Loving Again 05

"Papa mau beli minuman dulu, kamu mau apa Nak. Sayang, kamu mau nitip?"

"Tidak Mas, aku tidak usah. Alifa saja itu kalau mau nitip."

"Apa saja Pa yang penting seger."

Hendra mengerti, dia lalu melenggang menuju ke market. Saat ini dia dan keluarga kecilnya berada di bandara karena hendak pulang kembali ke Jawa.

Saat melihat ke dalam market yang kacanya memang transparan. Dia melihat wajah yang tidak asing. Awalnya ia pikir dirinya salah orang, namun saat memicingkan matanya, dia yakin bahwa wanita yang saat ini berdiri di depan kasir itu memang adalah orang yang dia kenal.

Hendra mempercepat langkahnya ketika wanita itu selesai membayar. Saat pintu akan dibuka olehnya, Hendra lebih dulu membukanya.

"Dewi, kamu Dewi kan?"

"Bukan, maaf Anda salah orang."

"Tidak mungkin. Aku tidak mungkin salah orang. Kamu Dewi, aku yakin betul. Dew, bagaimana kabar kamu? Kenapa kamu ada di sini? Sedang apa?"

Huuuf Fyuuuuh

Dewi mengambil nafasnya dalam-dalam dan membuangnya perlahan. Dadanya terasa begitu sesak, ada rasa kesal dan hendak berteriak tepat di depan wajah pria itu.

Pria yang telah meninggalkannya begitu saja dengan alasan tidak jelas itu kini dengan santai dan tenangnya bertanya tentang kabar.

Tangan Dewi mengepal kencang, rasanya ia ingin sekali melayangkan pukulan terhadap sang pria.

"Hendra Kusuma, kau masih hidup rupanya ya? Kabarku saaangat baik. Ada apa aku di sini tentu bukan urusan bagimu,"jawab Dewi dengan senyum yang mengembang. Dia tidak ingin menunjukkan rasa kesal dan amarahnya.

"Oh begitu. Ah ya, anu Dew, aku ... ."

Hendra tidak bisa menyelesaikan ucapannya karena Dewi sudah melenggang pergi. Dan anehnya, mata Hendra tak lepas dari sosok mantan istrinya itu.

"Kamu sama sekali tidak berubah ya Dew. Tetap cantik dan anggun. Bahkan cara jalanmu pun masih sama anggunnya dengan dulu."

Ada apa dengan Hendra, mengapa tiba-tiba dia memuji Dewi seperti itu. Padahal dia tahu persis bahwa dari sorot mata Dewi tak menyukai kehadirannya.

"Mas, ayo cepet. Kita udah mau boarding ini. Kamu ngapain saja sih, dati tadi kok tidka segera kembali. Itu anak kamu idah ribut sedari tadi."

"Oh Del, maaf. Ya sudah ayo cepat kembali. Aku tidak jadi beli minumnya."

Delia menatap aneh ke arah pria yang sudah puluhan tahun jadi suaminya itu. Dia mengikuti arah mata suaminya memandang, namun tak ada apapun di sana.

Akhirnya mereka berdua pun kembali ke tempat dimana anak mereka menunggu. Dan ketiganya bergegas menuju ke boarding pass untuk segera masuk ke pesawat.

Sesampainya di pesawat, Hendra yang duduk sendiri menjadi termenung. Dia kembali mengingat pertemuan dengan mantan istrinya yang hanya 3 bulan dia nikahi itu.

Wajah Dewi memenuhi pelupuk matanya. Sebuah kata terucap dari mulut pria tersebut. "Cantik,"ucapnya demikian.

Tak bisa dipungkiri oleh Hendra bahwa Dewi merupakan sosok wanita yang ayu. Keturunan darah biru yang mengalir pada tubuh Dewi dan memang pada dasarnya Dewi merupakan wanita yang anggun, membuatnya semakin nampak elok dalam segala perilakunya.

"Bukan hanya di luarnya saja, tapi di dalamnya pun sangat cantik."

Fantasi Hendra melalang buana. Dengan gila nya dia membayangkan kembali tubuh Dewi yang dulu pernah direngkuhnya.

Ya, bagaimanapun mereka dulu pernah menikah meski hanya 3 bulan. Dimana Hendra juga pernah mencumbu tubuh Dewi. Dan sekarang ketika bertemu kembali, dengan begitu tak tahu diri membayangkan kembali semua itu.

Pria berusia 50 tahun itu benar-benar tak ingat bahwa dia telah memiliki istri yang puluhan tahun menemaninya. Bagaimana bisa dia berani membayangkan bercumbu dengan wanita lain yang sudah jadi mantan istrinya.

"Sialan, dia bangun di saat yang tidak tepat begini."

Hendra menyilangkan kakinya, mencoba menahan gejolak yang muncul di bawah sana.

"Kalau bukan karena itu, aku pun tidak ingin melepaskan Dewi," ucapnya kesuh.

Entah mengapa Hendra bicara demikian. Namun fakta bahwa dia menikah dengan Delia selama lebih dati 20 tahun lamanya tentu tak bisa dielak. Dimana dia jelas-jelas meninggalkan Dewi untuk Delia.

Dan, yang lebih menyakitkan lagi adalah, Hendra tidak memberi penjelasan apapun kita memutuskan untuk bercerai.

Tidak ada alasan yang jelas, tidak ada sebuah permasalahan yang melandasi perceraian mereka.

Hendra hanya mengatakan bahwa dia tak lagi sanggup bersama dengan Dewi karena lingkungan yang menyudutkan. Sungguh alasan yang tak masuk di nalar.

Dugh!

"Aah sial, benar-benar sial!"geramnya sembari memukul pahanya sendiri dengan tangan.

Sedangkan di Bandara, Dewi melenggang kembali pulang setelah melepaskan Aisya. Dia juga sudah menghubungi sang kakak kalau Aisya berangkat sekarang.

Dengan langkah pelan, Dewi berjalan keluar dari tempat dimana orang-orang itu menggunakan pesawat untuk moda transportasi.

Fyuuuuh

Hembusan nafas kasar keluar dari mulut Dewi. Ia kembali teringat pertemuannya dengan Hendra. Sungguh rasanya seperti mimpi bis bertemu dengan pria itu lagi.

Selama lebih dari 20 tahun dia hidup di sini, namun tidak sekalipun dia melihat sosok Hendra. Maka dari itu Dewi sungguh terkejut.

Sebenarnya ada banyak yang ingin dia tanyakan. Namun melihat Hendra telah memiliki keluarga, tak perlu dijelaskan pun Dewi sudah paham bahwa pria itu meninggalkan dirinya untuk wanita lain.

Mengapa Dewi begitu yakin? Gadis muda yang dipeluk oleh Hendra, Dewi yakin itu adalah anak dari Hendra. Yang mana usianya tak jauh dari Aisya.

Meskipun ini hanya sebuah kesimpulan yang ia ambil dengan tergesa-gesa, namun 90% ia yakin begitu.

"Kenapa harus melihat sekarang? Kenapa harus merasa nyeri lagi. Haaah sudahlah, tidak perlu dipikirkan lagi. Biarlah dia mau seperti apa. Buatku dia memang sudah tidak ada artinya. Hari dimana dia meminta lepas dari ku, hari dimana dia meminta lepas dari ikatan kami, maka hari itu pun dia bukanlah siapa-siapa dan bukanlah apa-apa bagi ku."

Dewi menganggukkan kepalanya sendiri, menguatkan hati bahwa semua baik-baik saja. Walau tak dapat dipungkiri hatinya sakit.

Siapa yang tak sakit, dirinya dicerai ketika tengah mengandung. Dirinya dicerai ketika rasa cinta yang besar dan indahnya pernikahan baru dirasakan. Sungguh sangat menusuk hati.

Tap tap tap

Dugh

"Astagfirullah. Maaf ... Maaf sekali, saya tidak sengaja."

Dewi terkejut, mendapati dirinya menabrak seseorang ketika berada di tempat parkir. Wanita yang akan menuju usia 50 tahun meski masih kurang 4 tahun lagi itu merutuki dirinya sendiri karena berjalan sambil melamun sehingga tidak melihat ada orang yang ada di depannya.

"Tidak apa-apa Mbak, jangan dipikirkan. Saya tidka kenapa-napa kok."

"Maaf ya. Saya benar-benar minta maaf. Permisi kalau begitu."

Dewi segera pergi dengan rasa malu yang begitu luar biasa. Sungguh rasanya ia ingin cepat-cepat masuk ke mobil. Namun tiba-tiba ada yang memanggil namanya.

Kontan Dewi menoleh ke sumber suara. Dia mengerutkan kedua alisnya.

"Dewi? Bener kan kamu Dewi? Aku tidak mungkin salah."

Rupanya orang yang memanggilnya itu adalah orang yang tadi dia tabrak.

"Maaf, Anda siapa ya kok tahu nama saya."

"Dew, ini aku, Aji. Kita teman SMA dulu. Bukan teman sekelas sih. Aku dulu kakak kelas. Ketua osis.

" Oh ya Allah, Bang Aji. Ya Allah Bang, apa kabar. Maaf lho aku tadi nabrak kamu."

Aji Kurniawan, usianya kurang satu tahun lagi sudah 50 tahun. Pria yang merupakan kakak kelas Dewi itu tersenyum simpul ke arah Dewi, adik kelasnya yang ada dibawah 2 tingkat dengannya. Namun kepopuleran Dewi menembus semua tingkat sehingga semua orang mengenalnya.

"Baik Dew. Lama tak jumpa ya?"

TBC

Terpopuler

Comments

Uba Muhammad Al-varo

Uba Muhammad Al-varo

akhirnya Dewi ketemu seseorang yang dikenal nya waktu jaman sekolah, semoga mereka berdua mempunyai rasa sebagai lelaki dan wanita, Dewi juga membuka hati nya untuk lelaki lainnya,kamu berhak bahagia Dewi, hempaskan si Hendra laki2 pecundang.

2025-05-28

2

Noey Aprilia

Noey Aprilia

Jd pnsran,knp y tu orng ninggalin dewi???krna hmilin wnta lainkah???
atw krna apa????🤔🤔🤔...

2025-05-28

0

Miss Typo

Miss Typo

semoga Dewi sama Aji, tapi gak ada masalah dgn masa lalu Aji ya

2025-06-01

0

lihat semua
Episodes
1 Loving Again 01
2 Loving Again 02
3 Loving Again 03
4 Loving Again 04
5 Loving Again 05
6 Loving Again 06
7 Loving Again 07
8 Loving Again 08
9 Loving Again 09
10 Loving Again 10
11 Loving Again 11
12 Loving Again 12
13 Loving Again 13
14 Loving Again 14
15 Loving Again 15
16 Loving Again 16
17 Loving Again 17
18 Loving Again 18
19 Loving Again 19
20 Loving Again 20
21 Loving Again 21
22 Loving Again 22
23 Loving Again 23
24 Loving Again 24
25 Loving Again 25
26 Loving Again 26
27 Loving Again 27
28 Loving Again 28
29 Loving Again 29
30 Loving Again 30
31 Loving Again 31
32 Loving Again 32
33 Loving Again 33
34 Loving Again 34
35 Loving Again 35
36 Loving Again 36
37 Loving Again 37
38 Loving Again 38
39 Loving Again 39
40 Loving Again 40
41 Loving Again 41
42 Loving Again 42
43 Loving Again 43
44 Loving Again 44
45 Loving Again 45
46 Loving Again 46
47 Loving Again 47
48 Loving Again 48
49 Loving Again 49
50 Loving Again 50
51 Loving Again 51
52 Loving Again 52
53 Loving Again 53
54 Loving Again 54
55 Loving Again 55
56 Loving Again 56
57 Loving Again 57
58 Loving Again 58
59 Loving Again 59
60 Loving Again 60
61 Loving Again 61
62 Loving Again 62
63 Loving Again 63
64 Loving Again 64
65 Loving Again 65
66 Loving Again 66
67 Loving Again 67
68 Loving Again 68
69 Loving Again 69
70 Loving Again 70
71 Loving Again 71
72 Loving Again 72
73 Loving Again 73
74 Loving Again 74
75 Loving Again 75
76 Loving Again 76
77 Loving Again 77
78 Loving Again 78
79 Loving Again 79
80 Loving Again 80
81 Loving Again 81
82 Loving Again 82
83 Loving Again 83
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Loving Again 01
2
Loving Again 02
3
Loving Again 03
4
Loving Again 04
5
Loving Again 05
6
Loving Again 06
7
Loving Again 07
8
Loving Again 08
9
Loving Again 09
10
Loving Again 10
11
Loving Again 11
12
Loving Again 12
13
Loving Again 13
14
Loving Again 14
15
Loving Again 15
16
Loving Again 16
17
Loving Again 17
18
Loving Again 18
19
Loving Again 19
20
Loving Again 20
21
Loving Again 21
22
Loving Again 22
23
Loving Again 23
24
Loving Again 24
25
Loving Again 25
26
Loving Again 26
27
Loving Again 27
28
Loving Again 28
29
Loving Again 29
30
Loving Again 30
31
Loving Again 31
32
Loving Again 32
33
Loving Again 33
34
Loving Again 34
35
Loving Again 35
36
Loving Again 36
37
Loving Again 37
38
Loving Again 38
39
Loving Again 39
40
Loving Again 40
41
Loving Again 41
42
Loving Again 42
43
Loving Again 43
44
Loving Again 44
45
Loving Again 45
46
Loving Again 46
47
Loving Again 47
48
Loving Again 48
49
Loving Again 49
50
Loving Again 50
51
Loving Again 51
52
Loving Again 52
53
Loving Again 53
54
Loving Again 54
55
Loving Again 55
56
Loving Again 56
57
Loving Again 57
58
Loving Again 58
59
Loving Again 59
60
Loving Again 60
61
Loving Again 61
62
Loving Again 62
63
Loving Again 63
64
Loving Again 64
65
Loving Again 65
66
Loving Again 66
67
Loving Again 67
68
Loving Again 68
69
Loving Again 69
70
Loving Again 70
71
Loving Again 71
72
Loving Again 72
73
Loving Again 73
74
Loving Again 74
75
Loving Again 75
76
Loving Again 76
77
Loving Again 77
78
Loving Again 78
79
Loving Again 79
80
Loving Again 80
81
Loving Again 81
82
Loving Again 82
83
Loving Again 83

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!