"Ap, apa yang kau lakukan disini, Al?" tanya Kiandra dengan terbata-bata sambil menggigit bibir bawahnya, kejadian tersebut membuat pipinya merah merona.
Bagaimana bisa dia menggigit bibirnya sembarangan didepan seorang pria. Apa dia sedang meggodaku untuk mengulanginya?
"Menurutmu apa yang akan aku lakukan dirumah ku sendiri?" Aldi menatap lekat Kiandra.
Aldi berdiri tegak, ia memasukkan kedua tangannya ke saku celana, memiringkan sedikit kepalanya yang masih menatap lekat Kiandra tanpa berkedip.
Astaga lihat mukanya itu, dengan santainya dia berekspresi seperti itu tanpa meminta maaf telah mengambil ciuman pertamaku. Arghhh, kenapa aku bisa mencintai orang menyebalkan seperti dirinya.
"Dasar Kanebo Kering menyebalkan!" Kiandra pun menginjak kaki kanan Aldi karena kesal sudah mengagetkannya tadi.
"Lain kali akan ku colok matamu jika mengagetkanku lagi seperti tadi, apalagi mengambil kesempatan dalam kesempitan." Kiandra mencibirkan bibirnya, dan berlalu pergi. Aldi meringis kesakitan karena kelakuan Kiandra padanya.
"Astaga tenaganya kuat sekali." Aldi menahan sakit di kakinya.
Dasar Bocah Bar-bar, kaki dan mulutnya sama kasarnya, padahal aku hanya iseng padanya.
Kiandra sudah berada jauh dari jarak pandang Aldi. Aldi meminum air yang sudah ia tuang, sambil tersenyum. ia memutar rega adegan ciuman singkatnya dengan Kiandra dan memegang bibirnya.
Manis..
Kiandra menghampiri Dita ke kamarnya dengan memasang muka kesalnya, "Kenapa mukamu begitu Ki?" selidik Dita dengan penuh tanda tanya.
"Hah kakakmu itu memang manusia Kanebo menyebalkan. Bagaimana mukanya bisa sesantai itu setelah membuatku kaget setengah mati karena ulahnya? Bagus aku cuma menginjakkan kakinya tidak memukul mukanya." Kia pun duduk di sofa kamar Dita, ia menahan kekesalan atas sikap Aldi yang mencuri ciuman pertamanya.
Hiks, hiks, ciuman pertamaku. Kenapa harus si manusia Kanebo Kering itu yang mengambilnya? Orang yang begitu amat sangat ingin aku lupakan.
"Astaga! Kalian ribut lagi?" Dita melanjutkan ucapannya.
"Tidak bisakah sehari saja akur dengan kak Aldi, Ki?" Dita tersenyum kemudian menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah sahabat nya itu.
"Jangan terlalu membencinya, Kia. Terkadang kebencian bisa menghadirkan cinta. Kau mau bukti?" Dita berdiri dari sofa kamarnya, Kiandra pun langsung menoleh kearah Dita dengan tatapan bingung.
Apa Dita sudah tahu sesuatu yang terjadi antara aku dan Aldi?
"Berhenti menatap ku seperti itu Kia!" Kiandra pun tersadar dari pikirannya.
Haish, apa sih yang aku fikirkan! - Kiandra.
"Tatapan mu sungguh membuat ku penasaran, ada hal apa yang membuat kalian bisa saling membenci seperti ini, jika kau tidak mau cerita, aku akan cari tahu sendiri jawaban nya!" bisik Dita ke kuping Kiandra, seolah Dita bisa membaca apa yang Kiandra pikirkan.
"Ah, aku tak mengerti apa yang kau bicarakan, tidak ada hal menarik antara aku dan kakak mu." ujar Kiandra yang sedikit terbata-bata.
Dita hanya melambaikan tangannya tanpa menoleh kearah Kiandra, dan berlalu meninggalkan sahabatnya untuk menyusul Mika ke pulau mimpi.
Kita lihat saja nanti Ki, aku pasti akan membuat kalian berdua bersama. Aku hanya ingin kau yang menjadi kakak ipar ku, bukan wanita lain.
***
Kiandra berjalan menuju balkon kamar Dita, tak lama hpnya berbunyi dan memunculkan nama "Oase" disana, ya siapa lagi Oasenya Kiandra kalau bukan Sean Permana, Kiandra memulai obrolannya.
"Hai Kak." Sapa Kiandra.
"Hai Ndra, sudah sampai di Jakarta?"
"Owh sudah Ka, tadi jam sebelas siang."
"Syukurlah kalau begitu." Sean merasa lega mendengarnya.
"Kakak sedang apa?"
"Sedang memikirkan Andraku tersayang." Kiandra mulai tersipu malu karena jokes receh Sean.
"Apa Kakak tidak ingin bertanya balik kepadaku, aku sedang apa disini?"
"Untuk apa aku menanyakannya, aku tahu siapa yang sedang terlintas dipikiranmu saat ini Ndra."
"Cih, kepedean!" Sanggah Kiandra.
"Hahaha, faktanya memang seperti itu kan Ndra. Aku tahu hatimu mengakuinya." Kiandra tersenyum manis sambil memejamkan matanya, ia tersipu malu karena ucapan manis Sean padanya.
"Ndra, akan ada touring minggu depan, apa kau akan ikut kali ini?"
"Entahlah Ka, aku belum bisa memastikannya. Kau tahu sendiri jika aku sudah dirumah, aku tidak bisa sebebas di Djogja, bisa pergi kemanapun, dan kapanpun aku mau, karena aku harus ikut kemanapun Bunda dan Ayah saat aku pulang ke Jakarta, maaf." Kiandra sangat tidak enak hati menolak nya, namun apalah daya memang itulah kenyataan nya.
"Tak bisakah coba bicarakan terlebih dahulu ke ayah bunda mu masalah touring ini? Karena destinasi kali ini akan ke tempat destinasi favorit mu, Gunung Bromo."
"Apa aku jemput kau ke Jakrta saja dan meminta izin ke orang tuamu langsung?" sambung Sean. Sean amat sangat berharap Kiandra bisa ikut touring kali ini, karena ia berencana untuk melamar Kiandra di Bromo.
"Ah, tidak perlu Ka, biar aku saja yang akan bicara ke Ayah dan Bunda, akan aku beritahu jika sudah bertemu mereka, karena mereka masih di NY."
"Baiklah, kabari aku jika sudah bicara dengan Ayah dan Bundamu."
"Baiklah, Kak."
Kiandra dan Sean melanjutkan obrolan mereka, hingga tak lama setelah itu mereka menyudahi obrolan mereka karena Sean meminta Kiandra untuk beristirahat setelah perjalanan jauh.
Huft, dilema ini sungguh mengganggu pikiranku, Bromo oh Bromo. Kesana dengan kak Sean pasti menyenangkan. Ah, membayangkannya saja sudah membuat jantungku rasanya ingin copot apalagi nanti.
Tanpa Kiandra sadari, ada seorang pria yang memperhatikannya dari balkon lainnya, ya siapa lagi kalau bukan Aldi. Aldi sedang menghirup udara luar dari balkon kamarnya, guna menyegarkan pikirannya, dan merenggangkan ototnya, tapi Kiandra tidak menyadari kehadiran Aldi ditempat lain.
Aldi mendengarkan pembicaraan Kiandra dari awal hingga akhir, bahkan ia melihat pemandangan indah ketika Kiandra tersipu malu saat berbicara dengan lawan bicaranya tadi.
Senyum itu, seharusnya senyum itu hanya untuk ku. Itu pasti si cecunguk Sean sialan. Kau hanya milik ku, dan akan selalu begitu.
Tanpa sengaja saat Kiandra ingin masuk kedalam kamar, pandangan mereka bertemu. Kiandra menjulurkan lidahnya meledek Aldi dari balkon kamar Dita.
Wanita itu langsung masuk kedalam kamar menyusul dua sahabatnya yang sudah tertidur di kasur, Aldi yang disuguhi tingkah konyol Kiandra, membuatnya semakin geram.
Tunggu aku! Aku akan membawa mu kembali padaku.
Aldi tidak sadar bahwa kecupan singkat yang terjadi di dapur, ternyata mampu meluluh lantahkan hatinya, bahkan menghidupkan kembali harapan yang pernah pupus.
Tuttt...
"Mike cari tahu siapa Sean permana. Aku mau info tentang nya segera." ucap Aldi ke Mike via telepon, dan langsung menyudahi nya tanpa menunggu respon Mike.
Aku akan lakukan apapun untuk bisa memenangkan hatimu kembali Kiandra. Aku sungguh merindukan mu.
Aldi pun segera masuk ke kamar nya, dan merebahkan sejenak badan dan fikiran nya. Baru sejenak memejamkan mata, lagi-lagi adegan ciuman di dapur bersama Kiandra masih mendominasi fikiran nya. Aldi mencoba untuk merubah posisi ke kanan dan ke kiri tiada henti, hingga akhirnya ia menyerah dan memutuskan untuk bergegas mandi.
***
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Lussy_ᶻᵃᵃ(off)
kanebo kering mulai tumbuh bunga bunga di hati nya
2020-11-01
0
🕌 M⃟ars™Melia ᵐᴵʷ🍭🌺⃟⃝࿐🕌🖤
si Kiandra ngeledek lama2 jadi klepek2 Bru tau
hahahahhaha
2020-10-30
0
༄ 👑💗 נυиα ρтħš αямч💗👑 ࿐w
ahhaaaa...si kanebo kering dan kaku sudah mulai mencair...akan kah Kiandra si pencair nya...
2020-10-29
0