"Kenapa lama banget sih si Dita, mana sudah masuk jam makan siang pula." Keluh Aldi kesal menunggu sang adik tak kunjung terlihat.
Tiba-tiba dari kejauhan samar terlihat sosok perempuan yang tak lain adalah wanita yang selama ini amat sangat ingin ia temui namun tak pernah bisa ia jamah, wanita itu adalah Kiandra, wanita yang pernahia sakiti empat tahun lalu.
Ya Tuhan, apa benar yang aku lihat saat ini adalah Kiandra? - Aldi
"Pantas saja Dita rela melakukan apapun demi jemput mereka berdua. Ah sial! Aku kecolongan!" Rutuk Aldi sambil menempelkan kening nya di setir mobil.
Pucuk di cinta ula pun tiba, ketiga wanita itu akhirnya sudah di dekat mobil Aldi. Sadar bahwa pintu mobil terkunci, Dita mengetuk kaca mobil depan untuk memberitahu sang kakak untuk di bukakan pintu.
Huft! Ayolah Al kau harus bisa bersikap biasa saja seperti tidak terjadi apa-apa. Kau pasti bisa! - Aldi.
Aldi pun akhirnya membuka pintu mobil, dan seperti yang di prediksi Dita, Kia & Mika langsung tercengang melihat siapa sosok dibalik pria yang akan mengantar mereka pulang.
"Aldi?" Ucap Mika pelan. Sungguh di luar dugaan bahwa sosok Aldi kini muncul di hadapan nya dan Kia setelah sekian lama. Mika menelan ludah nya kasar, ia sudah yakin Kia akan teringat kembai luka lama yang ia kubur dalam-dalam.
Dita yang sudah menyadari hal ini pun mencoba untuk bujuk sahabat nya tetap pulang dengan nya.
"Ah, sepertinya aku lupa bilang kalau Pak Tio sedang cuti jadi Kak Aldi yang antar jemput kita sekarang. Kalian tetap mau pulang sama aku kan?" Tanya Dita dengan tampang sedih nya. Dita memang tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi empat tahun silam, namun Dita hanya tahu bahwa Mika melarang keras Aldi untuk bertemu Kiandra.
Aldi yang terus menatap sosok Kiandra akhirnya sadar saat mendengar ucapan sang adik, lalu seketika membuang tatapan nya ke depan, seolah-olah dirinya enggan untuk bercengkrama atau sekedar basa-basi dan tegur sapa.
"Masuk lah! Diluar panas, dan aku harus kembali segera ke rumah untuk meeting." Ketus Aldi terbata-bata. Aldi sudah tak tahu harus mulai dari mana, dan bagaimana. Karena jujur pertemuan nya dengan Kiandra kali ini sungguh diluar ekspetasi dirinya.
"Cih, kalau bukan karena Dita aku tak sudi pulang dengan pria menyebalkan seperti dirinya!" Umpat Mika kesal.
Ku harap kau bisa kontrol perasaan mu, Kia. - Mika
Mika dan Kia pun akhirnya mengiyakan permintaan Dita untuk tetap pulang bersamanya, walau sebenarnya amat sangat enggan. Dita seketika terlintas ide untuk memberikan kesempatan Kiandra dan sang kakak memperbaiki atmosfer di antara mereka.
"Hei hei kenapa kau dibelakang, Dit?" tanya Kiandra.
"Ayolah Kia, aku ingin berada di tengah-tengah kalian, tidak bisakah mengalah padaku kali ini saja?" balas Dita dengan muka sedih nya yang lagi-lagi selalu ampuh untuk kedua sahabat nya ini.
"Kau bisa setiap saat bersama Mika, sedangkan aku?" Dita pun menunduk sedih.
Oh ayolah, mau sampai kapan kalian akan seperti ini terus, aku yang melihat nya saja jengah, apalagi kalian yang menjalani? - Dita.
"Pakai sabuknya kalau kau tidak ingin terpental keluar jika aku rem mendadak nanti" Ujar Aldi datar ke Kiandra yang kini sudah duduk di kursi depan bersamanya.
Aldi pun menyalakan mobilnya tanpa menoleh ke arah Kiandra. Tak ada balasan sepatah kata pun dari mulut Kiandra untuk membalas ucapan Aldi padanya.
Semoga cara ku berhasil walau peluang nya sedikit. - Dita.
Dita dan Mika asik tertawa dibelakang tapi tidak dengan Kia, suasana hatinya berubah kelam dan tidak mau menghiraukan candaan mereka berdua, sampai Mika membuka obrolan tentang kisah Kia dan Sean ke Dita.
"Jadi Mika, Apa kau sudah punya kekasih? Kalau belum aku akan pukul sekretaris Kaku itu, siapa lagi kalau bukan Mike." Ledek Dita, Mika yang mendengar nama Mike pun mencoba mengontrol mimik muka nya dihadapan Aldi dan Dita.
"Daripada kau bahas aku, lebih baik kau tanya saja Kiandra. Dia baru saja di ajak berpacaran dengan senior paling populer di kampus. Bukan begitu Ki?" Sindir Mika sambil melirik ke arah kaca spion depan mobil.
Mika sedikit tersenyum kecut saat melihat ekspresi Aldi. Mika sengaja memancing keadaan karena kesal dirinya harus satu mobil dengan seseorang yang amat sangat ia hindari.
"Benarkah Kia?" Tanya Dita memastikan. Kiandra pun enggan merespon dan menjawab, ia lebih memilih untuk diam seribu bahasa sambil memejamkan mata nya.
"Tapi tidak aneh jika itu benar adanya. Kiandra kan cantik, pintar, berprestasi, aku yakin dimanapun dia, pasti ada saja yang menggilai nya. Beruntung sekali pria yang mendapatkan dan menikahi nya." Ujar Dita sambil mengelus pundak Kiandra pelan.
Namun Dita sudah hatam dengan tingkah sahabatnya itu.
"Dengar-dengar pria itu akan datang ke Jakarta untuk meminta izin bunda dan ayah Kiandra untuk ajak Kiandra ke Bromo." Jelas Mika, sontak perkataan Mika berhasil membuat Aldi rem mendadak karena menahan kesal.
Ciiiiiiitttt ....
"Aw!" Keluh Kiandra saat kepala nya sedikit terbentur dashboard mobil.
"Kau sudah gila? Kau nyaris buat kita semua celaka!" Teriak Mika sambil melototi Aldi dari kaca spion depan. Aldi yang di tatap Mika hanya diam seribu bahasa dengan ekspresi menahan amarah. Aldi sangat mudah tersulut emosi terhadap sesuatu yang menyangkut Kiandra.
Mobil itu pun akhirnya kembali memecah keramaian kota Jakarta siang itu. Kiandra hanya melirik enggan ke arah Aldi yang sedang dimarahi oleh Mika.
"Haish! Untung saja jantung ku masih pada tempat nya." tambah Mika dengan emosi nya.
"Lanjut Mika! Seperti apa kisah cinta Sean dan Kiandra di Djogja? Nanti kau wajib menceritakan itu semua padaku ya." Ujar Davina.
Dita semakin penasaran dengan kelanjutan ceritanya.
"Hmm, aku kasih contoh ke kamu Dit, waktu itu ada acara organisasinya di kampus. Tentunya Sean satu organisasi dengan Kiandra, dia senior terfavorit loh. Ceritanya, Kia sedang malas buat keluar rumah, tapi Sean tiba-tiba sudah di depan rumah memarkirkan mobilnya untuk menjemput Kia, Kia marah saat tahu bahwa yang datang adalah Sean. Padahal dia marah, tapi saat Sean meminta maaf dan tersenyum padanya, seketika Kia berubah menjadi lemah lembut, kau pasti tak akan percaya itu, begitupun aku Dit" jelas Mika dengan penuh antusias.
Pikiran Mika kembali ke masa itu, masa dimana Sean datang.
[Flashback On]
'Ting-Tong' bel pintu rumah berbunyi, "Mika tolong liatin siapa yang datang ya, aku malas buat turun dari kasur." Kia masih berbaring di kasurnya sambil main game.
"Kurangi sedikit rasa malasmu itu, supaya tidak jomblo terus." kata Mika.
Nyanyi aja terus sampai mulutmu dower. Ingin sekali ku kuncir bibirnya supaya tidak terus bicara tentang kejombloanku ini, dasar Mak Lambe.
"Kia, Ada Sean tuh. Cepat turun! Sampai kapan mau dikamar terus?" teriak Mika dari pintu kamar Kiandra.
"Apa? Ngapain dia kesini sih. Kenapa kamu suruh dia masuk? Padahal aku sudah bilang tidak akan pergi masih saja menjemputku, dasar pemaksa." cibir Kiandra, mulutnya mengumpat tapi tangannya tetap merapikan tampilannya.
Pemaksa tapi cinta. Halah, Mulutmu memang pendusta ulung kalau tentang Sean.
Kia pun turun tanpa mengganti pakaian rumahnya, hot pants dan kaos oversize warna hitam kesukaannya, hanya mencepol rambutnya supaya terlihat lebih fresh.
Dia sungguh wanita idaman ku.
"Hai Ndra, maaf aku menjemputmu tanpa memberi tahumu terlebih dahulu." Sean tersenyum manis ke Kiandra.
Yah Andra adalah panggilan Sean untuknya, dan secara tidak sengaja hanya dia juga yang memanggilnya seperti itu.
Haish, senyuman nya sungguh meluluh lantahkan amarah ku.
"Oh, iya Kak tidak apa-apa, untungnya aku sedang dirumah, jadi Kakak tidak sia-sia menjemputku."
Mika syok, dia tidak sengaja mendengarkan mereka saat ingin kembali ke kamarnya.
Apa aku tidak salah dengar. Hahaha akhirnya ada juga yang bisa menjinakkan singa betina ku.
[Flashback off]
Dita pun tertawa terbahak-bahak mendengar cerita Mika, "Ah aku jadi ingin lihat ekspresinya saat itu, saat singa betinaku sudah menemukan tambatan hatinya. Ah pasti manis sekali." Dita dan Mika tertawa lalu melanjutkan obrolan mereka dengan topik yang lain.
Sial! Jika saja kau tidak pergi ke Djogja tidak akan pernah ada Sean atau pria lain yang mampu mendekati mu.
****
Mamih Lita sedang menikmati hari liburnya, mengganti bunga-bunga dirumahnya dengan yang baru, yah begitulah kegiatannya setiap akhir pekan dirumah.
Mendekor kembali tatanan bunga, pergi berbelanja, mengunjungi panti asuhan bersama para sahabat tercintanya sejak sekolah, yakni ibu dari Kiandra dan Mikaela, ya tiga keluarga ini benar-benar menjaga hubungan kekeluargaan diantara mereka dengan sangat baik.
"Kemana ya, anak dua ini. Sampai jam segini belum juga sampai dirumah? Padahal sebentar lagi sudah jam makan siang." Lita menoleh sejenak ke arah jam dinding.
"Ah, aku jadi merindukan masa-masa kecil mereka yang selalu menuruti setiap perkataanku, tidak seperti sekarang, yang harus menggunakan sedikit penegasan, baru deh nurut." Adam pun menoleh ke istrinya yang sedang mengeluh padanya.
"Biarkan saja Mih, mereka sudah bukan lagi anak kecil, mereka sudah dewasa, dimana waktu mereka tidak lagi terfokuskan dengan keluarga saja, tapi sudah terbagi untuk kawannya, atau kekasih mereka mungkin." Adam kembali melihat berita bisnis di TV.
"Iya juga sih Pih, eh by the way nih Pih, kita jadi kan melanjutkan sesi perjodohan antara Aldi dengan anak bungsunya Darwin? Mamih suka deh Pih sama anak itu, udah cantik, pintar banget, simple, tidak neko-neko, sopan lagi Pih sama orang tua, yah walaupun sedikit tomboy, tapi Mamih yakin Aldi bisa menanganinya Pih." jelas Lita, yah Kiandra adalah anak bungsu dari pasangan Richard Albert Darwin dan Aurora Winata Darwin.
"Nanti kita bicarakan lagi dengan Richard, jika dia sudah kembali dari New York" jawab Adam, tak lama ada suara gaduh di teras depan rumah, siapa lagi kalau bukan anak-anaknya yang sudah sampai dirumah.
"Dita, aku langsung pulang saja ya, badanku rasanya pegal-pegal, aku pesan Mojek saja buat pulang." ucap Kiandra, sambil sesekali memegang tengkuk leher nya yang tidak pegal itu.
"Terus maksudnya kamu mau tinggalin aku disini sendirian, Ki?" ketus Mika sambil melototi Kiandra.
"Sudahlah istirahat saja sebentar disini toh kita juga baru ketemu Dita, memangnya kamu mau ngapain dirumah sendirian di siang bolong, kamu pikir aku tidak tahu kalau Bunda dan Ayahmu itu dinas ke NY." sambung Mika.
Duar....
Bak tertembak tepat di kepalanya, ucapan Mika sungguh membuat dirinya tak bisa berkata-kata.
"Baiklah Mika, aku akan masuk dan istirahat sejenak disini sesuai keinginanmu, puas?" Sindir Kiandra, dengan berat hati ia mengabulkan permintaan Mika.
Tak lama Lita pun muncul diantara mereka.
"Sudah, sudah, lebih baik kalian masuk dulu dan lanjutkan obrolan kalian didalam yah, tadi Bibi Sum sudah membuatkan makan siang, ayo!" ajak mamih Lita kepada gadis-gadis itu.
"Pih, lihat nih siapa yang datang." panggil mamih Lita ke suaminya.
"Owalah, ada Kiandra dan Mikaela. Senang lihat kalian baik-baik saja, silahkan duduk dan makan siang dengan Om dan Tante" Adam pun mulai memakan makanannya.
"Aldi duluan ke kamar Pih, Aldi masih kenyang, nanti kalau sudah lapar Aldi turun untuk makan, Aldi mau melanjutkan pekerjaan Aldi yang tertunda dari pagi." sindir Aldi dan sengaja melirik ke arah Dita. Namun Dita berpura-pura tak menggubris sindiran Aldi.
"Ya sudah lanjutkan tapi jangan sampai lupa sama sekali untuk makan siang."
"Baik Pih" Aldi langsung berjalan kearah lift menuju lantai dua, kamar Aldi dan ruang kerjanya bersebelahan dengan kamar Dita sang adik.
Aldi langsung merebahkan badannya di sofa kamarnya.
"Ah, gila! Bagaimana bisa setelah empat tahun lamanya aku harus bertemu dengan Kiandra seperti ini? Kalau tahu begini aku lebih rapih saat menjemputnya." Aldi mengeluh sambil memijat pelipisnya.
Waktu terus berjalan, tak terasa sudah dua jam Aldi tertidur di sofa kamarnya, ia bergegas turun ke dapur untuk minum, dan tidak sengaja melihat Kiandra sedang ambil minuman di dapur.
"Lihat! siapa ya yang sedang minum disini. Bisakah geser sedikit karena aku juga ingin ambil minum." bisik Aldi ditelinga Kiandra.
Kiandra reflek menoleh kebelakang, reflek bibir mereka bertemu, karena Aldi sedikit membungkukkan badannya saat berbisik ke Kiandra.
'Cup...'
Seketika mereka terdiam saling memandang tanpa kata.
Deg ... Deg ... Deg
Aldi?
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Lussy_ᶻᵃᵃ(off)
🥰🥰
2020-11-01
1
🕌 M⃟ars™Melia ᵐᴵʷ🍭🌺⃟⃝࿐🕌🖤
seruuuuu bnget thorrr
suka2
wanita bar bar muachhh muachhhh sama kanebo
hahahhaha
lanjut.....
2020-10-30
0
༄ 👑💗 נυиα ρтħš αямч💗👑 ࿐w
hmmm...cup..oow...love kiss😄😄 pasti mereka berdua terbayang2 bahkan ke bawa sampai ke dunia mimpi😂😂😂
first kiss ALKID begitu berkesan...co cweet banget...
2020-10-29
0