Episode 3

Beberapa saat kemudian Mikayla kembali mendekati tempat duduk pelanggan laki-laki itu dan menaruh pesanan pelanggan tersebut.

"Silakan menikmati tuan" ucap sopan Mikayla pada pelanggan.

"Terima kasih" ucap pelanggan pada Mikayla.

Saat Mikayla baru beberapa langkah menjauh, pelanggan itu kembali berkata "tunggu...."

Mikayla kembali mendekat dan berkata "Iya tuan, ada yang bisa saya bantu?".

"Bisa kau menemaniku di sini?" ucap pelanggan pada Mikayla.

"Maaf tuan, saya masih ada pekerjaan" tolak Mikayla dengan sopan.

"Kenapa kau menolaknya nona, bukankah itu pekerjaanmu nona" ucap pelanggan sedikit emosi sambil memegang tangan Mikayla.

"Maaf tuan, saya tidak bisa. Saya masih ada pekerjaan" ucap Mikayla sambil melepaskan tangan pelanggan yan memegang tangannya.

"Kau pikir kau siapa bisa menolak permintaanku" ucap marah pelanggan pada Mikayla sehingga menjadi perhatian pelanggan yang ada di sekitar mereka.

"Saya memang hanya seorang pelayan di cafe ini dan saya juga tidak mengenal anda. Saya sudah melayani anda dengan benar, tapi anda dengan sengaja melakukan pelecehan kepada saya" ucap Mikayla pada pelanggan.

"Aku tahu kau itu wanita murahan, jadi cepat layani aku di sini!!" perintah pelanggan pada Mikayla.

"Dengar tuan, saya bukan wanita seperti yang telah anda sebutkan. Dasar laki-laki cabul" ucap Mikayla yang emosi.

"Apa kau bilang?!" ucap marah pelanggan pada Mikayla.

"Apa yang telah tuan dengar itulah yang saya ucapkan. Saya tahu selama ini anda selalu melakukan hal seperti itu pada pelayan yang bekerja di sini" ucap Mikayla sambil melirik ke pelanggan yang berada di sekitarnya.

"Kauu!!!" ucap pelanggan penuh emosi pada Mikayla.

"Lebih baik anda segera meninggalkan cafe ini sebelum anda merasa lebih malu" ucap tegas Mikayla pada pelanggan.

Pelanggan itu melirik pelanggan yang ada di sekitarnya dan menyadari bahwa dirinya telah menjadi pusat perhatian.

"Baiklah aku akan pergi dari sini, dan tunggu pembalasanku nona" ucap pelanggan pada Mikayla dan kemudian beranjak pergi dari cafe.

Di sisi lain dari cafe itu ada seorang laki-laki bernama Hans Christiano Adinata yang sedang menikmati Coffe Late bersama sahabatnya Johan Kristian Anderson. Di tengah perbincangan mereka, tiba-tiba dia melihat seorang pelayan yang sedang memarahi seorang pelanggan laki-laki yang telah melakukan pelecehan. Sejak saat itu dia merasa terpesona pada pelayan tersebut dan tidak bisa fokus dengan apa yang mereka bicarakan sehingga membuat sahabatnya memanggilnya dengan agak kencang yang membuatnya terkejut.

"Hans...!" ucap sebal Johan mengejutkan Hans.

Hans terkejut dan kembali menoleh pada sahabatnya lalu dia berkata "Hn.. apa?".

"Dasar kau ini, aku sedari tadi berbicara padamu tapi kau malah mengacuh karena mereka" ucap Johan pada Hans.

"Apa kau kenal pelanggan laki-laki itu?" tanya Hans pada sahabatnya sambil menunjuk pelanggan tersebut.

Johan kemudian melihat siapa pelanggan yang Hans maksud lalu dia berkata "Dia Gerry Candra Winata putra dari Aditia Candra Winata, CEO W' Corporation" ucap Johan pada Hans.

"Apa kita punya saham di W' Corporation?" tanya Hans pada sahabatnya.

Johan kemudian melihat di sebuah tablet miliknya untuk mencari dokumen yang berkaitan dengan saham yang telah ditanamkan oleh Dn Corporation.

"Kita punya 38% saham di W' Corporation" ucap Johan setelah melihat dokumen tersebut.

"Tarik semua saham kita di W' Corporation!" perintah Hans pada sahabatnya.

"Kenapa?" ucap Johan pada Hans.

"Lakukan saja Jo" ucap Hans pada sahabatnya.

"Baiklah.." ucap Johan pada Hans.

"Dan cari identitas pelayan itu, serahkan padaku dokumen identitasnya besok pagi!" perintah Hans pada Johan.

"Kenapa kau tiba-tiba ingin aku mencarikan identitas seorang gadis?" tanya Johan pada Hans.

"Sudahlah kau kerjakan saja" ucap Hans pada sahabatnya.

Johan menghembuskan nafasnya saat mendengar perintah sahabatnya, dia berkata "Hftt.... Baiklah".

Hans kemudian menghabiskan minumannya lalu berkata "Aku akan pulang" kemudian pergi meninggalkan sahabatnya di cafe tersebut.

Mereka pun berpisah.

AUTHOR

Keesokan paginya..

Aditia Candra Winata berada di Dn Corporation, dia ingin bertemu dengan Hans Christiano Adinata untuk menayakan tentang penarikan saham Dn Corporation dari W' Corporation. Namun dia malah mendapatkan rasa malu atas perlakuan putranya.

ADITIA PROV.

Aditia menuju meja resepsionis dan berkata "Apakah saya bisa bertemu dengan tuan Adinata?".

"Sebentar tuan, akan saya tanyakan terlebih dahulu" ucap resepsionis itu pada Aditia Candra Winata.

Resepsionis itu lalu menghubungi presdirnya.

"Selamat pagi tuan, saya ingin memberitahukan bahwa di loby ada tuan Winata yang ingin bertemu dengan anda, tuan" ucap Resepsionis saat menghubungi presdirnya.

"........." ucap presdirnya.

"Baik tuan" ucap resepsionis saat menghubungi presdirnya dan kemudian resepsionis menutup telephonenya

"Tuan bisa menemui tuan Adinata di ruangannya sekarang" ucap resepsionis pada Aditia Candra Winata.

"Terima kasih, nona" ucap Aditia Candra Winata pada resepsionis tersebut, lalu dia menuju ruangan Hans Christiano Adinata.

Di ruang Hans.

Tokk tokk to**kk..

"Masuk!" ucap Hans.

Johan masuk dan memberikan dokumen identitas pelayan cafe yang dia kunjungi bersama Johan kemarin.

"Ini dokumen identitasnya, tuan" ucap Johan pada Hans.

Hans menerima dokumen tersebut dengan berkata "Sudah aku bilang, jika kita hanya berdua dimanapun tempatnya kau tidak perlu berbicara formal denganku" ucap Hans pada Johan.

"Tapi tuan, rasanya saya tidak menghormati anda" ucap Johan pada Hans.

"Aku ini sahabatmu, Johan" ucap Hans yang tidak ingin ditolak.

"Baiklah" ucap Johan pada Hans.

Kemudian Hans membaca sekilas dokumen identitas yang telah diberikan oleh Johan.

"Apa jadwalku hari ini?" tanya Hans pada Johan.

"Kau hanya akan meneliti dan menandatangani berkas-berkas yang akan aku berikan nanti" jelas Johan pada Hans.

"Hm.." ucap Hans pada Johan.

Kriiinggg....

Hans mengangkat telepon dan berkata "Ya?".

"........." ucap si penelpon.

"Iya, suruh ke ruanganku sekarang" perintah Hans pada si penelpon kemudian dia menutup telephonenya.

"Ada apa Hans?" tanya Johan saat melihat Hans tersenyum menyeringai.

"Tuan Winata, dia ingin bertemu denganku" ucap Hans pada Johan.

"Aku akan kembali ke ruanganku" ucap Johan pada Hans.

"Hm" ucap Hans dengan melanjutkan membaca dokumen identitas yang diberikan oleh Johan.

Johan pun meninggalkan ruangan Hans.

Beberapa menit kemudian

To**kk tokk tokk...

"Masuk!" ucap Hans.

Aditia Candra Winata masuk ke ruangan Hans.

"Silakan duduk tuan, ada hal apa yang membuat tuan Winata menemui saya?" tanya Hans pada Aditia.

"Maaf mengganggu waktunya tuan, saya ingin bertanya tuan. Kenapa tadi malam tuan tiba-tiba menarik semua saham tuan di W' Corporation?" ucap Aditia yang langsung ke inti karena dia tahu tuan Adinata bukanlah orang yang suka basa-basi.

"Saya tidak mau menanam saham di perusahaan yang memiliki pemimpin atau calon pemimpin yaang yang suka melecehkan orang lain" ucap Hans pada Aditia.

"Maksud tuan Adinata bagaimana? Saya tidak mengerti tuan" tanya Aditia pada Hans.

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!