Chapter 5 - Taman Bunga Rumah Utama

Tok tok tok..

"Maaf Boss, dibawah keluarga Darwin sudah tiba, Tuan dan Nyonya besar menunggumu, Boss." lapor Mike.

"Baiklah, aku akan segera turun menyambut tamu spesial mamih dan papih, kau turunlah bersamaku kebawah Mike. Kita lanjutkan pembahasan proyek itu di apartement nanti, tak ku sangka Om Darwin tiba lebih cepat dari dugaanku" Aldi berjalan keluar dari ruang kerjanya dan disusul Mike.

"Baik Boss" Mike mengangguk perlahan.

Mari kita lihat apakah Gadis Bar-bar ku bisa menepati janjinya malam ini. Hahaha, aku tidak sabar melihat ekspresimu Kiandra.

Mike sungguh sangat terkejut bagaimana bisa Boss nya ini tersenyum seperti itu. Bahkan terakhir dia melihat senyum itu tak lama setelah Boss nya ini berhasil menendang salah satu jajaran direksi di kantor yang berkhianat karena korupsi sebulan yang lalu.

Perasaanku kenapa jadi tidak enak seperti ini, huh! Semoga saja prediksi ku salah.

Mereka berdua turun dan menghampiri keluarga om Darwin, di ruang tengah mereka sedang mengobrol bersama hingga tertawa bersama, tiba-tiba suasana menjadi hening saat Aldi memberikan salam pada keluarga om Darwin.

"Eh anak Mamih udah turun, ayo beri salam sama keluarga Om Darwin" pinta sang mamih pada Aldi.

"Malam Om dan Tante, maaf Aldi baru bisa bergabung, ada sesikit hal yang mendesak tadi."

"Tak apa Al, jangan panggil Om dan Tante lagi, panggil saja Bunda dan Ayah, seperti Reyhan dan Kiandra panggil kami." bunda tersenyum ke arah Aldi.

Semua yang ada disitu seketika terbelalak kaget, syok, spechless akan ucapan Bunda Aurora barusan, seketika muka dan kuping Kiandra berubah menjadi merah merona seperti kepiting rebus, fenomena ini tak luput dari pandangan Reyhan disana.

Reyhan mengerti sekarang apa yang sudah membuat adiknya salah tingkah dari pertama Reyhan datang ke rumah utama keluarga Nugroho.

Kita lihat sampai kapan kamu mau menutupinya dari kami semua, Dek. Sepertinya tak lama lagi aku akan kehilangan si Kecil Kesayanganku ini. Hmm, time gone so fast.

Disaat semua kembali mengobrol ria di ruang tengah, Kiandra undur diri ke taman belakang rumah utama keluarga Nugroho untuk mencari udara segar.

Kiandra berdiri melihat taman sambil meminum teh, sesekali memperhatikan bunga-bunga yang ditanam tante Lita di taman tersebut, yah walaupun tidak begitu banyak bunga.

(Referensi OOTD Kiandra dan tampilan taman belakang, hanya OOTD ya)

Hah, suasana tadi membuatku sangat canggung, bagaimana bisa bunda bicara seperti itu? Menyuruhnya memanggil dengan panggilan yang sama sepertiku dan kak Rey? Kenapa selera humor bunda jadi aneh sekali sepulang dari NY, sungguh membuatku tidak nyaman.

Kiandra memejamkan matanya sejenak, tak lama ia menaruh cankirnya di meja, dan memandang kembali taman bunga tersebut.

Ketika Aldi ke dapur untuk minum, tak sengaja melihat pemandangan langka are taman belakang rumah utama.

Ada seorang wanita di taman itu yang mampu membuat Aldi beralih ingin menghampirinya, ya siapa lagi jika bukan Kiandra yang tengah berdiri menatap bunga ditaman belakang milik mamihnya.

Aldi mulai menghampiri Kiandra tanpa sepengetahuannya, dan terbesit untuk menjahili Kiandra.

"Sepertinya kau menepati janjimu untuk bersikap manis malam ini didepan ayah bunda mu, Sayang?" ledek Aldi. Langkah demi langkah akhirnya ia kini sudah berdiri tak berjarak tepat dihadapan Kiandra.

"Cih, apa kau bilang? Sayang? Sepertinya otakmu tertinggal diruang tengah. Bicara saja dengan semua bunga disana, adakah yang ingin menjawab panggilan sayangmu itu??" jawab Kiandra sinis dan melangkah pergi.

"Hahaha, sepertinya aku salah menilaimu. Sikapmu masih bar-bar seperti biasa, dan sepertinya kau sengaja. Apakah supaya aku menciummu lagi?" Aldi mengucapkan kata-kata dengan sangat lantang, membuat Kiandra geram.

Kiandra menghentikan langkahnya, ia berbalik dan melangkahkan kakinya mendekat ke Aldi, membuat jarak antara keduanya menipis.

Aldi yang melihatnya hanya diam dan menerka apa yang akan kiandra lakukan, ternyata Kiandra menarik kemeja Aldi untuk membuatnya lebih dekat, lalu membisikkan sebuah kata ditelinga Aldi.

"MIMPI!" pelan namun terdengar jelas.

Kiandra mendorong Aldi dan melepaskan genggamannya dari kemeja Aldi. Aldi merasa ada desiran aneh menjalar di tubuhnya, bagaimana tidak, dengan jarak seperti itu Aldi kembali mampu mencium aroma tubuh Kiandra yang begitu menyegarkan otaknya, dan hembusan hangat nafas Kiandra di telinganya, sedikit menaikkan gairah seorang pria.

Disaat Aldi mematung ditempatnya, Kiandra berjalan berbalik arah meninggalkan Aldi, rasanya dia ingin cepat-cepat pergi dari rumah utama keluarga Nugroho ini.

Entah apa yang Aldi fikirkan, dengan gagah berani ia berjalan cepat lalu menarik tangan Kiandra, dan memeluk pinggang wanita pujaan hatinya.

Aldi memutar balik tubuh Kiandra agar berhadapan dengan nya, dan mulai mencium lembut bibir Kiandra, kali ini bukan kecupan tapi benar-benar sebuah ciuman manis.

Antara rindu yang menggebu diantara cinta yang semu atau gairah yang menggebu menyelimuti kalbu.

Kiandra kaget dan memukul dada Aldi, berusaha agar terlepas dari ciuman maut pria arogan ini, ia takut hatinya akan kembali jatuh padanya jika tidak segera mengakhiri kegiatan ini.

Aldi tidak menghiraukannya, Aldi malah menggigit sedikit bibir Kiandra agar Kiandra membuka bibirnya, Kiandra pun kesakitan.

"Shhh, argh!" pekik Kiandra karena gigitan Aldi, Kiandra masih berusaha terlepas dari pelukan Aldi.

Tanpa pikir panjang Aldi langsung ******* bibir Kiandra, tangan kanannya sudah beralih menangkup pipi Kiandra, dan mencoba melakukan French kiss, tangan kiri nya memeluk erat pinggang Kiandra.

Pertahanan Kiandra pun melemah, ia sudah terbuai ciuman Aldi. Ciuman pelepas rindu, dan dipenuhi cinta yang begitu menggebu.

Kesadaran Aldi sudah kembali, ia menyudahi ciumannya, menyenderkan keningnya ke kening Kiandra. Kiandra menggigit bibir bawahnya sambil memejamkan matanya dan tertunduk malu, ia merutuki kebodohannya yang ikut terbuai ciuman Aldi tadi.

"Jangan pernah menggigit bibirmu didepan pria lain selain aku Kiandra. Terlebih didepan Sean." Aldi mengusap bibir Kiandra pelan dengan ibu jarinya.

Kau benar-benar egois Aldi! Aku sungguh membenci mu sekarang!

"Berliburlah dengan baik, jangan melakukan hal konyol yang membuatmu terluka. Aku akan menemuimu lagi nanti setelah pulang dari Jepang, tunggu aku dengan manis disini, dan ingat kau harus selalu mengabari ku, aku tidak terima penolakan Kiandra" tatap Aldi penuh penekanan.

Aldi melepaskan pelukannya, ia masih mengusap manis pipi Kiandra dengan tangannya, lalu berganti dengan mengusap pucuk kepala Kiandra dan berlalu pergi menemui Mike.

Aldi tersenyum penuh kemenangan, karena sudah benar-benar mencium Kiandra seutuhnya, dan mendapati bahwa Kiandra ikut menikmati ciumannya.

Ahh taman bungamu sungguh indah Mamih, terima kasih.

Kiandra mematung ditempatnya, ia tidak membalas, menjawab, ataupun menapik ucapan Aldi. Hati Kiandra benar-benar berkecambuk setelah aksi ciuman Aldi malam ini.

Kenapa jantungku bergemuruh hebat seperti ini? Tidak mungkin aku masih menyukai si Kanebo Kering itu. Bahkan aku sudah susah payah pergi menjauh bertahun-tahun, tapi kenapa masih tidak berhasil? Arghh, ini sungguh tidak adil.

Kiandra mengacak-ngacak rambut indahnya saking kesalnya karena ketidak mampuan dirinya menolak ciuman itu dan bahkan ikut terbuai mmenikmatnya

"Arghhhhh, I really hate you, Al!" teriak Kiandra di taman.

*Apa aku mengiyakan saja ajakan Sean ke Bromo? Tapi sepertinya itu tidak mungkin.

Namun, yang paling penting sekarang aku harus mencari bunda dan mengajak semuanya pulang*.

***

Bersambung.. 🖤

Terpopuler

Comments

Lussy_ᶻᵃᵃ(off)

Lussy_ᶻᵃᵃ(off)

aku yg baper🤣😂😂

2020-11-01

0

🕌 M⃟ars™Melia ᵐᴵʷ🍭🌺⃟⃝࿐🕌🖤

🕌 M⃟ars™Melia ᵐᴵʷ🍭🌺⃟⃝࿐🕌🖤

cuit cuit
uda ada benih benih

2020-10-30

0

༄ 👑💗 נυиα ρтħš αямч💗👑 ࿐w

༄ 👑💗 נυиα ρтħš αямч💗👑 ࿐w

ciee..cieee...benar-benar benci atau benar benar cinta...
Kanebo kering gercep juga ternyata😂😂😂

2020-10-29

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Oase
2 Chapter 2 - Singa Betina
3 Chapter 3 - Manis
4 Chapter 4 -- Rumah Utama
5 Chapter 5 - Taman Bunga Rumah Utama
6 Chapter 6 - Memastikan
7 Chapter 7 - Sarapan Pagi
8 Chapter 8 - Berlibur
9 Chapter 9 - Bermalam
10 Chapter 10 - Bermalam 2
11 Chapter 11 - Pillow Talk
12 Chapter 12 - Terjebak
13 Chapter 13 - Miss Understanding [Kesalah pahaman]
14 Chapter 14 - Pernyataan
15 Chapter 15 - Terungkap 1
16 Chapter 16 - Terungkap 2
17 Chapter 17 - Quality Time
18 Chapter 18 - Rayuan Maut
19 Chapter 19 - Gejolak Kawula Muda
20 Chapter 20 - Satu Sama!
21 Chapter 21 - Tergoda
22 Chapter 22 - Bungaku
23 Chapter 23 - Pergi Untuk Kembali
24 Chapter 24 - Special Guest
25 Bab 25 - Secret Talk
26 Chapter 26 - Berpacu dengan Waktu
27 Chapter 27 - Duet Maut
28 Chapter 28 - Kesepakatan
29 Chapter 29 - Villa Utama
30 Chapter 30 - Jatuh Sakit
31 Chapter 31 - Jurnal
32 Chapter 32 - Surprise
33 Chapter 33 - Berkunjung
34 Chapter 34 - Calon Mertua
35 Chapter 35 - Modus
36 Chapter 36 - Dokter Faisal
37 Chapter 37 - Istri Kecil
38 Chapter 38 - Tidak Semudah Itu
39 Chapter 39 - Simbiosis Mutualisme
40 Chapter 40 - Sweet Trip
41 Pengumuman Event Giveaway
42 Chapter 41 - Hot Grandpa
43 Chapter 42 - Kecelakaan
44 Chapter 43 - Hitachi Seaside Park
45 Chapter 44 - Fitting Time
46 Chapter 45 - Berbahagialah!
47 Chapter 46 - Game is Over
48 Chapter 47 - Suka mu dan Duka ku
49 Chapter 48 - Possesive?
50 Visual Pemain CEO Love Story
51 Chapter 49 - Di Atas Awan
52 Chapter 50 - Rival Cinta
53 Chapter 51 - Macan Tidur
54 Chapter 52 - Pasangan Normal
55 Chapter 53 - Nyonya Muda Wicaksono
56 Chapter 54 - Bayi Koala
57 Chapter 55 - Rumah Idaman
58 Chapter 56 - Obrolan Para Pria
59 Chapter 57 - Keluarga Besar
60 Chapter 58 - Max Photograph
61 Chapter 59 - Di Mabuk Asmara
62 Chapter 60 - Double Boom
63 Chapter 61 - Boomerang
64 Chapter 62 - Special Gift
65 Chapter 63 - Wanita Cantik
66 Chapter 64 - Queens Night Market
67 Chapter 65 - Lil & Stitch
68 Chapter 66 - My Handsome Man
69 Chapter 67 - Graduation Day
70 Chapter 68 - Terlambat
71 Chapter 69 - Berjuang Untuknya
72 Chapter 70 - Future Mrs
73 Chapter 71 - Maudy Darwin
74 Chapter 72 - Memastikan Sendiri
75 Chapter 73 - Daniel Wilson
76 Chapter 74 - Kenapa Rasanya Sakit?
77 Chapter 75 - Hari Patah Hati Nasional
78 Chapter 76 - Tersenyumlah Darling..
79 Chapter 77 - Kau Ingin Pergi Bersamaku?
80 Chapter 78 - New York??
81 Chapter 79 - Sedih Tak Berujung
82 Chapter 80 - Darah??
83 Chapter 81 - Apa Harus Hari Ini?
84 Chapter 82 - I Love You More
85 Chapter 83 - Tunggu Aku!
86 Chapter 84 - Pertanyaan atau Pernyataan?
87 Chapter 85 - New York I Love You
88 Chapter 86 - Ketahuan
89 Chapter 87 - Perih dan Sakit
90 Chapter 88 - Judgement
91 Chapter 89 - Apa Aku Terlambat?
92 Chapter 90 - Hutang Budi
93 Extraordinary Chapter 1
94 Extraordinary Chapter 2
95 Extraordinary Chapter 3
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Chapter 1 - Oase
2
Chapter 2 - Singa Betina
3
Chapter 3 - Manis
4
Chapter 4 -- Rumah Utama
5
Chapter 5 - Taman Bunga Rumah Utama
6
Chapter 6 - Memastikan
7
Chapter 7 - Sarapan Pagi
8
Chapter 8 - Berlibur
9
Chapter 9 - Bermalam
10
Chapter 10 - Bermalam 2
11
Chapter 11 - Pillow Talk
12
Chapter 12 - Terjebak
13
Chapter 13 - Miss Understanding [Kesalah pahaman]
14
Chapter 14 - Pernyataan
15
Chapter 15 - Terungkap 1
16
Chapter 16 - Terungkap 2
17
Chapter 17 - Quality Time
18
Chapter 18 - Rayuan Maut
19
Chapter 19 - Gejolak Kawula Muda
20
Chapter 20 - Satu Sama!
21
Chapter 21 - Tergoda
22
Chapter 22 - Bungaku
23
Chapter 23 - Pergi Untuk Kembali
24
Chapter 24 - Special Guest
25
Bab 25 - Secret Talk
26
Chapter 26 - Berpacu dengan Waktu
27
Chapter 27 - Duet Maut
28
Chapter 28 - Kesepakatan
29
Chapter 29 - Villa Utama
30
Chapter 30 - Jatuh Sakit
31
Chapter 31 - Jurnal
32
Chapter 32 - Surprise
33
Chapter 33 - Berkunjung
34
Chapter 34 - Calon Mertua
35
Chapter 35 - Modus
36
Chapter 36 - Dokter Faisal
37
Chapter 37 - Istri Kecil
38
Chapter 38 - Tidak Semudah Itu
39
Chapter 39 - Simbiosis Mutualisme
40
Chapter 40 - Sweet Trip
41
Pengumuman Event Giveaway
42
Chapter 41 - Hot Grandpa
43
Chapter 42 - Kecelakaan
44
Chapter 43 - Hitachi Seaside Park
45
Chapter 44 - Fitting Time
46
Chapter 45 - Berbahagialah!
47
Chapter 46 - Game is Over
48
Chapter 47 - Suka mu dan Duka ku
49
Chapter 48 - Possesive?
50
Visual Pemain CEO Love Story
51
Chapter 49 - Di Atas Awan
52
Chapter 50 - Rival Cinta
53
Chapter 51 - Macan Tidur
54
Chapter 52 - Pasangan Normal
55
Chapter 53 - Nyonya Muda Wicaksono
56
Chapter 54 - Bayi Koala
57
Chapter 55 - Rumah Idaman
58
Chapter 56 - Obrolan Para Pria
59
Chapter 57 - Keluarga Besar
60
Chapter 58 - Max Photograph
61
Chapter 59 - Di Mabuk Asmara
62
Chapter 60 - Double Boom
63
Chapter 61 - Boomerang
64
Chapter 62 - Special Gift
65
Chapter 63 - Wanita Cantik
66
Chapter 64 - Queens Night Market
67
Chapter 65 - Lil & Stitch
68
Chapter 66 - My Handsome Man
69
Chapter 67 - Graduation Day
70
Chapter 68 - Terlambat
71
Chapter 69 - Berjuang Untuknya
72
Chapter 70 - Future Mrs
73
Chapter 71 - Maudy Darwin
74
Chapter 72 - Memastikan Sendiri
75
Chapter 73 - Daniel Wilson
76
Chapter 74 - Kenapa Rasanya Sakit?
77
Chapter 75 - Hari Patah Hati Nasional
78
Chapter 76 - Tersenyumlah Darling..
79
Chapter 77 - Kau Ingin Pergi Bersamaku?
80
Chapter 78 - New York??
81
Chapter 79 - Sedih Tak Berujung
82
Chapter 80 - Darah??
83
Chapter 81 - Apa Harus Hari Ini?
84
Chapter 82 - I Love You More
85
Chapter 83 - Tunggu Aku!
86
Chapter 84 - Pertanyaan atau Pernyataan?
87
Chapter 85 - New York I Love You
88
Chapter 86 - Ketahuan
89
Chapter 87 - Perih dan Sakit
90
Chapter 88 - Judgement
91
Chapter 89 - Apa Aku Terlambat?
92
Chapter 90 - Hutang Budi
93
Extraordinary Chapter 1
94
Extraordinary Chapter 2
95
Extraordinary Chapter 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!