Cintya menatap marah kepada Jaka dan pacarnya.Entah kenapa setiap kali melihat Jaka dengan wanita lain,Cintya selalu marah.Tapi sikap dia ke Jaka juga tidak menunjukan rasa suka.
Entahlah.
"Maaf ya Sher," ucap Jaka.
"Ngapain sih yank kamu minta maaf ke dia?" pacar Jaka tidak terima.Tapi karena Jaka tidak mau ribut dia lalu menarik tangan pacarnya menjauh dari Sheryl dan Cintya.
"Dasar buaya buntung." gumam Cintya dengan marah.Tapi pada saat itu Cintya tidak sadar bahwa Sheryl terus menatap aneh kepada dirinya.
"Udah yuk kita jalan lagi!" ajak Sheryl tidak mau berpikiran berlebih terhadap sahabatnya.
Setelah puas berkeliling mereka lalu pergi ke kafe yang sudah dijanjikan oleh Cintya tadi.Sheryl pun sangat senang dengan hidangan yang mereka pesan.
"Kenyang belum lo?" tanya Cintya.
"Kenapa? Lo mau ingkar,nggak mau beliin gue nasi gorengnya Mang Ole?" tanya Sheryl dengan mulut yang penuh makanan.
Cintya tersenyum melihat Sheryl yang kayak anak kecil.Dia nggak malu,dia senang aja punya sahabat kayak Sheryl yang cuek,dan apa adanya.
"Pelan-pelan ngapa lo kalau makan?" ucap Cintya sambi tersenyum kecil.
"Iya gue beliin kok,buset perut lo emang masih muat?" tambah Cintya.
"Muat dong perut gue kan kayak karung?" jaeab Sheryl dengan konyol dan itu kembali membuat Cintya tersenyum.
Cintya juga paham sih,seberapa usaha Sheryl untuk mencukupi kebutuhannya sendiri.Hanya makanan,Cintya tidak mau itung-itungan kepada Sheryl.
Jujur,Cintya kagum dengan Sheryl.Sheryl begitu sangat tegar menjalani kehidupan yang orang lain tak mampu menjalaninya.Sheryl punya ayah yang juga tak kalah berada tapi semenjak dia pernah ditolak karena minta ayahnya datang waktu ibunya meninggal.Sejak saat itu dia menganggap dirinya seorang yatim piatu.
"Lo nggak mau pulang ke rumah ayah lo?" entah kenapa tiba-tiba Cintya bertanya seperti itu.
Seketika Sheryl berhenti memasukan makanan ke dalam mulutnya.Dia terdiam tanpa kata beberapa saat.Setelah akhirnya dia tersenyum sinis,"lo kan tahu gue anak yatim piatu.Pulang kemana coba?" katanya.
"Sher," Cintya meraih tangan Sheryl bermaksud minta maaf karena mungkin sudah menyinggung rasa sakit dalam hatinya.
"Gue nggak kenapa-napa kok." ucap Sheryl tersenyum kecil tapi terlihat jelas dia mengercap-ngercapkan matanya supaya tidak menangis.
"Pulang yuk dah kenyang gue!" ajak Sheryl.
"Nasi goreng Mang Ole nggak jadi dong nih?"
"Jadi dong,enak aja."
"Tapi tadi katanya udah kenyang?"
"Lah ntar juga laper lagi."
"Dasar rakus,"
"Biarin." Sheryl menjulurkan lidahnya dan disambut tawa oleh Cintya.
****
Kriiing kriiiing
Suara alarm mengagetkan Sheryl.Dan begitu dia membuka matanya dia langsung panik.Dia bergegas mandi lalu berganti baju dan berangkat kerja.Tapi kali ini dia sedikit santai karena dia yakin tidak akan telat.
Sheryl ke kantor dengan jalan kaki,selain menurut dia sehat tapi juga dia bisa menghemat.Jarak antara kost dan tempat kerjanya tidak begitu jauh.
"Masih keburu,beli sarapan dulu aja." gumamnya sambil berjalan mendekat ke sebuah warung dipinggir jalan.
Setelah selesai sarapan Sheryl kembali melanjutkan perjalanannya.Tapi tetiba dari belakang dia diklakson berkali-kali oleh sebuah mobil.Pertama Sheryl merasa biasa saja lalu dia minggir.Tapi karena mobil itu terus mengklason akhirnya kesabaran Sheryl hilang.
"Heh,brengs*k keluar lo! Mau lo apa ha?" seru Sheryl menggedor mobil yang berjalan sangat pelan itu.
Kaca mobil terbuka dan tersenyumlah seorang lelaki yang tak lain adalah Keyzan Aditama.Keyzan menawarkan tumpangan kepada Sheryl.Tapi langsung ditolak oleh Sheryl.
"Sorry gue bukan orang yang suka rebut cowok orang lain." ucap Sheryl dengan tegas.
"Daripada lo capek mending gue anter,lagipula kapan lagi lo bisa naik mobil semewah ini?" ucap Keyzan meledek dan membuat Sheryl melotot.
"Ah cuma ginian doang,lo tahu nggak bos di perusahaan PT.Global Indo yang ada di depan sana? Dia pacar gue." ucap Sheryl membual.Entah kenapa dia bisa membuat lelucon semacam itu.
Kenapa sih gue ngomong gitu,orang gue aja belum tahu seperti apa bos gue di kantor.
Sheryl mengalami gejolak batin karena kebohongannya.Tapi dia juga nggak mau terus-terusan dihina oleh Keyzan.
"Oh ya? Kebetulan gue kenal sama bos yang lo bilang pacar lo itu." ucap Keyzan sedikit menahan gelinya.
Bukannya bos di perusahaan itu dirinya sendiri ya?
Sheryl yang mati langkah pun hanya menghela nafas lalu kembali melanjutkan langkahnya.
"Woi yuk gue anter,gue sekalian mau ke perusahaan lo!" seru Keyzan.
"Nggak perlu." jawab Sheryl sedikit mempercepat langkahnya.
Melihat Sheryl yang pergi dan sesekali menoleh sambil mengacungkan kepalan tinju ke arahnya membuat Keyzan tersenyum geli.
Keyzan melirik ke kaca depannya.Dia kembali tersenyum senang."Ternyata gue juga bisa tersenyum melihat tingkah konyol gadis itu." gumam Keyzan seorang diri.
Pasalnya dia terkenal dengan kedinginannya.Tapi siapa sangka dia bisa tersenyum oleh kekonyolan seorang gadis yang tak lain adalah karyawannya sendiri.
Sheryl didahului oleh mobil Keyzan yang lebih dulu masuk ke halaman parkir perusahaannya.Sheryl yang melihat Keyzan keluar dari mobil pun merasa jengkel.
"Lo kenapa sih ngikutin gue mulu?" sewot Sheryl berjalan mendekati Keyzan.
"Gue ada urusan disini." jawab Keyzan dengan santai.
"Gue juga mau tanya apakah beneran lo pacarnya bos perusahaan ini.Jangan-jangan lo cuma bohong aja."
"Siapa yang bohong? Beneran kok gue pacarnya bos perusahaan ini." Sheryl mengelak dan sedikit agak malu.
Lagian kenapa sih gue harus bohong segala?
Jadi berabe kan akh!
"Gue masuk duluan,setelah sepuluh menit baru yang masuk!" perintah Sheryl lalu meninggalkan Keyzan yang kembali tersenyum geli.
Keyzan kemudian dengan sangat berwibawa melangkahkan kakinya masuk ke dalam kantornya.Seperti biasa dia selalu menjadi pusat perhatian para karyawan perempuannya.
"Pak,hari ini jam sepuluh anda ada meeting dengan pak Ardi." ucap Levin sekretaris Keyzan.
Karena kedinginannya,Keyzan bahkan memilih sekretaris seorang lelaki.
"Hmm," jawab Keyzan dengan singkat.
Begitu Keyzan berjalan menuju ruangannya dia sempat bertemu dengan Sheryl.Dan muncullah kejailannya.
"Hallo,kita ketemu lagi.Pacar lo ada kan di ruangannya?" tanya Keyzan sambil tersenyum.
Saat itu Cintya tidak tahu apa maksud perkataan bosnya.Dia lebih fokus kenapa bosnya bisa kenal dengan Sheryl yang baru dua hari kerja.
"Nggak tahu!" sewot Sheryl lalu meninggalkan Keyzan dengan marah sambil menarik tangan Cintya.
Cintya dan Levin pun membulatkan matanya melihat Sheryl yang sewot kepada Keyzan.Cari mati tuh anak,batin Levin.
"Maaf pak,dia anak magang baru dua hari mungkin masih belum tahu sopan santun." ucap Levin menjelaskan,dia terlalu takut kalau bos nya akan marah karena imbasnya dia juga akan kena omel.
Keyzan tak menjawab hanya kembali tersenyum kecil kemudian lanjut berjalan.Melihat Keyzan yang tersenyum tipis membuat Levin mengucek matanya beberapa kali.Bahkan dia berpikir kalau itu adalah mimpi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Fi Fin
bagus ceritanya ..aku suka
2022-01-07
0
auroria wati
aku ikut geli gara2 serly berbohong
2021-03-28
0
younghoon wife
lanjut
2020-11-05
0