Chapter 4 -- Rumah Utama

"Ki, bangun Ki, sudah sore, itu bundamu menelponmu sampai tiga kali." Dita menggoyangkan tubuh Kiandra, mencoba membangunkan Kiandra yang tidur seperti orang pingsan.

Kiandra tersentak bangun, ia kaget mendengar ucapan Dita menyebut kata 'Bunda', ia mengumpulkan nyawanya yang masih terbang kesana-kemari.

"Dit, aku mau mandi dong, numpang kamar mandi kamu ya, habis itu kayanya aku langsung pulang saja Dit, aku takut bunda khawatir." Kia menyenderkan kepalanya di pundak Dita.

"Ya sudah, mandi dulu, tapi alangkah baiknya kamu telepon balik dulu tuh bundamu Ki, baru mandi."

"Iyah, Dit. Thank you ya."

Tak lama Kiandra menelpon bundanya,

"Hallo Bunda" sapa Kiandra.

"Kiandra Anastasya Darwin, kemana saja kamu, Nak? Bunda hubungi kamu sampai tiga kali loh. Kamu baik-baik saja kan??"

"Wow! Bunda, satu-satu dong tanyanya, hehehe."

"Yah habis, kamu bikin khawatir Bunda saja."

"Hehehe, maafin aku Bunda, aku sudah di Jakarta, aku lagi dirumah Dita sekarang, malam ini aku pasti sudah dirumah, Bund. Bunda kapan pulang?"

"Tunggu Bunda, Bunda sama Ayah sudah keluar dari bandara, lagi on the way ke rumah tante Lita."

"Seriously? Baiklah Kiandra tunggu ya, Bunda hati-hati dijalan."

"Iya, sayang. Bunda tutup ya, Nak." Bunda mengakhiri perbincangan mereka berdua, dan segera ke rumah Lita.

Ah, senangnya dijemput Bunda, jadi tidak perlu repot-repot naik Mojek sendirian deh, aku mandi dulu ah.

****

Kiandra sudah selesai mandi dan berpakaian, sore ini dia mengenakan rok pendek denim, dipadukan dengan atasan warna putih, dan menyempurnakan nya dengan sepatu sneakers.

Kiandra mulai menuruni anak tangga kediaman Nugroho, dibawah sudah ada Aldi dan Sekretarisnya yang selalu ada dimanapun Aldi berada yaitu, Mike.

Aldi menatap dingin Kiandra yang sedang turun dari tangga, Aldi sedang bersiap untuk kembali ke apartement miliknya karena besok sudah harus kembali bekerja.

Aldi hanya akan mengunjungi rumah utamanya di akhir pekan saja, karena dia belum juga memiliki kekasih dan masih betah akan kesendiriannya.

"Al, tunggu sebentar Al, ada Om Darwin dan keluarganya kesini, pasti kamu mau pulang kan? Tunggu Om Darwin pulang baru kamu boleh pulang. Okeh?" mamih Lita tersenyum dan menepuk punggung anaknya, dan terus berjalan melewati mereka berdua.

"Kamu bawa saja dulu semua ini ke mobil, jika sudah langsung kembali kesini Mike."

"Baik Boss." Mike membungkukkan sedikit kepalanya tanda hormat pada Aldi, lalu pergi.

Kiandra hanya melihat adegan tersebut sambil melewati mereka berjalan ke ruang TV.

"Ck! Dasar pria menyebalkan!" Kiandra terus berjalan melewati Aldi tanpa menoleh sedikitpun, Aldi melirik ke arah Kiandra.

Aldi yang mendengar cibiran itu langsung berjalan menuju Kiandra yang sudah duduk di sofa depan TV, Aldi menghampiri Kiandra, lalu membungkukkan kepalanya, dan berbisik ke telinga wanita pujaan hatinya dari belakang.

"Bersikap manislah karena ayah bunda mu akan tiba, jika kau masih memanggilku seperti itu aku dengan senang hati mencium mu kembali seperti tadi di depan semua orang." ledek Aldi. Sejujurnya Aldi begitu senang melihat Kiandra sudah bisa kembali seperti Kiandra yang dulu pertama ia kenal.

Seketika muka Kiandra kebas mendengar ucapan Aldi, Kiandra tahu Aldi masih dibelakangnya, Kiandra tidak mau menoleh, takut kejadian seperti tadi siang terulang kembali.

"Kenapa terdiam? Kau ketagihan dengan ciumanku, Kiandra Anastasya Darwin?"

Kiandra kesal dengan ucapan Aldi, dia langsung menoleh kebelakang masih dalam posisi duduk, rasanya ia ingin sekali menampar muka Aldi.

"Apa kau sudah gila hah?"

Kiandra duduk melototi Aldi, ya Aldi yang sedang berdiri sambil memasukkan kedua tangannya ke saku celana, menatap tajam muka Kiandra yang sedang marah karena ucapannya.

Sedetik, dua detik, dan lima detikpun berlalu, tanpa sadar aldi menunduk lalu mengecup manis bibir Kiandra, dengan kedua tangannya masih berada di saku celana.

'Cupp'

Ciuman itu bertahan hanya beberapa detik saja, Kiandra hanya terdiam dan melotot melihat Aldi yang sudah berani menciumnya.

"Kau memang bisa diam jika aku menciummu, bersikap baiklah saat orangtuamu datang, jangan membuat ku susah untuk keluar dari rumah ini, mengerti Kiandra?" pelan namun ada penegasan saat menyebutkan nama Kiandra. Tanpa tersadar Kiandra pun mengangguk manis, dan menggigit bibir bawahnya yang terasa panas setelah berciuman.

Kenapa dia selalu menggigit bibir bawahnya setiap kali aku mencium bibirnya? Apakah dia selalu seperti ini didepan pria lain? Sungguh sangat menggoda.

"Good!" Aldi mengelus puncak kepala Kiandra.

Tanpa menoleh sedikitpun ke arah Kiandra. Aldi pergi ke ruang kerjanya untuk melanjutkan pekerjaanya bersama Mike sebelum om Darwin tiba.

*Argh! Aku pasti sudah gila! Aku mengangguk?? Oh Damn! Si Kanebo Kering itu sudah mengambil ciumanku dua kali dalam sehari, dan aku tidak memukulnya?

Bodoh! Bodoh kamu Kiandra! Ada apa denganku sebenarnya, bukankah perasaan itu sudah lama tertidur? Kenapa jantung ku masih saja berdetak tak karuan jika bersamanya. Sadar Kiandra! Sadar! Aldi tidak akan pernah membuka hatinya untuk mu*.

Kiandra menghentakkan kakinya berulang kali, dan menyenderkan kepalanya ke sofa merutuki kebodohannya sendiri. Tanpa ia sadari Aldi tersenyum tiada henti melihat Kiandra dari lantai dua rumah utama, betapa manis dan konyolnya tingkah laku wanita pujaan hatinya itu.

Kau sangat cantik. Aku janji aku akan menarik mu kembali padaku.

Aldi masuk ke ruang kerjanya sambil tertawa kecil, lalu menutup pintu ruang kerjanya, bersamaan dengan itu Dita dan Mika baru datang dari taman belakang, tak sengaja Mika berpapasan dengan Mike yang baru saja datang dari garasi mobil dengan Mac Book di tangan nya.

Oh Tuhan, kenapa dia semakin tampan saja. Kalau begini terud semakin berat rasanya aku pergi dari sini - Mikaela.

"Malam Mike" sapa Dita

"Malam Nona Dita, Nona Mika." salam Mike seperti biasanya. Mika yang disapa serasa ingin berhamburan ke dalam pelukan Mike, namun itu sebuah hal yang mustahil.

Dita melirik Mika sekilas, dia tahu bahwa Mika tertarik dengan Sekretaris Pribadi kakaknya itu, tapi tidak dengan Mike tentunya.

Jika Aldi saja kaku seperti Kanebo Kering, Mike bahkan lebih kaku dari pada kakaknya. Berbicara hanya seperlunya saja, dingin, dan kejam, Mike bahkan tidak akan memberikan ampun bagi siapa saja yang berani mengusik ketenangan hidup Boss nya, Aldi. Sikap dingin dan kakunya Mike justru semakin menggugah hati Mika setiap kali melihatnya.

"Malam juga, Mike." jawab Mika. Tatapan sendu itu maaih terpancar indah dari mata nya.

"Permisi Nona, saya sudah ditunggu Boss di ruang kerjanya."

"Owh, silahkan Mike. Kita juga mau ke ruang tengah dulu, ayo Mika." balas Dita.

Dita menggandeng tangan Mika untuk berjalan mengikutinya keruang tengah, badan boleh jalan lurus kedepan, tapi tatapan Mika masih menoleh kearah Mike yang sedang menaiki anak tangga menuju ruangan Aldi.

Apakah aku harus menyerah padamu, Mike?

Mika yang tidak melihat kedepan, ia tidak tahu bahwa Dita tiba-tiba menghentikan langkah nya, membuat Mika menabrak tubuh sahabatnya itu.

"Aw!" Pekikan Mika berhasil membuata Mike menoleh sejenak ke sumber suara, memastikan semua masih baik-baik saja, tak lama ia pun melanjutkan kembali langkahnya.

"Makannya kalau jalan tuh pandangan lihat kedepan, bukan ke arah Mike!" ketus Dita. Dita sudah jengah dengan cinta Mika & Mike.

Seketika Mika kaget atas ucapan Dita, lalu diam mematung. Mika tidak tahu harus menjawab apa ke Dita, karena memang seperti itu kenyataannya.

"Kenapa? Kamu kaget aku bisa bicara seperti itu? Cih, mulutmu memang tidak bisa mengakui tapi matamu mengatakan itu dengan sangat jelas." rutuk Dita kesal sambil bersedekap.

Kita berteman bukan sehari dua hari, bahkan sudah bertahun-tahun, tapi kalian berdua masih meragukan analisaku. Siapapun pria kalian nanti, jangan coba-coba menyembunyikan itu dari ku, aku harus jadi pendengar pertama nama mereka jika kalian sudah resmi bersama. Itu pun jika kalian masih menganggap ku ada." Dita masih menyilangkan tangan di dadanya, dan memonyongkan bibirnya.

Mika dan Kiandra saling melirik dan tersenyum, mereka berdua langsung menghamburkan diri memeluk Dita.

"Uhhh tayang. Apa Ditaku sedang merajuk?" ucap Mika, mereka berdua memeluk gemas Dita.

"Kalian memang paling tahu cara membujukku, hmmm? Awas ya kalian!" Dita menggelitiki pinggang Mika dan Kiandra, mereka berlari diruang tengah seperti anak-anak, padahal mereka tahun ini sudah genap 24 tahun. Seketika suara dari pintu masuk menghentikan kegiatan mereka diruang tengah.

"Bunda?" Kiandra yang terkejut melihat sang Bunda, Ayah dan kak Reyhan datang, langsung berlari kecil menghampiri mereka bertiga, Kiandra memeluk bunda dan ayahnya.

"Tidakkah kau rindu dengan Kakak?" tanya Reyhan sambil merentangkan tangannya, tanda minta dipeluk oleh Kiandra.

"Ogah! Bukankah yang boleh memelukmu hanyalah kakak iparku yang paling menawan itu?" Kiandra melipat kedua tangan di dadanya, ya semenjak kakaknya menikah Rey sudah jarang menemui Kiandra ke Djogja, karena sang kakak sebegitu tidak bisa jauh dari sang kakak ipar.

"Owh, ayolah Adik Kecilku yang manis." bujuk Reyhan dengan muka memelas.

Kiandra pun 'nyengir kuda' sambil memeluk Reyhan, Reyhan mengacak-acak pucuk rambut Kiandra dengan penuh kasih sayang.

Rey akhirnya melepas pelukan Kiandra, ia menelaah tampilan Kiandra dari atas hingga ujung kaki.

"Kenapa kau berpakaian manis seperti ini? Apa kau sedang ada janji dengan teman pria?" Rey memicingkan matanya.

"Memang ada yang salah dengan pakaian ku?" menurut Kiandra ini masih sangat normal.

Jelas saja, sejak kapan adik Tomboyku ini memakai rok, dan berdandan semanis ini? Sungguh keajaiban.

"Kau sungguh manis Kiandra, aku menilaimu sebagai seorang pria, adakah pria yang sudah bertemu denganmu dalam keadaanmu seperti ini? Jika iya, aku tidak bisa menjamin pria itu tidak tertarik untuk menggoda Adik kecilku ini." selidik Reyhan.

Tiba-tiba Kiandra menunduk dan pipinya merah merona hingga Reyhan bisa melihatnya, dan yang lebih membuat Reyhan terperangah lagi adalah Kiandra lebih memilih menunduk alih-alih menjawab pertanyaan darinya.

Reyhan langsung menepuk punggung Kiandra, dan berlalu begitu saja meninggalkan adiknya yang masih terpaku di depan pintu rumah.

Mari kita lihat siapa 'Pria-mu' itu Kiandra. Dia harus lulus seleksiku terlebih dahulu.

****

Bersambung..

Terpopuler

Comments

Rio

Rio

semangat

2020-11-11

0

Lussy_ᶻᵃᵃ(off)

Lussy_ᶻᵃᵃ(off)

😂😂😂😂😂

2020-11-01

0

🕌 M⃟ars™Melia ᵐᴵʷ🍭🌺⃟⃝࿐🕌🖤

🕌 M⃟ars™Melia ᵐᴵʷ🍭🌺⃟⃝࿐🕌🖤

Uda mulai ada rasa antara cwe tombol bar2 dengan kanebo kering
hahahaha

2020-10-30

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Oase
2 Chapter 2 - Singa Betina
3 Chapter 3 - Manis
4 Chapter 4 -- Rumah Utama
5 Chapter 5 - Taman Bunga Rumah Utama
6 Chapter 6 - Memastikan
7 Chapter 7 - Sarapan Pagi
8 Chapter 8 - Berlibur
9 Chapter 9 - Bermalam
10 Chapter 10 - Bermalam 2
11 Chapter 11 - Pillow Talk
12 Chapter 12 - Terjebak
13 Chapter 13 - Miss Understanding [Kesalah pahaman]
14 Chapter 14 - Pernyataan
15 Chapter 15 - Terungkap 1
16 Chapter 16 - Terungkap 2
17 Chapter 17 - Quality Time
18 Chapter 18 - Rayuan Maut
19 Chapter 19 - Gejolak Kawula Muda
20 Chapter 20 - Satu Sama!
21 Chapter 21 - Tergoda
22 Chapter 22 - Bungaku
23 Chapter 23 - Pergi Untuk Kembali
24 Chapter 24 - Special Guest
25 Bab 25 - Secret Talk
26 Chapter 26 - Berpacu dengan Waktu
27 Chapter 27 - Duet Maut
28 Chapter 28 - Kesepakatan
29 Chapter 29 - Villa Utama
30 Chapter 30 - Jatuh Sakit
31 Chapter 31 - Jurnal
32 Chapter 32 - Surprise
33 Chapter 33 - Berkunjung
34 Chapter 34 - Calon Mertua
35 Chapter 35 - Modus
36 Chapter 36 - Dokter Faisal
37 Chapter 37 - Istri Kecil
38 Chapter 38 - Tidak Semudah Itu
39 Chapter 39 - Simbiosis Mutualisme
40 Chapter 40 - Sweet Trip
41 Pengumuman Event Giveaway
42 Chapter 41 - Hot Grandpa
43 Chapter 42 - Kecelakaan
44 Chapter 43 - Hitachi Seaside Park
45 Chapter 44 - Fitting Time
46 Chapter 45 - Berbahagialah!
47 Chapter 46 - Game is Over
48 Chapter 47 - Suka mu dan Duka ku
49 Chapter 48 - Possesive?
50 Visual Pemain CEO Love Story
51 Chapter 49 - Di Atas Awan
52 Chapter 50 - Rival Cinta
53 Chapter 51 - Macan Tidur
54 Chapter 52 - Pasangan Normal
55 Chapter 53 - Nyonya Muda Wicaksono
56 Chapter 54 - Bayi Koala
57 Chapter 55 - Rumah Idaman
58 Chapter 56 - Obrolan Para Pria
59 Chapter 57 - Keluarga Besar
60 Chapter 58 - Max Photograph
61 Chapter 59 - Di Mabuk Asmara
62 Chapter 60 - Double Boom
63 Chapter 61 - Boomerang
64 Chapter 62 - Special Gift
65 Chapter 63 - Wanita Cantik
66 Chapter 64 - Queens Night Market
67 Chapter 65 - Lil & Stitch
68 Chapter 66 - My Handsome Man
69 Chapter 67 - Graduation Day
70 Chapter 68 - Terlambat
71 Chapter 69 - Berjuang Untuknya
72 Chapter 70 - Future Mrs
73 Chapter 71 - Maudy Darwin
74 Chapter 72 - Memastikan Sendiri
75 Chapter 73 - Daniel Wilson
76 Chapter 74 - Kenapa Rasanya Sakit?
77 Chapter 75 - Hari Patah Hati Nasional
78 Chapter 76 - Tersenyumlah Darling..
79 Chapter 77 - Kau Ingin Pergi Bersamaku?
80 Chapter 78 - New York??
81 Chapter 79 - Sedih Tak Berujung
82 Chapter 80 - Darah??
83 Chapter 81 - Apa Harus Hari Ini?
84 Chapter 82 - I Love You More
85 Chapter 83 - Tunggu Aku!
86 Chapter 84 - Pertanyaan atau Pernyataan?
87 Chapter 85 - New York I Love You
88 Chapter 86 - Ketahuan
89 Chapter 87 - Perih dan Sakit
90 Chapter 88 - Judgement
91 Chapter 89 - Apa Aku Terlambat?
92 Chapter 90 - Hutang Budi
93 Extraordinary Chapter 1
94 Extraordinary Chapter 2
95 Extraordinary Chapter 3
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Chapter 1 - Oase
2
Chapter 2 - Singa Betina
3
Chapter 3 - Manis
4
Chapter 4 -- Rumah Utama
5
Chapter 5 - Taman Bunga Rumah Utama
6
Chapter 6 - Memastikan
7
Chapter 7 - Sarapan Pagi
8
Chapter 8 - Berlibur
9
Chapter 9 - Bermalam
10
Chapter 10 - Bermalam 2
11
Chapter 11 - Pillow Talk
12
Chapter 12 - Terjebak
13
Chapter 13 - Miss Understanding [Kesalah pahaman]
14
Chapter 14 - Pernyataan
15
Chapter 15 - Terungkap 1
16
Chapter 16 - Terungkap 2
17
Chapter 17 - Quality Time
18
Chapter 18 - Rayuan Maut
19
Chapter 19 - Gejolak Kawula Muda
20
Chapter 20 - Satu Sama!
21
Chapter 21 - Tergoda
22
Chapter 22 - Bungaku
23
Chapter 23 - Pergi Untuk Kembali
24
Chapter 24 - Special Guest
25
Bab 25 - Secret Talk
26
Chapter 26 - Berpacu dengan Waktu
27
Chapter 27 - Duet Maut
28
Chapter 28 - Kesepakatan
29
Chapter 29 - Villa Utama
30
Chapter 30 - Jatuh Sakit
31
Chapter 31 - Jurnal
32
Chapter 32 - Surprise
33
Chapter 33 - Berkunjung
34
Chapter 34 - Calon Mertua
35
Chapter 35 - Modus
36
Chapter 36 - Dokter Faisal
37
Chapter 37 - Istri Kecil
38
Chapter 38 - Tidak Semudah Itu
39
Chapter 39 - Simbiosis Mutualisme
40
Chapter 40 - Sweet Trip
41
Pengumuman Event Giveaway
42
Chapter 41 - Hot Grandpa
43
Chapter 42 - Kecelakaan
44
Chapter 43 - Hitachi Seaside Park
45
Chapter 44 - Fitting Time
46
Chapter 45 - Berbahagialah!
47
Chapter 46 - Game is Over
48
Chapter 47 - Suka mu dan Duka ku
49
Chapter 48 - Possesive?
50
Visual Pemain CEO Love Story
51
Chapter 49 - Di Atas Awan
52
Chapter 50 - Rival Cinta
53
Chapter 51 - Macan Tidur
54
Chapter 52 - Pasangan Normal
55
Chapter 53 - Nyonya Muda Wicaksono
56
Chapter 54 - Bayi Koala
57
Chapter 55 - Rumah Idaman
58
Chapter 56 - Obrolan Para Pria
59
Chapter 57 - Keluarga Besar
60
Chapter 58 - Max Photograph
61
Chapter 59 - Di Mabuk Asmara
62
Chapter 60 - Double Boom
63
Chapter 61 - Boomerang
64
Chapter 62 - Special Gift
65
Chapter 63 - Wanita Cantik
66
Chapter 64 - Queens Night Market
67
Chapter 65 - Lil & Stitch
68
Chapter 66 - My Handsome Man
69
Chapter 67 - Graduation Day
70
Chapter 68 - Terlambat
71
Chapter 69 - Berjuang Untuknya
72
Chapter 70 - Future Mrs
73
Chapter 71 - Maudy Darwin
74
Chapter 72 - Memastikan Sendiri
75
Chapter 73 - Daniel Wilson
76
Chapter 74 - Kenapa Rasanya Sakit?
77
Chapter 75 - Hari Patah Hati Nasional
78
Chapter 76 - Tersenyumlah Darling..
79
Chapter 77 - Kau Ingin Pergi Bersamaku?
80
Chapter 78 - New York??
81
Chapter 79 - Sedih Tak Berujung
82
Chapter 80 - Darah??
83
Chapter 81 - Apa Harus Hari Ini?
84
Chapter 82 - I Love You More
85
Chapter 83 - Tunggu Aku!
86
Chapter 84 - Pertanyaan atau Pernyataan?
87
Chapter 85 - New York I Love You
88
Chapter 86 - Ketahuan
89
Chapter 87 - Perih dan Sakit
90
Chapter 88 - Judgement
91
Chapter 89 - Apa Aku Terlambat?
92
Chapter 90 - Hutang Budi
93
Extraordinary Chapter 1
94
Extraordinary Chapter 2
95
Extraordinary Chapter 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!