part 4

#Selamat membaca#
Hari-hari berlalu dengan begitu cepat, menit telah berganti jam, jam telah berganti hari, dan hari ini adalah hari pertama Adara resmi menjadi mahasiswa di Universitas Langit Raya setelah sebelumnya menjalankan pkkmb selama 4 hari.
Pagi-pagi sekali, Adara telah siap untuk berangkat kuliah karena hari ini ia ada kelas di jam 08:00. Outfit Adara saat kuliah kali ini terlihat sederhana, tapi tetap manis dan rapi. Ia mengenakan kemeja putih lengan panjang yang diselipkan rapi ke dalam celana bahan high-waist berwarna khaki, menciptakan kesan bersih dan elegan. Di pundaknya tersampir tas jinjing kanvas warna krem, cocok dengan sepatu sneakers putih polos yang nyaman untuk berjalan dari kelas ke kelas. Rambutnya dibiarkan tergerai alami, dengan sentuhan makeup tipis yang membuat wajahnya tampak segar.
Dengan outfit yang seperti ini membuat Adara terlihat seperti mahasiswa yang pintar, kalem, dan tentunya pasti menjadi pusat perhatian mahasiswa-mahasiswa lainnya.
Adara menuruti tangga di rumahnya, tujuannya ingin ke ruang makan yang di sana semua keluarganya sudah berkumpul untuk sarapan bersama.
Adara
Adara
"pagi, mah, pah" (senyum mengembang)
miranda
miranda
"Pagi sayang"
fajar
fajar
"pagi sayang"
Eby
Eby
"ini kita gak disapa nih?"
Raka
Raka
"iya, parah banget lo, mamah sama papah siang yang disapa, kita enggak"
Adara
Adara
"Hehe, pagi abang-abang ku yang paling ngeselin se-dunia"
Raka
Raka
"Biasa aja kali ngomong ngeselinnya"
Eby
Eby
"tau lo"
Adara membalas ucapan kedua kakak laki-lakinya dengan cengiran khasnya.
miranda
miranda
"Sudah-sudah, mending sekarang kita sarapan, nanti kalian telat ngampus."
Kelima orang pun pun sarapan dengan tenang tanpa ada yang mengeluarkan sepatah katapun.
Selesai sarapan, Adara berpamitan kepada kedua orang tuanya karena ia akan berangkat ke kampus.
Adara
Adara
"Mah, pah, Adara berangkat dulu"
miranda
miranda
"iya hati-hati berangkatnya"
fajar
fajar
"Kamu berangkat sama siapa, Dar?"
Adara
Adara
"pesan taksi, pah"
miranda
miranda
"Loh, kamu gak bareng sama Naura? Kamu satu kelas'kan sama Naura?"
Adara
Adara
"Iyaa, mah, Adara sama Naura memang satu kelas tapi hari ini dia dianterin sama ayahnya."
miranda
miranda
"Oh gitu, yaudah kalau gitu kamu berangkat sama abang kamu aja" (seraya melirik eby sambil memakai kaos kaki)
Marasa namanya disebut eby pun segera memberhentikan aktivitasnya
Eby
Eby
"Lo mau berangkat bareng gue?"
fajar
fajar
"Bareng aja, Dar, papah khawati kalau kamu naik taksi online" (wajah khawatir)
Fajar khawatir anak gadisnya naik kendaraan umum sebab dulu saat Adara SMP, ia hampir diculik oleh oknum yang mengatas namakan ojol, makanya sampai sekarang, Fajar super protektif terhadap Adara, lelaki yang sudah menginjak usia 40 tahun itu tidak membiarkan anak gadisnya naik kendaraan umum, ia akan memilih untuk mengantar dan menjemput Adara daripada anak gadisnya satu-satunya itu mengalami hal yang sama untuk kedua kalinya. Jika ia tidak bisa menjemput Adara, ia akan meminta Raka dan Eby untuk menjemput adik mereka itu.
Adara terlihat berpikir sejenak untuk menerima tawaran Eby, setelah berpikir, akhirnya ia memutuskan menerima tawaran dari kakak laki-lakinya itu. Keduanya pun bergegas berangkat menuju kampus karena jam sudah menunjukkan pukul 07:15.
Setibanya di kampus eby dan adara menjadi pusat perhatian, lebih tepatnya Adara yang menjadi pusat karena dia datang dengan dibonceng oleh Eby. Banyak kakak tingkat Adara yang menatapnya tak suka, namun tak dihiraukan oleh gadis itu.
Di kampus tempat Adara dan Eby menimba ilmu, Eby merupakan salah satu mahasiswa populer di kampusnya, ia dikenal sebagai mahasiswa yang berprestasi. Dan karena kepintaran itu juga yang membuat Eby menjadi incaran para mahasiswi-mahasiswi Universitas Langit Raya. Banyak mahasiswi yang diam-diam ataupun secara terang-terangan mendekati dirinya, namun tak pernah dihiraukan oleh cowok itu.
İtu lah mengapa saat Adara dan Eby baru tiba di gerbang kampus, banyak mahasiswi yang menatap Adara dengan tatapan tidak suka. Karena mereka mengira kalau Adara sedang berusaha mendekati Eby.
Kakak tingkat Adara memang belum mengetahui kalau Adara ini adalah adik dari Eby dan Raka. İa juga enggan menjelaskan kalau dirinya mempunyai hubungan darah dengan kedua mahasiswa populer di Universitas Langit Raya. Bagi Adara, tidak penting untuk menjelaskan kepada mereka kalau dirinya dan Eby adalah saudara kandung. Kalau sampai kakak tingkatnya itu mengetahui dirinya dan Eby adalah adik-kakak, bisa-bisa banyak yang memanfaatkannya untuk bisa dekat dengan Eby.
Adara baru turun dari motor setelah Eby meminta dirinya untuk turun terlebih dahulu sebab dirinya akan memarkirkan motornya di parkiran khusus mahasiswa.
Di Universitas Langit Raya, terdapat 2 tempat parkir. Parkiran khusus dosen yang letaknya tak jauh dari gerbang kampus dan parkiran untuk mahasiswa yang letaknya tak jauh dari parkiran dosen.
Setelah memastikan motornya terparkir dengan sempurna, Eby langsung menghampiri adik perempuannya yang ternyata tengah menunggu dirinya.
Eby
Eby
"Kenapa masih disini?"
Adara
Adara
"Nungguin lo"
Eby
Eby
"ngapain nungguin gue?"
Adara
Adara
"gue kan belum tau dimana letak kelasnya Eby Ramadan"
Eby
Eby
"yaudah ayo gue tunjukkin kelas lo, Lo dapat kelas mana?"
Adara
Adara
"kelas 301"
Eby
Eby
"oh itu lantai 3 paling ujung, mau gue antar atau sendiri?"
Adara
Adara
"Lo gimana sih? Tadi katanya mau kasih tau kelas gue dimana, terus sekarang malah nawarin mau dianter atau enggak"
Eby
Eby
"lah kan udah gue kasih tau, di lantai 3 paling ujung"
Adara
Adara
"gak tau lah, bang, gue sendiri aja" (seraya kesal)
Eby
Eby
"Adara, heh, tunggu, iya-iya gue anterin sampe kelas" (sambil ngejar Adara)
Sementara kakak tingkat Adara yang sedari tadi menatapnya tak suka, terlihat semakin tak suka dengan kedekatan Eby dan Adara.
Violetta
Violetta
"Bisa-bisanya dia udah sedekat itu sama Eby, dia anak baru kan?"
Rain
Rain
"İa dia mahasiswa baru"
siska
siska
"Gak bisa dibiarin ini, Vi, masa lo kalah sih sama tuh maba? Jelas-jelas masih cantikan, lo"
Violetta
Violetta
"ya, lo bener, gue gak akan biarin dia dapetin Eby, kalau gue gak bisa dapetin Eby, orang lain pun gak boleh ada yang dapetin dia"
Vio adalah teman dari Eby, dia menyukai Eby sejak mereka semester 1, namun Eby tidak pernah memandang ke arah Vio, baginya, Vio hanya sebatas teman seperti teman-temannya yang lain. Dan, Vio sangat ambisius untuk mendapatkan Eby, ia bahkan tidak segan-segan menyingkirkan siapapun yang berusaha mendapatkan lelaki pujaan hatinya itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!