AUTHOR
Malam itu saat Johan berkunjung ke rumah Hans untuk mendiskusikan mengenai pekerjaan mereka di dunia gelapnya. Tiba-tiba Hans merasa gelisa, dia memiliki firasat burut terhadap gadis yang membuatnya tertarik. Akhirnya Hans pergi untuk memastikan keadaan Mikayla. Di tempat lain, saat Mikayla pulang dari tempatnya bekerja, Mikayla merasa ada yang janggal dengan jalan yang biasanya ia lalui. Dia tiba-tiba mengingat suatu peristiwa dimana dia menolak permintaan seorang pelanggan untuk menemaninya, dia ingat bahwa sebelum pelanggan pergi pelanggan itu berkata bahwa dia akan membalas atas apa yang telah dia lakukan pada pelanggan itu.
HANS PROV.
Di kediaman Hans
“Hans…!” ucap Johan tegas kepada Hans yang tidak fokus pada pembicaraan mereka.
“Apa?” ucap Hans yang terkejut dengan panggilan Johan.
“Apa yang sedang kau pikirkan? Sudah ke-2 kali ini kau tidak fokus dengan pembicaraan kita. Apa kali ini juga bekaitan dengan gadis itu?” ucap Johan kesal pada Hans.
“Aku juga tidak tahu, aku merasa Mikayla dalam bahaya” ucap Hans pada Johan.
“Itu hanya perasaanmu karena kau terlalu memikirkannya” ucap Johan pada Hans.
“Tidak, aku yakin. Lebih baik aku mememastikannya, kau tunggu di sini” ucap Hans pada Johan sambil berdiri mengambil kunci mobil dan pergi menuju caffe tempat Mikayla bekerja.
“Hftt.. terserah kau” ucap Johan pada Hans.
Di caffe tempat Mikayla bekerja.
“Saya pulang dulu ya bos” ucap Mikayla pada bosnya.
“Iya, hati-hati di jalan” ucap bosnya pada Mikayla. Dan Mikayla pun pergi meninggalkan caffe.
Saat Mikayla berjalan, dia berhenti sebentar untuk menenengok ke belakang, dia merasa ada seseorang yang mengikutinya dan kemudian dia melanjutkan untuk berjalan kembali.
Tiba-tiba dia mengingat peristiwa dimana dia menolak untuk menemani seorang pengunjung caffe. Untuk kesekian kalinya dia berhenti dan menengkok, namun di saat bersamaan dia terkejut saat dia mendapati seseorang menatapnya dengan tajam.
“Kau?” ucap Mikayla terkejut pada sosok yang menatapnya tajam.
“Ternyata kau masih mengingatku, nona” ucap Gerry dengan memegang tangan Mikayla.
“Apa maumu tuan?” ucap Mikayla sambil melepaskan tangannya.
"Mau ku? Aku mau kau menemaniku malam ini” ucap Gerry pada Mikayla.
“Aku tidak akan mau menemani orang cabul sepertimu” ucap Mikayla lalu menghentakkan tangannya agar terlepas dari pegangan Gerry.
Setelah tangannya terlepas, dia berlari meninggalkan Gerry, namun baru beberapa menit dia berlari, dia tersandung dan terjatuh.
Brukk
“Auww…” Mikayla merintih kesakitan dalam keadaan tersungkur.
“Mau kemana kau gadis manis” ucap Gerry yang mendekati Mikayla dengan membawa tongkat bisball.
“Awalnya aku akan memaafkanmu setelah kau menerima ajakanku, tapi ternyata kau orang yang susah untuk diajak bernegosiasi” kemudian dia memukulkan tongkat bisball pada kepala Mikayla langsung pingsan.
Dukk
“Akhirnya kau tenang juga” ucap Gerry yang akan membawa tubuh Mikayla namun dia bertemu dengan sosok lelaki yang membuatnya menghentikan kegiatannya.
Di tempat yang tidak jauh dari caffe tempat kerja Mikayla.
Hans yang memiliki firasat buruk mengenai Mikayla itupun langsung bergegas menuju caffe tempat Mikayla bekerja untuk memantau apa yang keadaan Mikayla.
Dia tampak merasa lega setelah melihat Mikayla berjalan meninggalkan caffe tempatnya bekerja.
"Ternyata dia baik-baik saja" ucap monolog Hans.
Namun beberapa saat kemudian Hans melihat Mikayla tampak berhenti dan menoleh ke belakang, lalu berjalan kembali.
Hans pun turun dari mobil dan menyusul Mikayla.
“Kenapa dia berlari ketakutan” ucap Hans yang melihat Mikayla berlari di kejar seorang lelaki.
Kemudian dia mengikuti mereka dan dia melihat peristiwa yang membuat Mikayla pingsan.
“Ehm..” ucap Hans berdehem pelan untuk menyadarkan seorang pria yang masih belum menyadari kehadirannya.
Gerry menoleh dan berkata “Cari saja yang lain, dia j****gku!” yang belum mengetahui siapa yang telah menghentikan langkahnya.
“Lepaskan gadis itu!” ucap Hans yang mulai terbawa emosi karena telah merendahkan Mikayla.
“Sepertinya kau sangat menginginkan gadis ini, wahh kasihan sekali tuan Adinata yang tidak mengetahui kekasihnya adalah seorang j****g” ucap Gerry yang merendahkan Mikayla dihadapan Hans.
“Tutup mulutmu” ucap Hans emosi mendengar perkataan Gerry mengenai Mikayla.
“Ohh baiklah, kau bisa mengambilnya tapi setelah aku melakukan apa yang aku inginkan padanya” ucap Gerry yang mencoba bernegosiasi pada Hans.
Tanpa menghabiskan waktu lagi Hans memukul Gerry dan terjadilah perkelahian antara mereka. Sebelum Gerry jatuh pingsan, Hans berkata “Dengar ya tuan Winata, gadis yang telah kau sebut j****g, dia adalah kekasihku, dan namaku adalah Hans Cristiano Adinata”.
Kemudian Hans mendekati Mikayla yang telah pingsan dan menyadari bahwa kening Mikayla berdarah karena pukulan yang diakibatkan Gerry. Dengan sigap dia mengangkat tubuh Mikayla ala bridal style dan kembali berjalan menuju mobilnya.
Beberapa saat kemudian Hans menempatkan tubuh Mikayla di kursi penumpang sebelah pengemudi dan Hans memasuki mobilnya lalu dengan cepat melajukan mobilnya ke kediamannya.
SKIP
Di kediaman Hans
“Johan…! Johan…!” panggil Hans saat memasuki rumahnya.
“Ada apa? Kenapa kau berteriak” ucap Johan pada Hans.
“Cari kotak P3K dan segeralah ke kamarku!” perintah Hans pada Johan. Dan menuju kamarnya dengan mengangkat tubuh Mikayla.
“Baiklah” ucap Johan dan mencari kotak P3K, kemudian dia menuju kamar Hans.
Tak lama kemudian Johan memasuki kamar Hans dengan membawa kotak P3K, betapa terkejutnya dia.
"Siapa dia, Hans?” tanya Johan pada Hans.
“Dia Mikayla Larasati, putri kandung Agung Prabowo” ucap Hans pada Johan.
“Ternyata dia adalah pelayan caffe itu, dia sangat cantik” ucap Johan pada Hans.
Jawaban Johan langsung membuat Hans mendelik horor ke arahnya.
"Emm... dia sangat cantik dan akan sangat serasi jika kalian berpacaran" ucap Johan yang mengetahui arti dari tatapan horor Hans.
“Cepat obati dia!” perintah Hans.
Tanpa menunggu lagi, Johan akhirnya mengobati luka Mikayla dan setelah selesai, dia berkata “Dia hanya luka ringan”
“Hm..tinggalkan ruangan ini!” perintah Hans pada Johan.
“Hftt.. baiklah” ucap Johan, namun baru beberapa langkah “Sepertinya hatimu mulai menghangat” ucap Johan yang masih bisa di dengar oleh Hans. Dan kemudian dia pergi dari kamar Hans.
Hans mendekat dan duduk di kursi samping tempat tidurnya, lalu dia memegang tangan Mikayla dan berkata “Sepertinya dia benar” kemudian dia terlelap sambil menggenggam erat tangan Mikayla.
AUTHOR
Di pagi hari cahaya matahari telah memasuki sebuah kamar yang telah dihuni oleh dua sosok manusia berbeda gender yang sedang tertidur sangat lelap. Mikayla yang terusik karena cahaya matahari yang tertangkap matanya dan dia merasa ada yang sebuah tangan yang menggenggam erat tangannya. Beberapa saat setelah dia benar-benar terbangun dari tidur lelapnya, dia terkejut karena ada seorang pria tertidur dengan menggenggam erat tangannya di kursi dekat ranjang yang dia tempati. Kemudian dia menarik tanganya yang mengakibatkan Hans terbangun dari tidurnya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments