I Love You,Boss Playboy
Hai namaku Sheryl,Sheryl Ayunda Putri nama lengkap aku.Hari ini hari pertama aku magang di salah satu perusahaan besar di kota S.Tapi,sial karena semalam keasyikan nonton drakor jadi aku bangun kesiangan.
"Huh,aku pasti kena marah nih." gumam Sheryl sambil berlarian kecil.
Sheryl kelihatan sangat kecapekan karena lari-larian.Dia juga sangat panik dan takut kalau dia akan dipecat.Pasalnya dia butuh banget pekerjaan itu untuk bayar kos dan biaya hidupnya sehari-hari.
Sheryl adalah seorang piatu,ibunya meninggal dua tahun yang lalu karena sakit keras.Sementara ayahnya main gila dengan seorang pelakor yang akhirnya menjadi ibu tirinya.
Tapi pada saat itu dia dan ibunya memutuskan untuk meninggalkan rumah karena tidak kuat melihat ayahnya yang main gila dengan perempuan lain.Dan sejak ibunya meninggal Sheryl harus membiayai hidupnya sendiri.
Setelah menyelesaikan kuliahnya akhirnya dia diterima bekerja di perusahaan besar ini.Betapa bahagianya Sheryl karena dia bisa membuktikan kalau dia mampu.
"Kenapa lo?" tanya Cintya teman dekat Sheryl yang juga adalah seorang karyawan di perusahaan itu.
"Gue tadi bangun kesiangan,gue takut telat makanya gue lari-larian tadi." jawab Sheryl dengan nafas yang masih ngos-ngosan.
"Nih lo minum dulu!" Cintya menyodorkan sebuah botol air mineral untuk Sheryl.
Dengan senang hati Sheryl menerima air itu dan langsung menenggak habis minuman itu.Juga dia tidak lupa untuk berterima kasih kepada sahabatnya itu.
Beruntung dia tidak terlambat kali ini.Kalau sampai dia terlambat dihari pertama dia magang,ah nggak tahu lah apa yang akan terjadi.Mungkin dia harus kembali mencari pekerjaan lagi.
Sheryl ditempatkan di bagian staff.Dan dia sangat menikmati pekerjaannya.Bagi Sheryl dimana pun dia ditempatkan yang penting bagi dia ialah dia mendapatkan upah supaya bisa mencukupi kebutuhannya.
Sheryl sebenarnya adalah seorang mahasiswa yang lulus dengan nilai yang bagus.Akan tetapi dia suka dengan proses dari bawah dulu.Bagi dia sesuatu yang besar itu diawali dari hal yang kecil.
"Hai,kamu karyawan baru ya?Kenalin aku Jack,senang bertemu dengan kamu." ucap salah seorang lelaki yang terkenal dengan kegantengannya di divisi itu.Tapi dia juga seorang playboy yang sering gonta ganti cewek.
"Aku Sheryl," jawab Sheryl singkat dengan sedikit tersenyum.
"Makan di kafe perusahaan aja yuk,makanannya enak-enak!" ucap Cintya menarik tangan Sheryl menjauh dari Jack.
Ada pandangan tak suka ketika Jack mencoba mendekati sahabatnya.Mungkin karena pamor Jack yang sudah melekat sebagai playboy.
"Emang perusahaan kita ada kafenya gitu?" tanya Sheryl yang masih belum tahu lebih banyak tentang perusahaan tempatnya bekerja.
"Um." Cintya hanya bersenandung ria sambil masih menarik tangan Sheryl.
Kafe yang ada di lantai bawah itu terlihat sangat rapi dan bersih.Mereka tahu bahwa CEO mereka suka dengan kebersihan maka dari itu kebersihan sangat diutamakan di kafe itu.
"Gue baru tahu kalau perusahaan kita punya kafe yang indah,juga mengutamakan kebersihan." ucap Sheryl terkagum.
"Katanya sih kafe ini baru aja ada,ya kurang lebih baru tiga tahunan lah,semenjak CEO kita yang sekarang mimpin." ucap Cintya masih ambigu karena dia baru saja kerja setengah tahun di perusahaan itu.Jadi dia tidak tahu pasti,dia hanya tahu dari beberapa orang ngomong.
"Boleh gabung nggak?" tanya Jack yang juga makan ditempat itu.
"Kan ada noh tempat lain,ngapain sih harus disini?" tanya Cintya dengan ketus.
"gue nggak nanya lo,tapi gue nanya tuh temen lo.Males banget nanya ama lo." ucap Jack tak kalah sewot.
Entah apa yang memotori permusuhan diantara mereka yang jelas mereka tidak bisa untuk sekedar duduk bersama.
"Gue juga males,cari tempat lain sana!" bentak Cintya dengan garang.
"Nggak mau,gue mau makan siang bareng sama Sheryl,kalau lo keberatan lo cari tempat lain aja!" Jack lalu duduk semeja dengan Sheryl dan Cintya.
"Heh si Jaka Saputra alisa Jack," ucap Cintya dengan sedikit mengejek,Cintya menjulurkan lidahnya seolah dia mau muntah.
"Ngomong aja kalau lo pengen makan bareng gue,nggak usah sok-sokan bawa Sheryl segala." lanjut Cintya dengan begitu pede.
"Ish,sorry lo bukan level gue." jawab Jack yang membuat Cintya tidak lagi bisa menahan amarahnya.
Cintya melotot dengan amarah bahkan dia sudah hampir berdiri dan menarik kerah Jack.Tapi dengan sigap Sheryl menahan sahabatnya.Sheryl juga menyuruh Jack untuk mencari tempat duduk yang lain.
Sheryl nggak mau ada keributan yang memacu perhatian di kafe karyawan itu.Karena saat itupun sudah banyak mata yang menatap mereka.Jack pun akhirnya nurut apa kata Sheryl.
"Gedeg banget gue ama tuh buaya." ucap Cintya masih dengan sedikit amarah.
"Udahlah,lagian kenapa sih lo kayak musuh banget sama dia?" tanya Sheryl yang curiga dengan sikap aneh Cintya.Karena nggak biasanya Cintya seperti itu.
"Nggak kenapa-napa sih cuman nggak suka aja sama cowok playboy." jawab Cintya sudah mulai agak tenang.
"Eh lo tahu nggak CEO kita tuh orangnya ganteng banget."
"Denger-denger juga gitu sih."
"Tapi biarinlah mau dia ganteng mau dia jelek yang terpenting gue kerja gue digaji." ucap Sheryl yang memang belum mau memikirkan masalah cowok.
Sewaktu kuliah ada beberapa cowok yang naksir sama dia.Tapi tidak pernah dia tanggapin serius.Karena dia mau fokus menata hidupnya dulu.Bagi dia yang paling utama adalah karier setelah itu baru dia akan mikir tentang cowok.
Setidaknya aku harus buktiin kepada mereka yang dulu menghina aku bahwa aku bisa sukses dengan usaha aku sendiri.
"Oh ya Sher,ntar malam ada acara nggak nih?" tanya Cintya.
"Em,enggak sih.Kenapa?"
"Hangout yuk!Gue traktir makan malam deh," bujuk Cintya.
"Nasi goreng Mang Ole dua porsi?" ucap Sheryl mengangkat kedua jarinya.
"..Oke," jawab Cintya dengan cepat.
Bagi Cintya permintaan dua porsi nasi goreng kesukaan Sheryl itu tidaklah berat.Mengingat Cintya juga dari keluarga yang berada.Yang penting bagi dia,dia bisa hangout bareng dengan Sheryl.
"Ntar gue traktir di kafe Rose." ucap Cintya membuat Sheryl merasa senang.
Kafe Rose adalah kafe yang terkenal dengan makanannya yang enak dan mewah.
"Beneran? awas aja kalau bohong." ancam Sheryl.
"Iya.Lo mau gue traktir nasi goreng Mang Ole atau di kafe Rose?"
"Dua-duanya." jawab Sheryl dengan cepat.
"Ehm,dasar rakus." Cintya mengomeli Sheryl tapi sesaat kemudian dia tersenyum.
Di meja sebelah ada Jack yang sedikit masih marah karena tindakan Cintya yang dengan sengaja menghalangi dia untuk mendekati Sheryl.
"Gue pasti bisa dapetin tuh anak baru.Siapa yang bisa menolak kharisma gue." gumam Jaka alias Jack dengan tersenyum tipis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Diana Resnawati
mampir thor...
2023-05-16
0
younghoon wife
nyimak
2020-11-05
0
Arsy Pudiw
sy suka cerita yg gini, para play boy harus dtaklukan hahaahahahaa....
2020-11-04
0