"Ki, bangun Ki, sudah sore, itu bundamu menelponmu sampai tiga kali." Dita menggoyangkan tubuh Kiandra, mencoba membangunkan Kiandra yang tidur seperti orang pingsan.
Kiandra tersentak bangun, ia kaget mendengar ucapan Dita menyebut kata 'Bunda', ia mengumpulkan nyawanya yang masih terbang kesana-kemari.
"Dit, aku mau mandi dong, numpang kamar mandi kamu ya, habis itu kayanya aku langsung pulang saja Dit, aku takut bunda khawatir." Kia menyenderkan kepalanya di pundak Dita.
"Ya sudah, mandi dulu, tapi alangkah baiknya kamu telepon balik dulu tuh bundamu Ki, baru mandi."
"Iyah, Dit. Thank you ya."
Tak lama Kiandra menelpon bundanya,
"Hallo Bunda" sapa Kiandra.
"Kiandra Anastasya Darwin, kemana saja kamu, Nak? Bunda hubungi kamu sampai tiga kali loh. Kamu baik-baik saja kan??"
"Wow! Bunda, satu-satu dong tanyanya, hehehe."
"Yah habis, kamu bikin khawatir Bunda saja."
"Hehehe, maafin aku Bunda, aku sudah di Jakarta, aku lagi dirumah Dita sekarang, malam ini aku pasti sudah dirumah, Bund. Bunda kapan pulang?"
"Tunggu Bunda, Bunda sama Ayah sudah keluar dari bandara, lagi on the way ke rumah tante Lita."
"Seriously? Baiklah Kiandra tunggu ya, Bunda hati-hati dijalan."
"Iya, sayang. Bunda tutup ya, Nak." Bunda mengakhiri perbincangan mereka berdua, dan segera ke rumah Lita.
Ah, senangnya dijemput Bunda, jadi tidak perlu repot-repot naik Mojek sendirian deh, aku mandi dulu ah.
****
Kiandra sudah selesai mandi dan berpakaian, sore ini dia mengenakan rok pendek denim, dipadukan dengan atasan warna putih, dan menyempurnakan nya dengan sepatu sneakers.
Kiandra mulai menuruni anak tangga kediaman Nugroho, dibawah sudah ada Aldi dan Sekretarisnya yang selalu ada dimanapun Aldi berada yaitu, Mike.
Aldi menatap dingin Kiandra yang sedang turun dari tangga, Aldi sedang bersiap untuk kembali ke apartement miliknya karena besok sudah harus kembali bekerja.
Aldi hanya akan mengunjungi rumah utamanya di akhir pekan saja, karena dia belum juga memiliki kekasih dan masih betah akan kesendiriannya.
"Al, tunggu sebentar Al, ada Om Darwin dan keluarganya kesini, pasti kamu mau pulang kan? Tunggu Om Darwin pulang baru kamu boleh pulang. Okeh?" mamih Lita tersenyum dan menepuk punggung anaknya, dan terus berjalan melewati mereka berdua.
"Kamu bawa saja dulu semua ini ke mobil, jika sudah langsung kembali kesini Mike."
"Baik Boss." Mike membungkukkan sedikit kepalanya tanda hormat pada Aldi, lalu pergi.
Kiandra hanya melihat adegan tersebut sambil melewati mereka berjalan ke ruang TV.
"Ck! Dasar pria menyebalkan!" Kiandra terus berjalan melewati Aldi tanpa menoleh sedikitpun, Aldi melirik ke arah Kiandra.
Aldi yang mendengar cibiran itu langsung berjalan menuju Kiandra yang sudah duduk di sofa depan TV, Aldi menghampiri Kiandra, lalu membungkukkan kepalanya, dan berbisik ke telinga wanita pujaan hatinya dari belakang.
"Bersikap manislah karena ayah bunda mu akan tiba, jika kau masih memanggilku seperti itu aku dengan senang hati mencium mu kembali seperti tadi di depan semua orang." ledek Aldi. Sejujurnya Aldi begitu senang melihat Kiandra sudah bisa kembali seperti Kiandra yang dulu pertama ia kenal.
Seketika muka Kiandra kebas mendengar ucapan Aldi, Kiandra tahu Aldi masih dibelakangnya, Kiandra tidak mau menoleh, takut kejadian seperti tadi siang terulang kembali.
"Kenapa terdiam? Kau ketagihan dengan ciumanku, Kiandra Anastasya Darwin?"
Kiandra kesal dengan ucapan Aldi, dia langsung menoleh kebelakang masih dalam posisi duduk, rasanya ia ingin sekali menampar muka Aldi.
"Apa kau sudah gila hah?"
Kiandra duduk melototi Aldi, ya Aldi yang sedang berdiri sambil memasukkan kedua tangannya ke saku celana, menatap tajam muka Kiandra yang sedang marah karena ucapannya.
Sedetik, dua detik, dan lima detikpun berlalu, tanpa sadar aldi menunduk lalu mengecup manis bibir Kiandra, dengan kedua tangannya masih berada di saku celana.
'Cupp'
Ciuman itu bertahan hanya beberapa detik saja, Kiandra hanya terdiam dan melotot melihat Aldi yang sudah berani menciumnya.
"Kau memang bisa diam jika aku menciummu, bersikap baiklah saat orangtuamu datang, jangan membuat ku susah untuk keluar dari rumah ini, mengerti Kiandra?" pelan namun ada penegasan saat menyebutkan nama Kiandra. Tanpa tersadar Kiandra pun mengangguk manis, dan menggigit bibir bawahnya yang terasa panas setelah berciuman.
Kenapa dia selalu menggigit bibir bawahnya setiap kali aku mencium bibirnya? Apakah dia selalu seperti ini didepan pria lain? Sungguh sangat menggoda.
"Good!" Aldi mengelus puncak kepala Kiandra.
Tanpa menoleh sedikitpun ke arah Kiandra. Aldi pergi ke ruang kerjanya untuk melanjutkan pekerjaanya bersama Mike sebelum om Darwin tiba.
*Argh! Aku pasti sudah gila! Aku mengangguk?? Oh Damn! Si Kanebo Kering itu sudah mengambil ciumanku dua kali dalam sehari, dan aku tidak memukulnya?
Bodoh! Bodoh kamu Kiandra! Ada apa denganku sebenarnya, bukankah perasaan itu sudah lama tertidur? Kenapa jantung ku masih saja berdetak tak karuan jika bersamanya. Sadar Kiandra! Sadar! Aldi tidak akan pernah membuka hatinya untuk mu*.
Kiandra menghentakkan kakinya berulang kali, dan menyenderkan kepalanya ke sofa merutuki kebodohannya sendiri. Tanpa ia sadari Aldi tersenyum tiada henti melihat Kiandra dari lantai dua rumah utama, betapa manis dan konyolnya tingkah laku wanita pujaan hatinya itu.
Kau sangat cantik. Aku janji aku akan menarik mu kembali padaku.
Aldi masuk ke ruang kerjanya sambil tertawa kecil, lalu menutup pintu ruang kerjanya, bersamaan dengan itu Dita dan Mika baru datang dari taman belakang, tak sengaja Mika berpapasan dengan Mike yang baru saja datang dari garasi mobil dengan Mac Book di tangan nya.
Oh Tuhan, kenapa dia semakin tampan saja. Kalau begini terud semakin berat rasanya aku pergi dari sini - Mikaela.
"Malam Mike" sapa Dita
"Malam Nona Dita, Nona Mika." salam Mike seperti biasanya. Mika yang disapa serasa ingin berhamburan ke dalam pelukan Mike, namun itu sebuah hal yang mustahil.
Dita melirik Mika sekilas, dia tahu bahwa Mika tertarik dengan Sekretaris Pribadi kakaknya itu, tapi tidak dengan Mike tentunya.
Jika Aldi saja kaku seperti Kanebo Kering, Mike bahkan lebih kaku dari pada kakaknya. Berbicara hanya seperlunya saja, dingin, dan kejam, Mike bahkan tidak akan memberikan ampun bagi siapa saja yang berani mengusik ketenangan hidup Boss nya, Aldi. Sikap dingin dan kakunya Mike justru semakin menggugah hati Mika setiap kali melihatnya.
"Malam juga, Mike." jawab Mika. Tatapan sendu itu maaih terpancar indah dari mata nya.
"Permisi Nona, saya sudah ditunggu Boss di ruang kerjanya."
"Owh, silahkan Mike. Kita juga mau ke ruang tengah dulu, ayo Mika." balas Dita.
Dita menggandeng tangan Mika untuk berjalan mengikutinya keruang tengah, badan boleh jalan lurus kedepan, tapi tatapan Mika masih menoleh kearah Mike yang sedang menaiki anak tangga menuju ruangan Aldi.
Apakah aku harus menyerah padamu, Mike?
Mika yang tidak melihat kedepan, ia tidak tahu bahwa Dita tiba-tiba menghentikan langkah nya, membuat Mika menabrak tubuh sahabatnya itu.
"Aw!" Pekikan Mika berhasil membuata Mike menoleh sejenak ke sumber suara, memastikan semua masih baik-baik saja, tak lama ia pun melanjutkan kembali langkahnya.
"Makannya kalau jalan tuh pandangan lihat kedepan, bukan ke arah Mike!" ketus Dita. Dita sudah jengah dengan cinta Mika & Mike.
Seketika Mika kaget atas ucapan Dita, lalu diam mematung. Mika tidak tahu harus menjawab apa ke Dita, karena memang seperti itu kenyataannya.
"Kenapa? Kamu kaget aku bisa bicara seperti itu? Cih, mulutmu memang tidak bisa mengakui tapi matamu mengatakan itu dengan sangat jelas." rutuk Dita kesal sambil bersedekap.
Kita berteman bukan sehari dua hari, bahkan sudah bertahun-tahun, tapi kalian berdua masih meragukan analisaku. Siapapun pria kalian nanti, jangan coba-coba menyembunyikan itu dari ku, aku harus jadi pendengar pertama nama mereka jika kalian sudah resmi bersama. Itu pun jika kalian masih menganggap ku ada." Dita masih menyilangkan tangan di dadanya, dan memonyongkan bibirnya.
Mika dan Kiandra saling melirik dan tersenyum, mereka berdua langsung menghamburkan diri memeluk Dita.
"Uhhh tayang. Apa Ditaku sedang merajuk?" ucap Mika, mereka berdua memeluk gemas Dita.
"Kalian memang paling tahu cara membujukku, hmmm? Awas ya kalian!" Dita menggelitiki pinggang Mika dan Kiandra, mereka berlari diruang tengah seperti anak-anak, padahal mereka tahun ini sudah genap 24 tahun. Seketika suara dari pintu masuk menghentikan kegiatan mereka diruang tengah.
"Bunda?" Kiandra yang terkejut melihat sang Bunda, Ayah dan kak Reyhan datang, langsung berlari kecil menghampiri mereka bertiga, Kiandra memeluk bunda dan ayahnya.
"Tidakkah kau rindu dengan Kakak?" tanya Reyhan sambil merentangkan tangannya, tanda minta dipeluk oleh Kiandra.
"Ogah! Bukankah yang boleh memelukmu hanyalah kakak iparku yang paling menawan itu?" Kiandra melipat kedua tangan di dadanya, ya semenjak kakaknya menikah Rey sudah jarang menemui Kiandra ke Djogja, karena sang kakak sebegitu tidak bisa jauh dari sang kakak ipar.
"Owh, ayolah Adik Kecilku yang manis." bujuk Reyhan dengan muka memelas.
Kiandra pun 'nyengir kuda' sambil memeluk Reyhan, Reyhan mengacak-acak pucuk rambut Kiandra dengan penuh kasih sayang.
Rey akhirnya melepas pelukan Kiandra, ia menelaah tampilan Kiandra dari atas hingga ujung kaki.
"Kenapa kau berpakaian manis seperti ini? Apa kau sedang ada janji dengan teman pria?" Rey memicingkan matanya.
"Memang ada yang salah dengan pakaian ku?" menurut Kiandra ini masih sangat normal.
Jelas saja, sejak kapan adik Tomboyku ini memakai rok, dan berdandan semanis ini? Sungguh keajaiban.
"Kau sungguh manis Kiandra, aku menilaimu sebagai seorang pria, adakah pria yang sudah bertemu denganmu dalam keadaanmu seperti ini? Jika iya, aku tidak bisa menjamin pria itu tidak tertarik untuk menggoda Adik kecilku ini." selidik Reyhan.
Tiba-tiba Kiandra menunduk dan pipinya merah merona hingga Reyhan bisa melihatnya, dan yang lebih membuat Reyhan terperangah lagi adalah Kiandra lebih memilih menunduk alih-alih menjawab pertanyaan darinya.
Reyhan langsung menepuk punggung Kiandra, dan berlalu begitu saja meninggalkan adiknya yang masih terpaku di depan pintu rumah.
Mari kita lihat siapa 'Pria-mu' itu Kiandra. Dia harus lulus seleksiku terlebih dahulu.
****
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Rio
semangat
2020-11-11
0
Lussy_ᶻᵃᵃ(off)
😂😂😂😂😂
2020-11-01
0
🕌 M⃟ars™Melia ᵐᴵʷ🍭🌺⃟⃝࿐🕌🖤
Uda mulai ada rasa antara cwe tombol bar2 dengan kanebo kering
hahahaha
2020-10-30
0