4

"Lo kenapa tadi sewot dengan pak Keyzan?" tanya Cintya sambil membenahi riasannya.

"Gedeg banget gue sama dia,masak tadi dia kan ngajak gue naik ke mobilnya ehh bukannya ngomong baik-baik malah ngehina gue.Sebel gue." ucap Sheryl masih kesal.

"Pak Keyzan ngajak lo naik ke mobilnya?" tanya Cintya dengan terbata-bata.

"Hmm,"

"Lo tolak?"

"Iya,kenapa sih emangnya?" Sheryl tidak tahu apa maksud kemelongoan Cintya.

Dengan ganas Cintya mencubit pipi tembem Sheryl."Ya ampun,bodoh banget sih lo.Semua orang pengen naik mobil pak Keyzan tapi kenapa lo tolak?" tanya Cintya dengan heboh.

"Ya gue nggak mau aja.Udah ah yuk kerja ntar kita kena omel ketua divisi kita!"

Beberapa lama setelah mereka berdua kembali ke meja kerja masing-masing ketua divisi mereka memanggil Sheryl dan mengatakan kalau presdir ingin ketemu dengan Sheryl.

Berjuta pertanyaan memenuhi pikiran Sheryl.Dia curiga Keyzan beneran bertanya kepada bosnya tentang hubungan dia dengan bosnya.

"Pasti tuh orang yang bikin masalah,tunggu aja." gumam Sheryl merasa kesal.

Dengan pelan Sheryl mengetuk pintu ruangan bosnya.Dan Levin yang membukakan pintu dan mempersilahkan Sheryl untuk masuk.

"Permisi pak,apa bapak memanggil saya?" tanya Sheryl dengan sopan.Dia tidak bisa melihat jelas wajah bosnya.Hanya sandaran kursi yang bisa dilihat.

Tapi begitu kursi itu berputar,betapa kagetnya Sheryl melihat bahwa bosnya ternyata adalah cowok yang tadi pagi dia omelin.

"Hai pacar?" sapa Keyzan yang jelas membuat Sheryl malunya bukan main.

"Jadi bos yang terkenal dingin itu adalah lo?" tanya Sheryl dengan menundukan kepalanya.Dia terlalu malu untuk menatap wajah Keyzan.Bukannya tidak,dia sudah mengaku pacar bosnya yang ternyata bosnya adalah Keyzan sendiri.

"Yupz,masa sama pacar sendiri nggak kenal." goda Keyzan lagi.

"Cukup ya pak!" bentak Sheryl menggebrak meja Keyzan.

"Jaga perilaku kamu!" bentak Levin merasa tidak terima ada karyawan yang kurang ajar terhadap bosnya.

Tapi Keyzan mengisyaratkan dengan tangan supaya Levin keluar dari ruangannya.Dengan patuh Levin menuruti perintah bosnya.

"Apa menurut bapak ini lucu?" tanya Sheryl dengan geram.

"Loh kan kamu sendiri yang ngaku saya ini adalah pacar kamu." jawab Keyzan dengan bahasa yang sopan.

"Kalau bapak tidak menghina saya tadi,saya juga nggak bakalan ngaku-ngaku sebagai pacar bos saya." ucap Sheryl sudah dengan air mata yang menetes.

Sumpah dia benar-benar malu.Dia mempermalukan dirinya sendiri.

Sementara Keyzan yang melihat gadis itu menangis menjadi tidak tega.

"Jangan nangis,kamu masih boleh kok mengakui aku sebagai pacar kamu." ucap Keyzan dengan tersenyum kecil bermaksud menghibur Sheryl.

Bukannya berhenti menangis Sheryl malah justru semakin tersedu.Keyzan yang tidak tega akhirnya memberikan sapu tangannya untuk Sheryl.

"Jangan nangis lagi!" ucap Keyzan dengan lembut.

Setelah puas menangis Sheryl akhirnya membuka suara."Saya minta maaf atas ketidak sopanan saya.Saya berharap bapak melupakan kejadian tadi pagi,anggap aja saya yang tidak tahu diri." ucap Sheryl.

"Tapi aku nggak keberatan kok,kalau kamu menganggap aku sebagai pacar kamu." ucap Keyzan dengan tersenyum.

"Tapi saya keberatan,saya tahu siapa saya dan saya sadar diri." jawab Sheryl dengan tegas.

"Kalau nggak ada lagi yang bapak mau omongin saya kembali kerja dulu." Sheryl berjalan ke pintu.

"Nanti siang makan bareng aku di kafe depan kantor.Sebagai ucapan minta maaf kamu,nggak boleh nolak." ucap Keyzan sempat membuat Sheryl terhenti tapi kemudian keluar dari ruangan Keyzan tanpa menjawab.

****

Jam makan siangpun tiba.Sheryl yang sedari awal tidak mau makan bareng Keyzan,dia memilih makan di kafe kantornya.

"Tadi kenapa bos panggil lo? pasti lo dimarahin ya?" tanya Cintya curiga karena sejak kembali dari ruangan bos,Sheryl jadi pendiem.

"Nggak,dia ngajak makan siang bareng." jawab Sheryl dengan sedikit lemas.

"Ha? Lo tolak lagi?" Cintya benar-benar tidak tahu apa yang ada di dalam otak sahabatnya itu.

Banyak para gadis yang berebut ingin dekat dengan bosnya.Tapi nih anak satu ini malah selalu menolak ajakan bosnya.

"Ya ampun kenapa gue punya sahabat yang beg* banget yak?" gerutu Cintya.

"Gue nggak suka sama dia,lagian dia juga sudah punya calon istri.Lo mau gue jadi pelakor gitu?" ucap Sheryl.

"Ya nggak gitu juga sih.Tapi ini kan kesempatan bagus.Kapan lagi coba diajakin makan siang sama CEO hebat kayak bos kita? ganteng juga."

"Ah biasa aja,sama kayak yang lain yang membedakan hanya status sosialnya aja.Menurut gue masih gantengan Jack." jawab Sheryl sambil memasukan makanan ke mulutnya dan menatap Jaka yang sedang bercanda dengan teman-temannya.

"Kayaknya lo harus periksa mata deh!" ucap Cintya bergidik tapi kemudian dia terpaku karena melihat Keyzan berdiri di belakang Sheryl.Mungkin sudah agak lama dan mendengar ucapan Sheryl.

"Presdir." sapa Cintya dan seketika Sheryl menoleh kebelakang dan mendapati Keyzan berdiri di belakangnya.

"Aku tungguin di kafe depan kenapa nggak datang?" tanya Keyzan sambil duduk di sebelah Sheryl.

"Nggak biasa makan di kafe mahal." jawab Sheryl dengan ketus.

Sementara Cintya tersenyum canggung dan sesekali memelototi Sheryl.

"Pak Keyzan mau makan disini juga?" tanya Cintya dengan sopan.

"Mana mau dia makan di tempat seperti ini." sindir Sheryl yang membuat Cintya tepok jidat dengan tingkah sahabatnya itu.

"Kenapa nggak mau? Kafe ini kan berdiri karena ide aku." ucap Keyzan masih dengan santai.

Beneran kali ini Cintya bener-bener melihat sosok lain dari diri bosnya.Meskipun dia baru bekerja selama setengah tahun tapi dia tahu kalau bosnya bukan orang mudah di dekati.

Tapi kali ini dia melihat sosok yang berbeda.Bahkan dengan sabar menghadapi ucapan pedas dari Sheryl.

Punya mantra apa sih dia,sampai bisa buat bos jadi kayak gini? batin Cintya.

"Balik yuk,gue udah kenyang!" ajak Sheryl yang sebenarnya hanya ingin menghindari Keyzan.

"Nanti pulang kerja tunggu aku,kalau kamu berani melawan kamu akan dipecat." ancam Keyzan ketika Sheryl beranjak.

"Bapak nggak bisa seenaknya sendiri mecat orang." ucap Sheryl jengkel.

"Kenapa,ini kan perusahaan aku." jawab Keyzan dengan santai.

Sheryl benar-benar minta ampun dengan bosnya itu."Apa bapak mengancam saya? Bapak tidak takut sama calon istri bapak?" tanya Sheryl masih saja gemas ingin meladeni Keyzan.

"Nggak ada orang yang aku takutin.Kalau kamu mau mencoba aku,silahkan saja." Keyzan berucap masih dengan santai sambil menikmati makanannya.

Sheryl yang sangat marah akhirnya harus ditarik oleh Cintya yang tidak mau Sheryl akan melewati batas.Cintya tahu seperti apa kalau Sheryl sedang marah.Dia bahkan tidak akan peduli siapapun.

"Kita balik kerja dulu pak." pamit Cintya kepada Keyzan yang masih menikmati makanannya.Keyzan hanya mengangguk sedikit.

Terpopuler

Comments

Fi Fin

Fi Fin

masih ganteng jaka 😄😄😄

2022-01-07

1

Arsy Pudiw

Arsy Pudiw

💪💪💪💪

2020-11-04

0

suka membaca

suka membaca

next thor

2020-09-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!