyol itu? Tidak mungkin!' Gumam Ricky dalam hati merasa cemas.
"Kamu akan melakukan apapun kan untuk kakek?" Kakeknya mengulangi pertanyaannya kembali kepada Ricky.
Ricky tidak bisa harus menjawab apa kepada kakeknya. Terpaksa ia mengangguk mengiyakan dan memaksakan senyumnya kepada kakek. Ia sudah terlanjur berjanji kepada kakeknya akan melakukan apapun untuknya.
'Awas kau gadis sialan!'
Ricky menghela nafasnya panjang lalu menghembuskannya dengan pelan mencoba menahan emosinya. Tidak mungkin ia menunjukkan kemarahannya pada kakeknya. Yang ada, kakeknya akan semakin kecewa dan marah kepadanya.
"Kek, aku tidak tau dimana tempat tinggal gadis itu." Ucap Ricky sambil menatap kakeknya berharap kakeknya berubah pikiran meski ia sangat mengenal bagaimana kakeknya yang akan dengan mudah menemukan alamat yang ia cari.
"Kamu tenang saja Ricky. Kakek sudah tau dimana Arabella tinggal. Nanti kakek akan memberikan alamatnya kepadamu." Ucap kakeknya dengan tersenyum lebar menepuk-nepuk lengan cucu kesayangannya.
'Benarkan dugaanku? Sudah pasti kakek akan langsung bertindak!'
Ricky menghela nafasnya kembali mencoba untuk menormalkan emosinya. Tempramen Ricky dulu sangat baik, namun setelah orang tuanya meninggal dalam kecelakaan, ia berubah menjadi pendiam dan mudah emosi. Ia bisa kembali lagi menjadi baik saat mengenal dan menjalin hubungan dengan Monica.
Tapi setelah wanita yang dicintainya membohonginya dan mengkhianatinya, tempramennya menjadi lebih buruk lagi dari sebelumnya. Dan hanya dengan kakeknya saja ia bisa bersikap sangat lembut.
"Baiklah kek. Tapi pagi ini aku ada meeting yang sangat pentingl" Jawab Ricky dengan menatap kakeknya.
"Apa lebih penting dari kakek?" Tanya kakeknya, seketika membuat Ricky merasa tersentak hatinya. Ia mengerutkan alisnya.
Ricky sedikit menundukkan wajahnya dan menghela nafasnya dalam-dalam lalu menghembuskannya dengan pelan.
"Kek, bahkan aku rela mengorbankan nyawaku demi kakek! kenapa kakek bertanya seperti itu?" Jawab Ricky dengan menatap kakeknya.
Mana mungkin pekerjaannya lebih penting dari kakeknya! Bahkan nyawanya akan ia korbankan demi kakeknya. Kakeknya adalah satu-satunya hal terpenting dalam hidupnya.
Kemarin saja, ia langsung membatalkan pertemuannya yang sangat penting dengan kliennya dan ia harus mengeluarkan uang jutaan dolar sebagai ganti rugi atas pembatalan sepihak karena Ricky sangat mengkhawatirkan keadaan kakeknya yang tidak bisa ia hubungi.
Baginya, uang bukanlah segalanya. Ia akan mengorbankan apapun demi kakeknya.
"Kakek percaya kepadamu Ricky. Kalau begitu, pergilah! Selesai dulu pekerjaanmu Setelah itu, kamu jemput kakek dan kita kerumah Arabella!" Ucap kakeknya sambil tersenyum menepuk lengan cucunya.
***
Sesampainya diperusahaan, Ricky langsung menuju keruangan kantornya. Didalam ruangannya, ia sudah ditunggu Leo dan Dion yang merupakan sahabat baiknya selama ini. Mereka telah menunggu Ricky untuk meeting pagi ini.
"Akhirnya kau datang juga!" Seru Leo menatap sinis Ricky.
"Aku tadi ada urusan yang jauh lebih penting!" Ucap Ricky dengan wajah dinginnya lalu berbalik dan keluar dari ruangannya diikuti oleh Dion juga Leo.
"Aku sudah menghubungi mereka untuk menunggu. Jadi kita tidak perlu terburu-buru!" Ucap Dion.
"Good! Kau memang selalu bisa diandalkan!" Jawab Ricky dengan wajah tanpa ekspresinya memuji Dion sebagai asisten pribadi sekaligus sekretarisnya yang selalu mengurus semua yang diperlukan oleh Ricky.
Mereka pun telah menuju Grissham Family Hotel menemui kliennya untuk *meetin*g. Karena klienya datang dari luar negeri untuk menandatangani kontrak kerja sama dengan Perusahaannya, sebagai Tuan rumah, Ricky sudah menyiapkan kamar hotel untuk kliennya menginap dan beristirahat selama urusan pekerjaannya selesai.
"Hallo Mr. Ricky!" Sapa kliennya begitu melihat Ricky datang.
"Hallo Mr. Jaxon!" Balas Ricky sambil menjabat tangannya.
"Ternyata anda jauh lebih tampan dari gambar yang ada dimajalah juga ditelevisi!" Ucap Mr. Jaxon memuji ketampanan Ricky sambil tertawa dengan logat bulenya.
"Terimakasih banyak Mr. Jaxon! Apa kita bisa mulai sekarang?" Ucap Ricky dengan ramah.
"Of course!" Jawab Mr. Jaxon.
Setelah Hampir dua jam membahas bisnis dan menyepakati kerja sama antar perusahaan milik Mr. Jaxon dengan perusahaan milik Ricky, Ricky kembali kekantor untuk mengecek berkas-berkas yang harus ia tandatangani. Ia merasa tidak fokus dengan pekerjaannya karena terus kepikiran tentang permintaan kakeknya yang memintanya untuk mengantarnya ke rumah gadis yang sama sekali tidak ia kenal bahkan ia begitu membencinya.
"Shit! Aku lebih baik pergi kekutub utara daripada harus pergi menemui gadis sialan itu!" Gumamnya sambil menggebrak meja didepannya merasa emosi.
"Kenapa kakek begitu peduli kepadanya? Bahkan kakek memarahiku didepannya! Benar-benar keterlaluan!" Lanjutnya sambil menyandarkan punggungnya disandsran kursi kebesarannya dan memijat pangkal hidungnya.
Ricky benar-benar sedang emosi dan merasa sangat kesal mengingat Bella, gadis yang baru beberapa menit dikenal oleh kakeknya dan membuat kakeknya terlihat begitu menyukainya dan peduli kepadanya.
Ricky meraih ponselnya yang ia letakan diatas meja kerjanya dan segera menghubungi Dion.
"Dion! Cari tau tentang gadis yang bernama Arabella yang kemarin bertemu dengan kakekku!" Titah Ricky dengan tegas tak terbantahkan.
"Oke Bos!" Jawab Dion dari seberang telepon langsung bergegas melaksanakan perintah dari Bosnya.
...*****...
...Hallo Readers😍...
...Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya! Terimakasih banyak!...
...🙏🏻😍😍😍...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 223 Episodes
Comments
Sapta Putra
knp Ricky membenci Bella, emang Bella salah apa
2022-09-08
1
Dhina ♑
Aku kembali
2021-08-12
0
Deni Erawati
sabar Ricky......😁
2021-01-06
3