...Hukuman yang menyatukan dua hati...
...💖💖💖💖💖...
...----Kampus U, Kota S----...
Keringat bercucuran membasahi seragam putih hitam yang kukenakan, kerongkongan terasa kering bak Gurun Sahara yang merindukan curahan air hujan dari langit.
"Gila sudah kelima kalinya aku berlari mengitari taman kampus ini, rasa-rasanya dengkulku mau copot!" umpatku dalam hati.
Sampai kapan aku harus berlari dan melaksanakan hukuman dari senior g**a. Sempat terbersit dalam fikiran ini untuk pura-pura pingsan aja biar bebas dari hukuman. Tiba-tiba terdengar suara pluit dan tepukan tangan dari arah sebelah kanan, tepat di mana para panitia maba berada.
"Sudah berhenti, sudah cukup olahraganya!" ucap cowok yang tadi memberiku hukuman atau sanksi karena tidak menggunakan papan nama.
Aku pun berhenti dan berjalan menuju arah anggota kelompok asalku yang sedang duduk di bawah pohon rindang tak jauh dari tempat melaksanakan hukuman tadi, dengan langkah gontai aku berjalan, berusaha menahan rasa lelah dan haus sambil tak henti-hentinya mengusap keringat yang mengucur dari wajah. Tak lama kemudian terdengar suara tadi memanggilku lagi, "Hei anak baru, mau kemana kamu? Hukumanmu belum usai!" panggil cowok tadi. Sumpah rasanya ingin menghilang dari sana. Apa daya ilmuku belum cukup. Kesal deh!
Kupandangi dia dengan sinis. Amarah yang membara membuat dadaku sesak. Tak sedikit pun kualihkahkan tatapanku darinya. Benar-benar cari masalah ini senior, sebab di sana hanya ada kelompok kami, kelompok yang lainnya sudah berpencar sesuai arahan ketua barisan dengan di bimbing masing2 panitia maba.
"Siapa nama kamu, tinggal dimana. Apa kamu gak catat aturan dan tata tertib selama OSPEK!" selidik cowok tadi sambil berkacak pinggang dan memasang wajah sangar ke arahku.
"Hmmm, nama saya Mayang, saya tinggal di Sidoarjo,Kak," ucapku kepadanya.
"Owh, anak Sidoarjo ya, emang Sidoarjo mana?" tanyanya kepadaku penuh selidik.
Sambil menatap heran akupun menjawab ," Sidoarjo Gajah Magersari, Kak."
*Sambil tersenyum dia menatapku dan berucap, "Ok. 'Next* time' jangan di ulang lagi ya, kalo kamu berulah lagi, bakalan saya beri sanksi yang lebih berat dari hari ini," ancam si doi tegas.
"Baik Kak, Insya'Allah tidak akan saya ulangi lagi," balasku sambil terus mengusap keringat dari wajah.
"Nih, pake aja sapu tangan ini untuk mengusap keringatmu, gak usah di kembalikan, itu juga aku gak tau punya siapa tadi yang jatuh!" ucap si kakak sambil berlalu tanpa berpaling kepadaku.
Dalam hatiku kesal banget, 'itu orang sok banget deh pengen aku tonjok aja andaikata aku bukan maba dan dia bukan senior juga panitia di kampus ini!' batinku.
Kesal, marah, kecewa bercampur aduk dalam hati. Bukan karena hukuman yang aku terima tapi ucapannya membuat diri ini merasa seperti orang yang tidak berharga di hadapannya.
'Awas saja nanti, andaikata suatu saat ada kesempatan,akan aku balas perbuatanmu padaku, belum tau dia siapa Mayang yang sebenarnya,' sungutku dalam hati.
Kuraih tas ransel, meraih sebotol air mineral yang aku bawa dari rumah, bekal perjalanan, meminumnya hingga habis. Kali ini botol itu jadi sasaran kemarahan, kulempar dan kuinjak hingga tak berbentuk dan membuangnya dengan kasar ke dalam tong sampah. Aku membayangkan wajah pria itu saat melemparkannya tadi, sedikit berkurang rasa kesal ini setelah apa yang aku lakukan tadi.
*****
*Siapakah identitas si cowok yang menjadi panitia MABA tersebut?
*Dan bagaimana karakter asli dari Mayang?
*Semua akan ada di kisah selanjutnya 🙏👌👍😊
Insya'allah akan hadir di part berikutnya, trimakasih 🙏😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Lukita Sari
saya baru mulai membaca 😊
2021-01-13
0
ARSY ALFAZZA
like like 👍❤️
2020-12-24
0
🦄Olong Long
Aku sukae daki 😍 jiwaku terpanggil untuk baca
2020-10-10
1