Chapter 3 - Manis

"Ap, apa yang kau lakukan disini, Al?" tanya Kiandra dengan terbata-bata sambil menggigit bibir bawahnya, kejadian tersebut membuat pipinya merah merona.

Bagaimana bisa dia menggigit bibirnya sembarangan didepan seorang pria. Apa dia sedang meggodaku untuk mengulanginya?

"Menurutmu apa yang akan aku lakukan dirumah ku sendiri?" Aldi menatap lekat Kiandra.

Aldi berdiri tegak, ia memasukkan kedua tangannya ke saku celana, memiringkan sedikit kepalanya yang masih menatap lekat Kiandra tanpa berkedip.

Astaga lihat mukanya itu, dengan santainya dia berekspresi seperti itu tanpa meminta maaf telah mengambil ciuman pertamaku. Arghhh, kenapa aku bisa mencintai orang menyebalkan seperti dirinya.

"Dasar Kanebo Kering menyebalkan!" Kiandra pun menginjak kaki kanan Aldi karena kesal sudah mengagetkannya tadi.

"Lain kali akan ku colok matamu jika mengagetkanku lagi seperti tadi, apalagi mengambil kesempatan dalam kesempitan." Kiandra mencibirkan bibirnya, dan berlalu pergi. Aldi meringis kesakitan karena kelakuan Kiandra padanya.

"Astaga tenaganya kuat sekali." Aldi menahan sakit di kakinya.

Dasar Bocah Bar-bar, kaki dan mulutnya sama kasarnya, padahal aku hanya iseng padanya.

Kiandra sudah berada jauh dari jarak pandang Aldi. Aldi meminum air yang sudah ia tuang, sambil tersenyum. ia memutar rega adegan ciuman singkatnya dengan Kiandra dan memegang bibirnya.

Manis..

Kiandra menghampiri Dita ke kamarnya dengan memasang muka kesalnya, "Kenapa mukamu begitu Ki?" selidik Dita dengan penuh tanda tanya.

"Hah kakakmu itu memang manusia Kanebo menyebalkan. Bagaimana mukanya bisa sesantai itu setelah membuatku kaget setengah mati karena ulahnya? Bagus aku cuma menginjakkan kakinya tidak memukul mukanya." Kia pun duduk di sofa kamar Dita, ia menahan kekesalan atas sikap Aldi yang mencuri ciuman pertamanya.

Hiks, hiks, ciuman pertamaku. Kenapa harus si manusia Kanebo Kering itu yang mengambilnya? Orang yang begitu amat sangat ingin aku lupakan.

"Astaga! Kalian ribut lagi?" Dita melanjutkan ucapannya.

"Tidak bisakah sehari saja akur dengan kak Aldi, Ki?" Dita tersenyum kemudian menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah sahabat nya itu.

"Jangan terlalu membencinya, Kia. Terkadang kebencian bisa menghadirkan cinta. Kau mau bukti?" Dita berdiri dari sofa kamarnya, Kiandra pun langsung menoleh kearah Dita dengan tatapan bingung.

Apa Dita sudah tahu sesuatu yang terjadi antara aku dan Aldi?

"Berhenti menatap ku seperti itu Kia!" Kiandra pun tersadar dari pikirannya.

Haish, apa sih yang aku fikirkan! - Kiandra.

"Tatapan mu sungguh membuat ku penasaran, ada hal apa yang membuat kalian bisa saling membenci seperti ini, jika kau tidak mau cerita, aku akan cari tahu sendiri jawaban nya!" bisik Dita ke kuping Kiandra, seolah Dita bisa membaca apa yang Kiandra pikirkan.

"Ah, aku tak mengerti apa yang kau bicarakan, tidak ada hal menarik antara aku dan kakak mu." ujar Kiandra yang sedikit terbata-bata.

Dita hanya melambaikan tangannya tanpa menoleh kearah Kiandra, dan berlalu meninggalkan sahabatnya untuk menyusul Mika ke pulau mimpi.

Kita lihat saja nanti Ki, aku pasti akan membuat kalian berdua bersama. Aku hanya ingin kau yang menjadi kakak ipar ku, bukan wanita lain.

***

Kiandra berjalan menuju balkon kamar Dita, tak lama hpnya berbunyi dan memunculkan nama "Oase" disana, ya siapa lagi Oasenya Kiandra kalau bukan Sean Permana, Kiandra memulai obrolannya.

"Hai Kak." Sapa Kiandra.

"Hai Ndra, sudah sampai di Jakarta?"

"Owh sudah Ka, tadi jam sebelas siang."

"Syukurlah kalau begitu." Sean merasa lega mendengarnya.

"Kakak sedang apa?"

"Sedang memikirkan Andraku tersayang." Kiandra mulai tersipu malu karena jokes receh Sean.

"Apa Kakak tidak ingin bertanya balik kepadaku, aku sedang apa disini?"

"Untuk apa aku menanyakannya, aku tahu siapa yang sedang terlintas dipikiranmu saat ini Ndra."

"Cih, kepedean!" Sanggah Kiandra.

"Hahaha, faktanya memang seperti itu kan Ndra. Aku tahu hatimu mengakuinya." Kiandra tersenyum manis sambil memejamkan matanya, ia tersipu malu karena ucapan manis Sean padanya.

"Ndra, akan ada touring minggu depan, apa kau akan ikut kali ini?"

"Entahlah Ka, aku belum bisa memastikannya. Kau tahu sendiri jika aku sudah dirumah, aku tidak bisa sebebas di Djogja, bisa pergi kemanapun, dan kapanpun aku mau, karena aku harus ikut kemanapun Bunda dan Ayah saat aku pulang ke Jakarta, maaf." Kiandra sangat tidak enak hati menolak nya, namun apalah daya memang itulah kenyataan nya.

"Tak bisakah coba bicarakan terlebih dahulu ke ayah bunda mu masalah touring ini? Karena destinasi kali ini akan ke tempat destinasi favorit mu, Gunung Bromo."

"Apa aku jemput kau ke Jakrta saja dan meminta izin ke orang tuamu langsung?" sambung Sean. Sean amat sangat berharap Kiandra bisa ikut touring kali ini, karena ia berencana untuk melamar Kiandra di Bromo.

"Ah, tidak perlu Ka, biar aku saja yang akan bicara ke Ayah dan Bunda, akan aku beritahu jika sudah bertemu mereka, karena mereka masih di NY."

"Baiklah, kabari aku jika sudah bicara dengan Ayah dan Bundamu."

"Baiklah, Kak."

Kiandra dan Sean melanjutkan obrolan mereka, hingga tak lama setelah itu mereka menyudahi obrolan mereka karena Sean meminta Kiandra untuk beristirahat setelah perjalanan jauh.

Huft, dilema ini sungguh mengganggu pikiranku, Bromo oh Bromo. Kesana dengan kak Sean pasti menyenangkan. Ah, membayangkannya saja sudah membuat jantungku rasanya ingin copot apalagi nanti.

Tanpa Kiandra sadari, ada seorang pria yang memperhatikannya dari balkon lainnya, ya siapa lagi kalau bukan Aldi. Aldi sedang menghirup udara luar dari balkon kamarnya, guna menyegarkan pikirannya, dan merenggangkan ototnya, tapi Kiandra tidak menyadari kehadiran Aldi ditempat lain.

Aldi mendengarkan pembicaraan Kiandra dari awal hingga akhir, bahkan ia melihat pemandangan indah ketika Kiandra tersipu malu saat berbicara dengan lawan bicaranya tadi.

Senyum itu, seharusnya senyum itu hanya untuk ku. Itu pasti si cecunguk Sean sialan. Kau hanya milik ku, dan akan selalu begitu.

Tanpa sengaja saat Kiandra ingin masuk kedalam kamar, pandangan mereka bertemu. Kiandra menjulurkan lidahnya meledek Aldi dari balkon kamar Dita.

Wanita itu langsung masuk kedalam kamar menyusul dua sahabatnya yang sudah tertidur di kasur, Aldi yang disuguhi tingkah konyol Kiandra, membuatnya semakin geram.

Tunggu aku! Aku akan membawa mu kembali padaku.

Aldi tidak sadar bahwa kecupan singkat yang terjadi di dapur, ternyata mampu meluluh lantahkan hatinya, bahkan menghidupkan kembali harapan yang pernah pupus.

Tuttt...

"Mike cari tahu siapa Sean permana. Aku mau info tentang nya segera." ucap Aldi ke Mike via telepon, dan langsung menyudahi nya tanpa menunggu respon Mike.

Aku akan lakukan apapun untuk bisa memenangkan hatimu kembali Kiandra. Aku sungguh merindukan mu.

Aldi pun segera masuk ke kamar nya, dan merebahkan sejenak badan dan fikiran nya. Baru sejenak memejamkan mata, lagi-lagi adegan ciuman di dapur bersama Kiandra masih mendominasi fikiran nya. Aldi mencoba untuk merubah posisi ke kanan dan ke kiri tiada henti, hingga akhirnya ia menyerah dan memutuskan untuk bergegas mandi.

***

Bersambung..

Terpopuler

Comments

Lussy_ᶻᵃᵃ(off)

Lussy_ᶻᵃᵃ(off)

kanebo kering mulai tumbuh bunga bunga di hati nya

2020-11-01

0

🕌 M⃟ars™Melia ᵐᴵʷ🍭🌺⃟⃝࿐🕌🖤

🕌 M⃟ars™Melia ᵐᴵʷ🍭🌺⃟⃝࿐🕌🖤

si Kiandra ngeledek lama2 jadi klepek2 Bru tau
hahahahhaha

2020-10-30

0

༄ 👑💗 נυиα ρтħš αямч💗👑 ࿐w

༄ 👑💗 נυиα ρтħš αямч💗👑 ࿐w

ahhaaaa...si kanebo kering dan kaku sudah mulai mencair...akan kah Kiandra si pencair nya...

2020-10-29

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Oase
2 Chapter 2 - Singa Betina
3 Chapter 3 - Manis
4 Chapter 4 -- Rumah Utama
5 Chapter 5 - Taman Bunga Rumah Utama
6 Chapter 6 - Memastikan
7 Chapter 7 - Sarapan Pagi
8 Chapter 8 - Berlibur
9 Chapter 9 - Bermalam
10 Chapter 10 - Bermalam 2
11 Chapter 11 - Pillow Talk
12 Chapter 12 - Terjebak
13 Chapter 13 - Miss Understanding [Kesalah pahaman]
14 Chapter 14 - Pernyataan
15 Chapter 15 - Terungkap 1
16 Chapter 16 - Terungkap 2
17 Chapter 17 - Quality Time
18 Chapter 18 - Rayuan Maut
19 Chapter 19 - Gejolak Kawula Muda
20 Chapter 20 - Satu Sama!
21 Chapter 21 - Tergoda
22 Chapter 22 - Bungaku
23 Chapter 23 - Pergi Untuk Kembali
24 Chapter 24 - Special Guest
25 Bab 25 - Secret Talk
26 Chapter 26 - Berpacu dengan Waktu
27 Chapter 27 - Duet Maut
28 Chapter 28 - Kesepakatan
29 Chapter 29 - Villa Utama
30 Chapter 30 - Jatuh Sakit
31 Chapter 31 - Jurnal
32 Chapter 32 - Surprise
33 Chapter 33 - Berkunjung
34 Chapter 34 - Calon Mertua
35 Chapter 35 - Modus
36 Chapter 36 - Dokter Faisal
37 Chapter 37 - Istri Kecil
38 Chapter 38 - Tidak Semudah Itu
39 Chapter 39 - Simbiosis Mutualisme
40 Chapter 40 - Sweet Trip
41 Pengumuman Event Giveaway
42 Chapter 41 - Hot Grandpa
43 Chapter 42 - Kecelakaan
44 Chapter 43 - Hitachi Seaside Park
45 Chapter 44 - Fitting Time
46 Chapter 45 - Berbahagialah!
47 Chapter 46 - Game is Over
48 Chapter 47 - Suka mu dan Duka ku
49 Chapter 48 - Possesive?
50 Visual Pemain CEO Love Story
51 Chapter 49 - Di Atas Awan
52 Chapter 50 - Rival Cinta
53 Chapter 51 - Macan Tidur
54 Chapter 52 - Pasangan Normal
55 Chapter 53 - Nyonya Muda Wicaksono
56 Chapter 54 - Bayi Koala
57 Chapter 55 - Rumah Idaman
58 Chapter 56 - Obrolan Para Pria
59 Chapter 57 - Keluarga Besar
60 Chapter 58 - Max Photograph
61 Chapter 59 - Di Mabuk Asmara
62 Chapter 60 - Double Boom
63 Chapter 61 - Boomerang
64 Chapter 62 - Special Gift
65 Chapter 63 - Wanita Cantik
66 Chapter 64 - Queens Night Market
67 Chapter 65 - Lil & Stitch
68 Chapter 66 - My Handsome Man
69 Chapter 67 - Graduation Day
70 Chapter 68 - Terlambat
71 Chapter 69 - Berjuang Untuknya
72 Chapter 70 - Future Mrs
73 Chapter 71 - Maudy Darwin
74 Chapter 72 - Memastikan Sendiri
75 Chapter 73 - Daniel Wilson
76 Chapter 74 - Kenapa Rasanya Sakit?
77 Chapter 75 - Hari Patah Hati Nasional
78 Chapter 76 - Tersenyumlah Darling..
79 Chapter 77 - Kau Ingin Pergi Bersamaku?
80 Chapter 78 - New York??
81 Chapter 79 - Sedih Tak Berujung
82 Chapter 80 - Darah??
83 Chapter 81 - Apa Harus Hari Ini?
84 Chapter 82 - I Love You More
85 Chapter 83 - Tunggu Aku!
86 Chapter 84 - Pertanyaan atau Pernyataan?
87 Chapter 85 - New York I Love You
88 Chapter 86 - Ketahuan
89 Chapter 87 - Perih dan Sakit
90 Chapter 88 - Judgement
91 Chapter 89 - Apa Aku Terlambat?
92 Chapter 90 - Hutang Budi
93 Extraordinary Chapter 1
94 Extraordinary Chapter 2
95 Extraordinary Chapter 3
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Chapter 1 - Oase
2
Chapter 2 - Singa Betina
3
Chapter 3 - Manis
4
Chapter 4 -- Rumah Utama
5
Chapter 5 - Taman Bunga Rumah Utama
6
Chapter 6 - Memastikan
7
Chapter 7 - Sarapan Pagi
8
Chapter 8 - Berlibur
9
Chapter 9 - Bermalam
10
Chapter 10 - Bermalam 2
11
Chapter 11 - Pillow Talk
12
Chapter 12 - Terjebak
13
Chapter 13 - Miss Understanding [Kesalah pahaman]
14
Chapter 14 - Pernyataan
15
Chapter 15 - Terungkap 1
16
Chapter 16 - Terungkap 2
17
Chapter 17 - Quality Time
18
Chapter 18 - Rayuan Maut
19
Chapter 19 - Gejolak Kawula Muda
20
Chapter 20 - Satu Sama!
21
Chapter 21 - Tergoda
22
Chapter 22 - Bungaku
23
Chapter 23 - Pergi Untuk Kembali
24
Chapter 24 - Special Guest
25
Bab 25 - Secret Talk
26
Chapter 26 - Berpacu dengan Waktu
27
Chapter 27 - Duet Maut
28
Chapter 28 - Kesepakatan
29
Chapter 29 - Villa Utama
30
Chapter 30 - Jatuh Sakit
31
Chapter 31 - Jurnal
32
Chapter 32 - Surprise
33
Chapter 33 - Berkunjung
34
Chapter 34 - Calon Mertua
35
Chapter 35 - Modus
36
Chapter 36 - Dokter Faisal
37
Chapter 37 - Istri Kecil
38
Chapter 38 - Tidak Semudah Itu
39
Chapter 39 - Simbiosis Mutualisme
40
Chapter 40 - Sweet Trip
41
Pengumuman Event Giveaway
42
Chapter 41 - Hot Grandpa
43
Chapter 42 - Kecelakaan
44
Chapter 43 - Hitachi Seaside Park
45
Chapter 44 - Fitting Time
46
Chapter 45 - Berbahagialah!
47
Chapter 46 - Game is Over
48
Chapter 47 - Suka mu dan Duka ku
49
Chapter 48 - Possesive?
50
Visual Pemain CEO Love Story
51
Chapter 49 - Di Atas Awan
52
Chapter 50 - Rival Cinta
53
Chapter 51 - Macan Tidur
54
Chapter 52 - Pasangan Normal
55
Chapter 53 - Nyonya Muda Wicaksono
56
Chapter 54 - Bayi Koala
57
Chapter 55 - Rumah Idaman
58
Chapter 56 - Obrolan Para Pria
59
Chapter 57 - Keluarga Besar
60
Chapter 58 - Max Photograph
61
Chapter 59 - Di Mabuk Asmara
62
Chapter 60 - Double Boom
63
Chapter 61 - Boomerang
64
Chapter 62 - Special Gift
65
Chapter 63 - Wanita Cantik
66
Chapter 64 - Queens Night Market
67
Chapter 65 - Lil & Stitch
68
Chapter 66 - My Handsome Man
69
Chapter 67 - Graduation Day
70
Chapter 68 - Terlambat
71
Chapter 69 - Berjuang Untuknya
72
Chapter 70 - Future Mrs
73
Chapter 71 - Maudy Darwin
74
Chapter 72 - Memastikan Sendiri
75
Chapter 73 - Daniel Wilson
76
Chapter 74 - Kenapa Rasanya Sakit?
77
Chapter 75 - Hari Patah Hati Nasional
78
Chapter 76 - Tersenyumlah Darling..
79
Chapter 77 - Kau Ingin Pergi Bersamaku?
80
Chapter 78 - New York??
81
Chapter 79 - Sedih Tak Berujung
82
Chapter 80 - Darah??
83
Chapter 81 - Apa Harus Hari Ini?
84
Chapter 82 - I Love You More
85
Chapter 83 - Tunggu Aku!
86
Chapter 84 - Pertanyaan atau Pernyataan?
87
Chapter 85 - New York I Love You
88
Chapter 86 - Ketahuan
89
Chapter 87 - Perih dan Sakit
90
Chapter 88 - Judgement
91
Chapter 89 - Apa Aku Terlambat?
92
Chapter 90 - Hutang Budi
93
Extraordinary Chapter 1
94
Extraordinary Chapter 2
95
Extraordinary Chapter 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!