...****10 Agustus 2004****...
Tak terasa waktu berlalu, hari berganti hari, minggu berganti minggu. Tepat di minggu kedua bulan Agustus 2004, dimana sudah hampir 2 bulan aku dan teman-temanku menimba ilmu di kampus ini.
Hingga suatu pagi, awal dari kisah cintaku pun di mulai. Ketika itu, dosen kami yang mengajar mata kuliah management bisnis pak Dwiarno tidak dapat hadir karena cuti, beliau memutuskan pulang ke Jogja karena ada keperluan.
Semua bermula ketika suatu pagi, aku di kejutkan oleh sms yang masuk ke HP milikku.
Yang pesannya dosenku yang aku sebutkan tadi tidak dapat masuk karena berhalangan, dan akan di gantikan oleh asistennya. Isi pesan dari dosenku mengharuskan aku untuk menghubungi nomor asisten yang akan menggantikannya.
Namun Mayang lebih terkejutnya lagi saat kelas akan di mulai, serasa jatuh tertimpa tangga itulah yang aku rasakan.
Atau ibarat memakan buah simalakama.
Maju kena mundurpun kena.
Semua itu karena asisten dosen management bisnis yang menggantikan dosen kelas Mayang berada.
Ya .... Dia adalah Radhitya Putra Pratama, cowok yang masuk di dalam kehidupanku sejak awal aku menginjakan kaki di kampus ini. Dia cowok yang sudah memberiku hukuman karena tidak menggunakan papan nama. Cowok yang mengusikku akhir-akhir ini. Walaupun aku coba tuk menghapus dan menghilangkannya dari fikiranku, namun dia semankin nyata dan semakin dekat.
"Assalamu'alaikum, selamat pagi semuanya. Maaf kali ini pak Dwiarno tidak dapat hadir untuk memberikan materi management bisnis karena beliau berhalangan. Ada keperluan mendadak yang harus beliau selesaikan. Saya harap adik-adik semua bisa memahaminya, karena itu saya di sini untuk menggantikan beliau memberikan materi, dan memberikan tugas. Saya harap adik-adik semua dapat menyelesaikan tugas yg sudah beliau amanatkan kepada saya," ucap kak Radhit saat memulai tatap muka di kelas kami.
Suaranya begitu tegas dan berkarisma.
Seketika, ada desiran aneh dalam hatiku saat Kak Radhit berbicara di depan kelas.
Rasa benci dan kesal kepadanya, berganti rasa kagum dan simpatik. Tapi aku berusaha fokus dan menepis semua perasaan itu. Mungkin benar kata pepatah, antar benci dan cinta itu sangatlah tipis.
"Untuk hari ini materi cukup sampai di sini, dan maaf karena asik memberikan materi saya lupa memperkenalkan diri saya," sambil memandang ke arahku, kak Radhit mencoba memperkenalkan dirinya di kelas kami.
"Siapa PK (pemimpin kelas) ini?" tanya dia kepada seisi kelas.
Restupun dengan semangat meneriakan namaku, " Mayang kak.
Mayang Trihapsari namanya kak," teriak Restu dari barisan ketiga di belakangku sambil menunjuk ke arahku.
Saat itu, pandangan kak Radhit beralih ke arahku, tajam bak elang yang hendak menerkam mangsanya. Aku tak mempedulikan tatapan itu, mencoba mengalihkan dengan menulis buku catatanku, padahal aku tak tau apa yang hendak aku tulis.
"Owh ... Ok. Trimakasih untuk kerjasamanya, next time kita akan ketemu lagi, di jam yang sama dan mata kuliah yang sama, namun dengan topik yang berbeda," terdengar suara kak Radhit menyudahi kelas kami pagi itu.
Ada sedikit lega di hatiku, entah rasa lega karena tidak melihatnya lagi, ato lega karena aku takut kak Radhit akan tahu sedari tadi aku terlihat salah tingkah bila dia mulai memandangku dan melihat ke arahku. Akan tetapi, yang pasti aku lega karena mata kuliah management bisnis ini telah usai.
Namun, rasa itu pupus ketika dia memintaku untuk mengikutinya ke ruang kerja pak Dwiarno, semua itu di lakukannya dengan alasan agar aku bisa mengambil materi minggu depan dan tugas untuk kelasku.
Sepanjang jalan aku hanya terdiam saat mengikutinya berjalan menuju ruang dosen. Hanya derap langkah kakiku dan kaki kak Radhit yang terdengar berirama, mengiringi detak jantungku yang kurasa terpompa lebih kencang dari biasanya.
Hingga saat tiba di ruang dosen, kak Radhit membuka pintu dan memberikan perintah agar aku menunggunya di depan koridor. Itu dia lakukan karena di dalam ruang dosen tidak ada seorangpun di dalam, karena pagi adalah jam efektif perkuliahan. Seketika lamunanku buyar, ketika suara sms masuk, dering ponsel membuatku tersentak.
Dan ternyata, itu adalah sms dari Restu.
"Cieh yang lagi berduaan, awas loh ntar bisa kesambet hantu rimba, di ajak naik gunung gak bisa balik kamu May," isi sms dari Restu.
Sengaja tidak aku balas sms dari Restu, ku silent ponselku dan masukan kembali ke dalam saku jaket.
Ada-ada saja Restu, emangnya gak ada topik lain ya, bikin dongkol aja. Di saat aku membatin akan kelakuan konyol sahabatku, tak sadar ternyata sedari tadi kak Radhit sudah berada di sampingku.
"Ngapain kamu kok cemberut?" selidik kak Radhit kepadaku, membuatku jadi salah tingkah.
"Gak apa-apa kak," balasku mencoba menutupi rasa panikku.
Sambil menatapku penuh selidik kak Radhit pun berucap, " ternyata kamu anak pendidikan ekonomi ya, dan juga pemimpin kelas PE A, kayaknya kita bakalan sering bertemu.
"Semoga kamu tidak merasa terganggu saat saya mengajar, menggantikan pak Dwiarno," ucap kak Radhit yang membuatku lemas lunglai seketika.
Karena setahuku, pak Dwiarno mengambil cuti selama dua bulan, dan selama dua bulan itu asistennyalah yang akan menggantikan beliau.
***
*Semakin intens pertemuan Mayang dan Radhit apakah akan berbuah Cinta?
*Bagaimana kisah selanjutnya,
Nantikan di part 6, Trimakasih 🙏🙏🙏🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
like + rate bintang ⭐⭐⭐⭐⭐❤️
2020-12-24
0
Nawa 01
kelas Q diajar pak eko, dosen ganteng, pebisnis sejati. sering beda pendapat aku dengan beliau yang akhirnya aku dapat D. 😭
2020-10-31
1