Chapter 2 - Singa Betina

"Kenapa lama banget sih si Dita, mana sudah masuk jam makan siang pula." Keluh Aldi kesal menunggu sang adik tak kunjung terlihat.

Tiba-tiba dari kejauhan samar terlihat sosok perempuan yang tak lain adalah wanita yang selama ini amat sangat ingin ia temui namun tak pernah bisa ia jamah, wanita itu adalah Kiandra, wanita yang pernahia sakiti empat tahun lalu.

Ya Tuhan, apa benar yang aku lihat saat ini adalah Kiandra? - Aldi

"Pantas saja Dita rela melakukan apapun demi jemput mereka berdua. Ah sial! Aku kecolongan!" Rutuk Aldi sambil menempelkan kening nya di setir mobil.

Pucuk di cinta ula pun tiba, ketiga wanita itu akhirnya sudah di dekat mobil Aldi. Sadar bahwa pintu mobil terkunci, Dita mengetuk kaca mobil depan untuk memberitahu sang kakak untuk di bukakan pintu.

Huft! Ayolah Al kau harus bisa bersikap biasa saja seperti tidak terjadi apa-apa. Kau pasti bisa! - Aldi.

Aldi pun akhirnya membuka pintu mobil, dan seperti yang di prediksi Dita, Kia & Mika langsung tercengang melihat siapa sosok dibalik pria yang akan mengantar mereka pulang.

"Aldi?" Ucap Mika pelan. Sungguh di luar dugaan bahwa sosok Aldi kini muncul di hadapan nya dan Kia setelah sekian lama. Mika menelan ludah nya kasar, ia sudah yakin Kia akan teringat kembai luka lama yang ia kubur dalam-dalam.

Dita yang sudah menyadari hal ini pun mencoba untuk bujuk sahabat nya tetap pulang dengan nya.

"Ah, sepertinya aku lupa bilang kalau Pak Tio sedang cuti jadi Kak Aldi yang antar jemput kita sekarang. Kalian tetap mau pulang sama aku kan?" Tanya Dita dengan tampang sedih nya. Dita memang tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi empat tahun silam, namun Dita hanya tahu bahwa Mika melarang keras Aldi untuk bertemu Kiandra.

Aldi yang terus menatap sosok Kiandra akhirnya sadar saat mendengar ucapan sang adik, lalu seketika membuang tatapan nya ke depan, seolah-olah dirinya enggan untuk bercengkrama atau sekedar basa-basi dan tegur sapa.

"Masuk lah! Diluar panas, dan aku harus kembali segera ke rumah untuk meeting." Ketus Aldi terbata-bata. Aldi sudah tak tahu harus mulai dari mana, dan bagaimana. Karena jujur pertemuan nya dengan Kiandra kali ini sungguh diluar ekspetasi dirinya.

"Cih, kalau bukan karena Dita aku tak sudi pulang dengan pria menyebalkan seperti dirinya!" Umpat Mika kesal.

Ku harap kau bisa kontrol perasaan mu, Kia. - Mika

Mika dan Kia pun akhirnya mengiyakan permintaan Dita untuk tetap pulang bersamanya, walau sebenarnya amat sangat enggan. Dita seketika terlintas ide untuk memberikan kesempatan Kiandra dan sang kakak memperbaiki atmosfer di antara mereka.

"Hei hei kenapa kau dibelakang, Dit?" tanya Kiandra.

"Ayolah Kia, aku ingin berada di tengah-tengah kalian, tidak bisakah mengalah padaku kali ini saja?" balas Dita dengan muka sedih nya yang lagi-lagi selalu ampuh untuk kedua sahabat nya ini.

"Kau bisa setiap saat bersama Mika, sedangkan aku?" Dita pun menunduk sedih.

Oh ayolah, mau sampai kapan kalian akan seperti ini terus, aku yang melihat nya saja jengah, apalagi kalian yang menjalani? - Dita.

"Pakai sabuknya kalau kau tidak ingin terpental keluar jika aku rem mendadak nanti" Ujar Aldi datar ke Kiandra yang kini sudah duduk di kursi depan bersamanya.

Aldi pun menyalakan mobilnya tanpa menoleh ke arah Kiandra. Tak ada balasan sepatah kata pun dari mulut Kiandra untuk membalas ucapan Aldi padanya.

Semoga cara ku berhasil walau peluang nya sedikit. - Dita.

Dita dan Mika asik tertawa dibelakang tapi tidak dengan Kia, suasana hatinya berubah kelam dan tidak mau menghiraukan candaan mereka berdua, sampai Mika membuka obrolan tentang kisah Kia dan Sean ke Dita.

"Jadi Mika, Apa kau sudah punya kekasih? Kalau belum aku akan pukul sekretaris Kaku itu, siapa lagi kalau bukan Mike." Ledek Dita, Mika yang mendengar nama Mike pun mencoba mengontrol mimik muka nya dihadapan Aldi dan Dita.

"Daripada kau bahas aku, lebih baik kau tanya saja Kiandra. Dia baru saja di ajak berpacaran dengan senior paling populer di kampus. Bukan begitu Ki?" Sindir Mika sambil melirik ke arah kaca spion depan mobil.

Mika sedikit tersenyum kecut saat melihat ekspresi Aldi. Mika sengaja memancing keadaan karena kesal dirinya harus satu mobil dengan seseorang yang amat sangat ia hindari.

"Benarkah Kia?" Tanya Dita memastikan. Kiandra pun enggan merespon dan menjawab, ia lebih memilih untuk diam seribu bahasa sambil memejamkan mata nya.

"Tapi tidak aneh jika itu benar adanya. Kiandra kan cantik, pintar, berprestasi, aku yakin dimanapun dia, pasti ada saja yang menggilai nya. Beruntung sekali pria yang mendapatkan dan menikahi nya." Ujar Dita sambil mengelus pundak Kiandra pelan.

Namun Dita sudah hatam dengan tingkah sahabatnya itu.

"Dengar-dengar pria itu akan datang ke Jakarta untuk meminta izin bunda dan ayah Kiandra untuk ajak Kiandra ke Bromo." Jelas Mika, sontak perkataan Mika berhasil membuat Aldi rem mendadak karena menahan kesal.

Ciiiiiiitttt ....

"Aw!" Keluh Kiandra saat kepala nya sedikit terbentur dashboard mobil.

"Kau sudah gila? Kau nyaris buat kita semua celaka!" Teriak Mika sambil melototi Aldi dari kaca spion depan. Aldi yang di tatap Mika hanya diam seribu bahasa dengan ekspresi menahan amarah. Aldi sangat mudah tersulut emosi terhadap sesuatu yang menyangkut Kiandra.

Mobil itu pun akhirnya kembali memecah keramaian kota Jakarta siang itu. Kiandra hanya melirik enggan ke arah Aldi yang sedang dimarahi oleh Mika.

"Haish! Untung saja jantung ku masih pada tempat nya."  tambah Mika dengan emosi nya.

"Lanjut Mika! Seperti apa kisah cinta Sean dan Kiandra di Djogja? Nanti kau wajib menceritakan itu semua padaku ya." Ujar Davina.

Dita semakin penasaran dengan kelanjutan ceritanya.

"Hmm, aku kasih contoh ke kamu Dit, waktu itu ada acara organisasinya di kampus. Tentunya Sean satu organisasi dengan Kiandra, dia senior terfavorit loh. Ceritanya, Kia sedang malas buat keluar rumah, tapi Sean tiba-tiba sudah di depan rumah memarkirkan mobilnya untuk menjemput Kia, Kia marah saat tahu bahwa yang datang adalah Sean. Padahal dia marah, tapi saat Sean meminta maaf dan tersenyum padanya, seketika Kia berubah menjadi lemah lembut, kau pasti tak akan percaya itu, begitupun aku Dit" jelas Mika dengan penuh antusias.

Pikiran Mika kembali ke masa itu, masa dimana Sean datang.

[Flashback On]

'Ting-Tong' bel pintu rumah berbunyi, "Mika tolong liatin siapa yang datang ya, aku malas buat turun dari kasur." Kia masih berbaring di kasurnya sambil main game.

"Kurangi sedikit rasa malasmu itu, supaya tidak jomblo terus." kata Mika.

Nyanyi aja terus sampai mulutmu dower. Ingin sekali ku kuncir bibirnya supaya tidak terus bicara tentang kejombloanku ini, dasar Mak Lambe.

"Kia, Ada Sean tuh. Cepat turun! Sampai kapan mau dikamar terus?" teriak Mika dari pintu kamar Kiandra.

"Apa? Ngapain dia kesini sih. Kenapa kamu suruh dia masuk? Padahal aku sudah bilang tidak akan pergi masih saja menjemputku, dasar pemaksa." cibir Kiandra, mulutnya mengumpat tapi tangannya tetap merapikan tampilannya.

Pemaksa tapi cinta. Halah, Mulutmu memang pendusta ulung kalau tentang Sean.

Kia pun turun tanpa mengganti pakaian rumahnya, hot pants dan kaos oversize warna hitam kesukaannya, hanya mencepol rambutnya supaya terlihat lebih fresh.

Dia sungguh wanita idaman ku.

"Hai Ndra, maaf aku menjemputmu tanpa memberi tahumu terlebih dahulu." Sean tersenyum manis ke Kiandra.

Yah Andra adalah panggilan Sean untuknya, dan secara tidak sengaja hanya dia juga yang memanggilnya seperti itu.

Haish, senyuman nya sungguh meluluh lantahkan amarah ku.

"Oh, iya Kak tidak apa-apa, untungnya aku sedang dirumah, jadi Kakak tidak sia-sia menjemputku."

Mika syok, dia tidak sengaja mendengarkan mereka saat ingin kembali ke kamarnya.

Apa aku tidak salah dengar. Hahaha akhirnya ada juga yang bisa menjinakkan singa betina ku.

[Flashback off]

Dita pun tertawa terbahak-bahak mendengar cerita Mika, "Ah aku jadi ingin lihat ekspresinya saat itu, saat singa betinaku sudah menemukan tambatan hatinya. Ah pasti manis sekali." Dita dan Mika tertawa lalu melanjutkan obrolan mereka dengan topik yang lain.

Sial! Jika saja kau tidak pergi ke Djogja tidak akan pernah ada Sean atau pria lain yang mampu mendekati mu.

****

Mamih Lita sedang menikmati hari liburnya, mengganti bunga-bunga dirumahnya dengan yang baru, yah begitulah kegiatannya setiap akhir pekan dirumah.

Mendekor kembali tatanan bunga, pergi berbelanja, mengunjungi panti asuhan bersama para sahabat tercintanya sejak sekolah, yakni ibu dari Kiandra dan Mikaela, ya tiga keluarga ini benar-benar menjaga hubungan kekeluargaan diantara mereka dengan sangat baik.

"Kemana ya, anak dua ini. Sampai jam segini belum juga sampai dirumah? Padahal sebentar lagi sudah jam makan siang." Lita menoleh sejenak ke arah jam dinding.

"Ah, aku jadi merindukan masa-masa kecil mereka yang selalu menuruti setiap perkataanku, tidak seperti sekarang, yang harus menggunakan sedikit penegasan, baru deh nurut." Adam pun menoleh ke istrinya yang sedang mengeluh padanya.

"Biarkan saja Mih, mereka sudah bukan lagi anak kecil, mereka sudah dewasa, dimana waktu mereka tidak lagi terfokuskan dengan keluarga saja, tapi sudah terbagi untuk kawannya, atau kekasih mereka mungkin." Adam kembali melihat berita bisnis di TV.

"Iya juga sih Pih, eh by the way nih Pih, kita jadi kan melanjutkan sesi perjodohan antara Aldi dengan anak bungsunya Darwin? Mamih suka deh Pih sama anak itu, udah cantik, pintar banget, simple, tidak neko-neko, sopan lagi Pih sama orang tua, yah walaupun sedikit tomboy, tapi Mamih yakin Aldi bisa menanganinya Pih." jelas Lita, yah Kiandra adalah anak bungsu dari pasangan Richard Albert Darwin dan Aurora Winata Darwin.

"Nanti kita bicarakan lagi dengan Richard, jika dia sudah kembali dari New York" jawab Adam, tak lama ada suara gaduh di teras depan rumah, siapa lagi kalau bukan anak-anaknya yang sudah sampai dirumah.

"Dita, aku langsung pulang saja ya, badanku rasanya pegal-pegal, aku pesan Mojek saja buat pulang." ucap Kiandra, sambil sesekali memegang tengkuk leher nya yang tidak pegal itu.

"Terus maksudnya kamu mau tinggalin aku disini sendirian, Ki?" ketus Mika sambil melototi Kiandra.

"Sudahlah istirahat saja sebentar disini toh kita juga baru ketemu Dita, memangnya kamu mau ngapain dirumah sendirian di siang bolong, kamu pikir aku tidak tahu kalau Bunda dan Ayahmu itu dinas ke NY." sambung Mika.

Duar....

Bak tertembak tepat di kepalanya, ucapan Mika sungguh membuat dirinya tak bisa berkata-kata.

"Baiklah Mika, aku akan masuk dan istirahat sejenak disini sesuai keinginanmu, puas?" Sindir Kiandra, dengan berat hati ia mengabulkan permintaan Mika.

Tak lama Lita pun muncul diantara mereka.

"Sudah, sudah, lebih baik kalian masuk dulu dan lanjutkan obrolan kalian didalam yah, tadi Bibi Sum sudah membuatkan makan siang, ayo!" ajak mamih Lita kepada gadis-gadis itu.

"Pih, lihat nih siapa yang datang." panggil mamih Lita ke suaminya.

"Owalah, ada Kiandra dan Mikaela. Senang lihat kalian baik-baik saja, silahkan duduk dan makan siang dengan Om dan Tante" Adam pun mulai memakan makanannya.

"Aldi duluan ke kamar Pih, Aldi masih kenyang, nanti kalau sudah lapar Aldi turun untuk makan, Aldi mau melanjutkan pekerjaan Aldi yang tertunda dari pagi." sindir Aldi dan sengaja melirik ke arah Dita. Namun Dita berpura-pura tak menggubris sindiran Aldi.

"Ya sudah lanjutkan tapi jangan sampai lupa sama sekali untuk makan siang."

"Baik Pih" Aldi langsung berjalan kearah lift menuju lantai dua, kamar Aldi dan ruang kerjanya bersebelahan dengan kamar Dita sang adik.

Aldi langsung merebahkan badannya di sofa kamarnya.

"Ah, gila! Bagaimana bisa setelah empat tahun lamanya aku harus bertemu dengan Kiandra seperti ini? Kalau tahu begini aku lebih rapih saat menjemputnya." Aldi mengeluh sambil memijat pelipisnya.

Waktu terus berjalan, tak terasa sudah dua jam Aldi tertidur di sofa kamarnya, ia bergegas turun ke dapur untuk minum, dan tidak sengaja melihat Kiandra sedang ambil minuman di dapur.

"Lihat! siapa ya yang sedang minum disini. Bisakah geser sedikit karena aku juga ingin ambil minum." bisik Aldi ditelinga Kiandra.

Kiandra reflek menoleh kebelakang, reflek bibir mereka bertemu, karena Aldi sedikit membungkukkan badannya saat berbisik ke Kiandra.

'Cup...'

Seketika mereka terdiam saling memandang tanpa kata.

Deg ... Deg ... Deg

Aldi?

Bersambung..

Terpopuler

Comments

Lussy_ᶻᵃᵃ(off)

Lussy_ᶻᵃᵃ(off)

🥰🥰

2020-11-01

1

🕌 M⃟ars™Melia ᵐᴵʷ🍭🌺⃟⃝࿐🕌🖤

🕌 M⃟ars™Melia ᵐᴵʷ🍭🌺⃟⃝࿐🕌🖤

seruuuuu bnget thorrr
suka2
wanita bar bar muachhh muachhhh sama kanebo
hahahhaha
lanjut.....

2020-10-30

0

༄ 👑💗 נυиα ρтħš αямч💗👑 ࿐w

༄ 👑💗 נυиα ρтħš αямч💗👑 ࿐w

hmmm...cup..oow...love kiss😄😄 pasti mereka berdua terbayang2 bahkan ke bawa sampai ke dunia mimpi😂😂😂
first kiss ALKID begitu berkesan...co cweet banget...

2020-10-29

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Oase
2 Chapter 2 - Singa Betina
3 Chapter 3 - Manis
4 Chapter 4 -- Rumah Utama
5 Chapter 5 - Taman Bunga Rumah Utama
6 Chapter 6 - Memastikan
7 Chapter 7 - Sarapan Pagi
8 Chapter 8 - Berlibur
9 Chapter 9 - Bermalam
10 Chapter 10 - Bermalam 2
11 Chapter 11 - Pillow Talk
12 Chapter 12 - Terjebak
13 Chapter 13 - Miss Understanding [Kesalah pahaman]
14 Chapter 14 - Pernyataan
15 Chapter 15 - Terungkap 1
16 Chapter 16 - Terungkap 2
17 Chapter 17 - Quality Time
18 Chapter 18 - Rayuan Maut
19 Chapter 19 - Gejolak Kawula Muda
20 Chapter 20 - Satu Sama!
21 Chapter 21 - Tergoda
22 Chapter 22 - Bungaku
23 Chapter 23 - Pergi Untuk Kembali
24 Chapter 24 - Special Guest
25 Bab 25 - Secret Talk
26 Chapter 26 - Berpacu dengan Waktu
27 Chapter 27 - Duet Maut
28 Chapter 28 - Kesepakatan
29 Chapter 29 - Villa Utama
30 Chapter 30 - Jatuh Sakit
31 Chapter 31 - Jurnal
32 Chapter 32 - Surprise
33 Chapter 33 - Berkunjung
34 Chapter 34 - Calon Mertua
35 Chapter 35 - Modus
36 Chapter 36 - Dokter Faisal
37 Chapter 37 - Istri Kecil
38 Chapter 38 - Tidak Semudah Itu
39 Chapter 39 - Simbiosis Mutualisme
40 Chapter 40 - Sweet Trip
41 Pengumuman Event Giveaway
42 Chapter 41 - Hot Grandpa
43 Chapter 42 - Kecelakaan
44 Chapter 43 - Hitachi Seaside Park
45 Chapter 44 - Fitting Time
46 Chapter 45 - Berbahagialah!
47 Chapter 46 - Game is Over
48 Chapter 47 - Suka mu dan Duka ku
49 Chapter 48 - Possesive?
50 Visual Pemain CEO Love Story
51 Chapter 49 - Di Atas Awan
52 Chapter 50 - Rival Cinta
53 Chapter 51 - Macan Tidur
54 Chapter 52 - Pasangan Normal
55 Chapter 53 - Nyonya Muda Wicaksono
56 Chapter 54 - Bayi Koala
57 Chapter 55 - Rumah Idaman
58 Chapter 56 - Obrolan Para Pria
59 Chapter 57 - Keluarga Besar
60 Chapter 58 - Max Photograph
61 Chapter 59 - Di Mabuk Asmara
62 Chapter 60 - Double Boom
63 Chapter 61 - Boomerang
64 Chapter 62 - Special Gift
65 Chapter 63 - Wanita Cantik
66 Chapter 64 - Queens Night Market
67 Chapter 65 - Lil & Stitch
68 Chapter 66 - My Handsome Man
69 Chapter 67 - Graduation Day
70 Chapter 68 - Terlambat
71 Chapter 69 - Berjuang Untuknya
72 Chapter 70 - Future Mrs
73 Chapter 71 - Maudy Darwin
74 Chapter 72 - Memastikan Sendiri
75 Chapter 73 - Daniel Wilson
76 Chapter 74 - Kenapa Rasanya Sakit?
77 Chapter 75 - Hari Patah Hati Nasional
78 Chapter 76 - Tersenyumlah Darling..
79 Chapter 77 - Kau Ingin Pergi Bersamaku?
80 Chapter 78 - New York??
81 Chapter 79 - Sedih Tak Berujung
82 Chapter 80 - Darah??
83 Chapter 81 - Apa Harus Hari Ini?
84 Chapter 82 - I Love You More
85 Chapter 83 - Tunggu Aku!
86 Chapter 84 - Pertanyaan atau Pernyataan?
87 Chapter 85 - New York I Love You
88 Chapter 86 - Ketahuan
89 Chapter 87 - Perih dan Sakit
90 Chapter 88 - Judgement
91 Chapter 89 - Apa Aku Terlambat?
92 Chapter 90 - Hutang Budi
93 Extraordinary Chapter 1
94 Extraordinary Chapter 2
95 Extraordinary Chapter 3
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Chapter 1 - Oase
2
Chapter 2 - Singa Betina
3
Chapter 3 - Manis
4
Chapter 4 -- Rumah Utama
5
Chapter 5 - Taman Bunga Rumah Utama
6
Chapter 6 - Memastikan
7
Chapter 7 - Sarapan Pagi
8
Chapter 8 - Berlibur
9
Chapter 9 - Bermalam
10
Chapter 10 - Bermalam 2
11
Chapter 11 - Pillow Talk
12
Chapter 12 - Terjebak
13
Chapter 13 - Miss Understanding [Kesalah pahaman]
14
Chapter 14 - Pernyataan
15
Chapter 15 - Terungkap 1
16
Chapter 16 - Terungkap 2
17
Chapter 17 - Quality Time
18
Chapter 18 - Rayuan Maut
19
Chapter 19 - Gejolak Kawula Muda
20
Chapter 20 - Satu Sama!
21
Chapter 21 - Tergoda
22
Chapter 22 - Bungaku
23
Chapter 23 - Pergi Untuk Kembali
24
Chapter 24 - Special Guest
25
Bab 25 - Secret Talk
26
Chapter 26 - Berpacu dengan Waktu
27
Chapter 27 - Duet Maut
28
Chapter 28 - Kesepakatan
29
Chapter 29 - Villa Utama
30
Chapter 30 - Jatuh Sakit
31
Chapter 31 - Jurnal
32
Chapter 32 - Surprise
33
Chapter 33 - Berkunjung
34
Chapter 34 - Calon Mertua
35
Chapter 35 - Modus
36
Chapter 36 - Dokter Faisal
37
Chapter 37 - Istri Kecil
38
Chapter 38 - Tidak Semudah Itu
39
Chapter 39 - Simbiosis Mutualisme
40
Chapter 40 - Sweet Trip
41
Pengumuman Event Giveaway
42
Chapter 41 - Hot Grandpa
43
Chapter 42 - Kecelakaan
44
Chapter 43 - Hitachi Seaside Park
45
Chapter 44 - Fitting Time
46
Chapter 45 - Berbahagialah!
47
Chapter 46 - Game is Over
48
Chapter 47 - Suka mu dan Duka ku
49
Chapter 48 - Possesive?
50
Visual Pemain CEO Love Story
51
Chapter 49 - Di Atas Awan
52
Chapter 50 - Rival Cinta
53
Chapter 51 - Macan Tidur
54
Chapter 52 - Pasangan Normal
55
Chapter 53 - Nyonya Muda Wicaksono
56
Chapter 54 - Bayi Koala
57
Chapter 55 - Rumah Idaman
58
Chapter 56 - Obrolan Para Pria
59
Chapter 57 - Keluarga Besar
60
Chapter 58 - Max Photograph
61
Chapter 59 - Di Mabuk Asmara
62
Chapter 60 - Double Boom
63
Chapter 61 - Boomerang
64
Chapter 62 - Special Gift
65
Chapter 63 - Wanita Cantik
66
Chapter 64 - Queens Night Market
67
Chapter 65 - Lil & Stitch
68
Chapter 66 - My Handsome Man
69
Chapter 67 - Graduation Day
70
Chapter 68 - Terlambat
71
Chapter 69 - Berjuang Untuknya
72
Chapter 70 - Future Mrs
73
Chapter 71 - Maudy Darwin
74
Chapter 72 - Memastikan Sendiri
75
Chapter 73 - Daniel Wilson
76
Chapter 74 - Kenapa Rasanya Sakit?
77
Chapter 75 - Hari Patah Hati Nasional
78
Chapter 76 - Tersenyumlah Darling..
79
Chapter 77 - Kau Ingin Pergi Bersamaku?
80
Chapter 78 - New York??
81
Chapter 79 - Sedih Tak Berujung
82
Chapter 80 - Darah??
83
Chapter 81 - Apa Harus Hari Ini?
84
Chapter 82 - I Love You More
85
Chapter 83 - Tunggu Aku!
86
Chapter 84 - Pertanyaan atau Pernyataan?
87
Chapter 85 - New York I Love You
88
Chapter 86 - Ketahuan
89
Chapter 87 - Perih dan Sakit
90
Chapter 88 - Judgement
91
Chapter 89 - Apa Aku Terlambat?
92
Chapter 90 - Hutang Budi
93
Extraordinary Chapter 1
94
Extraordinary Chapter 2
95
Extraordinary Chapter 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!