Tok tok tok..
"Maaf Boss, dibawah keluarga Darwin sudah tiba, Tuan dan Nyonya besar menunggumu, Boss." lapor Mike.
"Baiklah, aku akan segera turun menyambut tamu spesial mamih dan papih, kau turunlah bersamaku kebawah Mike. Kita lanjutkan pembahasan proyek itu di apartement nanti, tak ku sangka Om Darwin tiba lebih cepat dari dugaanku" Aldi berjalan keluar dari ruang kerjanya dan disusul Mike.
"Baik Boss" Mike mengangguk perlahan.
Mari kita lihat apakah Gadis Bar-bar ku bisa menepati janjinya malam ini. Hahaha, aku tidak sabar melihat ekspresimu Kiandra.
Mike sungguh sangat terkejut bagaimana bisa Boss nya ini tersenyum seperti itu. Bahkan terakhir dia melihat senyum itu tak lama setelah Boss nya ini berhasil menendang salah satu jajaran direksi di kantor yang berkhianat karena korupsi sebulan yang lalu.
Perasaanku kenapa jadi tidak enak seperti ini, huh! Semoga saja prediksi ku salah.
Mereka berdua turun dan menghampiri keluarga om Darwin, di ruang tengah mereka sedang mengobrol bersama hingga tertawa bersama, tiba-tiba suasana menjadi hening saat Aldi memberikan salam pada keluarga om Darwin.
"Eh anak Mamih udah turun, ayo beri salam sama keluarga Om Darwin" pinta sang mamih pada Aldi.
"Malam Om dan Tante, maaf Aldi baru bisa bergabung, ada sesikit hal yang mendesak tadi."
"Tak apa Al, jangan panggil Om dan Tante lagi, panggil saja Bunda dan Ayah, seperti Reyhan dan Kiandra panggil kami." bunda tersenyum ke arah Aldi.
Semua yang ada disitu seketika terbelalak kaget, syok, spechless akan ucapan Bunda Aurora barusan, seketika muka dan kuping Kiandra berubah menjadi merah merona seperti kepiting rebus, fenomena ini tak luput dari pandangan Reyhan disana.
Reyhan mengerti sekarang apa yang sudah membuat adiknya salah tingkah dari pertama Reyhan datang ke rumah utama keluarga Nugroho.
Kita lihat sampai kapan kamu mau menutupinya dari kami semua, Dek. Sepertinya tak lama lagi aku akan kehilangan si Kecil Kesayanganku ini. Hmm, time gone so fast.
Disaat semua kembali mengobrol ria di ruang tengah, Kiandra undur diri ke taman belakang rumah utama keluarga Nugroho untuk mencari udara segar.
Kiandra berdiri melihat taman sambil meminum teh, sesekali memperhatikan bunga-bunga yang ditanam tante Lita di taman tersebut, yah walaupun tidak begitu banyak bunga.
(Referensi OOTD Kiandra dan tampilan taman belakang, hanya OOTD ya)
Hah, suasana tadi membuatku sangat canggung, bagaimana bisa bunda bicara seperti itu? Menyuruhnya memanggil dengan panggilan yang sama sepertiku dan kak Rey? Kenapa selera humor bunda jadi aneh sekali sepulang dari NY, sungguh membuatku tidak nyaman.
Kiandra memejamkan matanya sejenak, tak lama ia menaruh cankirnya di meja, dan memandang kembali taman bunga tersebut.
Ketika Aldi ke dapur untuk minum, tak sengaja melihat pemandangan langka are taman belakang rumah utama.
Ada seorang wanita di taman itu yang mampu membuat Aldi beralih ingin menghampirinya, ya siapa lagi jika bukan Kiandra yang tengah berdiri menatap bunga ditaman belakang milik mamihnya.
Aldi mulai menghampiri Kiandra tanpa sepengetahuannya, dan terbesit untuk menjahili Kiandra.
"Sepertinya kau menepati janjimu untuk bersikap manis malam ini didepan ayah bunda mu, Sayang?" ledek Aldi. Langkah demi langkah akhirnya ia kini sudah berdiri tak berjarak tepat dihadapan Kiandra.
"Cih, apa kau bilang? Sayang? Sepertinya otakmu tertinggal diruang tengah. Bicara saja dengan semua bunga disana, adakah yang ingin menjawab panggilan sayangmu itu??" jawab Kiandra sinis dan melangkah pergi.
"Hahaha, sepertinya aku salah menilaimu. Sikapmu masih bar-bar seperti biasa, dan sepertinya kau sengaja. Apakah supaya aku menciummu lagi?" Aldi mengucapkan kata-kata dengan sangat lantang, membuat Kiandra geram.
Kiandra menghentikan langkahnya, ia berbalik dan melangkahkan kakinya mendekat ke Aldi, membuat jarak antara keduanya menipis.
Aldi yang melihatnya hanya diam dan menerka apa yang akan kiandra lakukan, ternyata Kiandra menarik kemeja Aldi untuk membuatnya lebih dekat, lalu membisikkan sebuah kata ditelinga Aldi.
"MIMPI!" pelan namun terdengar jelas.
Kiandra mendorong Aldi dan melepaskan genggamannya dari kemeja Aldi. Aldi merasa ada desiran aneh menjalar di tubuhnya, bagaimana tidak, dengan jarak seperti itu Aldi kembali mampu mencium aroma tubuh Kiandra yang begitu menyegarkan otaknya, dan hembusan hangat nafas Kiandra di telinganya, sedikit menaikkan gairah seorang pria.
Disaat Aldi mematung ditempatnya, Kiandra berjalan berbalik arah meninggalkan Aldi, rasanya dia ingin cepat-cepat pergi dari rumah utama keluarga Nugroho ini.
Entah apa yang Aldi fikirkan, dengan gagah berani ia berjalan cepat lalu menarik tangan Kiandra, dan memeluk pinggang wanita pujaan hatinya.
Aldi memutar balik tubuh Kiandra agar berhadapan dengan nya, dan mulai mencium lembut bibir Kiandra, kali ini bukan kecupan tapi benar-benar sebuah ciuman manis.
Antara rindu yang menggebu diantara cinta yang semu atau gairah yang menggebu menyelimuti kalbu.
Kiandra kaget dan memukul dada Aldi, berusaha agar terlepas dari ciuman maut pria arogan ini, ia takut hatinya akan kembali jatuh padanya jika tidak segera mengakhiri kegiatan ini.
Aldi tidak menghiraukannya, Aldi malah menggigit sedikit bibir Kiandra agar Kiandra membuka bibirnya, Kiandra pun kesakitan.
"Shhh, argh!" pekik Kiandra karena gigitan Aldi, Kiandra masih berusaha terlepas dari pelukan Aldi.
Tanpa pikir panjang Aldi langsung ******* bibir Kiandra, tangan kanannya sudah beralih menangkup pipi Kiandra, dan mencoba melakukan French kiss, tangan kiri nya memeluk erat pinggang Kiandra.
Pertahanan Kiandra pun melemah, ia sudah terbuai ciuman Aldi. Ciuman pelepas rindu, dan dipenuhi cinta yang begitu menggebu.
Kesadaran Aldi sudah kembali, ia menyudahi ciumannya, menyenderkan keningnya ke kening Kiandra. Kiandra menggigit bibir bawahnya sambil memejamkan matanya dan tertunduk malu, ia merutuki kebodohannya yang ikut terbuai ciuman Aldi tadi.
"Jangan pernah menggigit bibirmu didepan pria lain selain aku Kiandra. Terlebih didepan Sean." Aldi mengusap bibir Kiandra pelan dengan ibu jarinya.
Kau benar-benar egois Aldi! Aku sungguh membenci mu sekarang!
"Berliburlah dengan baik, jangan melakukan hal konyol yang membuatmu terluka. Aku akan menemuimu lagi nanti setelah pulang dari Jepang, tunggu aku dengan manis disini, dan ingat kau harus selalu mengabari ku, aku tidak terima penolakan Kiandra" tatap Aldi penuh penekanan.
Aldi melepaskan pelukannya, ia masih mengusap manis pipi Kiandra dengan tangannya, lalu berganti dengan mengusap pucuk kepala Kiandra dan berlalu pergi menemui Mike.
Aldi tersenyum penuh kemenangan, karena sudah benar-benar mencium Kiandra seutuhnya, dan mendapati bahwa Kiandra ikut menikmati ciumannya.
Ahh taman bungamu sungguh indah Mamih, terima kasih.
Kiandra mematung ditempatnya, ia tidak membalas, menjawab, ataupun menapik ucapan Aldi. Hati Kiandra benar-benar berkecambuk setelah aksi ciuman Aldi malam ini.
Kenapa jantungku bergemuruh hebat seperti ini? Tidak mungkin aku masih menyukai si Kanebo Kering itu. Bahkan aku sudah susah payah pergi menjauh bertahun-tahun, tapi kenapa masih tidak berhasil? Arghh, ini sungguh tidak adil.
Kiandra mengacak-ngacak rambut indahnya saking kesalnya karena ketidak mampuan dirinya menolak ciuman itu dan bahkan ikut terbuai mmenikmatnya
"Arghhhhh, I really hate you, Al!" teriak Kiandra di taman.
*Apa aku mengiyakan saja ajakan Sean ke Bromo? Tapi sepertinya itu tidak mungkin.
Namun, yang paling penting sekarang aku harus mencari bunda dan mengajak semuanya pulang*.
***
Bersambung.. 🖤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Lussy_ᶻᵃᵃ(off)
aku yg baper🤣😂😂
2020-11-01
0
🕌 M⃟ars™Melia ᵐᴵʷ🍭🌺⃟⃝࿐🕌🖤
cuit cuit
uda ada benih benih
2020-10-30
0
༄ 👑💗 נυиα ρтħš αямч💗👑 ࿐w
ciee..cieee...benar-benar benci atau benar benar cinta...
Kanebo kering gercep juga ternyata😂😂😂
2020-10-29
0