Speech Raffi dan Clara

Double up.

***

Oke selanjutnya mungkin kita jeda dulu ke foto bersama kali yaa.. Siolahkan teman teman dan sahabat dari kedua mempelai.. Dari angkatan 24 IBS Bandung!!” MC memanggil

Mereka melakukan foto bersama.

“Ciiyeee.. Udah halal nih sekarang, tangannya ga lepas lepas dari tadi” goda Laras yang membuat Maria tersipu

“Apa sih kak Laras..”

“Sirik mulu lo!” ucap Simon ketus

“Galak banget!” komentar Rea

“Hushh udah udah, gue mau speech kalian harus dengerin gue!”

Raffi mengusir mereka turun dari pelaminan.

“Oke, sekarang ini ada sahabat kedua mempelai yang khusus malam ini akan memberikan speech terbaiknya untuk mereka..”

“Kita sambut.. Raffi Mustofa!!” sang MC meneriakan nama Raffi yang langsung mendapat sorakan dan teriakan dari teman temannya.

“Oke, semuanya selamat Malam” ucap Raffi setelah mengucap salam.

“Jadi saya kenal mereka ketika kelas 10 SMA. saya yang baru saja kehilangan ayah saya dan Om Iyan merangkul saya dengan menawarkan sebuah pekerjaan yang menurut saya simpel pada saat itu, namun semakin saya dewasa ternyata pekerjaan itu sangat beresiko terhadap akhirat saya hehe.. Jadi pekerjaan apa itu?”

Raffi menoleh ke belakang ketika Layar memperlihatkan sebuah video galery handphone yang diam diam memotret kebersamaan Maria dan Simon.

Semuanya terkaget kaget ada yang langsung syok dengan berteriak, ada juga yang langsung bertepuk tangan kagum

“Ya, kerjaanya cuma fotoin kegiatan mereka secara diam diam. Tanpa sepengetahuan mereka. Dan mencegah mereka melakukan hal diluar batas yang sudah Om Iyan tentukan.. Bayarannya?”

“Sangat besar untuk anak kelas 10 SMA yang baru saja kehilangan ayahnya.. Dan setiap tahun Om Iyan selalu menaikan gaji saya dengan dalih bonus, padahal saya tahu beliau hanya sedang mencoba memberikan kebaikannya kepada anak yatim seperti saya.” Suara Raffi memelan karena menahan tangis diakhir kalimatnya

Dia mengambil nafas panjang sebelum akhirnya melanjutkan

“Entah akan jadi seperti apa saya tanpa bantuan dari keluarga Om Iyan yang sudah seperti anaknya. Bahkan tak jarang dengan bangganya beliau bilang bahwa saya adalah kakak Maria walaupun hanya kakak sepersusuannya. Namun itu semua tidak penting karena hari ini, saya ingin bersaksi. bahwa apa yang Om Iyan amanah kan kepada saya alhamdulillah bisa saya jalani dengan baik.. Mereka berdua, walaupun statusnya pacaran, tapi tak pernah sekalipun Mereka melanggar batas yang Om Iyan tetapkan. Saya siap bersaksi dunia akhirat betapa Simon memuliakan Maria, bahkan dia tidak pernah mau berinteraksi berlebihan dengan lawan jenis. ”

“ dan saya yang selalu jadi korbannya. Hehe, setiap ada gadis yang tanda kutip modus ingin mendekati nya, Simon selalu minta saya yang mengurusnya.. Dan itu terus berlanjut sampai kuliah." lanjut Raffi.

teman teman mereka yang sudah tahu hanya terkekeh.

“sosok Simon itu.. Dia seperti yang teman teman ketahui. Jiwa kepemimpinannya itu kuat sekali, entah dari mana asalnya. Tapi apapun yang dia pimpin selalu membuahkan kesuksesan. Entah itu ketika OSIS sampai bebrapa perusahaan kecilnya..”

“Dia orang yang cukup detail dan perfeksionis..”

“Betulll” teriak anak anak CC fashion memotong ucapan Raffi

“Tapi dibalik semua itu dia baik banget.. Terlalu baik sih menurut saya, mana ada bos yang ngasih tiket liburan ke Bali secara cuma cuma ke bawahannya?”

“Huuuu” para karyawan CC fashion kembali berteriak

“Eh itu reward ya!!” teriak Rea tak terima

“Hahaha, oke oke.. Simon itu kalau diluar kayak yang berkharisma, berwibawa, apalagi kalau lagi ngomong depan umum, dia tuh perfect banget pokoknya.. Setuju gaa?!”

“Setujuuu” lagi para karyawan CC fashion berteriak. Beberapa juga ada yang ikut berteriak terutama anak OSIS angkatan mereka.

“Tapi kalau lagi berdua sama saya, kadang sikapnya itu… kekanakan, panikan, dan jahil”

Simon tertawa.

“Kemarin malam sebelum akad, dia ga bisa tidur karena tegang katanya. Saya dan kak Darren sampai geleng geleng kepala ngeliatinnya" Raffi tersenyum jahil

“Pas saya telpon calon istrinya dan sama Maria cuma disuruh bismillah dan dzikir eh langsung tenang katanya”

“Emang ya, kalau sama orang tercinta semuanya terasa baik baik aja walaupun aslinya kacau..”

“Ciyeeee” teriak anak anak yang lain

“Simon tuh cinta banget sama Maria, mungkin tadi sempat Om Iyan singgung kalau Simon sempet memutusakan Maria ketika lulus SMA. tapi sebenarnya itu bukan karena kakek Irawan om..” Raffi menatap Om Iyan.

“Semua itu Simon lakukan karena memang dia ingin menjaga marwah cintanya..”

“Putuskan atau halalkan, begitu buku yang membuat Simon akhirnya memilih memutuskan Maria karena Om Iyan menolak lamarannya ketika kelas 12 waktu itu. Dari sana dia bertekad untuk kembali dengan versi terbaik dalam dirinya.. Dan saat ini saya bisa katakan juga bahwa dia sedang dalam versi terbaiknya.. Selamat Mon, akhirnya apa yang selama ini lo usahakan lahir dan batin hari ini sudah tercapai..”

Mata Raffi seketika memanas

“Saya masih ingat ketika menjalani program tahfidz nya, saat itu kami sedang sibuk sibuknya kuliah dan juga beberapa kerja sama bisnis, belum lagi kegiatan organisasi. Jadi kegiatan kami cukup padat, Malam malam…”

Raffi menahan suaranya karena matanya tak bisa di kontrol

“Malam malam dengan terkantuk kantuk Simon meminta saya untuk murojaah hafalannya.. Memastikan apakah makhroz nya sudah sesuai atau belum.. Dia bilang Maria sudah hafiz terlebih dahulu 3 bulan yang lalu dan sebagai calon imammnya dia harus segera menyelesaikan hafalannya.. Hiks..” Raffi tidak bisa menahan air matanya mengingat hal itu.

“Simon bahkan bilang, Allah ga akan jodohin gue kalau gue ga tahfidz juga..”

Seketika tangis Raffi pecah. Namun dia dengan cepat mengontrol emosinya.

“Jika selama ini kalian lihat dia sosok yang kuat, tegas, bahkan galak. Maka saya adalah saksi dimana dia selalu menangis dalam doanya, karena takut allah tidak menjodohkannya dengan Maria.

“Dia berjuang dalam keheningan, dia melarang saya memberitahu siapaun apa yang sedang dia tempuh untuk merayu tuhan.. Kedua orang tuanya saja sampai tidak tahu kalau dia bisa menyelesaikan tahfidznya”

“Pun dengan ilmu ilmu lain yang bahkan sampai sekarang saya belum bisa menguasainya. Beberapa kitab fikih pernikahan yang waktu itu dites kan oleh Om Iyan.. Simon bahkan sudah bisa menghafalnya.. Dia benar benar mempersiapkan dirinya sebelum kembali kepada om Iyan untuk melamar anaknya..”

“Maka saya tidak heran dengan mudahnya om Iyan menerima Simon. Karena perjuangan dia sama sekali tidak diketahui oleh siapapun" Raffi menarik nafasnya, air mata masih menetes di pelupuk matanya. Sang MC bahkan sampai memberikan tisu.

"Sekali lagi selamat untuk kalian.. Dan untuk Maria, adik cantik kesayangan saya.. selama 4 tahun mereka putus, Maria dengan nada sedih selalu bertanya kepada saya apakah Simon mempunyai perempuan lain? Dan saya hanya bisa menjawabnya tidak. Dan ternyata semua itu cukup untuk membuat dia tetap menunggu cintanya kembali. Maria, adik cantik kakak selamat ya akhirnya penantian kamu berakhir, Kak Mon nya sekarang udah jadi suami Maria. Kakak selalu diakan yang terbaik untuk kamu.. semoga pernikahan kalian selalu bahagia dunia akhirat "

dari pelaminan, Simon berlari menubruk Raffi dan memeliknya erat lalu menangis haru

“Thanks thanks lo udah nemenin gue dai nol sampai saat ini, hikss.. Lo adalah sahabat terbaik gue Raff”

“Sama sama.. Selamat buat Lo!"

Semuanya larut dalam keharuan yang Raffi sampaikan.

Sampai sang MC meminta Raffi mengakhiri speach nya.

Maria menatap suaminya berkaca kaca, dia tidak menyangka Simon ternyata sangat berjuang,

Simon hanya tersenyum, lalu mencium kening Maria.

"i love you" ucapnya pelan.

“Okay selanjutnya, dari Clara selaku teman terbaik Maria” suara MC membuat mereka mengalihkan kembali perhatiannya.

“Ookay, jadi disni anggap aja saya mau ngeroasting sahabat sekaligus bos saya hehehe..” Clara memulai dengan tawa kecil setelah salam

“Jadi, selama ini anak akselarasi selalu menganggap dia adalah ibukita semua, cantik, pintar, menarik, lembut dan tegas dalam waktu bersamaan.. Itu image nya diluar iya kan?”

Jika tadi teman teman dari CC fashion yang bersorak setuju, maka saat ini anak anak akselerasi yang semuanya menjadi braisemaid yang bersorak.

Briyan dan Sofia hanya tertawa melihatnya

“Tapi ga banyak yang tahu kalau dia itu manjanya ngelebihin bayi..”

“Tinggal dengan dia di LN selama 2 tahun membuat saya mengurusi semua keperluanya, tapi saya dibayar untuk itu betewe. Hanya saja, yang saya tidak habis fikir adalah, sebenarnya dia itu bisa melakukannya sendiri tapi dia tetap meminta saya melakukannya, alasanya ya kaerena saya dibayar..”

“Dari mulai milih baju, belanja peralatan rumah, nentuin mau masak apa, semuanya saya yang tentuin.. So, kak Mon, jangan heran kalau nanti untuk pakai sepatu aja dia akan bertanya bagus yang kuning atau merah? Karena itu yang selama ini saya kerjakan!!”

Maria mengerucutkan bibirnya

“Tapi walaupun manja dan semuanya harus ada yang menyiapkan dan mengatur, bukan berarti dia ga bisa ya kak, dia sebenarnya bisa kok. Hanya saja, jika seseorang ada yang dipekerjakan untuk hal itu maka dia akan mundur. Jadi semacam apa yaa? Mungkin bekerja sesuai jobdesknya masing masing! Hehehe” Clara mengklarifikasi karena melihat Maria yang cemberut

“Selama ini dia tuh paling anti ngerjain tugas yang bukan jobdesk nya dia, beda cerita kalau udah jobdesk nya, uh itu dia sampe toh tohan pokoknya buat ngerjainnya!!”

“Betullll” seru anak anak yang di komandoi Lucky

“Tadi sempat disinggung kak Raffi, dan om Rony, kalau Maria adalah anak yang sempurna, dan itu emang benar! Tapi dia tuh ga selalu merasa dia sempurna itu yang bikin dia tambah sempura..”

“Setiap hari ada aja yang dia lakukan untuk menambah skillnya baik itu soft skill maupun hard skill.. Salah satunya ya masak!”

“Walaupun saya yang lebih banyak mengupas bawang, dan tangan bau daging tapi dia cukup bisa diandalkan untuk tidak membuat dapur kami meledak waktu di LN..”

Simon tertawa

“Tenang aja kak Mon, masakannya enak kok, tapi yaa itu, pengennya tinggal nyemplung nyemplungin bahan aja, dia ga suka ribet ribet bersihin ikan atau daging dan sayuran. Pengennya kayak chef yang demo katanya..” Clara kembali cengengesan

“Gapapa Clarr, nanti saya yang akan kupasin bawang buat dia” sahut Simon dan tersenyum

“Ciyeeeee….” sorak teman temannya yang lain.

“Kalau kata kak Raff kak Mon berusaha keras untuk mempersiapkan diri menjadi versi terbaiknya, maka Maria pun melakukan hal yang sama. Walaupun disni saya ga bisa mengatakan bagaimana proses itu karena dia sama sekali tidak terbuka dengan saya. Sebenernya "

“Maria itu cukup pemilih dalam bercerita, bahkan ketika dulu yang katanya kak Mon sempet mutusin dia, saya sama sekali tidak mengetahuinya. Pun dengan anak anak akselerasi yang lain. Kesedihannya pun selalu dia tutup dengan rapih, bahkan doa sepertiga malamnya pun tak pernah saya dengar sekalipun..”

“Garis besar yang saya ketahui hanyalah dia ingin bertemu kak Mon mon dan bertanya mengenai penantiannya..”

“Namun kak Mon ga pernah bersedia, dan Maria ga pernah memperlihatkan kekecewaannya kepada siapapun itu, tapi demi apapun saya tahu bahwa dia sangat kecewa dan bersedih.. Sorot matanya tak pernah bisa bohong, redup dan tak berkilau seperti dulu saat kalian masih pacaran. Namun lagi lagi, saya ga pernah tahu bagaimana perasaan Maria yang sesungguhnya." ucap Clara sedikit kecewa.

“Sampai pada saat reuni kelas akselerasi beberpaa bulan lalu, Sinar matanya kembali cerita, Maria bersemangat menapaki kehidupannya lagi. Setelah saya cari tahu, ternyata karena jawaban dari kak Mon yang mengatakan bahwa penantiannya tak sia sia.. “

“Hanya satu kalimat itu tapi Maria senangnya bukan main..”

"dia benar benar tergila gila dengan kak Mon" lanjut Clara.

“So.. kak Mon, kedepannya mungkin banyak sifat sifat kekanakan dia yang akan membuat kakak geleng geleng kepala, tapi aku yakin dengan kedewasaan kakak, kakak akan bisa membimbing Maria dunia akhirat seperti apa kata Om Iyan tadi.. Aku titip shabatku ya, dan jangan pecat aku” ucap Clara yang langsung ditepuk tangani oleh yaang lain

“Thanks Clarr,” ucap Maria lalu memeluk sahabatnya itu.

Clara mengangguk dan kembali mengucapkan selamat kepada Simon.

Acara dilanjutkan dengan foto bersama dan bebrapa hiburan.

Sampai pada pukul 6 sore mereka jeda shalat magrib untuk kemudian dilanjutkan di resepsi malam dengan tamu undangan kolega bisnis kedua orang tuanya dan juga kakek Irawan.

Karena acara Resepsi ini diadakan 2 sesi yakni sesi teman teman Mempelai dan sesi Rekan bisnis kedua orang tua.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!