Loving Again 02

"Bu, Ibu ... Alhamdulillah Bu akhirnya aku diterima. Aku diterima buat ambil koas di RSMH. Kita bisa pulang ke rumah eyang. Aku juga bisa ketemu sama Abang, Kakak, Mas dan Mbak."

Aisya Janya Falisha, gadis berusia 23 tahun itu sangat senang. Dia berlari dan berteriak saat masuk ke rumah. Sampai lupa mengucapkan salam.

Ketika lulus dari kuliah kedokterannya, Aisya langsung mencari progam koas di Jakarta. Dia mendapatkan itu di Universitas Nusantara yang juga sejalur dengan RS Mitra Harapan. Hal tersebut sungguh memudahkan untuknya menempuh progam profesi dokter.

Meskipun tidak mudah tapi akhirnya dengan usahanya, Aisya mampu mendapatkannya.

Sesuai janji Dewi, jika Aisya bisa mendapatkan progam koas nya di RSMH maka mereka bisa kembali ke Jakarta. Aisya pun berusaha dengan sungguh-sungguh, hidupnya di kota ini jauh dari siapapun. Dan dia memiliki harapan bisa kembali berada di dekat keluarga besarnya.

"Iya, alhamdulillah. Ibu ikut seneng."

Aisyah memeluk Dewi dengan erat. Rasanya begitu senang bisa berkumpul lagi dengan keluarga. Gadis itu masih ingat, saat usianya 7 tahun, Dewi pertama kalinya mengajaknya pulang. Isak tangis mewarnai keluarga besarnya saat itu.

Betapa tidak, sejak menikah Dewi tidak pulang sama sekali. Dia hanya sesekali mengirim kabar dan mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja. Dewi juga berbohong tentang pernikahannya.

Dewi berkata kepada keluarganya bahwa ia dan Hendra baik-baik saja. Namun ketika pulang semuanya terungkap. Terlebih saat Aisya mengatakan kepada kakak-kakak sepupunya bahwa ia iri melihat mereka memiliki ayah.

"Abang enak punya Ayah, aku tidak punya Ayah. Ayah ku tidak pernah pulang."

Dan ketika itu semua terungkap. Hardi juga Rama sangat marah, mereka marah kepada Dewi mengapa tidak jujur dan yang kedua mereka berdua marah kepada Hendra mengapa bisa berbuat demikian.

"Jadi dia pun ndak tahu kalau kalian punya anak?"

"3 bulan setelah menikah, dia minta cerai. Dan saat itu aku hamil. Aku sama sekali tidak memberi tahu tentang kehamilanku. Buat apa, dia sudah kukuh minta pisah dengan alasan yang tak masuk akal. Tapi aku terlalu malu untu pulang dan bicara kepada Romo, Ibu dan Mas. Aku ingat betul, dulu aku yang kukuh ingin menikah dengannya. Maka dari itu aku, aku sungguh malu."

Memang benar, dulu Rama berusaha untuk membuat Dewi kembali berpikir ulang mengenai pernikahannya. Tapi Dewi meyakinkan bahwa Hendra adalah orang yang baik dan dia sangat yakin dengan pria itu. Jadi mereka pun pasrah.

Maka dari itu Dewi sungguh malu saat pernikahannya bahkan usianya tak seumur jagung.

"Tapi Bu, kalau kita balik ke Jakarta, terus kerjaan Ibu bagaimana?"

Kembali ke masa ini, Aisya menanyakan rencana tentang kehidupan pekerjaan Dewi di kota ini.

Ehmmm

Dewi terdiam sejenak. Selama di sini, di pulau Sumatra tepatnya di kota Pekanbaru dia bekerja menjadi seorang guru tari. Dia juga memiliki sebuah sanggar kecil tempat anak-anak muridnya belajar.

Jika memang memutuskan untuk pindah, sebenarnya Dewi tinggal pindah saja karena tidak memiliki ikatan dengan dinas manapun. Hanya saja mungkin dia harus menyelesaikan latihan anak muridnya. Terlebih anak-anak yang berlatih dalam rangka mengikuti sebuah lomba.

Selain melatih Tari, Dewi juga merupakan pekerja freelance. Dia seorang penerjemah, jadi jika sedang tidak mengajar maka dia akan menerima pekerjaan penerjemah.

"Mungkin kamu nanti akan berangkat lebih dulu, Ais. Ibu akan menyusul setelah menyelesaikan pekerjaan Ibu. Sebelumnya Ibu sudah bilang ke anak murid Ibu kalau mungkin saja Ibu akan pindah. Ibu juga sudah menolak beberapa yang ingin belajar. Hanya saja masih ada dua anak yang kukuh karena mau mengikuti lomba."

"Oh gitu, jadi Aku duluan?"

"Iya, Ibu nyusul. Nanti Ibu bilang ke Pakde dan Bude kalau kamu pulang lebih dulu."

Aisya mengangguk mengerti. Jika bisa sebenarnya dia ingin ibunya pulang bersama. Dia tahu ibunya pasti akan kesepian. Tapi alasan yang dikemukakan Dewi tentu tidak bisa dibantah.

Dewi begitu menyukai anak-anak yang belajar tari dengannya. Itu salah satu penghiburan Dewi.

Aisya sendiri tidak lagi menanyakan soal sang ayah. Dia sudah cukup dewasa untuk mengerti bahwa mereka ditinggalkan.

Dulu saat masih kecil dia masih selalu bertanya tentang dimana keberadaaan ayahnya. Namun setelah menginjak remaja, dia tak lagi bertanya. Dan ada satu waktu Aisya mendesak, sehingga pada akhirnya Dewi pun menceritakan langsung kepada putrinya itu.

Dewi merasa bahwa Aisya sudah waktunya tahu juga. Meksipun sedikit terkejut, tapi Aisya bisa menerima.

"Dari awal aku sudah tidak punya Ayah. Jadi ya sudah tidak masalah. Dan aku yakin dia adalah orang yang merugi karena meninggalkan ibu ku yang cantik, baik dan pintar ini."

Hanya seperti itu tanggapan Aisya. Namun ketika di belakang Dewi, anak itu menangis tergugu. Bukan menangis karena tidak memiliki sosok ayah tapi dia menangis mengapa ibunya yang begitu baik ini ditinggalkan begitu saja.

Lagi pula dari awal pun dia tidak terlalu mencari sosok ayahnya. Semua itu karena dia punya pakde dan juga para sepupu yang menyayanginya.

"Assalamualaikum Mas. Mas, nanti Aisya akan pulang lebih dulu. Baru aku nyusul. Alhamdulillah progam koas nya di RSMH di acc."

"Alhamdulillah, iya gampang. Nanti biar di jemput sama anak-anak. Kabarin saja mau berangkat kapan. Kamu sehat kan nduk?"

"Alhamdulillah aku sehat Mas. Ya sudah kalau gitu. Iya nanti dikabari."

Pembicaraan singkat itu selesai juga. Dewi dan Aisya melempar saling melempar senyum. Terlihat sekali Aisya sangat bahagia.

"Nah sekarang kita keluar yuk Bu. Kita jalan-jalan nyari makan."

"Okeee, hayuuk."

Hari ini Dewi tidak ada jadwal mengajar tari. Jadi dia setuju saja dengan ide dari Aisya untuk keluar.

Keduanya sangat cepat bersiap. Aisya yang tadi baru pulang tidak perlu lagi berganti pakaian. Dan Dewi juga hanya tinggal mengganti bajunya cepat.

Aisya memesan taksi online, tak lama pun taksi itu datang. Dengan wajah yang riang mereka berdua siap untuk pergi jalan-jalan meskipun hanya sekedar di pusat perbelanjaan saja.

Meskipun tak jauh tapi mereka berdua sering melakukannya karena itu merupakan sebuah quality time antara ibu dan anak.

Ketika sampai di tempat yang dituju, sambil berjalan Aisya menggamit lengan Dewi. Dia menggelayut manja.

"Kamu ini udah gadis lho, malah bentar lagi bisa aja Ibu mantu. Tapi masih aja manja begini."

"Tidaaaak! Nda Bu, Ais ndak mau buru-buru menikah. Kalau bisa Ais bakalan selambat-lambatnya menikah. Ais pengen sama Ibu lebih lama."

Dewi mengusap kepala putrinya dengan lembut. tak salah dia punya pemikiran itu. Aisya tahu ibu nya hidup sendiri, dan rasanya sulit jika suatu hari harus meninggalkan ibunya sendirian.

Tap!

Tiba-tiba Dewi menghentikan langkahnya. Tubuhnya terpaku seolah rasanya sangat kaku.

"Bu, kenapa?" tanya Aisya bingung. Ia bisa merasakan tubuh Dewi yang bergetar.

"Ibu sakit?"

Dewi menggeleng pelan. Aisya yang masih kebingungan melihat raut wajah sang ibu yang pucat. Gadis itu sedikit takut jika ibunya kenapa-napa. Terlebih saat itu mata Dewi nampak berembun lalu bulir bening itu meluncur di pipi.

Aisya tidak bertanya lagi, dia lalu melihat ke arah mata Dewi menatap. Ia mengerutkan alisnya saat melihat ada sebuah keluarga yang nampak bahagia dan harmonis sedang tertawa di depan sana.

"Ibu, ibu kenapa? Ibu kenal sama orang-orang itu."

"Nak, kita pulang ya. Maaf, ibu ndak bisa jalan-jalan sekarang."

Meskipun masih sangat bingung, Aisya mengangguk paham. Dia kemudian membawa kembali ibunya pulang ke rumah.

"Siapa mereka, mengapa Ibu kelihatan syok sekali?" tanya Aisya dalam hatinya.

TBC

Terpopuler

Comments

Uba Muhammad Al-varo

Uba Muhammad Al-varo

kasihan kamu Dewi berumah tangga sebentar terus dicerai kan sama Hendra,sekian tahun pulang ke daerah asal ketemu sama seseorang yang telah menyakiti nya, jangan mau berhubungan lagi Dewi anggap aja orang nya sudah mati.

2025-05-26

2

mama_im

mama_im

pastI SI Hendra itU, alesannya gak maSuk akal, pasti punya cewek lain 😀😀😤😀😤😀😤😀

2025-05-26

1

Rahma Inayah

Rahma Inayah

ya pasti Hendra yg sdh meninggal kn dan menceraikan Dewi demi wanita lain .skrg anknya sdh sukses JD dokter jgn mau ..maafin

2025-05-26

1

lihat semua
Episodes
1 Loving Again 01
2 Loving Again 02
3 Loving Again 03
4 Loving Again 04
5 Loving Again 05
6 Loving Again 06
7 Loving Again 07
8 Loving Again 08
9 Loving Again 09
10 Loving Again 10
11 Loving Again 11
12 Loving Again 12
13 Loving Again 13
14 Loving Again 14
15 Loving Again 15
16 Loving Again 16
17 Loving Again 17
18 Loving Again 18
19 Loving Again 19
20 Loving Again 20
21 Loving Again 21
22 Loving Again 22
23 Loving Again 23
24 Loving Again 24
25 Loving Again 25
26 Loving Again 26
27 Loving Again 27
28 Loving Again 28
29 Loving Again 29
30 Loving Again 30
31 Loving Again 31
32 Loving Again 32
33 Loving Again 33
34 Loving Again 34
35 Loving Again 35
36 Loving Again 36
37 Loving Again 37
38 Loving Again 38
39 Loving Again 39
40 Loving Again 40
41 Loving Again 41
42 Loving Again 42
43 Loving Again 43
44 Loving Again 44
45 Loving Again 45
46 Loving Again 46
47 Loving Again 47
48 Loving Again 48
49 Loving Again 49
50 Loving Again 50
51 Loving Again 51
52 Loving Again 52
53 Loving Again 53
54 Loving Again 54
55 Loving Again 55
56 Loving Again 56
57 Loving Again 57
58 Loving Again 58
59 Loving Again 59
60 Loving Again 60
61 Loving Again 61
62 Loving Again 62
63 Loving Again 63
64 Loving Again 64
65 Loving Again 65
66 Loving Again 66
67 Loving Again 67
68 Loving Again 68
69 Loving Again 69
70 Loving Again 70
71 Loving Again 71
72 Loving Again 72
73 Loving Again 73
74 Loving Again 74
75 Loving Again 75
76 Loving Again 76
77 Loving Again 77
78 Loving Again 78
79 Loving Again 79
80 Loving Again 80
81 Loving Again 81
82 Loving Again 82
83 Loving Again 83
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Loving Again 01
2
Loving Again 02
3
Loving Again 03
4
Loving Again 04
5
Loving Again 05
6
Loving Again 06
7
Loving Again 07
8
Loving Again 08
9
Loving Again 09
10
Loving Again 10
11
Loving Again 11
12
Loving Again 12
13
Loving Again 13
14
Loving Again 14
15
Loving Again 15
16
Loving Again 16
17
Loving Again 17
18
Loving Again 18
19
Loving Again 19
20
Loving Again 20
21
Loving Again 21
22
Loving Again 22
23
Loving Again 23
24
Loving Again 24
25
Loving Again 25
26
Loving Again 26
27
Loving Again 27
28
Loving Again 28
29
Loving Again 29
30
Loving Again 30
31
Loving Again 31
32
Loving Again 32
33
Loving Again 33
34
Loving Again 34
35
Loving Again 35
36
Loving Again 36
37
Loving Again 37
38
Loving Again 38
39
Loving Again 39
40
Loving Again 40
41
Loving Again 41
42
Loving Again 42
43
Loving Again 43
44
Loving Again 44
45
Loving Again 45
46
Loving Again 46
47
Loving Again 47
48
Loving Again 48
49
Loving Again 49
50
Loving Again 50
51
Loving Again 51
52
Loving Again 52
53
Loving Again 53
54
Loving Again 54
55
Loving Again 55
56
Loving Again 56
57
Loving Again 57
58
Loving Again 58
59
Loving Again 59
60
Loving Again 60
61
Loving Again 61
62
Loving Again 62
63
Loving Again 63
64
Loving Again 64
65
Loving Again 65
66
Loving Again 66
67
Loving Again 67
68
Loving Again 68
69
Loving Again 69
70
Loving Again 70
71
Loving Again 71
72
Loving Again 72
73
Loving Again 73
74
Loving Again 74
75
Loving Again 75
76
Loving Again 76
77
Loving Again 77
78
Loving Again 78
79
Loving Again 79
80
Loving Again 80
81
Loving Again 81
82
Loving Again 82
83
Loving Again 83

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!